Komponen kimia Kayu Selulosa Hemiselulosa

Tabel 2.1 Komposisi unsur kayu No Unsur Berat Kering 1. Karbon 49 2 Hidrogen 6 3. Oksigen 44 4. Nitrogen Sedikit 5. Abu 0,1 Sirait .S.2003

2.1.1 Komponen kimia Kayu

Secara kimia, kandungan bahan yang terdapat dalam kayu dapat dibagi menjadi 5 bagian yaitu: 1. Selulosa 2. Hemiselulosa 3. Lignin 4. Exstractives 5. Abu Komposisi dan sifat-sifat kimia dari komponen-komponen ini sangat berperan dalam proses pembuatan pulp, yang dibutuhkan adalah selulosa dan hemiselulosa, sedangkan lignin, exstractive dan abu tidak dibutuhkandipisahkan dari serat kayunya. Komposisi kimia kayu bervariasi untuk setiap spesies. Secara umum, gard wood mengandung lebih banyak selulosa, hemiselulosa dan exstractive dibandingkan dengan soft wood: tetapi kandungan ligninya lebih sedikit. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1.1 Komponen kimia antara Hard woods dan Soft Woods Komponen Soft Woods Hard Woods Selulosa 42 ± 2 45±2 Hemiselulosa 27±2 30±5 Lignin 27 ± 2 20±4 Exsrractive 3 ± 2 5±3 Abu 0,22 0,89 Dumanauw.J.F.1990

2.1.2 Selulosa

Selulosa merupakan bagian utama yang membentuk dinding sel daripada kayu, merupakan polimerisasi yang sangat kompleks dari gugus karbohidrat yang mempunyai komposisi yang mirip dengan ”Starch” yaitu glukosa yang terhidrolisa oleh asam. Molekul-molekul glukosa disambung menjadi molekul-molekul besar, panjang dan berbentuk rantai dalam susunan menjadi selulosa. Selulosa merupakan bahan dasar yang penting dalam industri-industri, misalnya pabrik kertas, pabrik sutera tiruan dan lain sebagainya. Dumanauw.J.F.1990

2.1.3 Hemiselulosa

Hemiselulosa semula diduga merupakan senyawa antara dalam biosintesis selulosa. Namun saat ini diketahui bahwa hemiselulosa termasuk dalam polisakarida heterogen yang dibentuk melalui jalan biosintesis yang berbeda dari selulosa. Berbeda dengan selulosa yang merupakan homopolisakarida, Hemiselulosa merupakan heteropolisakarida. Seperti halnya selulosa kebanyakan hemiselulosa berfungsi sebagai bahan pendukung dalam dinding sel. Hemiselulosa relatif mudah dihidrolisis oleh asam menjadi komponen – komponen monomernya, yang terdiri dari D-Glukosa, D-manosa, D-galaktosa, D-xilosa, L-arabinosa, dan sejumlah kecil L-ramnosa Universitas Sumatera Utara disamping menjadi asam D-glukuronat, asam 4-0-metil-D-glukuronat, dan asam D- galakturonat. Kebanyakan hemiselulosa mempunyai derajat polimerisasi hanya 200. Sejumlah polisakarida kayu banyak bercabang dan mudah larut dalam air.Khas untuk pohon-pohon tropika tertentu adalah pembentukan spontan getah-getah yang menetes, yang adalah pembentukan spontan getah-getah yang menetes , yang menetes sebagai cair kental pada tempat –tempat yang terluka dan setelah terdehidrasi menjadi bintil –bintil yang keras dan jernih yang keras dan jernih yang kaya akan polisakarida. Getah –getah ini misalnya, getah arabika, terdiri atas polisakrida yang banyak bercabang yang larut dalam air. Jumlah hemiselulosa dari berat kering biasanya antara 20-30. Komposisin dan struktur hemiselulosa dalam kayu keras. Perbedaan-perbedaan yang besar juga terdapat dalam kandungan dan komposisi hemiselulosa antara batang, cabang-cabang, akar dan kulit kayu. Sjostrom,1995

2.1.4 Lignin