Pengujian Hipotesis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
104
mereka membaca pemahaman, seperti yang diungkapkan oleh Mellisa L. Ball-Erickson 2012 : 7 : “what researchers can do, however, is find
commonality in characteristics of students with ASD struggling with reading comprehension. Understanding each unique learner with ASD is a key
component in discovering appropriate strategies and interventions to help guide the learning process”.
Siswa autis biasa berpikir secara visual. Penelitian menunjukkan bahwa siswa autis secara konsisten lebih baik pada tugas-tugas yang bersifat
visual daripada yang verbal seperti yang dikemukakan oleh Joy Beaney dan Penny Kershaw 2006 : 11, “Although not all people with autism are such
highly visual thinkers, research suggest that children with autism are consistently better on visual-spatial tasks rather than verbal and sequencing
ones”. Sesuai dengan karakteristik siswa autis yang berpikir secara visual,
hendaknya dalam
pembelajaran menggunakan
bantuan visual
untuk membantu mereka dalam memahami materi pembelajaran yang sulit mereka
pahami melalui verbal atau lisan. Joy Beaney dan Penny Kershaw 2006 : 28 mengemukakan bahwa “Students may find it easier to work visually, as many
people with autism are “visual thinkers”. Use as many ways to visually support work as possible eg diagrams, charts, time lines, etc”.
Sesuai pendapat diatas, untuk mengembangkan kemampuan dan potensi siswa autis
yang biasa berpikir secara visual, dalam proses pembelajaran hendaknya
105
menggunakan banyak bantuan visual, seperti diagram, bagan, time lines dan lain-lain.
Peningkatan skor pada intervensi membuktikan bahwa media visual berbentuk bagan pohon berpengaruh positif digunakan sebagai bantuan visual
dalam pembelajaran membaca pemahaman karena mampu menyajikan materi pembelajaran yang sulit bila hanya disampaikan secara lisan. Penyajian
materi membaca
pemahaman yang
terorganisir dan
jelas dengan
menggunakan media visual berbentuk bagan pohon membantu siswa autis memahami materi pembelajaran yang cukup sulit dipahami bila hanya
diajarkan secara lisan. Hasil tersebut memperkuat pernyataan Ahmad Rohani 1997 : 35 yaitu fungsi pokok bagan adalah menyajikan ide-ide atau konsep-
konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara lisan atau verbal. Media visual berbentuk bagan pohon yang bentuknya menyerupai pohon sumbernya
satu lalu gerakannya memencar bercabang seperti ranting-ranting pohon, tepat untuk meringkas inti-inti atau isi materi bacaan pemahaman. Dimulai
dari sumbernya satu yaitu judul bacaan lalu memencar bercabang-cabang yang menyajikan materi mengenai tokoh dalam bacaan, tempat dalam bacaan
dan aktivitas yang dilakukan oleh tokoh dalam bacaan. Bentuk media visual berbentuk bagan pohon sederhana dan jelas
sehingga membantu pemahaman siswa dalam memahami materi bacaan. Hal tersebut sesuai dengan prinsip penggunaan media visual yang dikemukakan
oleh Azhar Arsyad 2006 : 92 bahwa secara garis besar penggunaan media visual bertujuan untuk memperjelas materi pembelajaran, sehingga prinsip-