Karakteristik Demogafi dan Sub Budaya Konsumen. Karakteristik Ekonomi Konsumen.

44

2. Karakteristik Demogafi dan Sub Budaya Konsumen.

Kita ketahui bahwa budaya menggambarkan nilai-nilai, kepercayaan, ide, sikap, dari tindakan suatu bangsa. Budaya juga dicerminkan oleh berbagai produk yang dihasilkan oleh suatu masyarakat, bahkan budaya juga dicerminkan oleh berbagai hasil karya seni dan segala macam benda rumah, bangunan, jalan dan sebagainya yang ada dalam suatu masyarakat. Budaya yang ada dalam suatu masyarakat bisa dibagi lagi kedalam beberapa bagian yang lebih kecil. Inilah yang disebut dengan subbudaya subculture . Subbudaya bisa tumbuh dari adanya kelompok-kelompok didalam suatu masyarakat, pengelompokan masyarakat biasanya berdasarkan usia, jenis kelamin, lokasi tinggal, pekerjaan dan sebagainya. Sebagai penjelasan hubungan karakteristik dan subbudaya adalah sebagai berikut. Dalam sebuah masyarakat pastilah terdapat karakteristik demografi yang mengelompok-kelompokkan manusia dalam perbedaan-perbedaan tertentu sebagai contoh adalah usia, agama, jenis kelamin, pekerjaan, lokasi geografis, kelas sosial dan lain-lain. Dari pengelompokan-pengelompokan tersebut terdapat sub budaya dari setiap perbedaan, kita ambil contok dalam karakteristik demografi usia, terdapat sub budaya anak-anak, remaja, dewasa, lanjut dan lansia. Ini menunjukkan dalam setiap karakteristik demografi membawa subbudaya yang berbeda-beda, dibawa dan dianut dalam kelompok-kelompok masing-masing dan membawa pola pikir dan perilaku yang berbeda-beda. 45

3. Karakteristik Ekonomi Konsumen.

Dalam masyarakat pastilah terdapat karakteristik sifat ekonomi konsumen yang berbeda-beda, dan dapat kita lihat dengan mata langsung perbedaan setiap karakter ekonomi konsumen baik melalui kepemilikan harta benda, tingkat konsumsi dan lain-lain. Tetapi terdapat tolok ukur pasti yang harus diketahui seorang pemasar guna mengukur tingkat penggunaan, pembelian barang dan jasa sebagai acuan dalam perancangan sitem ataupun strategi pemasaran lebih-lebih strategi periklanan. Tolok ukur itu antara lain adalah Pendapatan dan Pengeluaran. a. Pendapatan Pendapatan merupakan imbalan yang diterima oleh seorang konsumen dari pekerjaan yang dilakukan untuk mencari nafkah. Pendapatan umumnya diterima dalam bentuk uang. Pendapatan adalah sumber daya material yang sangat penting bagi konsumen. Karena dengan pendapatan itulah, konsumen bisa membiayai kebutuhan konsumsinya. Jumlah pendapatan akan menggambarkan besarnya daya beli dari seorang konsumen. Daya beli akan menggambarkan banyaknya produk barang dan jasa yang bisa dibeli dan dikonsumsi oleh seorang konsumen dan seluruh anggota keluarganya. Karena alas an inilah maka pemasar perlu mengetahui pendapatan konsumen yang menjadi sasaran pasarnya, karena pendapatan konsumen akan menjadi indikator penting besarnya jumlah produk yang bisa dibeli kosumen. 46 b. Pengeluaran Para peneliti seringkali mengalami kesulitan untuk mendapatkan data pendapatan dari konsumen. Konsumen merasa tidak nyaman jika harus mengungkapkan pendapatan yang diterimanya, dan sebagian merasa bahwa pendapatan adalah suatu hal yang bersifat pribadi sehingga sangat sensitif jika diberitahukan kepada orang lain. Sehingga konsumen tidak mau mengatakan yang sebenarnya. Akibatnya, data pendapatan yang diperoleh dari konsumen seringkali tidak akurat. Untuk mengatasi kesulitan diatas, para peneliti menggunakan metode lain dalam mengukur pendapatan seorang konsumen atau rumah tangga yaitu dengan pendekatan pengeluaran kosumen atau rumah tangga. Kepada konsumen ditanyakan jumlah seluruh pengeluaran selama sebulan untuk semua kebutuhan rumah tangga makanan, minuman dan kebutuhan bukan makanan lainya yang sangat beragam. Jumlah pengeluaran rumah tangga inilah yang dianggap sebagai indikator pendapatan rumah tangga.

4. Karakteristik Kelas Sosial Konsumen.