12 xantin oksidase dan guanase kemudian xantin teroksidasi menjadi asam urat
dalam reaksi kedua yang dikatalisasi oleh enzim xantin oksidase Rodwell et al., 1987.
Pada mamalia yang tingkatannya lebih rendah, enzim urikase akan memecah asam urat dengan membentuk produk akhir alantoin yang bersifat
sangat larut air. Namun karena manusia tidak mengandung enzim urikase, maka produk katabolisme senyawa purin pada manusia adalah asam urat Rodwell et al.,
1987.
2.3.2 Patogenesis asam urat
Asam urat dari purin diproduksi dari 3 sumber yaitu makanan, perombakan asam nukleat dan nukleotida purin, dan sintetis purin.Normalnya rata-rata
produksi asam urat sekitar 600-800 mg tiap hari Dipiro, 1997. Sebagian kecil dari asam urat dipergunakan kembali untuk sintetis protein inti inti sel, tetapi
sisanya dieksresikan melalui ginjal 70, dan usus 30 Tan dan Tjay, 2002.
2.4 Gout
Gout adalah penyakit metabolic yang ditandai arthritis akut berulang karena endapan monosodium urat pada sekitar jaringan sendi akibat kadar asam urat di
persendian. Kristal natrium urat di dalam persendian akan membentuk endapan yang dinamakan tofus. Pemeriksaan dengan mikroskop cahaya terpolarisasi
memperlihatkan Kristal natrium urat berbentuk jarum dan bersifat berefringen negatif tampak berwarna kuning jika sumbu memanjangnya sejajar dengan
bidang cahaya terpolarisasi dalam cairan sendi merupakan tanda diagnostik penyakit gout.Garreth dan Grishan, 1995.
Universitas Sumatera Utara
13
2.4.1 Klasifikasi gout
Gout dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bentuk primer 90 dan sekunder 10. Gout primer adalah gout dimana penyebabnya tidak diketahui
atau akibat kelainan proses metabolisme didalam tubuh. Gout sekunder adalah kasus dimana penyebabnya dapat diketahui atau akibat hambatan dari
pembuangan asam urat karena penyakit darah tinggi, dehidrasi, efek samping penggunaan obat tertentu dan kecanduan alkohol Junaidi, 2008.
2.4.2 Pembentukan asam urat
Metabolisme pembentukan asam urat berlangsung dihati.Mekanisme eksresinya melibatkan ginjal dan usus.Asam urat yang dibentuk di hati di
eksresikan ke ginjal. Di ginjal, terjadi proses penyaringan dan asam urat ini adalah salah satu yang disaring. Proses penyaringan di ginjal ini bertujuan untuk
mengurangi kadar asam urat tubuh agar tetap stabil Krisnatuti, 2001.
2.5 Obat yang Digunakan Untuk Hiperurisemia
Obat yang digunakan untuk hiperurisemia digunakan obat yang bersifat urikosurik yaitu obat yang dapat meningkatkan eksresi asam urat dan urikostatik
yaitu obat yang dapat menghambat pembentukan asam urat.Terapi untuk mengatasi gout umumnya membutuhkan waktu yang lama bahkan satu tahun,
sehingga efek samping yang ditimbulkan obat-obat yang digunakan untuk mengatasi penyakit ini sering terjadi seperti gangguan ginjal dan gangguan
saluran cerna Hawkins dan Rahn, 2005.Dengan demikian diperlukan obat hiperurisemia yang memiliki efektivitas dan keamanan yang lebih tinggi.
Universitas Sumatera Utara
14 Contoh obat urikosurik yaitu :
1. Probenesid
Probenesid berefek mencegah dan mengurangi kerusakan sendi serta pembentukan tofi dan berguna untuk pengobatan hiperurisemia sekunder.Obat ini
biasanya di berikan pada dosis 250mg dua kali sehari selama 1-2.Setelah itu dosis dilanjutkan 500 mg setiap 1-2 minggu.
2. Sulfinpirazon
Sulfinpirazon mencegah dan mengurangi kelainan sendi dan tofi berdasarkan hambatan reabsorpsi tubular asam urat obat ini biasanya diberikan
pada dosis 100–200 mg dua kali sehari ditingkatkan sampai 400–800 mg kemudian dikurangi sampai dosis efektif minimal.
3. Salisilat
Salisilat menghambat reabsorpsi dengan hasil akhir peningkatan eksresi asam urat.Efeknya bertambah bila urin bersifat basa. Dengan memberikan
NaHCO
3
, Kelarutan asam urat dalam urin meningkat sehingga tidak terbentuk kristal asam urat dalam tubuli ginjal Ganiswara, 2007.
Contoh obat urikostatik : Allopurinol
Allopurinol berguna untuk penyakit gout karena menurunkan kadar asam urat. Obat ini bekerja dengan menghambat xantin oksidase, enzim yang mengubah
hipoxantin menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat.Melalui mekanisme umpan balik allopurinol menghambat sintesis purin yang merupakan prekursor
xantin.Allopurinol sendiri mengalami biotransformasi oleh enzim xantin oksidase
Universitas Sumatera Utara
15 menjadi aloxantin yang masa paruhnya lebih panjang daripada allopurinol, itu
sebabnya allopurinol yang masa paruhnya pendek cukup diberikan satu kali sehari Ganiswara, 2007.
Gambar 2.2 Struktur allopurinol
Mekanisme reaksi allopurinol dapat dilihat pada gambar 2.3 dibawah ini.
Gambar 2.3 Mekanisme Allopurinol Dalam Menurunkan Kadar Asam
UratMutschler, 1991. Dosis untuk penyakit gout ringan 100-300 mg sehari, 200-600 mg untuk
penyakit yang lebih berat. Untuk anak 6-10 tahun: 300 mg sehari dan ank dibawah 6 tahun: 150 mg sehari Ganiswara, 2007.
Allopurinol dapat ditoleransi dengan baik oleh banyak penderita.Reaksi hipersensitif, terutama kemerahan pada kulit, merupakan efek samping yang
paling umum, terjadi sekitar 30 diantara penderita.Reaksi dapat terjadi bahkan
Universitas Sumatera Utara
16 setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah pemberian keaadan
kronis.Serangan gout akut dapat terjadi lebih sering selama beberapa minggu pertama terapi, karena itu kolkisin dan OAINS harus diberikan secara bersama-
sama.Efek samping saluran cerna berupa mual dan diare Mycek, 2001.
2.5 Kafein