Permasalahan Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Lokasi Penelitian Metodologi Penelitian OLEOKIMIA

Adanya ikatan π pada metil risinoleat telah berhasil diepoksidasi dilanjutkan dengan alkoksilasi terhadap epoksida metil risinoleat untuk menghasilkan senyawa metil [9-2,3- dihidroksipropoksi-10,12-dihidroksioktadekanoat] Ocha,2009. Esterifikasi asam organik dengan alkohol merupakan salah satu reaksi yang paling mendasar dan penting dalam industri kimia. Produk-produk esternya secara luas dimanfaatkan sebagai pelarut dan pengemulsi dalam industri makanan, farmasi serta kosmetik ataupun pelumas dalam pengolahan logam, industri tekstil dan plastik Arismunandar, 2006. Sebagai bahan bakar biodiesel ester asam lemak seperti metil maupun etil ester asam lemak telah banyak diteliti untuk dikembangkan, demikian juga ester antara alkohol rantai panjang dengan asam oleat telah banyak dikembangkan sebagai bahan pelumas dasar bio biolubricant Susanto, 2008. Dari uraian ini peneliti tertarik memodifikasi asam oleat melalui esterifikasi dilanjutkan epoksida dan alkoksilasi untuk sintesis 9-n-pentoksi 10-hidroksi n-pentil stearat campuran.

1.2. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka sebagai permasalahan dalam penelitian ini adalah : - Apakah senyawa 9-n-pentoksi 10-hidroksi n-pentil stearat campuran dapat dihasilkan melalui alkoksilasi dengan n-pentanol terhadap epoksida dari turunan n- pentil oleat.

1.3. Tujuan Penelitian

- Untuk mensintesis senyawa 9-n-Pentoksi 10-Hidroksi n-Pentil Stearat dari Asam Oleat melalui tahapan reaksi esterifikasi, epoksidasi, dan dilanjutkan alkoksilasi. Universitas Sumatera Utara

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi terhadap industri oleokimia bahwa hasil alkoksilasi dari epoksida n-pentil oleat dengan n-pentanol yang diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pelumas berbasis oleokimia.

1.5. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia Organik FMIPA-USU Medan. Analisa Kromatografi Gas dilakukan di salah satu industri oleokimia Sumatera Utara, Analisa FT- IR dilakukan di salah satu Perusahaan Swasta di Medan, dan analisa 1 H-NMR dilakukan di laboratorium LIPI Serpong Tangerang.

1.6. Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui eksperimen. Pada penelitian dilakukan sintesis 9-n- pentoksi 10-hidroksi n-pentil stearat campuran dari alkoksilasi epoksida n-pentil oleat dengan n-pentanol. epoksida n-pentil oleat diperoleh dari esterifikasi asam oleat dengan n- pentanol yang dilanjutkan dengan epoksidasi dengan asam formiat dengan hidrogen peroksida. Reaksi alkoksilasi dijalankan dengan mereaksikan senyawa epoksida n-pentil oleat dengan asam oleat menggunakan katalis asam sulfat dengan pelarut aseton pada kondisi refluks dengan suhu 60 o C dan diperoleh senyawa 9-n-pentoksi 10-hidroksi n-pentil stearat campuran. Hasil yang diperoleh dikonformasi strukturnya denga pengujian melalui analisis spektroskopi FT-IR dan 1 H-NMR. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. OLEOKIMIA

Oleokimia pada dasarnya merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari trigliserida yang berasal dari minyak dan lemak menjadi asam lemak dan gliserin serta turunan asam lemak baik dalam bentuk ester, amida, sulfat, sulfonat, alkohol, alkoksi, maupun sabun. Pada saat ini industri oleokimia masih berbasis kepada minyaktrigliserida sebagai bahan bakunya. Asam lemak bersama-sama dengan gliserol, merupakan penyusun utama minyak nabati atau lemak dan merupakan bahan baku untuk semua lipida pada makhluk hidup. Asam lemak ini mudah dijumpai dalam minyak masak minyak goreng, margarin, atau lemak hewan dan menentukan nilai gizinya. Secara alami, asam lemak bisa berbentuk bebas karena lemak yang terhidrolisis maupun yang terikat dengan gliserida. Asam lemak merupakan salah satu basic oleochemical Tambun, 2006. Oleokimia merupakan turunan gliserol dengan asam lemak yang berubah dalam bentuk turunannya yang digunakan baik sebagai surfaktan, deterjen, polimer, aditif bahan bakar dan sebagainya. Bahan dasar oleokimia seperti gliserol, asam lemak, amina asam lemak dan alkohol asam lemak dapat diperoleh dengan mengubah lipida baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan menjadi gliserol dan turunan asam lemak. Penggunaan terbesar dari pada asam lemak adalah dengan mengubahnya menjadi alkohol asam lemak, plastik dan nilon hampir mencapai 40 dari total penggunaannya. Penggunaan terbesar berikutnya sebesar 30 untuk dijadikan sabun, deterjen, dan kosmetik. Asam lemak juga digunakan sebagai bahan dasar pembuatan resin dan cat sekitar 15, sisanya digunakan dalam idustri pembuatan ban, tekstil, kulit kertas, pelumas dan lilin Richtler dan Knaut, 1984. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1. Diagram Alur Oleokimia Bahan Dasar Bahan Dasar Oleokmia Turunan Oleokimia Minyak Lemak Asam Lemak