Uji Normalitas Uji Multikolinieritas

a. Uji Normalitas

Uji data statistik dengan model Kolmogorov-Smirnov dilakukan untuk mengetahui apakah data sudah terdistribusi secara normal atau tidak, Santoso 2002:34 memberikan pedoman pengambilan keputusan untuk data-data yang mendekati atau telah terdistribusi secara normal. 1 apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05, maka distribusi data normal, 2 apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05, maka distribusi data tidak normal. Hasil uji normalitas dengan menggunakan model Kolmogorov –Smirnov, grafik histogram dan normal probability plot adalah seperti yang ditampilkan berikut ini: Gambar 4.1 Histogram Sumber: Data diolah peneliti, 2010 Pada grafik histogram terlihat bahwa variabel berdistribusi normal hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak miring ke kiri atau miring ke kanan. Gambar 4.2 Grafik P-P Plot Sumber: Data diolah Peneliti, 2010 Hasil uji normalitas menggunakan grafik plot menunjukkan bahwa titik pada scatterplot mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal. Tabel 4.3 Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 30 Normal Parameters a,b Mean -.0000473 Std. Deviation 5.15376452E11 Most Extreme Differences Absolute .245 Positive .245 Negative -.153 Kolmogorov-Smirnov Z 1.342 Asymp. Sig. 2-tailed .054 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data diolah Peneliti,2010 Berdasarkan hasil uji statistik dengan model Kolmogorov-Smirnov seperti yang terdapat dalam tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat dari nilai Asymp.Sig.2 tailed Kolmogorov-Smirnov adalah 0.054, karena 0,054 0,05.

b. Uji Multikolinieritas

Untuk melihat ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari: 1 nilai tolerance dan lawannya, 2 variance Inflation Factor VIF Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakan yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF = 1 tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah dengan VIF 10 Ghozali, 2005. Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 3.038E10 1.312E11 .232 .819 LB .383 .039 .884 9.717 .000 .996 1.004 AKO -.006 .013 -.040 -.438 .665 .996 1.004 a. Dependent Variable: DK Sumber: Data diolah Peneliti,2010 Berdasarkan tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya multikolinearitas. Hal ini membandingkan dengan nilai tolerance dan VIF. Masing-masing variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,01 yaitu 0,996. Jika dilihat dari VIF-nya, bahwa masing-masing variabel bebas lebih kecil dari 10 yaitu sebesar 1,004. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam variabel bebasnya.

c. Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Laba Bersih dan Arus Kas Operasi Dengan Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2009

0 23 92

Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi terhadap Dividen Kas Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

23 155 93

Hubungan Antara Laba Bersih Dan Arus Kas Operasi Dengan Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2007-2009

0 26 92

Laba Bersih dan Arus Kas Operasi Terhadap Dividen Tunai pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 37 92

PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN TUNAI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 6 29

PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA).

0 9 24

Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 23

PENGARUH ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI, ARUS KAS PENDANAAN DAN LABA BERSIH TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

2 4 12

ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN JASA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Unika Repository

1 17 15

ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Unika Repository

0 0 13