60 Lampiran 10.Tabel hasil pengukuran kadar asam urat
Perlakuan Berat
Badan g
Kadar asam
urat puasa
mgdL Hari ke-0
Kadar asam
urat setelah
induksi Hari ke-
6 Kadar asam urat mgdL
Hari ke- 9
Hari ke- 12
Hari ke- 15
Suspensi CMC
kontrol negatif
192 2.4
4.8 5.3
5.7 6.4
197 2.3
4.6 5.2
5.6 6.2
190 2.5
4.7 5.2
5.6 6.0
193 2.4
4.6 5.3
5.8 6.2
194 2.2
4.5 5.0
5.4 6.0
Rata-rata 193.2
2.36 4.64
5.20 5.62
6.16
Suspensi Allopurinol
kontrol positif
193 2.1
4.0 3.3
2.3 1.9
195 1.9
4.0 3.0
2.1 1.6
194 2.5
4.3 3.5
2.4 1.9
195 2.5
4.4 3.2
2.0 1.5
197 2.3
4.1 3.1
2.1 1.8
Rata-rata 194.8
2.26 4.16
3.22 2.18
1.74
Suspensi EERTP
400 mgkgbb
192 2.5
4.7 4.2
3.4 2.4
195 2.2
4.8 4.2
3.2 2.3
193 2.2
4.5 4.0
3.3 2.2
199 2.3
4.6 4.2
3.5 2.2
194 2.2
4.5 4.0
3.3 2.0
Rata-rata 194.6
2.28 4.62
4.12 3.34
2.22
Suspensi EERTP
600 mgkgbb
195 2.2
4.5 3.4
2.3 1.8
193 2.3
4.8 3.5
2.5 2.0
194 2.3
4.4 3.2
2.1 1.6
195 2.5
4.5 3.5
2.4 2.0
195 2.2
4.4 3.1
2.0 1.6
Rata-rata 194.4
2.3 4.52
3.34 2.26
1.80
Suspensi EERTP
800 mgkgbb
198 2.5
4.4 3.5
2.8 1.9
192 2.2
4.8 3.4
3.1 2.1
196 2.2
4.9 4.2
3.1 2.1
193 2.3
4.6 4.1
2.9 2.0
195 2.2
4.9 4.1
3.0 2.2
Rata-rata 194.8
2.28 4.72
3.86 2.98
2.06
Universitas Sumatera Utara
61
Lampiran 11.Gambar hewan percobaan Tikus putih jantan
Universitas Sumatera Utara
62
Lampiran 12.Gambar alat pengukur kadar asam urat
Universitas Sumatera Utara
63
Universitas Sumatera Utara
64
Universitas Sumatera Utara
65
Universitas Sumatera Utara
66
Universitas Sumatera Utara
67
Universitas Sumatera Utara
68
Universitas Sumatera Utara
69
Universitas Sumatera Utara
70
Universitas Sumatera Utara
71
Universitas Sumatera Utara
72
Universitas Sumatera Utara
73
Universitas Sumatera Utara
42
DAFTAR PUSTAKA
Azizahwati., Sumali, W., dan Prihandini, K. 2005. Efek Penurunan Kadar Asam Urat dalam Darah Tikus Putih Jantan dari Rebusan Akar Tanaman Akar
Kucing Acalypha indica Linn.Jurnal Bahan Alam Indonesia. 41:213- 218.
Alexander, D., Alam, G., dan Kondar, W. 2011. Pengaruh Ekstrak Rimpang Temu Putih Curcuma zedoaria Terhadap Kadar Asam Urat Pada
Kelinci.Majalah Farmasi dan Farmakologi. 152: 89-93. Dalimartha, S. 2003.Tanaman Obat Di Lingkungan Sekitar. Cetakan
Pertama.Jakarta: Puspa Swara. Halaman iii. Depkes RI. 2007. Kotranas. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.Halaman 1-8. Dipiro, J. 1997.
Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach
3
th
.Connecticut: Appleton and lange. Halaman 1755-1760. Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 7, 9, 33, 744, 748, 902. Depkes RI. 1985. Cara Pembuatan Simplisia. Jakarta:Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.Halaman2-24. Depkes RI. 1995. Materia Medika Indonesia.Jilid VI. Jakarta:Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.Halaman299-326, 333-340. Ditjen POM. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 1, 9-10. Fauziah.1987. Isolasi Rimpang Temu Putih. Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya.
Halaman 35-36. Fitrya., dan Muharni.2014.An Antihyperuricemia Effect of Tunjuk Langit
RhizomeHelmynthostachys zaylanica Linn Hook on Swiss Male Mice.Traditional Medicine Journal. 191: 14-18.
Farnsworth, N.R. 1966.Biological and Phytochemical Screening of Plants. Journal of Pharmaceutical Sciences. 553: 263-264.
Ganiswara, S. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI. Halaman 234, 243-244.
Garreth, R.H., dan Grishan C.M. 1995.Biochemistry. Florida:Saunders college publishing. Halaman 871-885.
Universitas Sumatera Utara
43 Garreth, R.H., dan Grishan C.M. 1995.Biochemistry. Florida:Saunders college
publishing. Halaman 871-885. Hawkins, D.W., dan Rahn, D.W. 1997. Pharmacoteraphy:A Pathophysiological
approach. 3th Ed.London: Black Well Scientific Publication. Halaman 1755-1760.
Harborne. J.B. 1984.Metode Fitokimia : Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan, terbitan kedua.Bandung: Penerbit ITB. Halaman 49.
Harborne, J.B. 1987.Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisa Tumbuhan. Penerjemah: Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro.
Bandung: Penerbit ITB. Halaman 6-17, 70. Hermawati.,dan Asri, H. 2014. Berkat Obat Herbal Penyakit Jantung Koroner
Kandas.Jakarta: Imprint Agro Media Pustaka. Halaman 49. Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia I. Jakarta: Yayasan Sajana Wana
Jaya. Halaman 215. Junaidi, I. 2008. Rematik dan Asam Urat.Cetakan ketiga. Jakarta: PT. Buana
Ilmu Populer. Halaman 15-16, 20-24. Krisnatuti, D. 2001. Perencanaan Menu Untuk Penderita Gangguan Asam Urat.
Bogor: Penebar Swadaya. Halaman 1-2, 5-6, 8-9. Laurence, D.R., dan Bacharach, A.L. 1964. Evaluation of Drug Activities:
Pharmacometric. New York: Academic Press. Halaman 135-156. Mutschler, E. 1991. Dinamika Obat. Edisi Kelima. Alih bahasa oleh: Mathilda,
B, Widiyanto dan Ana, S. Bandung: Penerbit ITB. Halaman 217-219. Mycek, M.J., Harvey, R.A., dan Champe, P.C. 2001. Farmakologi Ulasan
Bergambar. Edisi Kedua. Jakarta: Widya Medika. Halaman 419. Mazzali. M., Harris., dan Johnson, R.J. 2002. Hyperuricemia induces a primary
renal arteriolopathyin rats by a blood pressure independent
mechanism.American journal of physiology – Renal physiology.282 6: 991-997.
Prince, S.A., dan Wilson, L.M. 2006.Patofisiologi, Konsep Klinis Vol 2 Ed 6; Terjemahan Dari Pathophysiologhy, Clinical Concepts Of Desease
Processes. Alih Bahasa: Peter Anugrah. Jakarta: EGC. Halaman 1402. Rukmana, R. 1994. Kunyit.Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Halaman 47-49.
Universitas Sumatera Utara
44 Rodwell, V.W., Murray, R.K., Ganner, D.K., dan Mayes, P.A. 1998. Biokimia
Herper Edisi 24.Jakarta: EGC. Halaman 378-393. Setiawan, I. 2002. Manajemen Strategis. Edisi Kedua. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka. Halaman 42. Siswono.2008. Jaringan Informasi Pangan dan Gizi, Volume XIV.Jakarta:
Ditjen Bina Gizi Masyarakat. Halaman 51. Shaefer, M.S., dan Pierre, A.M. 1992. Clinical Pharmacy an Theraupetic 5
th
edition.Maryland: William dan wilkins. Halaman 507-518. Sumarny, R.D., Parodi dan Darmono. 2008. Pengaruh Pemberian Ekstrak
Kering Rimpang Temu Putih Curcuma zedoaria Rosc Per Oral Terhadap Beberapa Parameter Gangguan Ginjal Pada Tikus Putih Jantan.Majalah
Farmasi Indonesia. 171: 29.
Susanti, H. 2006. Penghambatan Aktivitas Xanthine Oxidase Oleh Fraksi Butanol Herba Suruhan Peperomia pellucid L. Tesis. Yogyakarta:
Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Sutomo.2003. Penurunan Kadar Asam Urat Pada Ayam Hiperurikemia oleh
Fraksi Metanol Daun kepel Stelechocarpus buranol bl hook.Tesis.Jakarta: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia.
Sunaryo, R. 2005. Perangsangan Susunan Saraf Pusat Dalam Farmakologi dan Terapi.Jakarta: Gaya baru. Halaman 231-233.
Syukri, M. 2007.Asam Urat dan Hiperurisemia. Jakarta: Majalah Kedokteran Nusantara 40 .Halaman 52.
Tan, H.T., dan Rahardja, K. 2002. Obat-Obat Penting Edisi 5.Jakarta: Gramedia. Halaman 674-675.
Voelkel, M.A., dan Wynne, K.M. 2000. Hyperuricaemia in Severe Pulmonary Hypertention.J. chest. Halaman 19-20.
Wijayakusuma, H. 2012. Tumbuhan Berkhasiat Obat Indonesia, Rempah, Rimpang dan Umbi. Jakarta: Prestasi instan Indonesia. Halaman 7-8.
Windono, M.S., dan Parfiati, N. 2002. Curcuma zedoaria Rosc Kajian Pustaka Kandungan Kimia Dan Aktivitas Farmakologik.Artocarpus. 2 1: 1-10.
World Health Organization. 1998. Quality Control Methods For Medicinal Plant Material. Switzerland: WHO. Halaman 35-39.
Zastrow, V.M., dan Bourne, R.H. 2001. Reseptor dan Farmakodinamika Obat. Dalam Bertram G. Katzung Editor. Farmakologi Dasardan Klinik. Edisi
I. Jakarta: Salemba Medika. Halaman 53.
Universitas Sumatera Utara
19
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian