Klasifikasi Media Visual Kajian Tentang Media Visual Berbentuk Bagan Pohon 1. Pengertian Media Pembelajaran

34 c. Gunakan grafik untuk menggambarkan ikhtiar keseluruhan materi sebelum menyajikan unit demi unit pelajaran untuk digunakan oleh siswa mengorganisasikan informasi. d. Ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk meningkatkan daya ingat. Meskipun sebagian visual dapat dengan mudah diperoleh informasinya, sebagian lagi memerlukan pengamatan dengan hati-hati. Untuk visual yang kompleks siswa perlu diminta untuk mengamatinya, kemudian menungkapkan sesuatu mengenai visual tersebut seteah menganalisis dan memikirkan informasi yang terkandung dalam visual itu. Jika perlu, siswa diarahkan kepada informasi penting secara rinci. e. Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep, misalnya dengan menampilkan konsep-konsep yang divisualkan itu secara berdampingan. f. Hindari visual yang tak berimbang. g. Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual. h. Visual yang diproyeksikan harus dapat terbaca dan mudah dibaca. i. Visual, khususnya diagaram, amat membantu untuk mepelajari materi yang agak kompleks. j. Visual yang dimaksudkan untuk mengkomunikasikan gagasan khusus akan efektif apabila 1 jumlah objek dalam visual yang akan ditafsirkan dengan benar dijaga agar terbatas, 2 jumlah aksi terpisah yang penting yang pesan yang harus ditafsirkan dengan benar sebaiknya terbatas, 3 semua objek dan aksi yang dimaksudkan dilukiskan secara realistik sehingga tidak terjadi penafsiran ganda. k. Unsur-unsur pesan dalam visual harus ditonjolkan dan dengan mudah dibedakan dari unsur-unsur latar belakang untuk mempermudah pengolahan informasi. l. Caption keterangan gambar harus disiapkan terutama untuk 1 menambah informasi yang sulit dilukiskan secara visual, 2 memberi nama orang, tempat, atau objek, 3 menghubungkan kejadian atau aksi dalam lukisan dengan visual sebelum atau sesudahnya, 4 menyatakan apa yang orang dalam gambar itu sedang kerjakan, pikirkan, atau katakatan. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa penggunaan media visual bertujuan untuk memperjelas materi pembelajaran, sehingga prinsip-prinsip penggunaannya menekankan bagaimana media visual harus jelas, mudah terbaca, mudah terlihat agar mudah dipahami oleh peserta didik. 35

D. Kajian Tentang Kurikulum Untuk Siswa Autis

Penyelenggaraan pendidikan untuk siswa autis tidak bisa terlepas dari pengembangan kurikulum yang dimodifikasi atau disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa. Menurut Yosfan Azwandi 2005 : 145 penyusunan program layanan pendidikan dan pengajaran untuk siswa autis hendaknya mengacu pada : a. Program pengembangan kelompok bermain usia 2-3 tahun, b. Kurikulum Taman Kanak-Kanak usia 4-5 tahun, c. Kurikulum Sekolah Dasar, d. Kurikulum SLB Tunarungu, dan e. Kurikulum SLB Tunarungu dan Tunagrahita, Lebih lanjut dijelaskan oleh Yosfan Azwandi 2005 : 146 kurikulum bagi siswa autis dititik beratkan pada pengembangan kemampuan dasar, yaitu : a. Kemampuan dasar kognitif, b. Kemampuan dasar bahasakomunikasi, c. Kemampuan dasar sensomotorik, d. Kemampuan dasar bina diri, e. Sosialisasi. Apabila kemampuan dasar tersebut dapat dicapai oleh anak dengan mengacu pada kemampuan anak yang sebaya dengan usia biologikalendernya, maka kurikulum dapat ditingkatkan pada kemampuan pra akademik dan kemampuan akademik, meliputi kemampuan membaca, menulis, dan matematika berhitung