Kemudian dalam hal pengawasan kas perusahaan dilakukan dengan membandingkan anggaran budget dengan realisasinya, penyimpangan yang
terjadi akan diusahakan sekecil mungkin atau nol. Standar yang digunakan adalah apabila realisasi pengeluaran lebih besar dari yang dianggarkan maka hal tersebut
dianggap tidak menguntungkan un favourable dan sebaliknya, jika realisasi pengeluaran lebih rendah dari yang dianggarkan maka penyimpangan tersebut
dianggap menguntungkan favourable. Sebelum melakukan pengawasan terhadap anggaran kas PT Gresik Cipta
Sejahtera Cabang medan juga melakukan pengawasan terhadap sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang merupakan sumber aliran kas masuk dan
kas keluar perusahaan agar tidak terjadi penyelewengan-penyelewengan terhadap kas melalui sistem pencatatannya.
B. Analisis dan Evaluasi Hasil Penelitian 1. Perencanaan kas perusahaan
Anggaran kas PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan dibuat berdasarkan metode pengeluaran dan penerimaan kas metode langsung, dimana anggaran ini
akan digunakan oleh perusahaan untuk mengendalikan kelebihan atau kekurangan kas pada waktunya sehingga pemantauan terhadap posisi kas dapat dilakukan
secara terus menerus. Perencanan kas PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan telah memenuhi
karakteristik dalam suatu pembuatan anggaran perusahaan pada umumnya, hal ini dapat dilihat dari :
Universitas Sumatera Utara
b. Proyeksi mengenai anggaran kas akan direview lebih lanjut oleh pihak
yang lebih tinggi dari pihak penyusun anggaran kas, dalam hal ini yaitu oleh kepala cabang perusahaan
c. Proyeksi anggaran kas tersebut dinyatakan dalam satuan keuangan
d. Setiap periode perusahaan membuat laporan realisasi berdasarkan
anggaran yang telah disusun e.
Proyeksi anggaran kas perusahaan dibuat dalam jangka waktu satu bulan dan pada umumnya anggaran kas mencakup periode waktu satu tahun
f. Anggaran kas di siapkan oleh perusahaan untuk tujuan perencanaan dan
pengendalian arus kas.
2. Pengawasan kas perusahaan
Setiap perusahaan harus mempunyai satuan pengawasan yang baik dan efisien sehingga penyelewengan-penyelewengan di dalam perusahaan dapat
dihindari. Sebelum kita membandingkan antara anggaran kas dan realisasi kas, terlebih dahulu kita harus melakukan pengawasan terhadap kas masuk dan kas
keluar yang didasarkan pada sistem pencatatan terhadap sistem penerimaan kas masuk dan sistem pengeluaran kas yang terjadi dalam perusahaan agar tidak
terjadi penyelewengan dalam hal pencatatan. Pengawasan kas yang dilakukan oleh PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang
Medan dapat dilihat dari bekerjanya sistem pengawasan kas dalam perusahaan, prosedur-prosedur yang dijalankan dan adanya formulir-formulir yang digunakan
sebagai bukti atau dokumen. Pengawasan dilakukan mulai dari saat kas diterima,
Universitas Sumatera Utara
disimpan hingga saat kas tersebut dikeluarkan untuk membiayai seluruh kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Semua kegiatan ini dilaksanakan dengan hati-
hati mengingat bahwa kas merupakan harta yang sangat vital dan mudah untuk diselewengkan, perencanaan kas dibuat secara matang dan berada dibawah
pengawasan langsung oleh kepala bagian sie.SDMkeuangan yang bertanggungjawab kepada kepala cabang.
Pengawasan kas yang dilakukan oleh PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan adalah sebagai berikut :
a. Penetapan Tanggungjawab Secara Khusus Didalam Pengelolaan Kas
Penetapan tanggungjawab secara khusus dalam pengelolaan kas baik penerimaan maupun pengeluaran kas dalam perusahaan telah ditetapkan secara
khusus, hal ini telah digambarkan dan dapat dilihat pada stuktur organisasi dan uraian tugas yang ada dalam perusahaan. Untuk mengelola penerimaan dan
pengeluaran kas yang terjadi di perusahaan maka tanggungjawab diserahkan pada bagian sie.SDMkeuangan.
b. Pemisahan Penanganan dan Pencatatan Tanda Terima Kas
Penanganan penerimaan dan pengeluaran kas akan melibatkan bagian kasir yang kemudian akan dilakukan pembukuan atau pencatatan oleh bagian
pembukuan atau akuntansi. Bagian akuntansi PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan akan mencatat dan menganalisis serta melaporkan kas dengan
menggunakan formulir-formulir yaitu bukti pengeluaran kas dan analisa pengeluaran kasBank. Untuk pencatatan dan pembuatan laporan dilakukan secara
langsung oleh bagian akuntansi, kemudian bukti-bukti ataupun dokumen asli serta
Universitas Sumatera Utara
tembusanya sehubungan dengan pencatatan maupun pelaporan kas akan dikirim ke unit akuntansi.
Adapun buku-buku catatan yang diperlukan dan dipergunakan untuk mencatat transaksi yang terjadi pada PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan
meliputi : a.
Buku pembelian, yaitu buku yang dipergunakan untuk menampung semua transaksi pembelian yang terjadi
b. Buku kas, yaitu buku yang dipergunakan untuk menampung semua
transaksi kas c.
Buku Bank, yaitu buku yang dipergunakan untuk menampung semua transaksi atas pengeluaran dan penerimaan kas melalui bank.
Apabila transaksi kas baik penerimaan ataupun pengeluaran kas telah dilaksanakan maka tiap-tiap bagian yang terlibat dalam aktivitas tersebut
membuat laporan untuk bagianya masing-masing, tiap-tiap laporan tersebut akan ditandatangani oleh bagian masing-masing kemudian akan dilaporkan kepada
direksi atau kepala cabang. d.
Penyimpanan Semua Kas yang Diterima Penyimpanan semua kas yang diterima oleh perusahaan dilakukan untuk
menghindari penumpukan kas yang berlebihan dan menghindari penyelewengan- penyelewengan kas serta menghindari adanya pencurian kas perusahaan, dalam
hal ini PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan menentukan Bank Mandiri dan Bank BNI-46 sebagai mitra untuk penyimpanan uang tunai perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
e. Sistem Voucher Untuk Pengendalian Pembayaran Kas
Penggunaan sistem voucher ini telah ditetapkan oleh PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan untuk mengawasai pengeluaran kasnya, dimana setiap
transaksi pengeluaran kas didukung oleh dokumen pengeluaran kas dan bukti kas untuk pengeluaran. Bukti kas keluar ini dibuat oleh bagian kasir kemudian
diserahkan kepada kepala administrasi keuangan, setelah bukti kas keluar disetujui maka bagian kasir dapat melakukan pengelauran kas untuk pembayaran
dan kemudian memberi tanda lunas pada bukti kas keluar serta dokumen pengeluaran kas tersebut, dengan demikian penggunaan bukti kas perusahaan
akan sama dengan voucher pada sistem voucher. f.
Rekonsiliasi Bank Rekonsiliasi bank merupakan fasilitas informasi dana atau saldo
perusahaan yang biasanya diterbitkan setiap akhir bulan oleh bank yang ditunjuk perusahaan sebagai fasilitas penyimpanan dana di bank. Rekonsiliasi bank yang
diterima sering terjadi perbedaan-perbedaan antara catatan bank dengan catatan buku perusahaan, oleh karena itu kedua catatan itu harus direkonsiliasi untuk
menentukan sebab perbedaan itu terjadi dan untuk mengoreksi kesalahan yang terjadi baik oleh pihak bank maupun oleh pihak perusahaan.
Rekonsiliasi bank yang dilakukan oleh PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan dilaksanakan oleh bagian administrasi keuangan dibawah pengawasan dan
tanggungjawab kepala keuangan yang dilakukan setiap bulan. Guna penyempurnaan atas pengawasan kas perusahaan maka PT Gresik
Cipta Sejahtera membentuk sebuah fungsi internal auditor yang bertugas untuk
Universitas Sumatera Utara
mengawasi aktivitas perusahaan yang secara bergilir datang ke setiap cabang- cabang perusahaan setiap tahunnya dan memeriksa pada bagian akuntansi untuk
melakukan koreksi apabila terjadi suatu kesalahan, selain itu perusahaan juga menunjuk pihak akuntan publik untuk melakukan pemeriksaan ekstern agar lebih
menjamin akuntabilitas data keuangan perusahaan. Teknik pengawasan kas yang dilakukan oleh perusahaan telah
dilaksanakan dengan baik dan seefisien mungkin, namun karakteristik dasar dari sistem pengawasan pengeluaran dan penerimaan kas suatu perusahaan belum
ditarapkan dengan sepenuhnya, hal ini dapat dilihat dari tidak adanya pemeriksaan secara mendadak dan tidak terduga oleh auditor internal perusahaan. Auditor
internal hanya melakukan pemeriksaan dengan kurun waktu setahun sekali. Selanjutnya, PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan pengawasan terhadap
anggaran kas dengan membandingkan anggaran kas dan laporan realisasi kas yang terjadi selama periode anggaran yang telah dibuat. Berikut penulis sajikan jumlah
pengeluaran serta penerimaan kas PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan yang terdapat pada anggaran kas dan realisasinnya untuk periode tahun 2007, adalah
sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan
Analisis Perbandingan Anggaran dan Realisasi arus Kas Tahun 2007
Dalam Rp
No Uraian
Jumlah Variance
Ket Anggaran
Realisasi A
Total penerimaan
60.062.334.280 60.443.185.390
380.851.110 F
B
Total pengeluaran
43.044.461.646 43.117.059.272
72.597.626 Un F
C
Surplusdefi sit
17.017.872.634 17.326.126.118
308.253.484 F
Sumber : PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan, 2007 Keterangan :
F : Favorable
Un F : Un Favorable Berdasarkan tabel analisis data yang disajikan dalam anggaran dan
realisasinya pada PT.Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan, maka akan terlihat adanya penyimpangan variance yang cukup besar jumlahnya baik yang bersifat
menguntungkan favorable maupun yang tidak menguntungkan un favorable. Kemudian penulis akan menganalisa penyimpangan anggaran berdasarkan
data yang disajikan dengan melakukan perbandingan antara data anggaran dengan realisasinya.
a Penyimpangan penerimaan kas
Penerimaan kas PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan pada tahun 2007 adalah sebesar Rp 60.443.185.390 bila dibandingkan dengan anggaran kas
pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp 60.062.334.280 berarti dalam hal ini terdapat peningkatan atas penerimaan kas sebesar Rp 380.851.110 atau dalam persentase
0,63 , dengan analisis sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Anggaran Rp 60.062.334.280
Realisasi Selisih variance Rp 380.851.110 F
Rp 60.443.185.390
Atau jika dalam persentase adalah sebagai berikut: 63
, 100
280 .
334 .
062 .
60 .
110 .
851 .
380 .
= x
Rp Rp
b. Penyimpangan pengeluaran kas
Pengeluaran kas PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan pada tahun 2007 sebesar Rp 43.117.059.272, bila dibandingkan dengan pengeluaran yang
dianggarkan pada tahun 2007 sebesar Rp 43.044.461.646 dalam hal ini berarti terdapat peningkatan pengeluaran kas sebesar Rp 72.597.626 atau dalam
persentase 0,17 dengan analisis sebagai berikut : Anggaran
Rp 43.044.461.646 Realisasi
Selisih Variance Rp 72.597.626 Un F
Rp 43.117.059.272
Atau jika dalam persentase adalah sebagai berikut : 17
, 100
646 .
461 .
044 .
43 .
626 .
597 .
72 .
= x
Rp Rp
Berdasarkan analisis di atas dari segi pendapatan atau penerimaan kas PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan realisasi kasnya lebih tinggi dari yang
dianggarkan, dimana selisih tersebut bersifat menguntungkan favorable. Namun, jika dilihat dari segi pengeluaran kasnya PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang
Medan lebih rendah realisasinnya dari yang dianggarkan, dimana selisih variance tersebut bersifat merugikan perusahaan Un favorable.
Universitas Sumatera Utara
Anggaran penerimaan kas tahun 2007 Rp 60.062.334.280 dan terealisasi sebesar Rp 60.443.185.390, sehingga terjadi selisih variance sebesar Rp
380.851.110. Penyebab penyimpangan tersebut dapat dianalisis oleh penulis ke masing-masing pos atau perkiraan yaitu sebagai berikut :
1 Dari sisi penerimaan kas pada penjualan tunai tahun 2007 perusahaan
merencanakan sebesar Rp 36.117.712.540, namun realisasi yang terjadi hanya sebesar Rp 36.046.708.140 sehingga terjadi selisih variance
sebesar Rp 71.004.400 un favorable. Besarnya penyimpangan tersebut terjadi dikarenakan adanya perencanaan penjualan oleh perusahaan yang
tidak terealisasi akibat adanya salah satu perusahaan sebagai konsumen PT Gresik Cipta Sejahtera yang tidak melakukan pembelian pada tahun
tersebut 2
Penerimaan kas perusahaan atas penagihan piutang dagang pada tahun 2007 sebesar Rp 24.329.634.170 sedangkan perusahaan hanya
merencanakan sebesar Rp 23.884.556.890 maka terdapat selisih variance sebesar Rp 445.007.280 favorable. Jumlah selisih tersebut
merupakan selisih yang cukup besar dan menguntungkan bagi perusahaan karena adanya penerimaan kas dari konsumen yang tidak diduga
sebelumnya, artinya adanya pembayaran atas piutang pelanggan yang telah diakui sebagai piutang tak tertagih pada tahun sebelumnya
3 Selanjutnya, penerimaan kas pada penerimaan lain-lain perusahaan
merencanakan Rp 60.065.139 dan realisasi yang terjadi untuk penerimaan
Universitas Sumatera Utara
kas lain-lain sebesar Rp 66.843.077, maka terjadi selisih variance sebesar Rp 6.777.938 favorable.
Anggaran pengeluaran kas perusahaan tahun 2007 sebesar Rp 43.044.461.646 namun realisasi yang terjadi melebihi atau lebih besar dari yang dianggarkan yaitu
sebesar Rp 43.117.059.272, sehingga terjadi selisih variance sebesar Rp 72.597.626. Adapun penyebab penyimpangan tersebut dapat dianalisis oleh
penulis ke masing-masing perkiraan, yaitu sebagai berikut : 1
Dari sisi pengeluaran kas pada pembelian barang dagang tahun 2007 perusahaan merencanakan sebesar Rp 37.477.081.695 dan realisasi yang
terjadi hanya sebesar Rp 37.202.506.695, maka terjadi selisih variance sebesar Rp 274.575.000 favorable
2 Dari sisi pengeluaran kas untuk biaya pokok penjualan pada tahun 2007
perusahaan merencanakan sebesar Rp 3.249.999.996 namun realisasi yang terjadi melebihi dari yang telah direncanakan yaitu sebesar Rp
3.260.516.625, maka terjadi selisih variance sebesar Rp 10.516.629 un favorable
3 Pengeluaran kas pada biaya umum dan administrasi tahun 2007
perusahaan merencanakan sebesar Rp 1.846.987.964 namun realisasi yang terjadi melebihi dari yang telah direncanakan oleh perusahaan yaitu
sebesar Rp 2.149.561.820, maka terjadi selisih variance sebesar Rp 302.573.856 un favorable
Universitas Sumatera Utara
4 Pengeluaran kas untuk biaya pemasaran tahun 2007 perusahaan
merencanakan sebesar Rp 228.391.996, namun realisasi sesungguhnya lebih besar dari yang telah direncanakan yaitu sebesar Rp 285.562.335
maka terjadi selisih variance sebesar Rp 57.170.339 un favorable 5
Pengeluaran kas untuk biaya inventaris kantor tahun 2007 perusahaan merencanakan sebesar Rp 242.000.000 namun realisasi yang terjadi hanya
sebesar Rp 218.991.800 maka terjadi selisih variance sebesar Rp 23.088.200 favorable
Pengawasan kas dilaksanakan oleh perusahaan dilakukan yaitu mulai dari pemisahan tanggungjawab secara khusus dalam pengelolaan kas, pemisahan
penanganan dan pencatatan transaksi kas, penyimpanan semua kas yang diterima, penggunaan sistem voucher, dan rekonsiliasi bank serta pengawasan melalui
realisasi anggaran kas, hal ini dilaksanakan agar tidak terjadi penyelewengan- penyelewengan yang dilakukan oleh pihak tertentu dalam pengelolaan kas.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan seluruh hasil analisis penulis, maka pada bab ini penulis akan mengambil beberapa kesimpulan dan mencoba untuk memberikan saran yang
dipandang perlu demi perkembangan perusahaan PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan.
A. Kesimpulan
1. PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan membuat perencanaan kas
dengan pembuatan anggaran kas melalui metode langsung yang dibuat secara tepat waktu, hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas dalam pencapaian tujuan perusahaan 2.
Pengawasan kas dilakukan oleh PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan mulai dari sistem pencatatan penerimaan dan pengeluaran kasnya
kemudian pengawasan terhadap anggaran kas yang realisasinya diawasi secara periodik.
3. Kebiasaan yang baik dan sehat telah dilaksanakan oleh PT Gresik Cipta
Sejahtera Cabang Medan dalam mengelola kas, hal ini terbukti dengan adanya pemisahan tugas dan wewenang dalam pelaksanaan penerimaan
dan pengeluaran kas, sehingga tidak hanya satu bagian yang mengelola kas mulai dari awal kas masuk sampai kas keluar.
4. Pada tahun 2007 PT Gresik Cipta Sejahtera cabang Medan realisasi
penerimaan kasnya sebesar Rp 60.443.185.390 sedangkan yang
Universitas Sumatera Utara