2.2.2. Morfologi Tanaman Cengkeh
Tanaman cengkeh ini berbentuk pohon, tingginya dapat mencapai 20-30 m, dapat berumur lebih dari 100 tahun. Tajuk tanaman cengkeh umumnya berbentuk
kerucut, piramida, dengan batang utama menjulang ke atas. Daunnya kaku, berwarna hijau atau hijau kemerahan, dan berbentuk elips dengan kedua ujung
runcing. Cengkeh memiliki empat jenis akar, yaitu akar tunggang, akar lateral, akar serabut, dan akar rambut. Akar tunggang tumbuh lurus ke bawah dan sedikit
bercabang, sedangkan akar lateral tumbuh menyamping dan bercabang. Akar serabut berukuran kecil, tumbuh menyamping dan ke bawah dengan jumlah yang
sangat banyak. Akar serabut ini memiliki banyak akar rambut berukuran sangat kecil yang berfungsi sebagai penyerap air dan unsur hara.
Tanaman cengkeh mulai berbunga pada umur 4,5-8,5 tahun, tergantung dari jenis dan lingkungannya. Bakal bunga berwarna hijau, berujung tumpul, dan
ruas di bawahnya sedikit membengkak, sedang bakal daun berwarna merah dan berujung lancip Najiyati Danarti,1991.
Gambar 2. Tanaman Cengkeh
Universitas Sumatera Utara
2.2.3. Kandungan Biji Cengkeh
Senyawa eugenol merupakan komponen utama yang terkandung dalam minyak cengkeh dengan kandungan 70-96 . Kualitas minyak cengkeh ditentukan oleh
kandungan senyawa eugenol tersebut, semakin tinggi kandungan eugenolnya maka semakin baik kualitasnya. Senyawa eugenol mempunyai rumus molekul
C
10
H
12
O
2.
2.2.4. Manfaat Biji Cengkeh
a. Dalam Industri Farmasi Aktivitas eugenol sebagai antimikroba dan anti septik dimanfaatkan sebagai
bahan baku obat kumur, pasta gigi, dan cairan anti septik. b. Dalam Industri Rokok
Sebagian besar cengkeh di Indonesia digunakan sebagai bumbu rokok kretek. c. Dalam Industri Makanan
Cengkeh digunakan untuk keperluan sehari-hari dirumah tangga sebagai penambah rasa dan aroma khususnya untuk memasak.
2.2.5. Hama dan Penyakit Tanaman Cengkeh