Kepahlawanan Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas X-Indrawati-2009

Bab 4 Kepahlawanan

41 Sum be r: ge m as as tr in. fi le s.wor dpr es s. c om Gambar: Mendeklamasikan puisi. Amanat puisi adalah gagasan yang mendasari karya sastra, berupa pesan yang ingin disampaikan pengarangpenyair kepada pembaca atau pendengar. Jadi, mendengar puisi berarti berkomunikasi dengan penulis danatau penyair melalui puisi tersebut. Pendengar puisi yang baik akan berusaha menghayati, atau bahkan larut dalam temaamanat puisi yang didengarnya. Sebagai langkah awal, cobalah Anda dengarkan puisi karya Taufik Ismail yang dibacakan oleh teman Anda di depan kelas. Anda sebaiknya mendengarmenyimak pesan puisi yang dibacakan teman Anda itu. Pada saat mendengarkan, cobalah rasakan, apakah Anda dapat berkomunikasi dengan penulis danatau puisi tersebut. Jika ya, Anda pasti dapat mengungkapkan amanat puisi itu. Membaca puisi bukan semata-mata menyuarakannya dengan intonasi yang diinginkan, melainkan juga harus sesuai dengan isi puisi. Itu berarti bahwa seorang pembaca puisi harus memahami atau menguasai isi dan pesan puisi yang akan dibacakannya untuk orang lain. Dengan kata lain, pembaca puisi harus memahami benar makna yang tersirat serta pemenggalan yang mendukung makna puisi secara utuh. Lebih jauh lagi, pembaca puisi dituntut kemampuannya untuk membawa atau menggiring pendengar menjadi larut dalam puisi yang dibacakannya Marilah bersama-sama mendengarkan puisi yang dibacakan oleh teman Anda di depan kelas Karangan Bunga − Taufik Ismail Tiga anak kecil dengan langkah malu-malu Datang ke Salemba sore itu Ini dari kami bertiga Pita hitam pada karangan bunga Bagi kakak kami yang ditembak mati Siang tadi Dikutip dari Ikhtisar Sejarah Sastra Indonesia A. 1. Pilihlah salah seorang teman Anda untuk membaca puisi berjudul “Karangan Bunga” di depan kelas 2. Dengarkanlah pembacaan puisi yang berjudul “Karangan Bunga” itu dengan memerhatikan lafal, tekanan, dan intonasi yang sesuai dengan isi puisi 3. Cobalah merenung selama tiga menit dan bayangkan suasana tempat yang mendukung puisi tersebut Bagaimana kesan Anda? Ceritakanlah di depan kelas Latihan 3 4. Diskusikan dengan teman Anda mengenai hal-hal berikut: a. Apa tema puisi “Karangan Bunga”? b. Apa makna yang terkandung dalam puisi “Karangan Bunga”? c. Pesan apa yang terkandung dalam puisi “Karangan Bunga”? 5. Bahaslah hasil diskusi Anda di depan kelas B. Tulislah sebuah puisi bebas yang bertemakan “Perjuangan”, kemudian bacalah puisi yang telah Anda buat tersebut di depan kelas dengan penuh ekspresi Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMAMA Kelas X 42 Tema, Pesan, dan Makna Puisi Hal yang harus diperhatikan dalam menentukan tema puisi adalah gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair. Pokok pikiranpersoalan itu begitu kuat mendesak dalam jiwa penyair sehingga menjadi landasan utama pengucapannya. Jika desakan yang kuat itu berupa rasa belas kasihan, temanya adalah kemanusiaan. Jika dorongan yang kuat itu untuk memprotes ketidakadilan, tema puisinya adalah protes atau kritik sosial. Makna puisi adalah maksud yang terkandung dalam puisi. Misalnya, sanjungan kepada para pahlawan, turut bela sungkawa, atau kesedihan atas ketidakadilan. Pesan puisi adalah hal-hal yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca. Misalnya, kita harus menyayangi sesama manusia, menghargai, memikirkan nasib fakir miskin. Biasanya, ada beberapa pesan yang terkandung dalam sebuah puisi. 1. Pilihlah satu puisi karangan Chairil Anwar Latihan 4 Pada bab terdahulu, Anda telah belajar paragraf naratif. Nah, sekarang kita akan belajar menulis paragraf ekspositoris. Tentu saja, agar Anda lebih kreatif, tidak hanya mampu menulis satu macam teks. Anda tentu ingin menjadi orang yang kreatif menulis. Karena itu, lengkapilah wawasan Anda dengan uraian berikut ini Paragraf ekspositoris adalah paragraf yang memaparkan atau menerangkan suatu hal atau objek. Dari paragraf jenis ini, diharapkan para pembaca dapat memahami hal atau suatu objek dengan sejelas-jelasnya. Untuk memaparkan masalah yang akan dikemukakan, paragraf eksposisi menggunakan contoh, grafik, serta berbagai bentuk fakta dan data lainnya. Sedikitnya terdapat tiga pola pengembangan paragraf ekspositoris, yakni dengan cara proses, sebab dan akibat, serta pola ilustrasi. 1. Pola Sebab Akibat Pengembangan paragraf dapat pula dinyatakan dengan menggunakan sebab- akibat. Dalam hal ini, sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Namun, dapat juga terbalik: akibat dijadikan gagasan utama, sedangkan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perinciannya. Persoalan sebab-akibat sebenarnya sangat dekat hubungannya dengan proses. Bila disusun untuk mencari hubungan antarbagiannya, maka proses itu dapat disebut proses kausal. 2. Analisislah tema, makna, dan pesan yang terkandung dalam puisi yang Anda pilih D. Menulis Paragraf Ekspositoris Tujuan Pembelajaran Pada subbab ini, Anda akan menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif. Setelah mempelajari subbab ini, Anda diharapkan dapat 1 menunjukkan ciri-ciri paragraf eksposisi, 2 mendata topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi paragraf eksposisi, 3 menentukan pola pengembangannya, 4 menulis paragraf eksposisi dengan memerhatikan pola pengembangannya, dan 5 menyunting paragraf eksposisi yang ditulis teman.

Bab 4 Kepahlawanan