Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
II-33
Berdasarkan rencana tata ruang wilayah RTRW tahun memuat rencana
struktur ruang, pola ruang dan penetapan kawasan strategis kabupaten. Rencana struktur ruang memuat rencana sistem perkotaan dan infrastruktur wilayah.
Rencana pola ruang memuat rencana kawasan lindung dan rencana kawasan budidaya. Rencana kawasan strategis kabupaten memuat kawasan strategis ekonomi yaitu
kawasan agropolitan di Ngrambe dan kawasan perikanan di Bringin. Kawasan strategis sosial budaya termasuk didalamnya kawasan wisata alam dan wisata budaya, disamping itu
juga memuat kawasan strategis lingkungan hidup. Kawasan lindung meliputi kawasan hutan lindung, kawasan yang memberi perlindungan dibawahnya seperti: kawasan
perlindungan setempat, kawasan rawan bencana alam, kawasan pelestarian alam dan cagar budaya dan kawasan lindung geologi. Kawasan budidaya meliputi kawasan hutan produksi,
pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan, industri, pariwisata, permukiman dan pertahanan keamanan.
a. Ketaatan Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan merupakan kabupaten dengan hirarki
perkotaan berdasar RTRW Provinsi Sumatera Selatan adalah Pusat Kegiatan Lokal PKL yang merupakan bagian dari Pusat Kegiatan Wilayah PKW Baturaja dan Pusat Kegiatan
Nasional PKN Palembang dengan fungsi pengembangan sebagai pusat pertanian, perdagangan dan jasa. Disamping itu laju pertumbuhan pemanfaatan ruang belum banyak
menimbulkan konflik tata ruang. Ketaatan terhadap RTRW di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan baru diukur dengan kesesuaian tata ruang terhadap permohonan ijin yang
dilakukan oleh investasi kegiatan usaha. Dari permohonan ijin usaha pemanfaatan ruang tersebut sudah sesuai dengan rencana tata ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.
Tabel 2.52
Rasio Ketaatan terhadap RTRW
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2010 s.d 2014
No Uraian
2010 2011
2012 2013
2014
Realisasi RTRW Belum
Belum Belum
Belum Belum
Rencana Peruntukan RTRW Belum
Belum Sudah
Sudah Sudah
Sumber : Data Hasil Olah Bappeda PM Kab. OKU Selatan 2016
b. Luas Wilayah Produktif
Sektor unggulan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan adalah sektor pertanian, hal ini terlihat dari sektor utama yang menunjang PDRB adalah pertanian tanaman pangan,
sehingga data wilayah produktif adalah wilayah kawasan pertanian, sedangkan kawasan budidaya adalah kawasan non pertanian. Berikut gambaran Persentase luas Wilayah
Produktif Tahun
sampai dengan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan :
Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
II-34
Tabel 2.53
Persentase luas Wilayah Produktif
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2011 sampai dengan 2015
No Uraian
2011 2012
2013 2014
2015
Luas Wilayah Produktif , 6
, ,
6 , 66,
Luas Seluruh Wilayah Budidaya ,
, ,6
, 6 , 6
Rasio ,6
,6 ,
,6 ,6
Sumber : Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Kab. OKU Selatan Tahun 2016 Ket : Data sangat sementara
Dari data di atas terlihat bahwa terdapat kecenderungan terjadi penurunan luas wilayah produktif pertanian yang dikarenakan terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke non
pertanian. al ini disebabkan oleh pertambahan penduduk dan laju pertambahan sektor lain industri, perdagangan dan jasa serta fasilitas umum yang membutuhkan lahan
pertanian tersebut.
Penurunan luas kawasan produktif pertanian akan berdampak terhadap produksi dan produktifitas pertanian, sehingga diperlukan langkah strategis untuk meningkatkan
produksi dan produktifitas pertanian. Luas wilayah produksi pertanian di setiap kecamatan menunjukkan perbandingan yang hampir seimbang bila dibanding luas wilayah non
pertanian
2.1.4.2 Fokus Iklim Berinvestasi
nvestasi merupakan salah satu indikator penting dalam meningkatkan dalam pembangunan perekonomian. nvestasi akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan
penciptaan lapangan kerja baru sehingga diharapkan akan mengurangi beban pengangguran dan kemiskinan. Kondisi keamanan dan politik di Kabupaten Ogan Komering
Ulu Selatan yang stabil merupakan modal penting dalam menarik minat investor.
Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan iklim investasi dapat dilihat dari indikator kinerja angka kriminalitas, jumlah demonstrasi, kemudahan perijinan dan
peraturan daerah yang mendukung iklim usaha.
a. Angka kriminalitas