rateyang rendah, karena emiten memiliki risiko default yang relatif lebih kecil. Sedangkan bagi emiten yang memiliki rating yang rendah maka
sebaiknya memberikan coupon rate yang lebih tinggi agar investor berminat untuk menanamkan modalnya pada obligasi yang dikeluarkan oleh
perusahaan. 2.
Bagi peneliti selanjutnya disarankan agar jangka waktu penelitian diperpanjang lebih dari 2 tahun supaya mendapatkan hasil yang lebih di
generalisir. 3.
Bagi peneliti selanjutnya dapat menambah variabel atau faktor lain yang mempengaruhi yield to maturity obligasi, dimana pada penelitian ini hanya
menggunakan 4 variabel bebas dimana nilai adjusted R square dalam penelitian ini kecil yaitu sebesar 30,3 sehingga masih terdapat 69,7
faktor atau variabel lain yang dapat mempengaruhi yield to maturity obligasi yang bisa ditambahkan sebagai variabel untuk penelitian selanjutnya seperti
ukuran perusahaan, DER, ketetapan indentur, risiko informasi dan lain- lain.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Tinjauan Teoritis 2.1.1.Obligasi
Menurut Bodie, et. al 2008, “Obligasi adalah sekuritas yang mewajibkan penerbit untuk membuat pembayaran tertentu kepada pemegangnya pada saat-
saat tertentu sepanjang periode obligasi. Tipikal kupon mewajibkan penerbit untuk melakukan pembayaran bunga, biasanya secara semiannual, yang disebut
pembayaran kupon coupon payment kepada pemegang obligasi tertentu.” Menurut Reilly dan Brown 2003, obligasi dapat dikareakteristikkan
berdasarkan tiga hal yaitu a fitur intrinsik b tipe penerbitan, atau c fitur yang mempengaruhi arus kas dan atau maturitasnya.
a. Fitur Intrinsik
Kupon, maturitas, nilai principal dan tipe kepemilikan adalah fitur intrinsik yang penting dari obligasi. Kupon mengindikasikan pendapatan yang
akan diterima dari investor obligasi selama periode pemegangan obligasi. Disebut juga pendapatan bunga, pendapatan kupon atau imbal hasil nominal
nominal yield.Term to maturity berisikan tanggal atau jumlah tahun sebelum obligasi jatuh tempo.Ada dua tipe maturitas, yang paling umum adalah
obligasi termin term bond yang memiliki satu tanggal maturitas.Lainnya adalah obligasi seri yang memiliki beberapa seri tanggal maturitas.
Principalatau nilai par mewakili nilai asli dari obligasi. Nilai principal tidak sama dengan nilai pasar obligasi. Nilai pasar dari penerbitan dapat
meningkat atau lebih rendah dari nilai prinsipalnya karena perbedaan kupon dan tingkat suku bunga pasar. Jika suku bunga pasar diatas tingkat kupon,
obligasi akan dijual pada diskon terhadap par. Sedangkan jika suku bunga psar di bawah tingkat kupon, obligasi akan dijual pada premi diatas par.
Berdasarkan kepemilikan, obligasi dapat dibedakan menjadi bearer bond dan registered bond. Pada bearer bond, pemegang bearer adalah pemilik,
sehingga penerbit tidak mencatat kepemilikan.Bunga pada bearer bond diperoleh berdasarkan kupon yang disertakan pada obligasi yang kemudian
dikirimkan kepada penerbit untuk memperoleh pembayaran. Sebaliknya penerbit pada registered bondmencatat kepemilikan dan membayarkan bunga
langsung kepada pemegang. b.
Tipe penerbitan Secured senior bonds didukung oleh klaim legal terhadap beberapa
properti tertentu dari penerbit jika terjadi gagal bayar default. Contohnya adalah mortgage bond yang dijamin oleh aset real eastate. Unsecured
bondsdidukung hanya oleh janji dari penerbit untuk membayar bunga dan prisipal tepat waktu. Subordinate juniordebentures memiliki klaim terhadap
pendapatan dan aset dibawah debenture lain. Refunding issues, menyediakan dana untuk mengakhiri penerbitan lain sebelum waktunya. Indenture adalah
kontrak antara penerbit dan pemegang obligasi yang berisikan persyaratan legal penerbit.Trustee biasanya bank bertindak sebagai wakil dari pemegang
obligasi memastikan bahwa kondisi indenture terpenuhi, termasuk pembayaran tepat waktu atas prinsipal dan bunga.
c. Fitur-fitur yang mempengaruhi maturitas obligasi
Callable bondsadalah jenis obligasi yang dapat dibeli kembali oleh penerbit pada harga call tertentu selama periode call. Freely callable
provision, mengizinkan penerbit untuk melunasi obligasi kapan saja dengan periode pemberitahuan 30 hingga 60 hari. Deffered call provision berarti
penerbit tidak dapat melakukan call untuk periode waktu tertentu setelah tangal penerbitan misalnya 5 sampai 10 tahun. Pada akhir periode penundaan
call, obligasi menjadi freely callable dapat di-call.Noncallable
provisionberarti penerbit tidak dapat melakukan call hingga jatuh tempo. Obligasi yang dapat di-call memiliki premi, dimana nilainya diatas maturitas
yang harus dibayar penerbit kepada pemegang obligasi karena telah mengakhiri obligasi pada waktu yang lebih awal dai maturitas. Nonrefunding
provision melarang adanya call dan penyelesaian obligasi secara premature.
2.1.2.Jenis-jenis Obligasi
Menurut Bodie, et. al 2003 jenis obligasi dapat dilihat berdasarkan :
a. Berdasarkan Penerbit Issuer
1. Obligasi Pemerintah Treasury
Obligasi jenis ini diterbitkan oleh pemerintah negara yang bersangkutan. Pemerintah meminjam dana dengan menjual treasury notes dan obligasi
bonds. T-notememiliki maturitas di atas 10 tahun, sedangkan T-bond