Pengawasan pada saat Pemasakan

 Dapat dipakai untuk proses pembuatan pulp dari bahan kayu dari spesies yang berbeda  Tersedianya bahan kimia pengganti dengan berbagai alternatif dan harganya tidak mahal  Tersedianya peralatan-peralatan operasi yang standar.  Banyaknya pilihan yang dipakai untuk proses pemucatan .  Dampak pencemarannya bisa dikatakan sangat rendah  Pen-daur ulang bahan kimianya sangat efisien  Pen-daur ulang panas yang begitu efisien .  Masalah getah Pitch dari kayu yang mengandung resin-resin sangat berkurang  Dapat dihasilkan berbagai jenis pulp Pada proses kraft yang menjadi target adalah pemisahan serat-serat yang terdapat dalam kayu secara kimia dan pelarutan sebanyak mungkin lignin yang ada pencapaian viskositas yang diharapkan dalam pembuatan pulp pada tahap digester. Tujuan dalam proses kraft ini adalah memasak pulp sampai target bilangan kappa dan viskositas yang ditentukan, target bilangan kappa pada proses Bleach Kraft Pulp BKP adalah 10-12,5 cP dan pada proses Disolving Kraft Pulp DKP adalah 5- 8.

2.4 Pengawasan pada saat Pemasakan

Hal-hal yang perlu diawasi pada saat pemasakan adalah: 1. Waktu dan temperatur 2. Jumlah alkali yang dimasukkan Universitas Sumatera Utara 3. Perbandingan liquor dan kayu

1. Waktu dan temperatur

Reaksi penghilangan lignin sangat tergantung pada temperatur dan begitu juga pencapaian viskositas yang diharapkan penambahan temperatur sedikit saja sudah berakibat terhadap reaksi penghilangan lignin. Contoh penambahan suhu 100 o C dan 160 C menjadi 170 C akan mengakibatkan kecepatan reaksinya menjadi 2 kali lipat. Sampai kira-kira 175 o C temperatur tidak lagi berpengaruh terhadap penghilangan lignin, namun berpengaruh terhadap viskositas yang menurun juga berpengaruh terhadap pemutusan rantai selulosa yang mengakibatkan viskositas yang menurun juga berpengaruh terhadap pemutusan rantai selulosa yang mengakibatkan rendahnya rendemen dan kekukatan pulp. Waktu pemasakan sama, pentinganya, ketika temperatur tinggi reaksi penghilangan lignin sangat cepat. Penambahan waktu beberapa menit pada saat proses perembesan liqour kedalam chip tidak berpengaruh banyak terhadap kualitas pulp, tetapi beberapa menit saja bertambah waktu pada saat pemasakan akan berdampak pada kualitas.

2. Jumlah alkali yang dimasukkan

Normal jumlah aktif alkali yang dimasukkan dalam digester berkisar antara 10-18 sebagai Na 2 Untuk menyelesaikan suatu proses pemasakan pada waktu yang relatif singkat, biasanya ditambahkan larutan pemasakanalkali yang jumlahnya sedikit berlebih. Kelebihan alkali ini juga bermanfaat untuk menjaga pH dalam digester tidak O terdapat kayu kering tergantung dari jenis kayunya, kondisi pemasakan dan seberapa jauh tingkat penghilangan lignin akan dicapai. Universitas Sumatera Utara turun bawah yang diizinkan dimana lignin yang terlarut akan meresapmenggumpal kembali masuk kedalam serat. Kalau jumlah alkali yang dimasukkan lebih banyak maka akan mempercepat kecepatanya reaksinya. Dengan menambahkan alkali, kita dapat memasak dengan H- Faktor yang lebih rendah untuk mencapai bilangan kappa yang sama. Dengan bertambahnya jumlah alkali yang dimasukkan maka akan mengurangi rendemen pulp karena jumlah hemisellulosa yang terlarut bertambah.

3. Perbandingan liqour dengan kayu

Pada digester yang yang beroperasi secara ”Batch”, dibutuhkan sejumlah effective alkali yang dimasukkan sebanyak kurang dari jumlah volume yang dibutuhkan untuk membasahi seluruh chip. Weak Black liqour WBL perlu ditambahkan sebagai penambahan kekurangan liqour dengan kayu. Dengan menggunakan metode dengan memadatkan chip yang dimasukkan kedalam digester, chip didalam digester memerlukan sedikit penambahan liqour agar liqour bisa meresap sempurna. Keuntungan menggunakan metode pemadatan chip dan perbandingan liqour dengan kayu yang lebih rendah akan menghasilkan produksi yang lebih tinggi karena bertambahnya jumlah kayu yang dimasukkan kedalam digester. Sirait ,S.2003.

2.5 Siklus Proses Pemasakan Pada Digester