Penggunaan Alkil Ester PENDAHULUAN

sebagai reaksi antara asam karboksilat dan alkohol Gandhi, 1997. Esterifikasi dapat dilakukan dengan menggunakan katalis enzim lipase dan asam anorganik asam sulfat dan asam klorida, dengan berbagai variasi alkohol biasanya metanol, etanol, 1-propanol, 1-butanol, amyl alkohol, dan lain-lain Ozgulsun, 2008. Asam anorganik yang digunakan sebagai katalis akan menyebabkan asam karboksilat mengalami konjugasi sehingga asam konjugat dari asam karboksilat tersebutlah yang akan berperan sebagai substrat. Cara lain dalam pembentukan ester adalah dengan melewatkan HCl kedalam campuran reaksi tersebut dan direfluks. Cara ini dikenal dengan nama metode Fischer- Speier. Esterifikasi tanpa katalis dapat juga dilakukan dengan satu molekul asam karboksilat dan satu pereaksi secara berlebih. Pertambahan hasil juga dipengaruhi oleh dehidrasi yang artinya menarik air yang terbentuk sebagai hasil samping reaksi. Air dapat dipisahkan dengan cara menambahkan pelarut yang bersifat non polar seperti misalnya benzen dan kloroform sehingga air yang terbentuk akan segera terikat pada pelarut yang digunakan atau dengan manambahkan molekular sieves Yan, 2001. Esterifikasi asam karboksilat dengan asam alkohol merupakan reaksi reversibel. Bila asam karboksilat diesterkan, digunakan alkohol berlebih. Untuk membuat reaksi kebalikannya, yakni hidrolisis berkataliskan asam dari ester menjadi asam karboksilat digunakan air berlebihan. Kelebihan air akan menggeser kesetimbangan ke arah sisi asam karboksilat Fessenden, 1999.

2.6. Penggunaan Alkil Ester

Dengan bertambah majunya ilmu pengetahuan, senyawa ester asam lemak sudah banyak diperoleh secara sintesis, misalnya alkil ester sederhana, ester dari alkohol, ester aromatik, ester dari polihidroksi alkohol dan ester kompleks seperti selulosa, tepung dan senyawa-senyawa yang sejenis Markley, 1961. Alkil ester dapat digunakan sebagai bahan antara bagi asam-asam lemak dalam memproduksi sejumlah turunannya. Penggunaannya sebagai bahan antara untuk menghasilkan senyawa lain sangat menguntungkan karena untuk memperolehnya membutuhkan bahan yang relatif murah. Dalam bentuk alkil ester juga mempermudah Universitas Sumatera Utara proses destilasi fraksinasi dibandingkan dengan asam lemak karena alkil ester mempunyai titik didih yang lebih rendah Farris, 1979. Ester asam lemak telah memulai peranan penting dari segi komersial. Karena merupakan bahan yang penting dalam industri kosmetik, tekstil, karet, plastik dan minyak pelumas Rain, 1995. Sebagai contoh yang dikenal populer adalah monoester dari minyak jojoba. Beberapa monoester dari minyak tersebut adalah sebagai tertera pada gambar dibawah ini : Nama Struktur Brassidyl brassdate C 44 H 84 O 2 CH 3 CH 2 7 C C CH 2 11 C O O CH 2 12 C H C H CH 2 7 CH 3 H H Brassidyl Ecurate C 44 H 84 O 2 CH 3 CH 2 7 C C CH 2 11 C O O CH 2 12 C H C H CH 2 7 CH 3 H H Erucyl brassdate C 44 H 84 O 2 CH 3 CH 2 7 C C CH 2 11 C O O CH 2 12 C H C CH 2 7 CH 3 H H H Erucyl Ecurate C 44 H 84 O 2 CH 3 CH 2 7 C C CH 2 11 C O O CH 2 12 C H C CH 2 7 CH 3 H H H Gambar 2.4. Senyawa monoester dari minyak jojoba Galun shaubi,1984 Minyak jojoba yang berasal dari biji tumbuhan semak dari tanah gurun yang dikenal sebagai tumbuhan Simmoadsia. Minyak jojoba yang bersal dari tumbuhan ini sangat stabil terhadap oksidasi dan memiliki rasa yang lembut serta rasa yang nyaman pada permukaan kulit tanpa adanya bekas sinar bahan berminyak Wilson, 1992. Oleh karena itu relatif sulit untuk memperoleh minyak jojoba, bila dibandingkan dengan sumber minyak nabati lainnya, maka diupayakan untuk mensintesis monoester Universitas Sumatera Utara yang mendekati sifat lilin minyak alam tersebut. Diantaranya dengan mereaksikan oleil alkohol dengan asam oleat dengan adanya katalis zeolit-y untuk monoester oleil oleat Sanches, 1992. Oleil oleat juga telah di esterifikasi dengan cara mereaksikan oleil klorida dengan natrium oleat yang menggunakan tridodekilamina hidroklorida sebagai katalis perpindahan dua fase Brahmana, 1993. Ester asam lemak banyak juga digunakan sebagai surfaktan seperti ester sukrosa, glukosa, sorbitol, fruktosa dengan menggunakan pelarut dimetil formamida pada suhu tinggi Hajime, 1984. Ester-ester asam lemak merupakan grup yang sangat besar dari senyawa-senyawa yang terdiri dari ester alam dan sintesis. Ester sintesis ini termasuk alkil ester sederhana ester dari alkohol aromatik, ester dari alkohol polihidrat dan ester yang lebih kompleks seperti selulosa dan pati. Metil ester asam lemak dapat ditransformasikan menjadi beberapa senyawa kimia lain yang banyak kegunaannya dan juga bahan baku untuk sintesis lanjut seperti penggunaan metil ester sebagai bahan untuk memproduksi alkanolamida yang digunakan langsung sebagai surfaktan non ionik, emulsifier, pengental dan bahan pembantu dalam pembuatan sifat plastis. Sedangkan asam lemak alkohol digunakan sebagai aditif dalam bidang farmasi dan kosmetik C 16 -C 18 , sebagai pelumas dan bahan pembantu dalam pembuatan sifat plastis, tergantung pada panjang rantai karbonnya. Sedangkan isopropil ester juga digunakan sebagai bahan pembantu dalam pembuatan plastis dan emolien. Metil ester asam lemak lebih lanjut digunakan dalam pembuatan ester asam lemak karbohidrat sukrosa polyester yang diaplikasikan sebagai surfaktan non ionik atau minyak makan non kalori. Disamping itu, ester asam lemak karbohidrat juga dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti atau substituen untuk mesin diesel Manurung, 2006 Minyak nabati merupakan salah satu hasil tanaman yang berpotensi sebagai sumber hidrokarbon atau sumber energi di indonesia. Namun minyak tersebut tidak bisa digunakan secara langsung karena memiliki viskositas yang tinggi, angka setan yang rendah, adanya asam lemak bebas, volalitas yang rendah, adanya gum dan terbentuknya endapan yang tinggi bila digunakan sebagai bahan bakar secara langsung Fangrui Ma, 1999. Oleh karena itu, harus diubah kebentuk lain yaitu menjadi alkil ester. Universitas Sumatera Utara Ester alkil dari asam-asam lemak yang berasal dari minyak nabati atau lemak hewani yang mengandung trigliserida dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif dengan reaksi esterifikasi atau reaksi transesterifikasi Joelianingsih, 2006. Saat ini perhatian atas rekayasa pada reaksi esterifikasi dan produk esternya telah semakin meningkat, terutama setelah alkil ester metil ester, etil ester dan profil ester memiliki karakteristik sebagai solar bio, sehingga dapat menggantikan bahan bakar fosil Susanto,2008 . Secara kimia biodiesel merupakan mono alkil ester atau metil ester dengan jumlah rantai atom C antara 12 sampai dengan 20 Darnoko, 2001 . Biodiesel memiliki persamaan sifat fisis dan sifat kimia dengan petroleum diesel solar sehingga biodiesel dapat juga dijadikan salah satu campuran solar yang digunakan untuk bahan bakar mesin-mesin diesel Bustaman, 2009. Biodiesel adalah salah satu jenis bahan bakar nabati BBN yang diperoleh melalui proses transesterifikasi minyak dengan bantuan metanol dan natrium hidroksida NaOH sebagai katalis. Biodiesel dapat diperoleh melalui suatu reakasi yang disebut reaksi esterifikasi asam lemak bebas atau reaksi transesterifikasi trigliserida dengan alkohol dengan bantuan katalis asam atau basa. Reaksi transesterifikasi minyak nabati dapat dilakukan dengan mereaksikan minyak yang merupakan trigliserida dengan alkohol dengan katalis asam atau basa, dan dihasilkan alikil ester asam lemak dengan hasil samping gliserol. Perbedaan bahan baku minyak atau lemak yang digunakan dalam pembuatan biodiesel berpengaruh pada jalannya reaksi yang ditempuh dan kualitas serta rendemen metil ester atau biodiesel yang dihasilkan. Dalam proses transesterifikasi, pembuatan biodiesel adalah dengan mengubah trigliserida menjadi alkil ester umumnya metil etil ester dan gliserin, dengan pemecahan molekul trigliserida melepaskan tiga asam lemak minyak nabati menggantikan gugus alkohol dari ester dengan gugus alkohol dari ester dengan gugus alkohol lain dengan memakai katalis basa atau asam. Proses tersebut bertujuan untuk menurunkan viskositas dan meningkatkan daya pembakaran minyak, sehingga memenuhi persyaratan yang ditentukan dan dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti minyak solar untuk mesin diesel Susilo,2006. Secara umum reaksi pembuatan ester adalah : Universitas Sumatera Utara H 2 C CH H 2 C C C C O O O R 3 R 1 R 2 + 3 CH 3 OH KOHNaOH CH 2 OH CHOH CH 2 OH + R 1 C OCH 3 O biodieselmetil ester gliserol metanol trigliserida O O O R2 C OCH 3 O R3 C OCH 3 O Sumber utama minyaklemak trigliserida yang potensial untuk dikembangkan sebagai bahan baku biodiesel adalah minyak sawit atau crude palm oil CPO, minyak jarak pagar atau Crude Jatropha Curcas Oil CJCO Hariadi, 2005 dan juga dari limbah dapat limbah industri sawit yang disebut minyak parit atau CPO-parit Wirawan,2004

2.7. Spektrofotometri Inframerah