21
3.3.10 Makropatologi organ hati
Organ hati diamati secara visual yaitu mengamati warna, bentuk permukaan dan konsistensi organ. Perubahan warna menjadi salah satu parameter
terjadinya efek toksik yang bertujuan mendapatkan informasi mengenai toksisitas zat uji yang berkaitan dengan organ sasaran dan efek terhadap organ tersebut
Lu,1994. Warna merah kecoklatan dikarenakan adanya darah yang amat banyak Junqueira dan Carneiro, 2003.
3.3.11 Histopatologi organ hati
Organ hati dicuci dengan natrium klorida, ditimbang dan dimasukkan ke dalam pot berisi formalin 10 . Organ hati dikirim kebagian histopatologi
kedokteran untuk pembuatan preparat histopatologinya pembuatan preparat histopatologi dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran
USU . Dilakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop untuk melihat adanya perubahan atau kerusakan struktur histologi hati.
3.3.12 Analisis Data
Pengamatan berat badan, konsumsi makanan dan minuman, serta berat organ relatif dianalisis dengan menggunakan One way analysis of variance
ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc Tukey pada program Statistic Product and service Solutions
SPSS versi 16.
Universitas Sumatera Utara
22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian efek toksik ekstrak etanol kulit buah markisa ungu Passiflora edulis
Sims, dilakukan terhadap mencit jantan. Pada penelitian ini, dosis ekstrak etanol kulit buah markisa ungu yang digunakan: 500, 1000, 2000 dan 5000 mgkg
bb. Pengamatan dilakukan selama 14 hari meliputi pengamatan gejala toksik, berat badan, konsumsi makanan dan minuman, kematian hewan, berat organ
relatif, serta pemeriksaan makropatologi dan histopatologi organ hati mencit.
4.1 Hasil Pengamatan Gejala Toksik
Pengamatan terhadap pengujian efek toksik dilakukan pada setiap kelompok, efek toksik yang terjadi diamati dibandingkan dengan kontrol. Waktu
pengamatan adalah 5 menit, 10 menit, 15 menit, 30 menit, 60 menit, 120 menit, 180 menit dan 240 menit. Total waktu pengamatan adalah 4 jam. Pengamatan
efek toksik meliputi uji panggung, uji katalepsi, uji urinasi, uji defekasi dan uji salivasi. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.1 - Tabel 4.5.
Tabel 4.1 Hasil uji panggung
N0. Dosis Waktu menit
5 10
15 30
60 120
180 240
1 K
- -
- -
- -
- -
2 P1
- -
- -
- -
- -
3 P2
- -
- -
- -
- -
4 P3
- -
- -
- -
+ +
5 P4
- -
- -
+ +
+ +
Keterangan: K = kontrol; P1 = dosis 500 mgkg bb; P2 = dosis 1000 mgkg bb; P3 = dosis 2000 mgkg bb; P4 = dosis 5000 mgkg bb; - = tidak
menunjukkan penurunan aktivitas motorik; + = menunjukkan penurunan aktivitas motorik
Universitas Sumatera Utara