Perencanaan Kas TINJAUAN PUSTAKA

e. Pengambilan tindakan korektif yang diperlukan bila pelaksanaan menyimpang dari standar yang telah ditetapkan. Bila hasil analisa menunjukan adanya tindakan koreksi, maka tindakan tersebut harus diambil. Tindakan koreksi ini dapat diambil misalnya dengan mengubah standar, pelaksanaan diperbaiki atau keduanya dilakukan secara bersamaan. Semua fungsi manajemen terdahulu tidak akan efektif tanpa adanya fungsi pengawasan controlling atau sekarang banyak dipergunakan dengan istilah pengendalian. Pengawasan controlling merupakan penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rancana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Hal ini dapat bernilai positif dan dapat pula bernilai negatif. Pengawasan positif mencoba untuk mengetahui apakah tujuan organisasi dicapai secara efektif dan efisien, sedangkan pengawasan negatif mencoba menjamin bahwa kegiatan yang tidak diinginkan tidak terulang kembali.

C. Perencanaan Kas

Salah satu tanggungjawab yang penting manajemen adalah menyediakan kas yang cukup untuk kegiatan perusahan secara efisien dalam periode akuntansi tertentu. Menyediakan kas yang cukup berarti bahwa perusahan tidak mengalami kekurangan kas yang mengganggu likuiditas perusahaan dan juga jangan sampai perusahaan mengalami kelebihan kas yang mengakibatkan penggunaan kas tidak efisien karena ada kas yang menganggur. Universitas Sumatera Utara Pentingnya penyediaan kas yang cukup mengharuskan pihak manajemen merencanakan dengan seksama terhadap kas perusahaan, yaitu menaksir atau memperkirakan penerimaan dan pengeluaran kas yang diharapkan untuk periode yang akan datang. Perencanaan kas harus ditetapkan sesuai dengan kebutuhan uang tunai dalam perusahaan. Adapun perencanaan kas perusahaan dituangkan dalam bentuk anggaran kas cash budged. Sebelum memasuki pengertian mengenai anggaran kas, sebaiknya harus dipahami mengenai pengertian anggaran. Munandar 2001:1 memberikan pengertian bahwa “Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam kesatuan moneter dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang” Menurut Nafarin 2004:12, definisi anggaran adalah sebagai berikut : Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasai yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu. Dari pengertian tersebut nampaklah bahwa suatu anggaran budget mempunyai unsur rencana, meliputi kegiatan suatu perusahaan dan dinyatakan dalam satuan moneter atau secara kuantitatif serta mempunyai jangka waktu tertentu yang akan datang. Keberhasilan anggaran mensyaratkan adanya ketentuan-ketentuan mengenai sifat yang seharusnya dimiliki suatu anggaran, yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Fleksibel Anggaran yang dijalankan dengan fleksibel memberikan keleluasaan yang lebih besar kepada semua tingkat manajemen, ini dimungkinkan jika semua tingkat manajemen dilibatkan dalam proses pembuatan keputusan pada saat rencana dibuat. 2. Realistis Anggaran yang realistis adalah anggaran yang tidak terlalu tinggi optimis ataupun terlalu rendah pesimis. Anggaran yang terlalu tinggi akan berdampak pada sulitnya pencapaian target, karena target tidak sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sebaliknya, anggaran yang terlalu rendah tidak akan mampu untuk merefleksikan kedinamisan dan tidak menumbuhkan motivasi karyawan. 3. Terus-menerus Program anggaran harus dimonitor secara terus-menerus untuk mengevaluasi keberhasilan perusahaan mencapai sasaran, tujuan, kebijakan, dan standar yang telah ditetapkan. Dengan demikian jika terjadi penyimpangan dapat segera diantisipasi sedini mungkin. Disini diperlukan laporan yang akurat dan tepat waktu untuk membuat laporan realisasi anggaran yang sesungguhnya. Anggaran merupakan alat bagi manajemen dalam mencapai tujuannya yang mempunyai kegunaan sebagai berikut : a. Sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta memberikan target- target yang harus dicapai untuk kegiatan-kegiatan perusahaan yang akan datang Universitas Sumatera Utara b. Sebagai alat pengkoordinasi kerja agar semua bagian yang terdapat dalam perusahaan dapat saling menunjang, saling bekerjasama dengan baik untuk menuju kesasaran yang telah ditetapkan, dengan demikian kelancaran jalanya perusahaan akan terjamin. c. Sebagai alat pengawasan kerja yang berarti melakukan evaluasi menilai atas palaksanaan pekerjaan dengan cara membandingkan realisasi denagn anggaran dan melakkan tindakan perbaikan apakah terjadi penyimpangan yang merugikan. Menurut Adisaputro 2004:53 selain mempunyai kegunaan yang bermanfaaat bagi perusahaan anggaran juga mempunyai kelemahan-kelemahan, yaitu sebagai berikut : a. Karena anggaran disusun berdasarkan estimasi maka terlaksananya dengan baik kegiatan-kegiatan tergantung pada ketepatan dari estimasi tersebut. b. Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut akan berhasil jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. c. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk membantu manajer dalam melaksanakan tugasnya bukan menggantikannya. d. Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama dengan yang diramalkan sebelumnya, karena itu anggaran perlu mempunyai sifat yang fleksibel. Adapun karakteristik penyusunan suatu anggaran adalah sebagai berikut : a. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan b. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu satu tahun c. Anggaran berisikan suatu komitmen atau kesanggupan manajemen ynag berarti bahwa para manajer sutuju menerima tanggungjawab untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam anggaran Universitas Sumatera Utara d. Usulan anggaran direview dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi dari penyusun anggaran e. Secara berkala kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran dan kemudian jika terjadi selisih maka selisih tersebut dianalisis dan dijelaskan. Anggaran dalam organisasi terdiri dari anggaran jangka pendek dan anggaran jangka panjang. Menurut bidangnya anggaran terdiri dari anggaran operasional dan anggaran keuangan. Anggaran operasional menunjukan barang dan jasa yang diperkirakan akan dikonsumsi untuk organisasi dalam periode anggaran, biasanya dinyatakan dalam ukuran kuantitatif fisik dan anggaran operasional juga merupakan dasar dalam penyusunan angggaran laba rugi yang terdiri dari anggaran penjualan, anggaran biaya dan anggaran laporan laba rugi. Anggaran keuangan memuat perincian jumlah uang yang akan dikeluarkan organisasi dalam periode yang sama dan menjelaskan dari mana uang tersebut akan didapat. Anggaran keuangan merupakan dasar dalam penyusunan anggaran neraca yang terdiri dari anggaran kas, anggaran piutang, anggaran persediaan, anggaran utang dan anggaran neraca. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran kas merupakan bagian dari anggaran keuangan. Anggaran kas merupakan suatu komponen anggaran yang mempengaruhi suatu perusahaan dalam mencapai tingkatan laba yang direncanakan karena anggaran kas meramalkan arus kas masuk sebagai penerimaan dan keluar sebagai pengeluaran dalam suatu perusahaan. Universitas Sumatera Utara 1. Pengertian Anggaran Kas Anggaran kas merupakan peramalan detail mengenai arus kas masuk dan keluar untuk periode tertentu di masa yang akan datang, periode tersebut bisa berupa bulanan, tahunan, atau periode yang lebih lama lagi. Anggaran kas tersebut bisa bermanfaat untuk melihat kapan perusahaan membutuhkan kas dan kapan mempunyai kelebihan kas. Menurut Basri 2002:65 “Anggaran kas merupakan perkiraan atau estimasi terhadap posisi kas pada suatu saat tertentu dalam satu periode tertentu yang akan datang ”. Sedangkan Munandar 2001:311 memberikan pengertian bahwa ”Budget kas adalah badget yang merencanakan secara lebih terperinci terhadap jumlah kas beserta perubahan-perubahan dari waktu ke waktu selama periode yang ada, baik perubahan yang berupa penerimaan kas maupun perubahan yang berupa pengeluaran kas ”. Dari pengertian tersebut dapatlah diketahui bahwa anggaran kas mancakup dua sektor, yaitu : 1. Sektor penerimaan kas, yang pada umumnya berasal dari : a. Penjualan tuani atas barang dagang b. Penagihan piutang c. Penjualan aktiva tetap d. Penerimaan lain-lain non operating, misalnya penghasilan bunga, penghasilan sewa, penghasilan deviden, dan sebagainya Universitas Sumatera Utara 2. Sektor pengeluaran kas, yang pada umumnya berupa pengeluaran untuk biaya-biaya, baik biaya-biaya utama operating maupun biaya-biaya bukan utama non-operating, seperti : a. Pembelian tunai barang dagang b. Pembayaran utang c. Pembayaran upah tenaga kerja langsung d. Pembayaran biaya administrasi e. Pembayaran biaya penjualan f. Pembelian aktiva tetap g. Pembayaran lain-lain, seperti pembayaran bunga, pembayaran sewa Menurut Shim 2001:61, anggaran kas biasanya terdiri dari empat bagian utama : 1. Bagian penerimaan receipts section, yaitu saldo kas awal, penagihan kas dari pelanggan dan penerimaan lainnya 2. Bagian pengeluaran, yang terdiri dari semua pembayaran kas yang dikeluarkan sesuai tujuan 3. Bagian surplus atau defisit kas yang hanya menunjukan perbedaan antara penerimaan dan pengeluaran kas 4. Bagian pembiayaan yang memberikan catatan rinci mengenai pinjaman dan pelunasan yang diperkirakan terjadi selama periode penganggaran Untuk lebih jelasnya, akan dijelaskan mengenai empat bagian dari anggaran kas tersebut : Universitas Sumatera Utara a. Bagian penerimaan Bagian penerimaan terdiri dari seluruh arus kas masuk cash in flow kecuali pendanaan yang diperkirakan selama periode anggaran. Biasanya sumber utama penerimaan kas adalah dari penjualan. b. Bagian pengeluaran Bagian pengeluaran terdiri dari arus kas keluar cash out flow yang direncanakan selama periode anggaran. Pembayaran tersebut biasannya meliputi pembayaran untuk pembelian bahan mentah atau barang dagang, pembayaran untuk tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Disamping itu, Pengeluaran kas lain seperti pembelian peralatan, pembayaran deviden, dan penarikan kas oleh pemilik juga termasuk dalam bagian ini. c. Bagian surplus atau defisit Bagian kelebihan dan kekurangan kas merupakan hasil pengurangan bagian penerimaan dengan pengeluaran yang dihitung sebagai berikut : Saldo awal..........................................................................Rp. 1.500 Penerimaan..........................................................................Rp. Total kas tersedia sebelum pendanaan ....................Rp. 13.750 12.250 Pengeluaran .........................................................................Rp. Surplusdefisit kas ...............................................................Rp. 8.750 5.000 Jika terjadi kekurangan kas dalam suatu periode anggaran perusahaan yang bersangkutan perlu meminjam dana, sedangkan jika dalam suatu periode anggaran mengalami kelebihan kas maka perusahaan dapat menambah investasinya. Universitas Sumatera Utara d. Bagian pendanaan Bagian pendanaan menunjukan perinciaan proyeksi pinjaman dan pelunasanya selama periode anggaran. Menurut Adisaputro 2007:298, terdapat beberapa tujuan dilakukannya penyusunan anggaran kas adalah sebagai berikut : a. Menentukan posisi kas pada berbagai waktu, yaitu dengan memperbandingkan aliran kas masuk dengan aliran kas keluar, sehingga saldo kas pada akhir suatu periode akan sama dengan saldo kas awal ditambah penerimaan-penerimaan kas pada suatu periode dan dikurangi pengeluaran-pengeluaran kas pada waktu yang sama b. Memperkirakan kemungkinan defisitsurplus, defisit terjadi bilamana pemasukan ditambah saldo awal ternyata lebih kecil dari kebutuhan pengeluaran yang harus dibayar. Sebaliknya, surplus akan terjadi bilamana pemasukan melebihi pengeluaran, sehingga jumlah saldo kas akhir periode mengalami peningkatan. Terhadap kemungkinan defisit inilah perusahaan perlu lebih waspada c. Mempersiapkan keputusan pembelanjaan jangka pendekpanjang, dengan adanya kemungkinan terjadinya defisit kas, perusahaan perlu mencari dana tambahan dari sumber yang paling menguntungkan. Sebaliknya dengan adanya surplus yang diketahui lama sebelumnya dapat dipersiapkan pemilihan alternatif penggunaan yang paling menguntungkan d. Sebagai dasar kebijakan pemberian kredit, besar kecilnya kas yang tersedia mencerminkan kemampuan perusahaan membelanjai modal kerjannya. Kemempuan pembelanjaan modal kerja ini pada giliranya juga merupakan dasar bagi perusahaan untuk menggunakan kebijakan kredit sebagai upaya peningkatan volume penjualan e. Sebagai dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan, sesuatu jenis biaya yang sudah dianggarkan perlu diatur penggunaannya lewat mekanisme otorisasi pengeluaran kas. Dengan demikian plafon anggaran tidak akan terlampaui dan sekaligus disesuaikan dengan keadaan likuiditas perusahaan f. Dasar penilaian terhadap realisasi pengeluaran anggaran, anggaran kas yang sudah ada berfungsi sebagai dasar penilaian terhadap realisasi pengeluaran kas yang sebenarnya. Dengan demikian variance dalam arus kas keluar dapat diketahui yang menjadi penyebabnya. Universitas Sumatera Utara Jika kita mengganggap suatu anggaran itu sudah benar dan akurat maka prinsipnya harus mengusahakan agar realisasi harus sama dengan anggaran yang telah dibuat, artinya penyimpangan diusahakan nol atau sekecil mungkin. Namun dalam prakteknya jarang terjadi suatu anggaran yang sama persis dengan realisasinya, hal ini disebabkan oleh banyak faktor seperti disebabkan oleh kesalahan anggaran, kesalahan akuntansi dalam pengklasifikasian atau pencatatan akuntansi dan bisa juga karena kesalahan dalam operasi perusahaan. Jika terjadi penyimpangan, yang dikehendaki dari penyimpangan tersebut pada umumnya pasti menginginkan atas penyimpangan yang menguntungkan favorable dan bukan penyimpangan atau selisih yang merugikan Un favorable 2. Metode Penyusunan Anggaran Kas Menurut Welsch 2002:378, terdapat dua pendekatan utama yang dipergunakan dalam penyusunan anggaran kas, yaitu sebagai berikut : a. Pendekatan penerimaan dan pengeluaran kas Metode langsung b. Pendekatan akuntansi keuangan Metode tidak langsung a. Pendekatan Penerimaan dan Pengeluaran Kas Metode langsung Metode pendekatan penerimaan dan pengeluaran kas didasarkan pada analisis peningkatan dan pengurangan secara rinci atas rekening kas yang dianggarkan yang akan mencerminkan semua arus kas masuk dan keluar. Metode ini pada dasarnya sangat mudah dibuat dan sangat sesuai jika disertai dengan rencana laba yang lebih rinci. Selain itu, metode ini juga sering digunakan untuk Universitas Sumatera Utara anggaran kas jangka pendek sebagai bagian dari rencana tahunan dan metode ini tidak sesuai jika digunakan untuk rencana laba jangka panjang. Angka-angka dalam anggaran kas diperoleh dengan melihat angka-angka yang ada pada anggaran penjualan, anggaran biaya, anggaran pengeluaran dan anggaran untuk barang modal. Pendapatan dari penjualan tunai pada periode yang akan datang bersumber dari penjualan tunai dan dari penerimaan atas penagihan piutang dengan adanya penjualan kredit. Taksiran atas jumlah penerimaan piutang tersebut ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan dalam memberikan jangka waktu pembayaran dari penjualan kredit pada pelanggan. Sebagai illustrasi yang lebih jelasnya berikut ini disertakan contoh anggaran kas yang dibuat oleh “SUPERIOR COMPANY ”, yaitu : Tabel 2.1 Superior Company Anggaran Kas Final Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 19X1 Keterangan Bulan Kuartal Januari Februari Maret II III IV Saldo awal kas 54.000 163.374 116.518 76.739 300.711 298.617 Penerimaan Kas 505.997 534.004 667.003 1.635.202 1.198.794 169.006 Total 559.997 697.378 783.521 1.711.941 14.999.505 1.990.623 Pengeluaran Kas 396.623 580.890 706.782 1.411.230 1.200.888 1.364.107 Saldo Akhir Kas 163.374 116.518 76.739 300.711 298.617 626.516 Sumber : Welsch, anggaran, 2000, hal 389 Universitas Sumatera Utara Dari contoh tersebut, anggaran kas yang dibuat oleh Superior Company adalah anggaran kas jangka pendek dimana taksiran atas angka-angka penerimaan kas yaitu dengan melihat data awal dari anggaran penjualan dan rencana penagihan atas piutang perusahaan. Rencana pengeluaran kas diperoleh dengan melihat taksiran atas biaya-biaya yang akan dikeluarkan seperti untuk pembayaran atas pembelian persediaan barang dagang, pembayaran tenaga kerja, pembayaran utang, pembayaran administrasi, pembayaran biaya penjualan dan pembayaran lain-lain. Saldo akhir kas pada akhir suatu periode bulanan, triwulan atau tahunan akan sama dengan saldo kas awal ditambah seluruh penerimaan dikurangi seluruh pengeluaran atau pembayaran yang terjadi pada periode yang bersangkutan. Bilamana penerimanan melebihi pengeluaranya maka saldo kas akhir akan meningkat. Sebaliknya bila pengeluarannya melebihi penerimaan maka saldo kas akhir menurun bahkan bisa terjadi saldo defisit kas. Karena anggaran kas seperti yang diuraikan di atas disusun dengan memperkirakan seluruh penerimaan dan seluruh pengeluaran yang terjadi pada suatu periode tertentu, maka metode anggaran kas seperti ini disebut metode penerimaan dan pengeluaran kas. Pendekatan metode penerimaan dan pengeluaran kas mengharuskan adanya penghapusan atas pengeluaran ataupun penerimaan bukan kas, seperti penyusutan dari anggaran biaya. b. Pendekatan Akuntansi Keuangan Metode tidak langsung Titik tolak pada metode pendekatan ini adalah laba bersih yang direncanakan yang terlibat pada ikhtisar laba-rugi yang dianggarkan. Pendekatan Universitas Sumatera Utara akuntansi keuangan ini digunakan oleh sebahagian perusahaan untuk anggaran kas tahunan, tetapi yang lebih seringnya perusahaan menggunakan pendekatan metode keuangan ini untuk anggaran kas jangka panjang karena pendekatan ini memerlukan lebih sedikit rincian dan cocok untuk perencanaan jangka panjang. Pada dasarnya, metode pendekatan ini mengembangkan arus kas dimulai dari laba bersih, penyesuaian laba bersih; dibuat untuk item non kas yang mempengaruhi laba bersih yang dibuat berdasarkan dasar acrual, pada dasarnya laba bersih diubah dari basis acrual menjadi basis kas misalnya arus kas dari aktivitas operasi. Untuk lebih jelasnya berikut akan digambarkan contoh anggaran kas dengan pendekatan akuntansi keuangan yang dibuat oleh “SUPERIOR COMPANY”, yaitu : Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2 Superior Companay Anggaran Kas Untuk Periode Tahun 19X1 Keterangan 400 70 460 10 100 80 30 20 40 550 150 Tahun Berjalan Proyeksi Ke Masa datang 19X1 19X2 19X3 19X4 Saldo awal000 Penerimaan Kas : Laba bersih yang direncanakan Penyesuaian : Ditambah Penyusutan dan amortisasi Dikurang : Kenaikan modal kerja selain kas Laba bersih menurut kas Sumber kas lainnya : Penjualan modal saham Pinjaman jangka pendek Penjualan aktiva tetap Total penerimaan kas Pengeluaran Kas : Kebutuhan untuk sinking Fund Pembayaran deviden Pembayaran utang jangka panjang Penambahan aktiva tetap Total pengeluaran Saldo kas akhir 160 670 70 760 Sumber : Welsch, anggaran, 2000, hal 392 Pendekatan akuntansi keuangan berdasarkan suatu anggapan bahwa seluruh transaksi yang terjadi adalah transaksi kas. Analisis terhadap arus kas dimulai dengan mengembangkan arus kas yang dimulai dengan laba bersih yang dibuat dengan disesuaikan dari dasar akrual menjadi dasar kas, dan pengeluaran serta penerimaan yang tidak berkaitan langsung dengan iktisar laba rugi di Universitas Sumatera Utara tunjukan secara terpisah. Dari contoh di atas nampaklah bahwa pendekatan dengan akuntansi keuangan menunjukan rincian yang lebih sedikit dan rencana yang lebih luas yang menggambarkan proyeksi arus kas yang dibuat untuk periode jangka panjang. Anggaran kas jangka panjang merupakan anggaran yang meliputi jangka waktu lima sampai sepuluh tahun. Kegunaan dari anggaran kas jangka panjang biasannya untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menambah dana dari sumber-sumber intern dan sekaligus memperkirakan saldo kas pada akhir setiap tahun anggaran. Anggaran kas jangka panjang disusun dengan cara membandingkan neraca yang disusun antara dua periode anggaran dan perhitungan rugi laba perusahaan yang terjadi selama periode antara kedua neraca tersebut. Agar anggaran yang dibuat oleh perusahaan dapat berjalan dengan efektif, maka taksiran-taksiran yang termuat di dalamnya harus cukup akurat sehingga tidak jauh berbeda dengan realisasinya. Untuk bisa melakukan panaksiran yang akurat tersebut diperlukan analisis terhadap data, informasi, dan pengalaman- pengalaman terdahulu yang merupakan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan di dalam menyusun anggaran kas. Menurut Gitosudarmo 2002:62, faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun anggaran kas terdiri dari : a Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan kas 1. Budget penjualan 2. Keadaan dan posisi pesaing 3. Syarat pembayaran tunai dan kredit 4. Kebijaksanaan dalam penagihan piutang 5. Budget perubahan aktiva tetap Universitas Sumatera Utara 6. Rencana penerimaan non opersional 7. Kebijaksanaan penjualan surat-surat berharga b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran kas 1. Budget biaya bahan baku 2. Budget biaya tenaga kerja langsung 3. Budget overhead 4. Budget biaya administrasi dan biaya penjualan 5. Budget penambahan aktiva tetap 6. Budget pengeluaran non operating 3. Langkah - Langkah Penyusunan Anggaran Kas Penyusunan anggaran kas adalah cara yang paling efektif untuk merencanakan dan mengendalikan arus kas aliran kas masuk dan keluar, taksiran atas kebutuhan kas dan pengawasan kelebihan kas secara efektif. Dalam penyusunan anggaran kas akan melalui langkah-langkah yang harus dilakukan antara lain: a. Menyusun estimasi atau perkiraan penerimaan kas baik dari kegiatan operasional perusahaan maupun non operasional perusahaan b. Menghitung selisih antara perkiraan penerimaan kas dan perkiraan pengeluaran kas dan diketahui adanya saldo kas atau defisit atau kekurangan kas pada suatu saat tertentu dalam satu periode yang akan datang. c. Apabila terjadi saldo kas yang berlebihan kemudian direncanakan untuk investasi atau kegiatan yang lain untuk menghindari terjadinya kas yang menganggur. d. Apabila terjadi defisit atau kekurangan kas maka akan diperkirakan besarnya kebutuhan dana yang akan dipenuhi dari kredit pada Universitas Sumatera Utara lembaga-lembaga di luar perusahaan dan perkiraan pembayaran kembali kredit pinjamannya. e. Menyusun kembali perkiraan keseluruhan penerimaan dan pengeluaran kas setelah adanya transaksi finansial baik penanaman investasi maupun perencanaan kredit dari pihak lain.

D. Pengawasan Kas