Laju Inflasi Ketaatan Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW

Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD II-3 kontribusi besar terhadap PDRB Kabupaten begitupun sebaliknya. Secara umum perkembangan dan pertumbuhan kontribusi sektor dalam PDRB tahun sampai dengan tahun atas dasar harga berlaku b dan harga konstan k Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dapat tergambarkan dalam tabel berikut : Tabel 2.3 Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2010 s.d 2014 Atas Dasar Harga Berlaku Hb dan Harga Konstan Hk Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan No Sektor 2010 2011 2012 2013 2014 Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Pertanian ,6 , , , , , , , ,6 , Pertambangan dan Penggalian , , , , , , , , , , ndustri Pengolahan , , , , , 6 , , , , , Listrik, Gas dan Air Bersih , , , , , 6 , 6, , , , Konstruksi , , , , , , 6 , ,6 , , 6 Perdagangan, otel dan Restoran , , , , , , , 6, , 6, Pengangkutan dan Komunikasi , , , 6 , , , , 6 , , 66, Keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan ,6 ,6 , , , , , 6, , , Jasa‐jasa , , , , , , , , ,6 , PDRB Sumber : Data olahan Bappeda PM Kab. OKU Selatan Ket : Data sangat sementara Tabel 2.4 Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Hb dan Harga Konstan Hk Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2014 Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan No Sektor Pertumbuhan Hb Hk Pertanian , 31,88 Pertambangan dan Penggalian , 1,84 ndustri Pengolahan , 6 9,58 Listrik, Gas dan Air Bersih , 6 0,15 Konstruksi , 13,06 6 Perdagangan, otel dan Restoran , 25,19 Pengangkutan dan Komunikasi , 1,38 Keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan , 4,87 Jasa‐jasa , 12,04 PDRB 100 100 Sumber : Data olahan Bappeda PM Kab. OKU Selatan

b. Laju Inflasi

Di lihat dari Nilai inflasi rata‐rata tahun sampai dengan akhir tahun Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan sebagi berikut : Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD II-4 Tabel 2.5 Nilai inflasi rata‐rata Tahun 2010 s.d 2014 Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 Rata ‐Rata Pertumbuhan Inflasi 9,10 7,83 7,60 7,12 6,67 7,94 Sumber : Data olahan Bappeda PM Kab. OKU Selatan Ket : Data sangat sementara Laju inflasi Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan rata‐rata selama lima tahun terakhir mengalami fluktuasi naik turun. Faktor utama penyebab inflasi adalah biaya pendidikan, jasa kesehatan, perumahan dan biaya transportasi. Selain itu, kenaikan harga barang dan jasa disebabkan oleh kenaikan harga BBM dan tingkat upah. Dalam upaya menjaga daya beli masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, maka tantangan untuk lima tahun mendatang adalah mengendalikan kenaikan harga barang dan jasa. nflasi Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan pada tahun sebesar , persen, tahun sebesar , persen, tahun sebesar ,6 persen, tahun sebesar , persen telah terjadi penurunan nflasi dan tahun sebesar 6,6 persen tidak terlalu mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dikarenakan konsumsi akhir di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan masih di dominasi oleh konsumsi rumah tangga, sedangkan krisis ekonomi yang dipicu oleh Subprime Mortgage di Amerika Serikat berdampak terhadap sektor investasi.

c. Rasio Penduduk Miskin

Untuk mengukur kemiskinan, konsep yang digunakan adalah dengan mengukur kemampuan memenuhi kebutuhan dasar basic needs approach . Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Jadi Penduduk Miskin adalah penduduk yang memiliki rata‐rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan. Tabel 2.6 Garis Kemiskinan dan Penduduk Miskin di Kabupaten OKU Selatan Tahun 2010 ‐ 2014 Tahun Garis Kemiskinan Penduduk Miskin Jumlah dalam ribu rupiah Presentase . , , . , , . , , . , , , , Sumber : TKPKD Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD II-5

2.1.1.2 Fokus Kesejahteraan Sosial

Pembangunan pada fokus kesejahteraan sosial meliputi pembangunan yang berkaitan dengan kehidupan sosial masyarakat antara lain pendidikan, kesehatan dan pemenuhan kebutuhan dasar sosial masyarakat lainnya. Selama periode – berbagai program telah dilaksanakan dapat meningkatkan sumber daya manusia di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, ditandai dengan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan taraf pendidikan penduduk yang berangsur meningkat. Gambaran capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan atas fokus kesejahteraan sosial dilakukan terhadap indikator a . angka melek huruf, b . angka partisipasi kasar, c . angka partisipasi murni, d . angka usia harapan hidup, dan e . rasio penduduk yang bekerja. Tabel 2.7 Presentasi Indikator Kesejahteraan Sosial Kabupaten OKU Selatan Tahun 2012‐2015 Indikator Kesejahteraan Sosial 2012 2013 2014 2015 Angka Melek uruf , , 6 , , Angka Partisipasi Kasar , 6 , 6 , 6 , Angka Partisipasi Murni , , , , Angka Usia arapan idup 6 , 6 , 6 , 6 , Rasio Penduduk Bekerja 6 6 ‐ Sumber : Data Olahan BAPPEDA PM Kab. Oku Selatan Tahun 2016

2.1.1.3 Fokus Seni Budaya Dan Olahraga

Pembangunan kebudayaan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan ditujukan untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah serta mempertahankan jati diri dan nilai‐nilai budaya daerah ditengah‐tengah semakin derasnya arus informasi dan pengaruh negatif budaya global. Pembangunan seni dan budaya di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan sudah mengalami kemajuan yang ditandai dengan meningkatnya pemahaman terhadap nilai budaya dan penggunaan Bahasa Asli Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan di Masyarakat. Kepemudaan dan Olahraga pembinaan generasi muda dilaksanakan melalui kegiatan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Paskibraka , aubade, Pramuka, dan penyelenggaraan upacara bendera. Pembinaan olahraga dilaksanakan melalui kegiatan pembinaan olahraga pelajar dan pembinaan olahraga masyarakat yang meliputi : kegiatan lomba gerak jalan, lomba senam dan kegiatan senam masal. Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD II-6 Tabel 2.8 Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga Tahun 2011 s.d Tahun 2015 Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan No Indikator TAHUN 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah Group Kesenian per . pdd Jumlah Gedung Kesenian. Jumlah Klub Olahraga per . ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ Jumlah Gedung Olahraga. Per . Sumber: Disbudpar, Dispora Kabupaten OKU Selatan Tahun 2016 Ket : Data sangat sementara

2.1.3 Aspek Pelayanan Umum

Pemerintah Daerah Kabupaten OKU Selatan dalam rangka memberikan pelayanan,meningkatkan peran serta, prakarsa, dan memberdayakan masyarakat secara eksplisit terlihat pada kinerja pelaksanaan pembangunan pada masing‐masing urusan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten OKU Selatan yang terdiri dari fokus layanan urusan wajib dan fokus layanan urusan pilihan.

2.1.3.1 Fokus Layanan Urusan Wajib

a Urusan Pendidikan ndikator yang menggambarkan sampai sejauh mana keberhasilan implementasi keseluruhan program dan kegiatan urusan pendidikan yang dilaksanakan selama periode – adalah sebagai berikut :

1. Angka Partisipasi Murni

Tabel 2.9 Angka Partisipasi Murni Tingkat Pendidikan 2011 2012 2013 2014 2015 SD M , , , , , SMP MTs , , ,6 , 6 , SMASMKMA , , , 6 , 6 , Sumber: BPS Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Berdasarkan Tabel . di atas menunjuk kan bahwa, Angka Partisipasi Murni SDM mengalami peningkatan dari tahun sebesar , persen meningkat menjadi , pada tahun . Artinya bahwa pada tahun anak sekolah setingkat SDM di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan yang sesuai dengan usia sekolah dari jenjang yang ada sebesar , persen, selebihnya , persen merupakan siswa SDM yang tidak atau belum berusia ‐ tahun. Pada jenjang pendidikan SMPMTs pada tahun sebesar , persen meningkat menjadi , persen pada tahun . Artinya bahwa pada tahun masih ada anak usia lebih atau kurang dari ‐ tahun duduk di jenjang sekolah Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD II-7 SMPMTs dengan persentase sebesar , persen dari jumlah keseluruhan siswa yang ada. Kemudian pada jenjang SMASMKMA pada tahun sebesar , persen meningkat menjadi 6 , persen pada tahun . Artinya bahwa pada tahun siswa jenjang sekolah SMASMKMA dengan kelompok usia 6‐ tahun sebesar 6 , persen selebihnya , persen berada di kelompok usia di bawah atau di atas 6‐ tahun.

2. Angka Partisipasi Kasar APK

Angka Partisipasi kasar APK merupakan perbandingan antara jumlah seluruh murid sekolah untuk jenjang pendidikan tertentu dengan jumlah seluruh anak usia sekolah untuk jenjang pendidikan tersebut. APK SDM Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan sepanjang tahun – mengalami peningkatan sebesar , , yaitu dari sebesar ,6 pada tahun menjadi sebesar , pada tahun . Capaian sampai dengan tahun ajaran ini belum mampu mencapai target yang ditetapkan dalam tahapan RPJMD untuk tahun sebesar , . Namun demikian, jika dilihat capaian selama tahun terakhir yang menunjukkan peningkatan rata‐rata sebesar , per tahun, maka APK SDM terus menurun menjadi , pada tahun . APK SMPMTs selama tahun terakhir mengalami peningkatan yaitu dari sebesar ,6 pada tahun menjadi sebesar , pada tahun . APK SMAMASMK sepanjang tahun – mengalami peningkatan yaitu dari sebesar 6 , pada tahun menjadi sebesar , 6 pada tahun . Mengingat bahwa APK diukur dari jumlah seluruh murid sekolah pada jenjang tertentu tanpa memandang usia, maka menurunnya APK SDM diduga disebabkan oleh semakin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anaknya pada usia yang tepat, dan semakin meningkatnya kualitas pendidikan yang menyebabkan menurunnya angka mengulang sehingga siswa dapat menyelesaikan sekolah tepat waktu. Meskipun APK SDM menurun, namun APK seluruh tingkatan pendidikan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan selama tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan. al ini merupakan hasil dari upaya sungguh‐sungguh dari seluruh stakeholders pendidikan. Perkembangan APK Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan tahun sampai dengan tahun adalah sebagaimana Gambar . .

3. Angka Putus Sekolah

Angka Putus Sekolah dihitung berdasarkan angka jumlah siswa putus sekolah per . siswa pada setiap jenjang pendidikan. Angka Putus Sekolah tingkat SDM sepanjang tahun – mengalami penurunan, dari sebesar , pada tahun menjadi , pada tahun , untuk tingkat SMPMTs juga mengalami penurunan dari , pada tahun menjadi , pada tahun , sedangkan untuk tingkat SMAMASMK mengalami penurunan dari , pada tahun menjadi sebesar , pada tahun . Penurunan ini tidak terlepas dari kebijakan Sekolah Gratis pendidikan tanpa Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD II-8 dipungut biaya oleh pemerintah pusat dan daerah yang diaplikasikan dalam bentuk penyediaan Biaya Operasional Sekolah BOS bagi siswa SDM dan SMPMTs. Untuk memperluas cakupan BOS dan sebagai wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan terhadap pendidikan masyarakat sekaligus sebagai upaya menekan angka putus sekolah, melalui anggaran belanja tak langsung, dialokasikan Bantuan Operasional Sekolah Daerah BOSDA bagi siswa SDSDLBM, SMPSMPLBMTsSalafiyah NegeriSwasta untuk mendampingi BOS dari Pemerintah Pusat setiap tahun serta Bantuan Khusus Siswa Miskin BKSM bagi siswa SMAMASMK . Gambar . . Perkembangan Angka Partisipasi Kasar Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun – Gambar . Prosentase Angka Putus Sekolah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun ‐

4. Angka Melek Huruf

Angka Melek uruf AM merupakan salah satu bagian dari ndeks Pembangunan Manusia PM yakni pada komponen indeks pendidikan bersama dengan angka rata‐rata lama sekolah. PM adalah salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dalam meningkatkan kesejahteraan penduduknya. . . . . . . . SDMI . . . . . SMPMTs . . . . . SMAMASMK . . . . . RATA‐RATA . . . . . Ju la h or a g Angka Partisipasi Kasar SDMI . . . . . SMPMTs . . . . . SMAMASMK . . . . . RATA‐RATA . . . . . . . . . . . . . . . Pe rs e ta se Angka Putus Sekolah Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD II-9 Angka melek huruf adalah angka yang menunjukkan tingkat kemampuan baca tulis penduduk yang berusia tahun ke atas. Salah satu target pembangunan pendidikan adalah menurunya angka buta huruf penduduk tahun ke atas. Kebijakan Pemerintah dalam pemberantasan buta aksara telah dilakukan melalui kursus paket A‐B‐C, program pemberantasan buta aksara fungsional, kerja sambil belajar kejar paket A. Yang paling popular adalah program keaksaraan fungsional yang dijalankan oleh pemerintah sejak tahun . Peserta keaksaraan fungsional yang lulus diberikan sertifikat Surat Keterangan Melek Aksara SUKMA . AM penduduk usia ‐ tahun adalah perbandingan penduduk berusia ‐ tahun yang dapat membaca dan menulis kalimat sederhana dengan huruf latin atau huruf lainnya. AM penduduk usia ‐ tahun merupakan indikator yang kerap dilihat sebagai proksi untuk mengukur kemajuan pembangunan sosial dan ekonomi. Makin tinggi persentase penduduk melek huruf menunjukkan keberhasilan program pendidikan, sebaliknya makin rendah persentase penduduk melek huruf mengindikasikan kurang berhasilnya program pendidikan. Penduduk usia ‐ tahun yang buta huruf menjadi indikator utama dalam kebijakan pemberantasan buta aksara. Angka melek huruf dan buta huruf dapat memberikan gambaran kemajuan pendidikan suatu bangsa, pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan. Semakin besar angka melek huruf, semakin banyak penduduk yang mampu dan mengerti baca tulis yang akan mempengaruhi penyerapan informasi dan ilmu pengetahuan. Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional yang dilaksanakan tahun , Angka Melek uruf penduduk usia ‐ tahun di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan telah mencapai persen. Akan tetapi AM penduduk usia tahun ke atas baru mencapai , perse n. Tabel 2.10 Angka Melek Huruf Indikator 2011 2012 2013 2014 2015 Angka Melek uruf AM , , , 6 , , Sumber : BPS Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan b Urusan Kesehatan Penyediaan layanan kesehatan yang terjangkau dan bermutu merupakan salah satu upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia, mengatasi kemiskinan, dan membangun pondasi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Perkembangan kondisi kesehatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan cenderung meningkat yang ditunjukkan oleh beberapa indikator kesehatan. Angka kematian bayi dari per kelahiran hidup menurun menjadi ,6 pada tahun , kemudian menurun lagi menjadi , per kelahiran hidup pada tahun . Angka kematian ibu melahirkan pada Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD II-10 tahun sebesar per . kelahiran hidup , pada tahun menurun menjadi per . kelahiran hidup. Upaya peningkatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan meningkatkan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas dan puskesmas pembantu serta poskesdes. Dalam kurun waktu tahun terakhir jumlah puskesmas , jumlah puskesmas pembantu menjadi unit dan jumlah rumah sakit unit pada tahun dan pada tahun jumlah puskesmas meningkat menjadi unit. Selain ketersediaan sarana dan prasarana, pembangunan kesehatan harus didukung oleh tenaga kesehatan yang memadai dan berkualitas. Rasio dokter umum pada tahun baru mencapai per . penduduk, sama dengan orang dokter melayani . penduduk masih dibawah target yaitu per . penduduk atau per . penduduk dan pada tahun rasio dokter umum , per . penduduk. Capaian kinerja layanan umum dalam urusan kesehatan diukur dengan indikator kinerja : . Rasio Posyandu per Satuan Balita, . Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu per Satuan Penduduk , . Rasio Rumah Sakit per Satuan Penduduk, . Rasio Dokter per Satuan Penduduk, . Rasio Tenaga Medis per Satuan Penduduk, 6 . Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kopetensi kebinanan, . Cakupan desa kelurahan UC, . Cakupan Balita Gizi buruk mendapat perawatan, . Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA, . Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit BDB, . Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin, dan . Cakupan kunjungan bayi. Tabel 2.11 Capaian Kinerja Urusan Kesehatan No Indikator TAHUN 2011 2012 2013 2014 . Rasio Posyandu per Satuan Balita . , . Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu per . penduduk , 6 , , , . Rasio Rumah Sakit per . Penduduk , , , , . Rasio Dokter per . Penduduk 6,6 , , 6 , . Rasio Tenaga Medis per . Penduduk , , , , 6. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kopetensi kebinanan 6,6 , , . Cakupan desa kelurahan UC , , , 6 , . Cakupan Balita Gizi buruk mendapat perawatan . Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA . Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit BDB . Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD II-11 No Indikator TAHUN 2011 2012 2013 2014 . Cakupan kunjungan bayi , Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2016 Ket : Data sangat sementara c Urusan Pekerjaan Umum Faktor utama untuk kelancaran perhubungan darat adalah tersedianya sarana jalan dan jembatan yang baik untuk kegiatan ekonomi, perpindahan penduduk, maupun kegiatan pelayanan antar daerah. Terdapat tiga tipe kelas jalan , yaitu jalan Negara, jalan Provinsi dan jalan Kabupaten. Pada tahun di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan tersedia jalan sepanjang 6 6, 6 km, yang terdiri dari jalan Provinsi sepanjang , 6 km dan jalan kabupaten sepanjang 6, km. Pembangunan jalan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan lebih banyak didominasi status Jalan Kabupaten. Tabel 2.12 Jaringan Jalan dan Jembatan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2015 Sumber: Dinas PU Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2016 Tabel 2.13 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2015 Sumber : Dinas PU Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2015 Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan mempunyai tiga ruas jalan Provinsi utama, yaitu Baturaja Ogan Komering Ulu Martapura Ogan Komering Ulu Timur menuju Muaradua Ogan Komering Ulu Selatan , Muaradua Ogan Komering Ulu Selatan menuju Liwa Lampung Barat dan Muaradua Ogan Komering Ulu Selatan menuju Bengkulu Kabupaten Kaur yang merupakan urat nadi perekonomian serta penghubung antar Provinsi, yaitu:

1. Jalan Provinsi dari Baturaja ke Muaradua dan Martapura ke Muaradua

Status Panjang Jalankm Rasio Jembatan Rasio Jumlah Unit Panjang m Provinsi , 6 ‐ ‐ ‐ Kabupaten 6, Jumlah 646,06 100 129 5237 100 Keadaan Nasional Rasio Provinsi Rasio Kabupaten Rasio Jumlah Baik ‐ ‐ , 6, , 6 , 6 , 6 Sedang ‐ ‐ , , ,66 , 6 ,66 Rusak Ringan ‐ ‐ , , , , , Jumlah ‐ ‐ 229,79 100 416,350 100 416,350 Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD II-12 Ruas jalan ini membentang dari Kota Baturaja ke Muaradua sepanjang km dan Dari Kota Martapura Menuju Kota Muaradua Sepanjang km.

2. Jalan Provinsi Muaradua ke Liwa

Ruas jalan ini membentang mulai dari Kota Muaradua menuju Kota Liwa Lampung Barat melewati empat Kecamatan dan pada umumnya terletak pada daerah dataran tinggi pengunungan ditepi jurang dan bukit . Dibeberapa tempat rawan longsor dan penurunan karena terletak pada daerah patahan.Kedua ruas jalan ini Baturaja – Muaradua – Liwa – Bukit Kemuning di masa lalu merupakan lintas Tengah Sumatera sebelum dibukanya akses jalan lintas Sumatera Baturaja – Bukit Kemuning.

3. Jalan Provinsi Muaradua ke Bintuhan Kabupaten Kaur

Ruas jalan ini membentang mulai dari Kota Muaradua menuju Kota Bintuhan Kabupaten Kaur dan pada umumnya terletak pada daerah dataran tinggi pengunungan. Dibeberapa tempat rawan longsor dan penurunan karena terletak pada daerah patahan. Jalan ini merupakan Penghubung Alternatif Bagian Barat Tengah ke Barat . Disamping itu masih terdapat ruas jalan Provinsi lainnya yang menuju Muaradua Kisam dan sekitarnya sepanjang , km. Jaringan jalan secara keseluruhan membentuk sebuah sistem yang menghubungkan ruas‐ruas jalan. Oleh karena itu, peningkatan dan pemeliharaan jalan dilakukan dengan melihat berbagai aspek baik dari pengaruh ekonomi maupun dampak sosial, serta memperhitungkan pertumbuhan lalu lintas dengan kemampuan pelayanan yang mantap. Pembangunan jalan Artenatif By Pass dari Simpang Martapura menuju Kota Muaradua merupakan suatu kebutuhan yang mendesak sehingga kendaraan besar dapat masuk Kota Muaradua untuk kelancaran roda perekonomian. al ini lebih efektif dan efisien dari pada melaksanakan pelebaran jalan Provinsi yang ada dari Simpang Martapura menuju Muaradua. Ketersediaan prasarana pengairan dan irigasi adalah sangat penting guna meningkatkan produktivitas pertanian. Sampai tahun , ketersediaan jaringan irigasi teknis mencapai , irigasi semi teknis dan irigasi sederhana . Tabel 2.14 Luas Daerah Jaringan Irigasi Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2014 Jenis Baku ha Potensi ha Fungsi ha Rasio Fungsi dan Potensi Irigasi ‐ . . 6 ‐ Teknis ‐ ‐ ‐ ‐ Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD II-13 ‐ Semi Teknis ‐ . . 6 Sumber: Dinas PU Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2016 Capaian kinerja layanan umum pada urusan Pekerjaan Umum diukur dengan indikator kinerja antara lain : . Proporsi Panjang Jaringan Jalan dalam Kondisi Baik , . Rasio Jaringan rigasi, dan . Persentase rumah tinggal bersanitasi. Tabel 2.15 Capaian Kinerja Urusan Pekerjaan Umum No Indikator TAHUN 2011 2012 2013 2014 . Proporsi Panjang Jaringan Jalan dalam Kondisi Baik , ,6 , , . Rasio Jaringan rigasi mha , , . Persentase rumah tinggal bersanitasi , ,6 ,6 , Sumber: Dinas PU Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2016 Ket : Data sangat sementara d Urusan Perumahan Pembangunan prasarana dasar permukiman pada hakekatnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara merata dan menyediakan pelayanan dasar Pembangunan prasarana dasar permukiman meliputi penyediaan prasarana air minum, sanitasi, drainase, perumahan dan permukiman, serta penataan dan pengendalian pemanfaatan ruang. Berbagai isu strategis yang dihadapi di bidang keciptakaryaan antara lain : masih rendahnya tingkat pelayanan prasarana air minum, sebagian masyarakat tingkat kemampuannya masih ada yang relatif rendah untuk memiliki rumah layak huni serta belum mantapnya dukungan aspek pembiayaan dan sumber daya lainnya. Untuk itu, berbagai upaya dilakukan oleh Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dalam pemenuhan kebutuhan air bersih antara lain melaksanakan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dengan upaya peningkatan pelayanan berupa penambahan jaringan pipa distribusi, sambungan rumah, terminal air, hidran umum serta peralatan dan bangunan pelengkap lainnya. al ini juga dilaksanakan guna mewujudkan target MDG’s dalam pemenuhan air minum sebesar 6 . Kebutuhan perumahan diperkirakan akan bertambah dari tahun ketahunnya diakibatkan sebagai konsekwensi pertumbuhan penduduk dan seiring dengan perkembangan kemajuan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan sebagai suatu daerah baru. Capaian kinerja layanan umum pada urusan Perumahan diukur dengan indikator: . Rumah tangga pengguna air bersih, . Rumah tangga pengguna listrik, . Rumah tangga bersanitasi, dan . Rumah layak huni. Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD II-14 Tabel 2.16 Capaian Kinerja Urusan Perumahan No Indikator TAHUN 2011 2012 2013 2014 . Rumah tangga pengguna air bersih , , , , . Rumah tangga pengguna listrik . Rumah tangga bersanitasi , ,6 ,6 ,6 . Rumah layak huni , , . . Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2016 Ket : Data sangat sementara e Urusan Tata Tuang Dengan di berlakukannya Undang–Undang Nomor 6 Tahun tentang Penataan Ruang, secara otomatis semua Peraturan tentang Tata Ruang yang belum mengacu pada Undang–Undang tersebut tidak Berlaku. Oleh karena itu pada Tahun Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan telah dilaksanakan Revisi, selain tidak sesuai dengan aturan pada Undang – Undang tersebut juga dengan adanya pemekaran wilayah dalam Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Capaian kinerja layanan umum pada urusan Tata Ruang diukur dengan indikator : . Rasio ruang terbuka ijau per Satuan Luas Wilayah ber PLGB, dan . Rasio bangunan ber‐MB per satuan bangunan. Tabel 2.17 Capaian Kinerja Urusan Tata Ruang No Indikator TAHUN 2011 2012 2013 2014 . Rasio ruang terbuka ijau per Satuan Luas Wilayah ber PLGB , . Rasio bangunan ber‐MB per satuan bangunan , , 6, , Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2016 Ket : Data sangat sementara f Urusan Perencanaan Pembangunan Capaian kinerja layanan umum pada urusan Perencanaan Pembangunan diukur dengan indikator: . Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan Perda, . Tersedianya dokumen Perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PerdaPerkada, . Tersedianya dokumen Perencanaan : RKPD yang telah ditetapkan dengan Perkada, dan . Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD. Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD II-15 Tabel 2.18 Capaian Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan No Indikator TAHUN 2011 2012 2013 2014 2015 . Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan Perda . Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PerdaPerkada . Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yang telah ditetapkan dengan Perkada . Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD Sumber: Bappeda dan PM Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2016 Ket : Data sangat sementara g Urusan Perhubungan Kota Muaradua sebagai ibukota Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, perlu didukung dengan sistem transportasi angkutan dalam kota. Pertumbuhan kendaraan dalam Kota Muaradua dewasa ini cukup berpotensi secara signifikan sebagai penyebab utama kecelakaan lalu lintas, karena tidak diimbangi dengan lebar jalan yang ada. Oleh karena itu perlu diantisipasi dengan suatu model transportasi yang modern yang mampu mengatasi permasalahan tersebut. Capaian kinerja layanan umum pada urusan Perhubungan diukur dengan indikator: . Jumlah arus penumpang angkutan umum, . rasio jin trayek, . Jumlah uji kir angkutan umum, . Jumlah Pelabuhan laut udaraterminal bis. Dalam mendukung pertumbuhan sektor‐sektor ekonomi, pembangunan terminal barang dan penumpang perlu dilakukan dengan memperhitungkan fungsi pelayanan penyebaran, yaitu terminal utama, dan terminal lokal. Potensi angkutan danau yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan berada di Danau Ranau Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Danau Ranau merupakan satu‐ satunya danau di Pulau Sumatera bahkan di ndonesia yang dapat dilayari untuk lintas Provinsi, yaitu Provinsi Sumatera Selatan Ogan Komering Ulu Selatan dengan Provinsi Lampung Lampung Barat . Dengan demikian potensi angkutan danau ini dimiliki oleh dua Provinsi. Potensi Danau Ranau disamping untuk kepentingan transportasi danau bagi masyarakat sekeliling pantai danau, juga memiliki potensi untuk mendukung kepariwisataan. Pemanfaatan dan pengelolaan potensi Danau Ranau dalam rangka menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat hingga tahun belum optimal, bahkan terkesan kurang terurus oleh Pemerintah, baik untuk kepentingan transportasi maupun untuk kepentingan kepariwisataan. Prasarana dermaga danau yang ada saat ini berjumlah dua unit di Banding Agung dan Kota Batu dengan konstruksi kayu yang dibangun tahun , Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD II-16 demikian juga halnya dengan sarana kapal milik masyarakat semuanya konstruksi kayu yang sangat rentan dengan keselamatan pelayaran. Angkutan udara di kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan terdapat di Kecamatan Banding Agung, sebagai Lapangan Terbang Perintis. Bandara Banding Agung dibangun tahun , dan telah pernah beroperasi tahun , kemudian terhenti karena pengelolaannya tidak maksimal. Kedepan Bandara ini perlu dikaji untuk dikembangkan karena memiliki faktor strategis dalam mendukung pengembangan nvestasi sekaligus terwujudnya sistem transportasi udara lokal dan regional. Tabel 2.19 Capaian Kinerja Urusan Perhubungan No Indikator TAHUN 2011 2012 2013 2014 2015 . Arus penumpang angkutan umum . . . .6 . 6 . Rasio jin trayek , 6 , , , , . Jumlah uji kir angkutan umum kali 6 6 . Jumlah Pelabuhan Laut udara Terminal Bis Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Kab. OKU Selatan Tahun 2016 Ket : Data sangat sementara h Urusan Lingkungan Hidup Capaian kinerja layanan umum pada urusan Lingkungan idup diukur dengan indicator : . Persentase penanganan sampah, . Persentase pengelolaan kualitas air, . Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal, . Tempat pembuangan sampah TPS per satuan penduduk, dan . Penegakan hukum lingkungan Tabel 2.20 Capaian Kinerja Urusan Lingkungan Hidup No Indikator TAHUN 2011 2012 2013 2014 . Persentase penanganan sampah 6 ‐ , . Pengelolaan kualitas air penetapan kelas air ‐ ‐ ‐ ‐ . Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal . . Tempat pembuangan sampah TPS per satuan penduduk ,6 , , ‐ . Penegakan hukum lingkungan ‐ Sumber: Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2016 Ket : Data sangat sementara i Urusan Pertanahan Capaian kinerja layanan umum pada urusan Pertanahan diukur dengan indicator: . Persentase luas lahan bersertifikat, . Penyelesaian kasus tanah negar, dan . Penyelesaian izin lokasi. Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD II-17 Tabel 2.21 Capaian Kinerja Urusan Pertanahan No Indikator TAHUN 2011 2012 2013 2014 . Persentase luas lahan bersertifikat , , , , . Penyelesaian kasus tanah negara ‐ ‐ ‐ ‐ . Penyelesaian izin lokasi , , , Sumber: Setda Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2015 j Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil Jumlah penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan tahun sebanyak . jiwa yang sebagian besar tinggal di perdesaan. Sedangkan pada tahun jumlah penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan mencapai . jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk rata‐rata sebesar , persen. Perbandingan jumlah penduduk menurut jenis kelamin menunjukkan penduduk laki‐laki 6. jiwa lebih banyak dibanding penduduk perempuan berjumlah .6 jiwa. Tantangan dalam lima belas tahun mendatang adalah menurunkan laju pertumbuhan penduduk. Capaian kinerja layanan umum pada urusan Kependudukan dan Catatan Sipil diukur dengan indicator: . Jumlah pembuatan KTP, . Jumlah pembuatan Akta Kelahiran, dan . Jumlah pembuatan Kartu Keluarga. Tabel 2.22 Capaian Kinerja Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil No Indikator TAHUN 2011 2012 2013 2014 2015 . Jumlah pembuatan KTP . . . . 6 . . Jumlah pembuatan akta kelahiran . . . . 6 6 .6 . Jumlah pembuatan kartu keluarga . 6 . . . 6 . Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. OKU Selatan Tahun 2016 Ket : Data sangat sementara k Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Capaian kinerja layanan umum pada urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak diukur dengan indicator: . Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah, . Rasio KDRT, . Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur, dan . Persentase Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan. Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD II-18 Tabel 2.23 Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak No Indikator TAHUN 2011 2012 2013 2014 . Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah , , , . . Rasio KDRT . Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur , , , , . Persentase Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan ‐ ‐ ‐ . Sumber : Badan KB dan PP Kab. OKU Selatan Tahun 2016 l Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Capaian kinerja layanan umum pada urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera diukur dengan indicator: Rata – rata jumlah anak per keluarga, Rasio akseptor Keluarga Berencana, Persentase Cakupan peserta Keluarga Berencana aktif, dan Persentase Keluarga Pra Sejahtera dan keluarga Sejahtera . Tabel 2.24 Capaian Kinerja Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera No Indikator TAHUN 2011 2012 2013 2014 . Rata – rata jumlah anak per keluarga , , , , . Rasio akseptor KB 6, , , 6, . Persentase Cakupan peserta KB aktif , , , , . Persentase Keluarga Pra Sejahtera dan keluarga Sejahtera , , , , Sumber : Badan KB dan PP Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2016 m Urusan Sosial Capaian kinerja layanan umum pada urusan Sosial diukur dengan indicator : . Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi, . Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial, dan . Persentase Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial. Tabel 2.25 Capaian Kinerja Urusan Sosial No Indikator TAHUN 2011 2012 2013 2014 . Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi . Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial ,6 , , ,6 . Persentase Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial , , , ,6 Sumber : Dinas Kesosnakertrans Kab. OKU Selatan Tahun 2016 Ket : Data sangat sementara Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD II-19 n Urusan Ketenagakerjaan Perkembangan penduduk yang bekerja pada tahun sebesar . jiwa. Sementara, jumlah angkatan kerja sebesar . jiwa pada tahun . Jumlah pengangguran terbuka pada tahun sebesar . jiwa, Kondisi ini menyiratkan bahwa dalam lima belas tahun mendatang perlu upaya yang sungguh‐sungguh untuk mengatasi pengangguran terbuka. Capaian kinerja layanan umum pada urusan Ketenagakerjaan diukur dengan indikator: . Angka partisipasi angkatan kerja, . Angka angkatan kerja, . Angka kesempatan kerja, . Tingkat pengangguran terbuka, . Angka sengketa pengusaha pekerja per tahun. Persebaran tenaga kerja menurut lapangan usaha menunjukkan bahwa sektor jasa sebagai penyumbang terbesar ketiga terhadap PDRB menyerap lebih dari , tenaga kerja. Sementara, sektor lain yang menyerap tenaga kerja adalah sektor perdagangan sebesar , . Dengan demikian, upaya untuk menciptakan kesempatan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat perlu dilakukan dengan melakukan revitalisasi sektor pertanian dan perdagangan, serta diversifikasi sektor pertambangan dan industri pengolahan. Data pada BPS Ogan Komering Ulu Selatan menunjukkan bahwa pada tahun angkatan kerja yang terdaftar adalah 6 . 6 orang, sementara lowongan kerja yang tersedia 6 , persen. Kondisi ini menunjukkan adanya pengangguran terbuka sebesar .6 orang pada tahun . Persentase pengangguran terbuka di Ogan Komering Ulu Selatan mencapai angka tertinggi pada tahun sebesar .6 orang atau ,6 persen terhadap angkatan kerja sebagai akibat kenaikan harga BBM. Pengangguran terbuka menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan menunjukkan bahwa sebagian besar pengangguran di perdesaan berpendidikan diatas SLTA, sementara di perkotaan sebagian besar berpendidikan SLTP dan SLTA. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengangguran di perdesaan berpendidikan rendah, dan pengangguran di perkotaan berpendidikan menengah. Tantangan yang harus diatasi dalam lima tahun mendatang adalah melakukan revitalisasi pendidikan peningkatan keterampilan pencari kerja. Tabel 2.26 Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Terakhir yang ditamatkan Tahun 2014 Status Pendidikan Perdesaan Perkotaan Pedesaan+Perkotaan Jiwa Jiwa Jiwa Tidak Belum Pernah Sekolah . 6 . ‐ ‐ . 6 . Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD II-20 Tidak Belum Tamat SD ‐ ‐ 6.6 . Sekolah Dasar . 6 ‐ ‐ . S L T P . . . . . 6 S L T A ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ . Di Atas S L T A . 6 . 6 . . . Total 5.117 100,00 487 100,00 5.604 100,00 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2016 Capaian kinerja Urusan Ketenagakerjaan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan selengkapnya dapat diuraikan sebagai berikut : Tabel

2.27 Capaian

Kinerja Urusan Ketenagakerjaan No Indikator TAHUN 2011 2012 2013 2014 . Tingkat partisipasi angkatan kerja . . . 6 . Angka Angkatan Kerja 6 . 6 . 6 . 6 , . Angka Kesempatan Kerja 6 , 6 , 6 , . Tingkat pengangguran terbuka . . , ‐ . Angka sengketa pengusaha pekerja per tahun ‐ ‐ ‐ Sumber : Dinas Kesosnakertrans Kab. OKU Selatan Tahun 2016 Ket : Data sangat sementara o Urusan Koperasi dan UKM Perkembangan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah menjadi bagian penting dari pengembangan ekonomi Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Kegiatan perkoperasian di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan tumbuh berkembang, namun relatif lambat. Jumlah koperasi selama tahun sampai tahun sebanyak 6 Koperasi, dengan jumlah anggota rata‐rata orang per satu unit koperasi. lihat Tabel . . Tabel 2.28 Jumlah Koperasi di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2010– 2014 JENIS 2011 2012 2013 2014 Jumlah Koperasi unit 6 Jumlah Anggota Koperasi orang Modal Sendiri Rp. Juta . Volume Usaha Rp. Juta . Sisa asil Usaha Rp. Juta ‐ ‐ ‐ ‐ Penyerapan Tenaga Kerja orang 6 Sumber : Dinas Koperasi,UKM, Perindustrian, Pasar dan Perdagangan Kab OKU Selatan Tahun 2016 Ket : Data sangat sementara Peran koperasi masih belum optimal sebagai pilar perekonomian daerah. ambatan dalam pengembangan UKM antara lain adalah terbatasnya akses koperasi dan UKM terhadap sumber daya produktif terutama permodalan, dan lemahnya kualitas SDM pelaku Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD II-21 usaha. Selain itu, faktor penghambat pengembangan UKM adalah terbatasnya penguasaan teknologi, manajemen, informasi dan pasar. Sementara itu, perkembangan UKM di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan unit pada tahun menjadi unit pada tahun menjadi unit pada tahun dan pada tahun menjadi unit. Kendala pengembangan UKM adalah terbatasnya akses permodalan, lemahnya manajemen usaha, belum berkembangnya sistem data dan informasi, dan terbatasnya jaringan pemasaran. Tabel 2.29 Jumlah UMKM Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2011–2015 JENIS 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah UKM unit 6 Nilai Modal Kerja nvestasi UKM Rp. Juta . 6. . 6 6. , , , Nilai Omzet UKM Rp. Juta . . . 6 . , , , , Penyerapan Tenaga Kerja UKM orang 6 . Sumber: Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, Pasar dan Perdagangan Kab OKU Selatan Tahun 2016 Ket : Data sangat sementara Capaian kinerja layanan umum pada urusan Kopersi dan UKM diukur dengan indicator: . Persentase koperasi aktif, dan . Persentase Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Tabel 2.30 Capaian Kinerja Urusan Koperasi dan UKM No Indikator TAHUN 2011 2012 2013 2014 Persentase koperasi aktif 6 6 6 , Usaha mikro kecil dan menengah , 6, Sumber: Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, Pasar dan Perdagangan Kab OKU Selatan Tahun 2016 Ket : Data sangat sementara p Urusan Penanaman Modal Perkembangan investasi di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan belum optimal sebagai akibat terbatasnya ketersediaan infrastuktur transportasi serta berbagai hambatan lain yang menyebabkan ekonomi biaya tinggi dan mahalnya investasi di daerah. Penanaman modal di Ogan Komering Ulu Selatan periode ‐ belum berperan mendorong pertumbuhan ekonomi. Capaian kinerja layanan umum pada urusan Penanaman Modal diukur dengan indikator: . Lama proses perizinan dan . Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha. Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD II-22 Tabel 2.31 Capaian Kinerja Urusan Penanaman Modal No Indikator TAHUN 2011 2012 2013 2014 Lama proses perizinan hari Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha ‐ 6 Sumber : Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. OKU Selatan Tahun 2016 Ket : Data sangat sementara q Urusan Kebudayaan Capaian kinerja layanan umum pada urusan Kebudayaan diukur dengan indicator : . Penyelenggaraan festival seni budaya, . Jumlah sarana penyelenggaraan seni dan budaya, dan . Jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan. Tabel 2.32 Capaian Kinerja Urusan Kebudayaan No Indikator TAHUN 2011 2012 2013 2014 2015 . Penyelenggaraan festival seni budaya kali . Jumlah sarana penyelenggaraan seni dan budaya 6 6 . Jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. OKU Selatan Tahun 2016 Ket : Data sangat sementara r Urusan Kepemudaan dan Olahraga Capaian kinerja layanan umum pada urusan Kepemudaan dan Olahraga diukur dengan indicator : . Jumlah klub olah raga, . Jumlah gedung olah raga, . Jumlah organisasi pemuda, . Jumlah organisasi olah raga, 6 . Jumlah kegiatan kepemudaan, dan . Jumlah kegiatan olahraga. Tabel 2.33 Capaian Kinerja Urusan Kepemudaan dan Olahraga No Indikator Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 . Jumlah Klub Olah raga . Jumlah Gedung Olah Raga . Jumlah Organisasi Pemuda . Jumlah Organisasi Olah raga . Jumlah Kegiatan Kepemudaan 6. Jumlah Kegiatan Olah raga Sumber : Dinas Pemuda dan Olah Raga Kab. OKU Selatan Tahun 2016 Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD II-23 Capaian kinerja layanan umum pada urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri diukur dengan indicator: . Jumlah kegiatan pembinaan politik daerah, dan . Jumlah kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP. Tabel 2.34 Capaian Kinerja Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri No Indikator Tahun 2011 2012 2013 2014 . Jumlah Kegiatan pembinaan politik daerah Keg Keg Keg Keg . Jumlah Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP Keg Keg Keg Keg Sumber : Kantor Kesbang dan Linmas Kab. OKU Selatan Tahun 2016 Ket : Data sangat sementara s Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan umum, Administrasi Keuangan daerah, Perangkat daerah, kepegawaian dan Persandian Capaian kinerja layanan umum pada urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan umum, Administrasi Keuangan daerah, Perangkat daerah, kepegawaian dan Persandian diukur dengan indicator : . Rasio jumlah polisi pamong praja per . penduduk, . Jumlah Linmas per Jumlah . penduduk, . Frekwensi penanganan unjuk rasa, . Jumlah frekwensi kegiatan pengamanan dalam setahun, . Kemiskinan dan Sistem informasi pelayanan perijinan dan administrasi pemerintahan, dan 6 . Penegakan Perda. Tabel 2.35 Capaian Kinerja Urusan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan umum, Administrasi Keuangan daerah, Perangkat daerah, kepegawaian dan Persandian No Indikator Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 . Rasio jumlah polisi pamong praja per . penduduk . Jumlah Linmas per Jumlah . penduduk . Frekwensi penanganan unjuk rasa . Jumlah frekwensi kegiatan pengamanan dalam setahun 6 . Kemiskinan KK , , , ,6 ‐ 6. Sistem informasi pelayanan perijinan dan administrasi pemerintah . Penegakan Perda 6 Sumber : Setda Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2016 Ket : Data sangat sementara t Urusan Ketahanan Pangan Dalam rangka mengurangi angka kemiskinan dan kerawanan pangan, serta mewujudkan pemantapan ketahanan pangan yang mempunyai nilai sangat strategis dalam pembangunan antara lain melalui peningkatan: akses terhadap pangan dengan gizi yang cukup sebagai hak yang paling asasi bagi manusia, kualitas pangan dan gizi Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD II-24 yang dikonsumsi sebagai unsur penentu yang penting bagi pembentukan sumberdaya manusia yang berkualitas, ketahanan pangan merupakan salah satu pilar utama yang menopang ketahanan ekonomi daerah dan nasional yang berkelanjutan. Pola konsumsi pangan penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan menunjukkan konsumsi pangan nabati masih didominasi dari padi‐padian dalam hal ini beras nabati , sementara konsumsi pangan hewani dan sumber vitamin dan mineral masih rendah, menyebabkan kualitas konsumsi gizi masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan masih rendah, belum beragam dan bergizi seimbang. Tabel 2.36 Skor Pola Pangan Harapan Penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2010 – 2014 No Kelompok Pangan Skor PPH 2011 2012 2013 2014 . Padi‐padian 6, 6, 6, , . Umbi‐umbian , , , , . Pangan ewani , 6, 6, , . Minyak dan Lemak , , , , . Buahbiji Berminyak , , , , 6. Kacang‐kacangan , , , , . Gula , , , , o . Sayur dan Buah , , , , . Minuman dan Bumbu , , , , Skor PPH 58,1 59,5 62,3 63,2 Sumber : Kantor Ketahanan Pangan Kab. OKU Selatan Tahun 2015 Ket : Data sangat sementara Sementara itu mutu produk pangan yang dinilai masih rendah serta masih adanya penggunaan bahan berbahaya pada pengolahan pangan karena kurangnya kesadaran pangan dan gizi dari masyarakat dikarnakan faktor pengetahuan mengenai pangan dan gizi, kebiasaan makan dan nilai sosial budaya masyarakat serta kemampuan dalam mengakses pangan masih rendah menyebabkan kerawanan pangan masyarakat. permasalahan ini merupakan indikator penyusunan peta kerawanan pangan Food nsecurity Atlas FA dimana hasilnya diketahui kerawanan itu disebabkan bukan hanya hal diatas tetapi oleh hal‐ hal seperti produksi fuso , akibat bencana alam, kemiskinan, sarana fisik jalan, listrik dan keterbatasan akses air bersih. Capaian kinerja layanan umum pada urusan Ketahanan Pangan diukur dengan indikator : Regulasi ketahanan pangan, dan Ketersediaan pangan utama. Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD II-25 Tabel 2.37 Capaian Kinerja Urusan Ketahanan Pangan No Indikator Tahun 2011 2012 2013 2014 . Regulasi ketahanan pangan . Ketersediaan pangan utama .6 , .6 ,6 . 6 . 6,6 Sumber : Kantor Ketahanan Pangan Kab. OKU Selatan Tahun 2016 Ket : Data sangat sementara u Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa Capian kinerja layanan umum pada urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa diukur dengan indicator : . Rata‐rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat LPM dan . Rata‐rata jumla kelompok binaan PKK. Tabel 2.38 Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa No Indikator Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 . Rata‐rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat LPM . Rata‐rata jumlah kelompok binaan PKK Sumber : Badan PMPD Kab. OKU Selatan Tahun 2016 Ket : Data sangat sementara v Urusan Statistik Capaian kinerja layanan umum pada urusan Statistik diukur dengan indicator : . Buku Kabupaten dalam angka dan . Buku PDRB Kabupaten . Tabel 2.39 Capaian Kinerja Urusan Statistik No Indikator Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 . Buku Kabupaten dalam angka . Buku PDRB Kabupaten Sumber : Kantor Penelitian, Pengembangan dan Statistik Kab. OKU Selatan Tahun 2015 Ket : Data sangat sementara w Urusan Kearsipan Capaian kinerja layanan umum pada urusan Kearsipan diukur dengan indicator : . Persentase Pengelolaan arsip secara baku, dan . Jumlah pengunjung perpustakaan. Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD II-26 Tabel 2.40 Capaian Kinerja Urusan Kearsipan No Indikator Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 . Pengelolaan arsip secara baku ‐ , , , 6 . Jumlah pengunjung perpustakaan Sumber : Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kab OKU Selatan Tahun 2016 Ket : Data sangat sementara x Urusan Komunikasi dan Informatika Berdasarkan data tahun , jumlah kantor pos dan sarana telekomunikasi yang ada adalah : Telkom dan telepon seluler. Jasa layanan aplikasi telematika belum mampu meningkatkan penyelenggara jasa pelayanan teknologi informasi yang dapat berfungsi sebagai pusat penyebaran informasi potensi daerah. Demikian juga halnya dengan sarana komunikasi dan diseminasi informasi belum mampu dalam rangka pemberdayaan kelembagaan komunikasi sosial, hubungan kelembagaan komunikasi Pemerintah daerah dengan kemitraan media untuk meningkatkan diseminasi informasi dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi daerah. Pemanfaatan postel, komunikasi dan informatika perlu disosialisasikan secara terus menerus kepada masyarakat luas guna memberikan manfaat yang sebesar‐besarnya bagi masyarakat dalam rangka keterlibatan masyarakat dalam pembangunan daerah untuk tujuan peningkatan pemerataan pelayanan ke seluruh pelosok daerah yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan serta peningkatan iklim usaha dan peran serta masyarakat dan mendorong optimalisasi penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan yang tepat guna dan pembinaaan potensi pos, telekomunikasi dan informatika. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi melalui pengembangan dan pendayagunaan aplikasi telematika, kapasitas layanan informasi dan pemberdayaan potensi masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat berbasis informasi, peningkatan aplikasi pelayanan publik dan industri aplikasi telematika dalam rangka meningkatkan nilai tambah layanan dan industri aplikasi belum berjalan sebagaimana yang diharapkan. Demikian juga halnya dengan penyediaan dan pelaksanaan e‐Government dan e‐ Business di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dalam rangka juga belum terlaksana secara maksimal. al ini disebabkan belum adanya komitmen bersama antar Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan serta dunia usaha yang ada guna kelancaran arus informasi dan kapasitas layanan informasi serta pemberdayaan potensi masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat berbudaya informasi. Daya jangkau infrastruktur pos, komunikasi dan informatika untuk Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD II-27 memperluas aksesibilitas masyarakat terhadap informasi dalam rangka mengurangi kesenjangan informasi perlu ditingkatkan, sehingga penciptaan iklim usaha yang konstruktif dan kondusif di bidang industri komunikasi dan informatika dapat berjalan. Kerjasama dan kemitraan serta pemberdayaan lembaga komunikasi dan informatika pemerintah dan masyarakat serta mendorong peranan media massa dalam rangka meningkatkan pelayanan informasi yang beretika dan bertanggung jawab serta memberikan nilai tambah pembangunan bangsa. Capaian kinerja layanan umum pada urusan Komunikasi dan informatika diukur dengan indikator : . Jumlah jaringan komunikasi, . jumlah wartelwarnet terhadap penduduk, . Jumlah surat kabar Nasional lokal, . Jumlah penyiaran radioTV lokal, . Website milik pemerintah daerah, dan 6 . PameranExpo. Tabel 2.41 Capaian Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika No Indikator Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 . Jumlah jaringan komunikasi . Jumlah wartelwarnet terhadap penduduk . Jumlah surat kabar Nasional lokal . Jumlah penyiaran radioTV lokal . Website milik pemerintah daerah Tidak ada ada ada ada ada 6. PameranExpo ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ Sumber :Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten OKU Selatan 2016 Ket : Data sangat sementara y Urusan Perpustakaan Capaian kinerja layanan umum pada urusan Perpustakaan diukur dengan indicator: . Jumlah tenaga perpustakaan, . Jumlah pengelola Kearsipan, dan . Jumlah Desa dan kelurahan yang cerdas. Tabel 2.42 Capaian Kinerja Urusan Perpustakaan No Indikator Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 . Jumlah tenaga perpustakaan . Jumlah pengelola kearsipan . Jumlah desa dan kelurahan yang cerdas 6 Sumber : Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten OKU Selatan Tahun 2016 Ket : Data sangat sementara

2.1.3.2. Fokus Layanan Urusan Pilihan

Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD II-28 a Urusan Pertanian Perkembangan populasi perternakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan mengalami peningkatan dan penurunan yang cukup beragam pada perternakan menurut jenisnya. Kondisi pada tahun – untuk ternak besar yaitu populasi sapi potong . ekor, kerbau 6 ekor, ternak kecil yaitu kambing . ekor, domba ekor, sedangkan ternak unggas pada ayam ras pedagang . ekor, ayam kampong . ekor, dan itik . ekor, asil produksi perternakan berupa daging dan telur menunjukkan peningkatan, khusus untuk usaha perternekan sapi masih bersifat introduksi usaha pengembangan budidaya. Capaian kinerja layanan umum pada urusan Pertanian diukur dengan indicator : . Kontribusi Sektor Peternakan terhadap PDRB , . Produktivitas Padi tona , dan . Produktivitas Sayuran tona . Tabel 2.43 Capaian Kinerja Urusan Pertanian No Indikator Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 . Kontribusi Sektor Peternakan terhadap PDRB , , , 6, ‐ . Produktivitas Padi tona , , , ,6 ,6 . Produktivitas Sayuran Tona , , , , , Sumber : Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Kab. OKU Selatan Tahun 2016 Ket : Data sangat sementara b Urusan Kehutanan Luas hutan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan . ha. Dalam perkembangannya luas kawasan hutan tersebut saat ini telah banyak mengalami perubahan. Berdasarkan hasil tata batas pengukuhan hutan yang telah dilaksanakan sampai dengan tahun , kawasan hutan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan seluas . ha yang sesuai fungsinya terdiri dari : Kawasan Budidaya  utan Produksi Terbatas : .6 ha  utan Produksi Tetap : . ha Kawasan Non Budidaya  utan Lindung L : . ha  utan Suaka Alam SA : . ha Luas kawasan hutan . ha atau sekitar , dari luas wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, merupakan cakupan wilayah yang sangat signifikan terhadap pembangunan wilayah, yang memerlukan penguatan kelembagaan dalam penyelenggaraan pengurusan kawasan hutan dan tata pemerintahan di bidang kehutanan pada tingkat Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD II-29 Kabupaten. Kegiatan penanaman hutan tanaman industri di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan telah dimulai sejak tahun . Produksi hasil hutan selama kurun waktu tahun terdiri dari hasil hutan kayu dan non‐kayu. Produksi kayu bulat yang berasal dari pemanenan hutan tanaman industri pada tahun sebanyak , m pada areal penebangan seluas . ,6 hektar. Produksi hasil hutan non‐kayu yang utama di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan adalah rotan, damar, arang dan kulit kayu medang. Kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan dilaksanakan melalui kegiatan Gerakan Nasional Rehabilitasi utan dan Lahan GN‐RLGerhan , serta kegiatan‐kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan lainnya, seperti pembangunan Kebun Bibit Rakyat KBR , pemberian bantuan bibit kepada masyarakat, maupun kegiatan penanaman lainnya. Upaya pengamanan hutan untuk mengatasi penebangan liarillegal logging, telah dilakukan operasi pengamanan hutan. Jumlah kayu tangkapantemuansitaan dari hasil operasi pengamanan hutan selama periode tahun ‐ adalah M kayu bulat . Belum adanya kelembagaan pengelola hutan, baik itu berupa Kesatuan Pengelolaan utan Produksi KPP , Kesatuan Pengelolaan utan Lindung KPL , maupun Kesatuan Pengelolaan utan Konservasi KPK , merupakan salah satu penyebab semakin menurunnya kondisi kawasan hutan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Kawasan hutan belum dikelola secara intensif dan dimanfaatkan secara optimal, yang disebabkan karena kawasan hutan belum terkelola dengan baik. Kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan dan perkebunan pada saat ini lebih bersifat pengadministrasian kegiatan‐kegiatan kehutanan. Capaian kinerja layanan umum pada urusan Kehutanan diukur dengan indicator: . Persentase Rehabilitasi utan dan Lahan, . Persentase Kerusakan kawasan hutan, dan . Jumlah Kawasan utan Tetap dikelola oleh nstitusu permanen pada Tingkat Tapak. Tabel 2.44 Capaian Kinerja Urusan Kehutanan No Indikator Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 . Rehabilitasi utan dan Lahan , , , , , . Kerusakan kawasan hutan 6, 6, 6, 6, 6, . Kawasan utan Tetap dikelola oleh nstitusi permanen pada Tingkat Tapak unit ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. OKU Selatan Tahun 2016 Ket : Data sangat sementara c Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Selatan oleh Presiden Republik ndonesia pada tanggal November dicanangkan sebagai Provinsi Lumbung Energi Nasional. Potensi sumberdaya alam yang ada diantaranya adalah batubara, gas bumi, minyak bumi, panas Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD II-30 bumi dan gas metan. Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan memiliki potensi pertambangan dan energi. Sebagai alternatif pengembangan sumberdaya energi terutama energi baru dan terbarukan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan hingga telah dikembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS sebanyak unit dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro idro PLTM sebanyak unit dalam rangka mengatasi kelangkaan kelistrikan di daerah perdesaan yang bertujuan meningkatkan pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya energi yang berwawasan lingkungan. Tabel 2.45 Perkembangan Unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro PLTMH di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan NO KABUPATENKOTA DAYA TERPASANG KW KONDISI TAHUN KECAMATAN DESA 1 ‐Pulau Beringin Pagar Gunung Baik 2 ‐ Sindang Danau ‐ Ulu Danau Baik 3 ‐ Kisam lir ‐Muara Sindang Perlu Perbaikan Bendungan 4 ‐Muaradua Kisam ‐ Sugihan Rusak ‐Penyandingan Dalam Perbaikan 6 5 ‐ Kisam Tinggi ‐ Pajar Bulan Dalam Perbaikan 6 6 ‐ Buay Pemaca ‐Tanjung Durian Perbaikan Durian Sebilan Baik 7 BPRRT Simpang Sender Timur Baik Jumlah 9 Desa 508 KW Sumber : Distamben Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2016 d Urusan Pariwisata Capaian kinerja layanan umum pada urusan Pariwisata diukur dengan indikator : . Kunjungan wisatawan, dan . Kontribusi sector pariwisata terhadap PDRB. Tabel 2.46 Capaian Kinerja Urusan Pariwisata No Indikator Tahun 2012 2013 2014 2015 . Kunjungan wisatawan , ,6 , .6 . Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB ,6 , , ‐ Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten OKU Selatan Tahun 2016 Ket : Data sangat sementara e Urusan Kelautan dan Perikanan Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD II-31 Capaian kinerja layanan umum pada urusan Perikanan dan Kelautan diukur dengan indikator: . Jumlah produksi ikan, . Persentase pencapaian target, dan . Jumlah rata‐ rata konsumsi ikan. Tabel 2.47 Capaian Kinerja Urusan Perikanan dan Kelautan No Indikator Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 . Jumlah produksi ikan ton . , . , . , . 6 , . 6, . Prosentase capaian target , , , 6 , 6, . Jumlah rata‐rata konsumsi ikan 6, , , , , Sumber : Dinas Perikanan dan Peternakan Kab. OKU Selatan Tahun 2016 f Urusan Perdagangan Sektor perdagangan mempunyai peran penting dalam perekonomian Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Sumbangan sektor perdagangan dari tahun ke tahun terus meningkat terutama pada sektor barang dan jasa. Sementara perdagangan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan masih terbatas pada pasar tradisional masyarakat. Tabel 2.48 Sarana Perdagangan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2015 No URAIAN JUMLAH Mall Pasar Swalayan Pasar Tradisional Pasar Kopass Pasar Desa ‐ ‐ Unit Unit ‐ Sumber :Dinas Koperasi,UKM,Perindustrian, Pasar dan Perdagangan Kab OKU Selatan Tahun 2016 Capaian kinerja layanan umum pada urusan Perdagangan diukur dengan indikator : . Persentase kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB, dan . Ekspor bersih perdagangan. Tabel 2.49 Capaian Kinerja Urusan Perdagangan No Indikator Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 . Persentase Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB ‐ ‐ ‐ ‐ , . Ekspor Bersih Perdagangan ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ Sumber :Dinas Koperasi,UKM,Perindustrian,Pasar dan Perdagangan Kab OKU Selatan Tahun 2016 Ket : Data sangat sementara g Urusan Perindustrian Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD II-32 Capaian kinerja layanan umum pada urusan Perindustrian diukur dengan indikator: Persentase kontribusi sektor industri terhadap PDRB dan Pertumbuhan industri secara keseluruhan. Tabel 2.50 Capaian Kinerja Urusan Perindustrian No Indikator Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 . Persentase kontribusi sektor ndustri terhadap PDRB , , , , , . Pertumbuhan industri secara keseluruhan , Sumber : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, Pasar dan Perdagangan Kab OKU Selatan Tahun 2016 Ket : Data sangat sementara

2.1.4 Aspek Daya Saing Daerah

Daya saing daerah merupakan salah satu aspek tujuan penyelenggaraan otonomi daerah sesuai dengan potensi, kekhasan, dan unggulan daerah. Suatu daya saing merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan pembangunan ekonomi yang berhubungan dengan tujuan pembangunan daerah dalam mencapai tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan. Gambaran umum kondisi daerah terkait aspek daya saing daerah dapat dilihat dari kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayahinfrastruktur, iklim berinvestasi dan sumber daya manusia.

2.1.4.1 Fokus Fasilitas WilayahInfrastruktur

nfrastruktur merupakan faktor penting dalam pengembangan wilayah, dimana infrastruktur wilayah merupakan jaringan penghubung antara kawasan produksi ke kawasan pemasaran. Pengembangan infrastruktur wilayah harus mengacu pada rencana tata ruang, karena pembangunan sektoral harus sinergi dengan pembangunan wilayah yang tertua dalam rencana tata ruang. Tabel 2.51 Fasilitas WilayahInfrastruktur No Indikator Capaian Kinerja Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 . Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan , , , , , . Jumlah Orang Barang yang Terangkut Angkutan Umum . . 6 . . . . Jumlah Org Barang Melalui Dermaga Bandara Terminal per Tahun . 6 . 6 . .6 . 6 Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. OKU Selatan Tahun 2016 Ket : Data sangat sementara Bab. II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD II-33 Berdasarkan rencana tata ruang wilayah RTRW tahun memuat rencana struktur ruang, pola ruang dan penetapan kawasan strategis kabupaten. Rencana struktur ruang memuat rencana sistem perkotaan dan infrastruktur wilayah. Rencana pola ruang memuat rencana kawasan lindung dan rencana kawasan budidaya. Rencana kawasan strategis kabupaten memuat kawasan strategis ekonomi yaitu kawasan agropolitan di Ngrambe dan kawasan perikanan di Bringin. Kawasan strategis sosial budaya termasuk didalamnya kawasan wisata alam dan wisata budaya, disamping itu juga memuat kawasan strategis lingkungan hidup. Kawasan lindung meliputi kawasan hutan lindung, kawasan yang memberi perlindungan dibawahnya seperti: kawasan perlindungan setempat, kawasan rawan bencana alam, kawasan pelestarian alam dan cagar budaya dan kawasan lindung geologi. Kawasan budidaya meliputi kawasan hutan produksi, pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan, industri, pariwisata, permukiman dan pertahanan keamanan.

a. Ketaatan Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW

Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan merupakan kabupaten dengan hirarki perkotaan berdasar RTRW Provinsi Sumatera Selatan adalah Pusat Kegiatan Lokal PKL yang merupakan bagian dari Pusat Kegiatan Wilayah PKW Baturaja dan Pusat Kegiatan Nasional PKN Palembang dengan fungsi pengembangan sebagai pusat pertanian, perdagangan dan jasa. Disamping itu laju pertumbuhan pemanfaatan ruang belum banyak menimbulkan konflik tata ruang. Ketaatan terhadap RTRW di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan baru diukur dengan kesesuaian tata ruang terhadap permohonan ijin yang dilakukan oleh investasi kegiatan usaha. Dari permohonan ijin usaha pemanfaatan ruang tersebut sudah sesuai dengan rencana tata ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Tabel 2.52 Rasio Ketaatan terhadap RTRW Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2010 s.d 2014 No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 Realisasi RTRW Belum Belum Belum Belum Belum Rencana Peruntukan RTRW Belum Belum Sudah Sudah Sudah Sumber : Data Hasil Olah Bappeda PM Kab. OKU Selatan 2016

b. Luas Wilayah Produktif