BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa secara serempaksimultan tingkat
suku bunga SBI, rating, likuiditas, dan maturitas berpengaruh signifikan terhadap yield to maturity obligasi korporasi di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010-
2011. Selanjutnya secara parsial hanya rating obligasi yang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap yield to maturity obligasi korporasi di Bursa Efek
Indonesia periode tahun 2010-2011, sedangkan variabel lainnya yaitu tingkat suku bunga SBI, likuiditas dan maturitas tidak berpengaruh signifikan terhadap yield to
maturity obligasi korporasi di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010-2011.
5.2.Keterbatasan Penelitian
Penelitianinimemiliki beberapa keterbatasan baik dari jumlah sampel yang digunakan, periode penelitian, maupun faktor- faktor yang diteliti.
1. Dalam periode penelitian yang hanya 2 tahun yaitu periode 2010-2011,
dimana pada tahun tersebut diperoleh jumlah sampel adalah 34 obligasi korporasi.
2. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini hanya terbatas pada 4
empat variabel saja yaitu tingkat suku bunga SBI, rating obligasi, likuiditas, dan maturitas sebab terdapat kemungkinan faktor lain yang dapat
mempengaruhi yield to maturity obligasi seperti ukuran perusahaan,DER, ketetapan indentur, risiko informasi dan lain sebagainya.
5.3.Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas makapenulismenyarankansebagaiberikut:
1. Variabel Rating peringkat obligasi menunjukkan hasil yang signifikan,
sehingga apabila merujuk pada hasil penelitian ini maka sebaiknya variabel ini dijadikan salah satu bahan pertimbangan oleh investor untuk melakukan
transaksi. Sebab berdasarkan hasil penelitian variabel ini memiliki pengaruh yang terbesar dibandingkan dengan variabel lainnya. Dimana peringkat
obligasi dapat digunakan untuk menunjukkan risiko default atau gagal bayar dari hutang obligasi emiten di masa yang akan datang. Sehingga bagi
investor yang risk taker yang ingin berinvestasi pada obligasi maka sebaiknya membeli obligasi yang memiliki rating yang rendah karena akan
menawarkan yield yang tinggi, sedangkan bagi investor yang risk averter maka sebaiknya membeli obligasi yang memiliki rating yang tinggi karena
memiliki risiko default yang rendah akan tetapi menawarkan yield yang rendah. Sedangkan bagi emiten obligasi sebaiknya memonitor rating
obligasi yang diterbitkan karena merupakan salah satu bahan yang dipertimbangkan oleh investor untuk berinvestasi pada obligasi, terkait
mengenai risiko default dari emiten dimasa yang akan datang. Disamping itu emiten yang memiliki rating yang tinggi dapat menawarkan coupon