lembaga-lembaga di luar perusahaan dan perkiraan pembayaran kembali kredit pinjamannya.
e. Menyusun kembali perkiraan keseluruhan penerimaan dan
pengeluaran kas setelah adanya transaksi finansial baik penanaman investasi maupun perencanaan kredit dari pihak lain.
D. Pengawasan Kas
Dalam melakukan pengawasan terhadap kas, maka harus terlebih dahulu diketahui sifat-sifat khusus dari pada kas. Kas merupakan jenis aktiva yang sangat
mudah untuk diselewengkan karena bentuknya yang kecil dan sangat mudah untuk di pindahtangankan, sehingga perlunnya pengawasan yang ketat agar tidak
terjadi penyelewengan atau penyalahgunaan atas kas. Sistem pengendalian dan pengawasan terhadap kas sangat penting karena
adannya konsekuensi yang mungkin terjadi. Seringkali manajemen membuat keputusan atau mengubah kebijakan yang ada sebagai posisi kas yang dinaikan,
misalnya suatu perubahan yang tidak diperkirakan dalam suatu operasi dapat menyebabkan kekurangan kas.
Suatu keadaan yang ideal mengenai kas adalah adannya pengaturan terhadap arus kas masuk maupun arus kas keluar dan arus kas masuk dapat
menutup segala aliran kas keluar tanpa ada yang tersisa. Apabila terjadi surplus maka harus segera digunakan untuk investasi sehingga dapat menimbulkan arus
kas masuk yang lebih besar dikemudian hari. Dengan demikian, pengawasan dan pengamanan terhadap arus kas akan sangat penting terutama untuk menjaga
Universitas Sumatera Utara
terjadinya kebocoran-kebocoran terhadap aliran kas. Kebocoran atas aliran kas masuk dapat terjadi dalam tiga bentuk, yaitu :
a. Kurang pengamanan
Hasil penjualan tidak seluruhnya tercatat atau sengaja tidak dicatat merupakan peristiwa yang seringkali terjadi dalam suetu perusahaan, hal ini
berarti tidak seluruh uang dimasukan dalam kas perusahaan. Oleh karena itu haruslah diusahakan perbaikan sistem pengawasan dan pengamanan terhadap kas.
b. Kurangnya pengaturan pelayanan
Kondisi perusahaan yang sangat sibuk dan pelanggan yang antri terlalu lama untuk menunggu pelayanan sering kali terjadi dalam suatu perusahaan. Hal
ini dapat menyebabkan ketidaksabaran pelanggan dan akhirnya akan pindah ke perusahaan lain. Oleh karena itu pengaturan terhadap pelayanan kepada pelanggan
harus diperhatikan untuk menjamin timbulnya aliran kas masuk yang besar dan berkelanjutan
c. Kesalahan pekerjaan
Semakin sibuknya seorang pekerja dalam menghadapi pekerjaannya dapat menimbulkan kesalahan, misalnya kesalahan hitung dalam penerimaan kas dari
pelanggan, sehingga dapat menimbulkan hilangnya kas masuk bagi perusahaan. Disamping kebocoran dalam aliran kas masuk maka kebocoran bisa saja
terjadi pada arus kas keluar yang berupa diperbesarnya laporan kas keluar dari pengeluaran yang sebenarnya. Oleh karena itu perlu diciptakan sistem dan
prosedur yang dapat menjaga pengamanan terhadap kebocoran kas.
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya suatu perusahaan melakukan pengawasan terhadap anggaran perusahaan dengan membuat laporan realisasi dari anggaran yang telah
dibuat. Selain itu, manajer juga memerlukan analisis yang lebih tajam mengenai penyimpangan variance antara anggaran dengan laporan realisasinya yaitu
dengan menggunakan analisis varians atau selisih. Menurut Skousen 2004:499, karakteristik dasar dari sistem pengawasan
penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dapat dikurangi dengan melakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Tanggungjawab yang diperankan secara khusus untuk menangani
tanda terima kas b.
Pemisahan penanganan dan pencatatan tanda terima kas c.
Penyimpanan harta semua kas yang diterima d.
Sistem voucher untuk pengendalian pembayaran kas e.
Audit internal dalam jangka waktu yang tidak tertentu f.
Catatan ganda untuk kas yaitu di bank dan di pembukuan perusahaan, kemudian melakukan rekonsiliasi yang dilakukan oleh
seseorang di luar fungsi akuntansi
Untuk lebih jelasnya akan diuraikan karakteristik dasar dari sistem pengawasan kas tersebut di atas, adalah sebagai berikut:
a. Tanggungjawab yang diperankan secara khusus untuk menangani tanda terima kas
Prinsip fundamental dalam pengendalian dan pengawasan kas adalah adanya tenggungjawab yang ditetapkan secara khusus pada seseorang. Dalam
urusan kas prinsip ini merupakan suatu hal yang sangat vital, jika lebih dari satu orang yang harus campur tangan dalam dana kas yang sama pada saat yang
berbeda. Pada setiap peralihan tanggungjawab harus dibuat suatu rekonsiliasi kas
Universitas Sumatera Utara
yang ada dalam perusahaan. Dengan demikian adanya kekurangan atau transaksi yang dipertantanyakan akan dapat diidentifikasi dengan mudah.
b. Pemisahan penanganan dan pencatatan tanda terima kas Sistem pengawasan yang baik biasanya mensyaratkan agar kas hasil
penjualan dan kas yang diterima dari pelanggan dapat disimpan dan diterima kemudian didepositokan secara langsung oleh pegawai keuangan ataupun kasir.
Sedangkan pencatatan-pencatatan yang berkaitan dengan transaksi ini, dan juga catatan yang berkaitan dengan pendepositoan ke bank dilaksanakan secara
langsung oleh bagian akuntansi. Kemudian juga disyaratkan agar perbandingan antara deposito bank denagn catatan pembukuan dapat dilakukan secara teratur
oleh pihak ke tiga yang tidak terlibat dalam fungsi pengelolaan kas ataupun pencatatan kas.
c. Penyimpanan harta semua kas yang diterima Penyimpanan setiap hari atas seluruh kas yang diterima akan mencegah
terjadinya penumpukan jumlah kas disetiap bagian-bagian kantor dan penggunaanya diluar tujuan perusahaan. Karena pegawai ataupun karyawan akan
sedikit peluangnya untuk meminjam dengan cara cash bond, baik penyelewengan kas ataupun resiko pencurian kas akan dapat dihindarkan. Bank melindungi dana
perusahaan dan mengeluarkannya hanya dengan persetujuan dari perusahaan. Bila mana penerimaan-penerimaan seluruhnya disetorkan setiap hari, maka catatan
deposito bank harus sesuai dengan catatan penerimaan kas si penyetor. Catatan ganda seperti ini merupakan suatu cek otomatis atas penerimaan-penerimaan kas.
Universitas Sumatera Utara
d. Sistem voucher untuk pengendalian pembayaran kas Penggunaan sistem voucher untuk mengendalikan pembayaran kas secara
tunai merupakan ciri yang amat diperlukan dalam pengendalian dan pengawasan kas. Voucher-voucher yang mengotorisasi pengeluaran kas dalam cek dapat
dibuat pada saat barang dan jasa diterima. Ayat-ayat pembukuan dalam register voucher mengenai pengeluaran atau pembayaran dibuat oleh bagian akuntansi.
Berdasarkan pemberitahuan pengeluaran cek tersebut bagian akuntansi membuat catatan yang diperlukan atas pembayaran. Fungsi penerimaan dan pengeluaran
diperlakukan sebagai dua sistem yang terpisah. Dalam masing-masing fungsi tersebut aktivitas pengelolaan dan pencatatan dilaksanakan oleh pihak-pihak yang
berbeda. e. Audit internal dalam jangka waktu yang tidak tertentu
Pemeriksaan internal dalam interval waktu yang tidak teratur dan tidak diberitahukan sebelumnya merupakan suatu bagian dari sistem pengendalian kas.
Seorang anggota staf pemeriksa internal melakukan verifikasi atas catatan-catatan dan cek-cek pada aktivitas para karyawan yang mengelola kas untuk memastikan
bahwa ketentuan sistem telah dilaksanakan. Pada umumnya ini perlu dilaksanakan khususnya untuk pengawasan atas kas kecil dan dana kas lainnya, dimana
perusahaan tersebut melakukan pengelolaan kas yang tergabung dengan pencatatannya.
Universitas Sumatera Utara
f. Catatan ganda untuk kas yaitu di bank dan di pembukuan perusahaan, kemudian melakukan rekonsiliasi yang dilakukan oleh seseorang di luar fungsi akuntansi.
Jika seluruh penerimaan kas yang diterima setiap hari didepositokan ke bank, maka catatan bank mengenai deposito tersebut akan sesuai dengan catatan
penerimaan yang ada di kas penyetor. Dengan demikian, terdapat dua iktisar kas lengkap yaitu satu dalam perkiraan kas dan yang lainya pada rekening koran bank
bulanan. Selain dari manfaat yang ditarik dari kebiasaan-kebiasaan yang terorganisasi dan konsisten yang diterapkan pada penerimaan dan pengeluaran
kas, terdapat suatu catatan duplikat mengenai kas yang dibuat oleh pihak luar perusahaan yang dapat digunakan sebagai alat pengecek kecermatan catatan yang
dilaksanakan perusahaan. Apabila perusahaan dapat menerapkan pengendalian atau pengawasan
yang efektif, maka perusahaan tersebut akan dapat mengurangi terjadinnya pencurian dan kerugian terhadap kesalahan yang tidak disengaja dalam akuntansi.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN