Bab 2 Pendidikan
19
Yang perlu dilakukan
Dinas Pendidikan ataupun sekolah masing-masing dapat mengadakan kampanye di sekolah mengenai
tindakan kekerasan bullying. Hal ini harus dilakukan dengan komitmen kuat dan keinginan
untuk bekerja sama dengan melibatkan partisipasi stakeholder lingkungan sekolah. Hal ini melibatkan
warga sekolah, profesional lainnya bila dibutuhkan. Misalnya, bimbingan konseling oleh psikiater,
siswa dan orang tua ataupun komite sekolah. Elemen-elemen tersebut sangat penting dalam
menyukseskan kampanye. Jika melihat ada anak yang mendapatkan perlakuan
kasar oleh anak yang lain atau orang dewasa, kita memiliki kewajiban untuk melaporkan insiden
tersebut pada pihak sekolah ataupun yang berwenang dalam menangani kejadian-kejadian tersebut.
Bimbingan dari lembaga lain di luar sekolah misal psikologis anak dalam pelatihan tenaga
kependidikan dan perencanaan mengurangi kasus bullying dapat membantu menyukseskan program.
Peningkatan kepekaan sosial bagi warga sekolah dijabarkan dalam bentuk aktivitas kelas. Siswa
yang mempelihatkan perilaku bullying perlu untuk diberikan arahan cara menyalurkan energinya pada
kegiatan positif lain. Kosakata menyangkut bullying atau tindakan pelecehan perlu disosialisasikan
pada warga sekolah, agar kejadian bullying dapat ditekan.
Sangatlah penting bagi orang tua untuk mengetahui aktivitas anaknya dan harus pula mengetahui
kebijakan-kebijakan sekolah dan praktiknya di lingkungan sekolah. Terdapat banyak bukti yang
memperlihatkan pembelajaran anak lebih meningkat bila orang tua terlibat dalam membimbing anaknya
di sekolah dalam beberapa tindakan. Misalnya, perlu bercakap-cakap dengan anaknya dan
memperlihatkan ketertarikan dengan aktivitas anaknya di sekolah.
Orang tua perlu memberikan pertanyaan pada guru- gurunya dan tenaga administrasi berkaitan dengan
kebijakan dalam mengatasi permasalahan bullying atau pelecehan-pelecehan seksual. Tanyakan apakah
Dengan sengaja berperilaku menyakitimenyakitkan orang. Umumnya dilakukan berulang-ulang pada
skala waktu tertentu. Sangat sulit menghindar bagi penerima tindakan tersebut. Sangat sulit bagi pelaku
untuk belajar perilaku sosial baru. Seseorang yang melakukan bullying memiliki kekuatan yang tidak
pada tempatnya terhadap si korban. Terdapat tiga tipe bullying. Pertama, fisik:
memukul, menendang, mengambil barang atau sesuatu milik orang lain. Kedua, verbal, memanggil
nama, melecehkan dan tanda-tanda rasis. Ketiga, emosionaltidak langsung : menyebarkan cerita-
cerita tertentu dengan maksud merendahkan korban, dijauhkan dari kelompok-kelompok. Semua bentuk-
bentuk bullying bertendensi merusak.
Anak yang “bullying”
Terdapat tiga tipe “bullying yang telah diidentifikasi oleh Stephenson dan Smith, 1989. Pertama, anak
yang percaya diri, kuat, menikmati keamanan dibandingkan teman sebayanya dan popularitasnya
rata-rata. Kedua, anak yang gelisah atau khawatir, lemah dalam akademik, lemah konsentrasinya dan
kurang populer serta kurang amannyaman. Ketiga, anak yang melakukan bullying pada situasi tertentu
dan pernah menjadi korban anak yang kurang atau tidak populer.
Korban
Korban tindakan bullying memiliki ciri-ciri sebagai berikut
1. Memiliki kelemahan pergaulan sosial atau kurang bersosialisasi.
2. Tidak memiliki kepercayaan diri untuk memintai bantuan.
3. Tidak mendapatkan dukungan dari gurunya ataupun teman sebayanya.
4. Menyalahkan diri sendiri dan percaya bahwa hal tersebut merupakan kesalahannya.
5. Sangat putus asa untuk menyesuaikan dengan yang lain atau bergaul.
Hampir kebanyakan siswa 80 tidak secara aktif terlibat dalam tindakan tersebut. Begitu pula
menjadi pelaku bullying ataupun korban. Mereka mengetahui kalau itu salah, tapi tidak meminta
bantuan ataupun membantu korban. Mereka hanya diam dengan keadaan tersebut.
Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMAMA Kelas X
20 1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas 4
− 5 anggota, kemudian diskusikan perihal artikel
di atas setelah menjawab soal-soal berikut ini
2. Sebutkan ide pokok yang terkandung dalam setiap paragraf artikel di atas
3. Buatlah ringkasan artikel tersebut 4. Apakah yang dimaksud dengan bullying
5. Sebutkanlah ciri-ciri
bullying? 6. Ada berapakah tipe bullying? Jelaskan
7. Sebutkan ciri-ciri anak yang bullying?
Latihan 3
anaknya terlibat dalam permasalahan-permasalahan tersebut. Tanyakan pula kebijakan tertulis mengenai
pencegahan permasalahan bullying sebelum masalah terjadi.
Laporkan masalah-masalah yang sering terjadi dan pastikan pencatatannya dengan baik. Bila personel
sekolah mengelak telah terjadinya perilaku bullying seperti terjadi di IPDN atau menolak kecelakaan
yang ada, maka laporkan pada pihak-pihak yang lebih bertanggung jawab untuk meminta menyelesaikan
kasus-kasus tersebut. Tawarkan bentuk-bentuk asistensi bagi sekolah sebagai volunter dalam
melayani kegiatan-kegiatan sekolah. Dalam sebuah studi yang diilakukan oleh NEA,
bahwa kejadian ini telah menjadi permasalahan masyarakat yang secara bersama-sama melibatkan
diri untuk mencari berbagai pemecahan yang perlu dilakukan untuk mengatasi kejadian ini. Sebuah
tugas kerja yang melibatkan komunitas bersama perlu merumuskan berbagai hal, di antaranya
mengembangkan pendekatan integral yang sistemik dalam seluruh lapisan komunitas. Mensponsori
suatu forum ataupun konferensi pendidikan dan peningkatan kesadaran. Kampanye-kampanye
menghargai sesama yang sebaiknya dimulai pada pendidikan anak usia dini. Dari berbagai kegiatan
lain yang mampu menggugah massa untuk lebih peduli bahwa kejadian ini bukan hal biasa, tapi
sudah berada di luar batas normal. Di Indonesia kejadian bullying akhirnya mencuat
setelah terdapat korban-korban yang meninggal. Penyelesaian parsial yang dilakukan akhirnya hanya
ditujukan untuk meredam kejadian pada lembaga pendidikan yang mengalami kejadian tersebut.
Diperlukan suiatu komitmen dalam penyelesaian kejadian ini agar tidak terulang. Hal ini mungkin
terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia. Untuk itu, kampanye kesadaran serta gerakan moral untuk
mengatasi tindakan kekerasan ataupun satgas bebas kekerasan yang tidak hanya menyelesaikan kasus,
tapi juga paradigma untuk menghargai sesama perlu lebih digiatkan.
“If we want to have peace in the world, we have to start with the children.” Gandhi.
Sumber: Penulis
, bekerja pada bidang pendidikan. Dikutip dengan perubahan dari Pikiran Rakyat, 5 Juli 2007; 12
8. Siapa sajakah yang biasanya menjadi korban tindakan bullying?
9. Apa saja yang perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan bullying
10. Mengapa kosakata yang menyangkut bullying atau tindakan pelecehan perlu
disosialisasikan? Jelaskan 11. Apa yang harus orang tua atau kita lakukan
apabila personel sekolah mengelak telah terjadinya perilaku bullying?
12. Kemukakan tanggapan Anda terhadap tindakan bullying di sekolah
Anda telah membaca informasi dalam artikel di atas. Dalam artikel tersebut Anda tentu menemukan permasalahan-permasalahan. Coba Anda diskusikan bersama teman Anda permasalahan dalam artikel
tersebut dengan mengerjakan Latihan 3
Bab 2 Pendidikan