Pembahasan Analisis Kadar Residu Pestisida Asefat Pada Biji Kakao dan Biji Cengkeh Menggunakan Kromatografi Gas

4.3. Pembahasan

Pada analisa kadar residu pestisida dengan metode kromatografi gas, langkah yang pertama dilakukan adalah mencari kondisi optimum dan kesesuaian sistem kromatografi gas yang akan digunakan agar sistem dapat memisahkan residu pestisida asefat dalam kakao dan cengkeh dengan baik. Tabel 4.3. Kondisi optimal sistem kromatografi gas dalam pemisahan residu pestisida asefat dalam kakao dan cengkeh. Parameter Kondisi optimal Kolom Kapiler DB5, panjang 30 m x 0.320 mm Fase gerak Gas H 2 Laju alir gas pembawa 75 kPa Suhu Kolom 100 -250 Suhu detektor 250 Suhu injektor 230 Detektor FPD Kromatografi gas yang dilengkapi kolom DB5 yang mengandung fase diam yang bersifat semipolar dapat memisahkan dengan baik pestisida organofosfat yang diuji. Suhu detektor lebih tinggi dibandingkan suhu kolom sehingga komponen dapat terdorong keluar menuju detektor. Suhu kolom yang digunakan 100 -250 , suhu injektor 230 , dan suhu detektor 250 . Detektor FPD hanya dapat mendeteksi senyawa yang mengandung Fosfor, sehingga tepat digunakan dalam analisis pestisida organofosfat. Universitas Sumatera Utara Untuk menentukan kadar residu pestisida yang telah dideteksi dapat dilakukan dengan metode perhitungan dibawah ini yaitu: R = x [ Cstandar x Vstandar Vsampel] x Keterangan : R = Kadar residu pestisida mgkg Asampel = Area kromatogram sampel Astandar = Area kromatogram standar Cstandar = Konsentrasi larutan standar bpj Vstandar = Volume larutan standar yang diinjeksikan Vsampel = Volume larutan sampel yang diinjeksikan Ve = Volume ekstrak sampel mL Wu = Berat sampel g Berdasarkan hasil metode perhitungan penentuan kadar residu pestisida asefat pada biji kakao dan biji cengkeh maka diperoleh kakao A sebanyak 0.0144 mgkg, kakao B sebanyak 0.0144 mgkg. Kadar residu pestisida asefat pada cengkeh yaitu cengkeh A sebanyak 0.0003 mgkg, cengkeh B sebanyak 0.0007 mgkg. Nilai ini tidak melampaui batas maksimum residu pestisida yang telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri Pertanian No. 24PermentanSR.14042011 tentang kriteria teknis pendaftaran dan perizinan pestisida yaitu apabila nilai ADI untuk manusia ≤ 0.015 mgkg sama dengan tingkat residu yang diperkirakan aman ppm untuk pendaftaran penggunaan insektisidafungisida pada: 1. Tanamankomoditas padi, jagung,danatau, kedelai 2. Tanamankomoditas sayuran 3. Tanamankomoditas buah-buahan yang dikonsumsi tanpa dikupas kulitnya Universitas Sumatera Utara 4. Tanamankomoditas bahan minuman 5. Penyimpanan hasil pertanian. Kadar residu pestisida yang melebihi BMRP yang ditetapkan akan berdampak negatif pada lingkungan terutama pada kesehatan manusia. Pestisida organofosfat yang masuk kedalam tubuh manusia mempengaruhi fungsi syaraf. Gejala keracunan akibat insektisida organofosfat pada manusia, ditandai dengan sakit kepala, pusing, lemah anggota badan, sakit perut, mual, muntah, berkeringat banyak, dan susah bernafas. Dalam era perdagangan bebas dituntut kualitas pangan bebas dari cemaran kimia yang berbahaya termasuk residu pestisida sehingga aman untuk dikonsumsi dan diterima di pasar internasional. Universitas Sumatera Utara BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan