tinggi dapat menurunkan viskositas maka pada proses pemasakan yang dilakukan diunit digester itu memantau viskositas unbleachnya diruang DCS. Viskositas yang
dihasilkan itu tergantung pada permintaan. Tetapi biasanya viskositras yang pada umumnya didinginkan adalah berkisar 18-22 cP dan bilangan kappa berkisar 5-8. Jika
pada saat pemasakan viskositas dan bilangan kappa yang diperoleh lebih rendah dari target pemasakan maka pada pemasakan itu akan menurunkan H-Faktornya, dan
begitu juga apabila viskositas dan bilangan kappa lebih tinggi maka H-Faktor juga akan dinaikan guna mencapai viskositas yang ditargetkan pada proses pemasakan.
Viskositas pada proses pemasakan ini sangat berpengaruh pada mutu pulp atau kekuatan pulp sedangan bilangan kappa sangat berpengaruh bterhadap kadar lignin
yang sisa pada pulp yang dihasilkan selain itu viskositas dan bilangan kappa sangat berpengaruh terhadap proses pengolahan pulp ke produk yang lain.
Untuk menaikan temperatur kita menggunakan steam sampai temperatur 120
o
C dicapai steam dengan tekanan rendah dari temperatur 125 C sampai temperatur
170 C. Digunakan steam dengan tekanan sedang pengontrol temperatur akan
bertindak sebagai pengontrol gas yang dikeluarkan ke sistem pendaurulangan .
e. Blowing
Tujuan utama pada pengoperasian blowing adalah untuk mengeluarkan semua isi digester kedalam blow tank. Dipabrik ini, terdapat dua blow dengan dengan masing-
masing 600 m
3
, dan tiga jalur blow utama yang akan mengalirkan pulp kedalam blow tank. Sangatlah dimungkinkan untuk memblow suatu digester ke blow tank yang
dikehendaki. Hanya satu digester yang blow tank pada saat waktu tertentu, hal yang penting untuk diperhatikan agar dipastikan bahwa ada cukup ruang dalam blow tank
untuk menampung pulp yang akan diblow. Apabila blow tank dalam keadaan kosong
Universitas Sumatera Utara
isi dahulu blow tank dengan black liqour sampai batas agilator agar tidak terjadi hentakan beban agitator karena masuknya pulp kedalam blow tank.
g. Black dan white liqour Heating
Alat pemanas cairan digester adalah untuk membantu mengurangi volume steam dan waktu yang dibutuhkan untuk memanaskan cairan pemasakan pada digester dalam
pentransferan panas. Sistem ini menggunakanmemanfaatkan uap kondesat dari tangki kondesat
untuk memanaskan cairan pemasakan. Dengan metode ini adalah memungkinkan bagi kita menaikkan temperatur cairan pemasakan hingga ke 85
o
C dimana temperatur maksimum adalah 98
C. Sistem diatas dapat di pass jika ada peralatan dalam perbaikan.
2.6 Waktu proses pemasakan unit Digester
Proses pemasakan pulp yang dilakukan pada PT. Toba Pulp Lestari Tbk. Porsea ini dilakukan 2 proses pemasakan pulp yang berbeda, dengan bahan baku dan hasil
produk pulp yang berbeda pula. Dalam proses pemasakan pulp ini dibutuhkan pula waktu yang berbeda yang dapat dilihat pada tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.6 Perbedaan waktu proses pemasakan diunit digester pada proses Kraft Siklus Pemasakan
Disolving Kraft Pulp
Bleach Kraft Pulp Pengisian Chip
20 menmit 20 menit
Temperature naik 40 menit
- Waktu temperatur
50 menit -
Gas blow 15 menit
- Pengisian liqour
25menit 25 menit
Temperatur naik 105 menit
100 menit Waktu temperatur
90 menit 70 menit
Blow 15 menit
15 menit Waktu luang Mungkin
10 menit 10 menit
Waktu yang dibutuhkan pada proses pemasakan pulp pada proses Disolving Kraft Pulp DKP totalnya 370 menit. Sedangkan waktu yang dibutuhkan pada proses
pemasakan pulp pada proses Bleach Kraft Pulp BKP adalah 240 menit Tobing , J.2002.
2.7 Titrasi