Resonansi Magnet Inti Proton

2. Monokromator berfungsi untuk mengurangi spektrum sinar menjadi berbagai spektra sesuai dengan urutan panjang gelombang yang dianalisa yang diperoleh melalui sebuah slit celah panjang gelombang. 3. Contoh ditempatkan pada sebuah sel yang dibuat khusus. Syarat umum dari sel untuk contoh ini adalah transparan terhadap panjang gelombang yang digunakan. Berarti sel untuk inframerah harus transfaran terhadap sinar inframerah. Umumnya sel ini terbuat dari NaCl yang memiliki sifat kekerasan yang mudah larut dalam air. 4. Detektor yang digunakan juga bermacam-macam sesuai dengan tipe instrumenya. Untuk spektrofotometer infra double beam, data pengukuran transmitans dari sampel diolah dan ditampilkan dalam betuk spektogram grafik yang menggambarkan hubungan antara frekuensi dan persen transmitans. Spektogram ini berguna untuk identifikasi secara kualitatif. Alat-alat yang modern kebanyakan menggunakan detektor “Thermopile”. Dasar kerja thermopile adalah sebagai berikut : jika 2 kawat logam yang berbeda dihubungkan antara ujung kepala dan ekor akan menyebabkan adanya arus yang mengalir dalam kawat. Arus yang mengalir akan sebanding dengan intensitas radiasi yang jatuh dalam thermopile Braun, 1987.

2.8. Resonansi Magnet Inti Proton

Resonansi magnetik inti proton tipe NMR merupakan suatu metode analisa penentuan susunan dari gugus fungsi yang pertama sekali diterima dan digunakan secara luas dalam analisa kimia dan hingga sekarang merupakan bentuk NMR yang paling luas pemakaiannya. Adanya medan magnet luas yang sengaja diberikan pada inti atom, maka inti atom yang berputar pada porosnya hanya dapat memiliki beberapa orientasi yang stabil. Resonansi magnet inti terjadi ketika inti atom yang berputar dalam orientasi energi rendah di dalam lingkungan medan magnet mengabsorbsi cukup radiasi elektromagnetik untuk tereksitasi ke orientasi energi yang lebih tinggi. Karena energi yang dibutuhkan untuk mengeksitasi berbeda-beda tergantung dari tipe dan lingkungan dari inti atom, maka spektroskopi dapat digunakan untuk analisa kualitatif. Universitas Sumatera Utara Perubahan dari frekuensi spektral peak antara yang terobsevasi untuk semua inti atom dalam suatu senyawa referensi dengan yang terobsevasi untuk inti atom yang diselidiki adalah merupakan pergeseran kimia chemical shift dan merupakan karakteristik dari elektron di sekeliling proton yang dipengaruhi oleh efek induksi berbagai gugus yang bekerja melalui ikatan kimia yang terdapat dalam proton, oleh medan magnet yang bekerja melalui ruang. Medan magnet yang dihasilkan oleh ikatan kimia bersifat anisotrop yang menentang medan magnet akan mengakibatkan resonansi proton bergeser ke arah medan magnet yang lebih tinggi efek perisai. Sedangkan efek anisotrop yang memperkuat medan magnet yang digunakan mengakibatkan pergeseran resonansi proton ke arah medan magnet yang lebih rendah efek awan perisai. Senyawa referensi dipakai dalam pengukuran NMR karena perubahan dalam intensitas magnetik flux yang dibutuhkan untuk mengabsorbsi dari inti atom yang identik dalam lingkungan yang berbeda adalah kecil. Untuk studi proton, senyawa referensi tetra metil silan [SiCH 3 4 ]. TMS tetra metil silan dipilih karena semua proton dalam senyawa tersebut adalah identik dan mengabsorbsi secara luas biasa medan magnet yang tinggi. Banyaknya jumlah elektron yang mengelilingi inti atom relatif tinggi yang disebabkan adanya silikon yang elektropositif pada senyawa TMS Braun, 1987. Universitas Sumatera Utara BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Alat-alat