61
d. Bagian Marketing
Menjual kawasan wisata yang ada di Kabupaten Sragen dalam hal ini termasuk juga kawasan Desa Wisata Batik Kliwonan, dalam artian dengan
memberikan informasi kepada biro-biro perjalanan, agen-agen wisata instansi-instansi yang terkait yang berada di luar daerah ataupun manca
negara, mengenai produk-produk yang dihasilkan ataupun kawasan Desa Wisata Batik Kliwonan itu sendiri.
3. StrategiSistem Pemasaran
Dalam memasarkan kawasan Desa Wisata Batik Kliwonan, hal yang terlebih dahulu dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen adalah
bagaimana memperkenalkan Produk yang dihasilkan dikawasan Sragen sendiri yaitu batik terutama yang dihasilkan dari Desa Kliwonan dan Pilang
yang menjadi daerah terbesar di Kabupaten Sragen sebagai daerah penghasil kerajinan batik kepada masyarakat secara luas. Meskipun demikian tidak
hanya daerah Kliwonan dan Pilang saja yang menjadi daerah penghasil batik. Banyak daerah-daerah lain di wilayah Kabupaten Sragen yang menghasilkan
batik, diantaranya adalah Plupuh, Jabung, dan daerah-daerah lainnya dan tersebar diwilayah Sragen.
Melalui Batik Sukowati dan Sentra Batik Sragen, Pemerintah Kabupaten Sragen berusaha memperkenalkan secara khusus produk batik
Sragen untuk masarakat lokal serta tamu-tamu baik dalam dan luar negeri tentang produk unggulan batik dan produk-pruduk kerajinan tangan
handy
62
craft
yang ada di wilayah Sragen. Dengan memiliki standarisasi mutu di bawah Dinas Pariwisata Investasi dan Promosi Kabupaten Sragen, sebagai
pengawas sekaligus yang membawahi Batik Sukowati dan Sentra Batik Sragen diyakini nantinya, kualitas dari produk-produk batik yang dihasilkan
dan dipasarkan akan jauh lebih baik dari pada produk-produk baik dari daerah-daerah penghasil batik yang lain.
Dari sekian banyak pengrajin batik yang tergabung dalam Batik Sukowati dan Sentra Batik Sragen, sudah sekian kali para pengrajin dibawa
untuk mengikuti event-event pameran baik tingkat daerah, tingkat nasional bahkan ada pengusaha perorangan yang mengikuti pameran tingkat
internasional. Event-event yang diikuti selama ini, kebanyakan belum mengatas namakan kawasan Desa Wisata Batik Kliwonan, melainkan banyak
para pengusaha yang membawa nama perusahaan mereka sendiri dalam mengikuti event-event tersebut. Tetapi dalam sebuah event tidak semuanya
membawa nama mereka sendiri, adakalanya dalam mengikuti pameran biaya peserta di tanggung oleh Pemerintah Kabupaten Sragen maka yang akan
dibawa adalah nama Batik Sragen. Sumber biaya dalam mengikuti pameran-pameran itu ada tiga
kategori, yaitu : a.
Mitra Kerja Dalam mengikuti sebuah event pameran seorang atau sebuah perusahaan
batik, mendapat bantuan dana dari pihak swasta yang sedang mengadakan event pameran tersebut.
63
b. Pemerintah
Pemerintah membawa atau mengikut sertakan sebuah atau beberapa perusahaan batik, untuk mewakili dalam sebuah event tertentu. Biasanya
para pengusaha tergabung dalam satu nama, bukan nama per perusahaan. Ini lebih ditujukan untuk memajukan industri pariwisata dalam suatu
daerah.
c. Swasta Mandiri
Para pengusaha menggunakan dana mereka sendiri untuk mengikuti sebuah event pameran. Keuntungan dari penggunaan dana mereka sendiri
adalah, mereka dapat menggunakan nama perusahaan mereka sendiri untuk dikenal secara khusus oleh masyarkat luas.
Tetapi dalam kegiatan promosi Desa Wisata Batik Kliwonan itu sendiri belum dilakukan secara maksimal, mengingat pengembangan desa
wisata tersebut masih dalam proses perencanaan. Namun hal ini tidak dapat dikatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sragen tidak melakukan kegiatan
promosi dalam usaha memperkenalkan kawasan wisata batik yang ada di Desa Kliwonan dan Pilang, sedikit media lini atas
Above The Line media
dan media lini bawah
Below The Line media
sudah digunakan dalam kegiatan promosi ini
.
4. Promosi Yang Pernah Dilakukan