Ekstraksi Cara dingin Cara panas

8 industri obat-obatan digunakan sebagai campuran obat- obatan, campuran jamu, dan kosmetik tradisional, selain itu enak dijadikan lalap Fauziah, 1987.

2.1.7 Kandungan senyawa kimia

Kandungan kimia rimpang temu putih terdiri dari minyak atsiri, kurzerenon zedoarin, polisakarida, dan flavonoid.Minyak atsiri mengandung monoterpen dan sesquiterpen. Monoterpen terdiri dari : monoterpen hidrokarbon alfa pinen, D-kamfen, monoterpen alkohol D-borneol, monoterpen keton D- kamfer, monoterpen oksida sineol. Seskuiterpen pada Curcuma zedoaria terdiri dari berbagai golongan dan berdasarkan penggolongan yang dilakukan terdiri dari golongan bisabolen, elema, germakran, eudesman, guaian dan golongan spironolakton. Kandungan lain meliputi: etil-p-metoksisinamat, 3,7-dimetillindan- 5-asam karboksilat Windono dkk, 2002.

2.2 Ekstraksi

Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan kandungan senyawa kimia dari jaringan tumbuhan maupun hewan dengan pelarut yang sesuai. Sebelum ekstraksi dilakukan biasanya bahan dikeringkan terlebih dahulu kemudian dihaluskan pada drajat kehalusan tertentu Harborne, 1987. Hasil ekstraksi disebut ekstrak, yaitu sediaan kental, cair dan kering yang diperoleh dengan caramengekstraksi zat aktif dengan pelarut yang sesuai kemudian menguapkansemua atau hampir semua pelarut yang digunakan pada ekstraksi Ditjen POM, 1979. Universitas Sumatera Utara 9 Tujuan utama dari ekstraksi adalah untuk mendapatkan atau memisahkan sebanyak mungkin zat-zat yang memiliki khasiat pengobatan.Zat aktif yang terdapat dalam simplisia tersebut dapat digolongkan kedalam minyak atsiri, alkaloid, flavonoid dan lain-lain Ditjen POM 2000. Metode ekstraksi menurut Ditjen POM 2000 ada beberapa cara, yaitu:

a. Cara dingin

Maserasi Maserasi adalah suatu cara penyarian simplisia dengan cara merendam simplisia tersebut dalam pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur kamar, sedangkan remaserasi adalah pengulangan penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat pertama dan seterusnya. Perkolasi Perkolasi adalah suatu cara penyarian simplisia menggunakan perkolator dimana simplisianya terendam dalam pelarut yang selalu baru dan umumnya dilakukan pada temperatur kamar. Prosesnya perkolasi terdiri dari tahapan pengembangan bahan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi sebenarnya penetesanpenampungan ekstrak terus-menerus sampai diperoleh ekstrak perkolat.

b. Cara panas

Refluks Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya dalam jangka waktu tertentu dimana pelarut akan terkondensasi menuju pendingin dan kembali ke labu. Universitas Sumatera Utara 10 Sokletasi Sokletasi adalah ekstraksi kontinu menggunakan alat soklet, dimana pelarut akan terkondensasi dari labu menuju pendingin, kemudian jatuh membasahi sampel dan mengisi bagian tengah alat soklet. Tabung sifon juga terisi dengan larutan ekstraksi dan ketika mencapai bagian atas tabung sifon, larutan tersebut akan kembali ke dalam labu. Digesti Digesti adalah maserasi kinetik dengan pengadukan kontinu pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur kamar, umumnya dilakukan pada suhu 40-50 o C. Infundasi Infundasi adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur 90 o C selama 15 menit. Dekoktasi Dekoktasi adalah ekstraksi pada suhu 90 o C menggunakan pelarut air selama 30 menit. 2.3 Asam Urat Nama kimia asam urat adalah 2,6,8-trioksipurin. Asam urat adalah senyawa nitrogen yang dihasilkan dari proses katabolisme purin baik dari makanan maupun dari asam nuleat endogen asam deoksiribonukleat DNA. Asam urat ini dibawa melalui aliran darah menuju ke ginjal untuk dikeluarkan bersama dengan urin, jika terjadi gangguan eliminasi asam urat melalui ginjal yang disebabkan oleh menurunnya sekresi asam urat kedalam tubuli ginjal, sehingga akan terjadi Universitas Sumatera Utara 11 peningkatan kadar asam urat dalam darah, hal ini merupakan suatu kondisi yang disebut hiperurisemia Syukri, 2007. Gambar 2.1 Struktur asam urat Hiperurisemia mengakibatkan deposisi Kristal natrium urat dalam jaringan, terutama pada ginjal dan sendi Mycek, 2001.Hiperurisemia dapat menyebabkan gout dan pirai, yaitu penyakit yang timbul karena meningkatnya kristal-kristal monosodium urat pada sendi dan jaringan sekitarnya. Kristal-kristal berbentuk seperti jarum dapat mengakibatkan reaksi peradangan yang jika berlanjut akan menimbulkan nyeri hebat yang sering menyertai gout. Jika tidak diobati, endapan kristal akan menyebabkan kerusakan yang hebat pada sendi dan jaringan lunak Prince dan Wilson, 2006. British Regional Heart Study menyebutkan, ada faktor resiko hiperurisemia terhadap penyakit kardiovaskuler juga aterotrombosis Voelkel dan Wynne, 2000.

2.3.1 Metabolisme asam urat

Manusia mengubah nukleosida purin yang utama, adenosin dan guanosin menjadi asam urat yang dieksresikan keluar setelah mengalami beberapa reaksi.Adenosin pertama-tama mengalami deaminasi menjadi ionosin oleh enzim adenosin deaminase. Fosforisasi ikatan N-glikosidat akan melepas senyawa ribose-1-fosfat dan basa purin. Hipoxantin dan guanosin selanjutnya membentukxantin dalam reaksi yang dikatalisasi masing-masing oleh enzim Universitas Sumatera Utara 12 xantin oksidase dan guanase kemudian xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang dikatalisasi oleh enzim xantin oksidase Rodwell et al., 1987. Pada mamalia yang tingkatannya lebih rendah, enzim urikase akan memecah asam urat dengan membentuk produk akhir alantoin yang bersifat sangat larut air. Namun karena manusia tidak mengandung enzim urikase, maka produk katabolisme senyawa purin pada manusia adalah asam urat Rodwell et al., 1987.

2.3.2 Patogenesis asam urat

Asam urat dari purin diproduksi dari 3 sumber yaitu makanan, perombakan asam nukleat dan nukleotida purin, dan sintetis purin.Normalnya rata-rata produksi asam urat sekitar 600-800 mg tiap hari Dipiro, 1997. Sebagian kecil dari asam urat dipergunakan kembali untuk sintetis protein inti inti sel, tetapi sisanya dieksresikan melalui ginjal 70, dan usus 30 Tan dan Tjay, 2002.

2.4 Gout

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria (Berg) Roscoe.) TERHADAP EFEK ANTIINFLAMASI ASAM MEFENAMAT PADA TIKUS PUTIH JANTAN.

1 3 9

EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe) PADA TIKUS EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe) PADA TIKUS PUTIH JANTAN.

0 0 14

PENDAHULUAN EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe) PADA TIKUS PUTIH JANTAN.

0 0 11

Uji efek ekstrak air rimpang temu putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe) terhadap kadar kreatinin darah tikus putih jantan yang diinduksi cisplatin - Ubaya Repository

0 0 2

Uji Efek Ekstrak etanol Rimpang Temu Putih (Curcuma zedoaria (Christtm.)Roscoe) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Dalam Darah Pada Tikus putih jantan yang Diinduksi Kafein Dan Jus Hati Ayam

0 0 14

Uji Efek Ekstrak etanol Rimpang Temu Putih (Curcuma zedoaria (Christtm.)Roscoe) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Dalam Darah Pada Tikus putih jantan yang Diinduksi Kafein Dan Jus Hati Ayam

0 1 2

Uji Efek Ekstrak etanol Rimpang Temu Putih (Curcuma zedoaria (Christtm.)Roscoe) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Dalam Darah Pada Tikus putih jantan yang Diinduksi Kafein Dan Jus Hati Ayam

0 0 5

Uji Efek Ekstrak etanol Rimpang Temu Putih (Curcuma zedoaria (Christtm.)Roscoe) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Dalam Darah Pada Tikus putih jantan yang Diinduksi Kafein Dan Jus Hati Ayam

0 0 12

Uji Efek Ekstrak etanol Rimpang Temu Putih (Curcuma zedoaria (Christtm.)Roscoe) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Dalam Darah Pada Tikus putih jantan yang Diinduksi Kafein Dan Jus Hati Ayam

0 0 3

Uji Efek Ekstrak etanol Rimpang Temu Putih (Curcuma zedoaria (Christtm.)Roscoe) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Dalam Darah Pada Tikus putih jantan yang Diinduksi Kafein Dan Jus Hati Ayam

0 0 29