44
4.2 Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan uraian mengenai data sampel yang digunakan dalam suatu penelitian.Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui
deskripsi atau gambaran dari data. Ukuran-ukuran seperti nilai maksimum, minimum, rata-rata hitung mean, dan standar deviasi termasuk bagian dari
statistik deskriptif. Berikut disajikan nilai maksimum, minimum, rata-rata, dan standar deviasi dari variabel belanja modal, efektivitas, kemandirian, efisiensi, dan
PAD Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Efektivitas
95 47.28
266.58 117.6077
42.27113 Kemandirian
95 1.98
38.27 7.2512
7.25337 Efisiensi
95 1.23
4.81 3.0795
.85970 Belanja Modal
95 27.87
783.88 182.7927
140.30802 PAD
95 8.37
1384.25 106.0048
243.73393 Valid N listwise
95
Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui nilai efektivitas minimum adalah 47.28 dan nilai efektivitas maksimum 266.58. Sementara rata-rata dan standar deviasi
dari efektivitas adalah 117.607729 dan 42.271132.Nilai kemandirian minimum adalah 1.98dan nilai kemandirian maksimum 38.27. Sementara rata-rata dan
standar deviasi dari kemandirian adalah 7.251171 dan 7.253374. Nilai efisiensi minimum adalah 1.23 dan nilai efisiensi maksimum 4.81. Rata-rata dan standar
deviasi dari efisiensi adalah 3.0795 dan 0.8597.Diketahui nilai belanja modal minimum adalah 27.87dan nilai belanja modal maksimum 783.88. Sementara
Universitas Sumatera Utara
45
rata-rata dan standar deviasi dari belanja modal adalah 182.7927 dan 140.30802. Nilai PAD minimum adalah 8,37dan nilai PAD maksimum 1384,25. Sementara
rata-rata dan standar deviasi dari PAD adalah 106,0048 dan 243,73.
4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Asumsi Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan variabel dependen berdistribusi normal atau tidak.Cara untuk
menguji normalitas adalah dengan uji Kolmogorov-Smirnov untuk menentukan normalitas distribusi residual.Tingkat signifikansi yang digunakan
� = 0,05. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas
�, dengan ketentuan sebagai berikut.
Jika nilai probabilitas � ≥ 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi.
Jika probabilitas 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi.
Tabel 4.2 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 95
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 82.54457606
Most Extreme Differences Absolute
.129 Positive
.129 Negative
-.060 Kolmogorov-Smirnov Z
1.259 Asymp. Sig. 2-tailed
.084 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.2, diketahui nilai probabilitas p atau Asymp.Sig. 2-tailedsebesar 0,084. Karena nilai probabilitas p, yakni 0,084, lebih
Universitas Sumatera Utara
46
besar dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Hal ini berarti asumsi normalitas dipenuhi.
Uji normalitas data residual juga ditampilkan dalam uji grafik histogram dan normal plot berikut ini :
Gambar 4.1 Histogram
Membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal, dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi data
normal karena grafik histogram menunjukkan distribusi data mengikuti garis diagonal yang tidak menceng skewness kiri maupun menceng kanan.Pada grafik
normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mendekati garis diagonal. Maka dapat disimpulkan bahwa data
dalam model regresi terdistribusi secara normal Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor VIF, apabila
nilai VIF 10 dan nilai Tolerance 0.10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
Universitas Sumatera Utara
47
terjadi masalah multikolineritas pada model regresi Priyatno,2012:153. Seperti ditampilkan pada Gambar 4.2
Gambar 4.2 Grafik Normal Plot
4.3.2 Uji Multikolinearitas
Untuk memeriksa apakah terjadi multikolinearitas atau tidak dapat dilihat dari nilai variance inflation factor VIF. Nilai VIF yang lebih dari 10 diindikasi suatu
variabel bebas terjadi multikolinearitas Ghozali, 2013.
Tabel 4.3 Uji Asumsi Multikolinearitas
Model Collinearity
Statistics Tolerance
VIF 1
Constant Efektivitas
.939 1.065
Kemandirian .868
1.152 Efisiensi
.834 1.199
Universitas Sumatera Utara
48
Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.3, nilai VIF dari efektivitas adalah 1.065, nilai VIF dari kemandirian adalah 1.152, dan nilai VIF dari efisiensi adalah
1.199. Karena masing-masing nilai VIF tidak lebih besar dari 10, maka tidak terdapat gejala multikolinearitas yang berat.
4.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID pada sumbu Y,
dan ZPRED pada sumbu X.Ghozali, 2013.Ghozali 2013 menyatakan dasar analisis adalah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas
Universitas Sumatera Utara
49
Perhatikan bahwa berdasarkan Gambar 4.1, tidak terdapat pola yang begitu jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka
tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.3.4 Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali 2011 uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah terjadi korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada
periode t-1 sebelumnya.Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.Asumsi mengenai independensi terhadap residual non-autokorelasi
dapat diuji dengan menggunakan uji Durbin-Watson Gio, 2015:61-62, Field, 2009:220. Nilai statistik dari uji Durbin-Watson berkisar di antara 0 dan 4.Nilai
statistik dari uji Durbin-Watson yang lebih kecil dari 1 atau lebih besar dari 3 diindikasi terjadi autokorelasi.
Tabel 4.4 UjiAutokorelasi
Model Durbin-Watson
1 1.520
Berdasarkan Tabel 4.4, nilai dari statistik Durbin-Watson adalah 1,520.
Perhatikan bahwa karena nilai statistik Durbin-Watson terletak di antara 1 dan 3, maka asumsi non-autokorelasi terpenuhi. Dengan kata lain, tidak terjadi
autokorelasi.
4.4 Pengujian Hipotesis 4.4.1Analisis Regresi Linear Berganda.
Universitas Sumatera Utara
50
Analisis linear berganda adalah untuk mengetahui seberapa besar keterkaitan antara variabel independen terhadap variabel dependen.Hasil tersebut
dapat dilihat melalui nilai koefisien yang diperoleh melalui pengujian spss.Hasil pengujian regresi berganda dapat dilihat melalui tabel 4.5 dibawah ini.
Tabel 4.5 Uji Regresi Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients B
Std. Error 1
Constant 18.547
30.091 Efektivitas
.123 .139
Kemandirian 1.151
.843 Efisiensi
6.296 7.254
4.4.2 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial Uji t
Tabel 4.6 menyajikan nilai koefisien regresi, serta nilai statistik t untuk pengujian pengaruh secara parsial.
Tabel 4.6 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial Uji �
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
25.285 45.721
.553 .582
Efektivitas .216
.211 .065
1.021 .310
Kemandirian 15.490
1.281 .801
12.095 .000
Efisiensi 6.433
11.023 .039
.584 .561
Tabel 4.6 menyajikan nilai koefisien regresi, serta nilai statistik t untuk pengujian pengaruh secara parsial. Berdasarkan Tabel 4.6, diperoleh persamaan regresi
linear berganda sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
51
Y = 25.285 + 0.216X1 + 15.490X2 + 6.43X3 + e
Berdasarkan Tabel 4.6, diketahui nilai koefisien regresi dari efektivitas adalah 0.216. Karena nilai koefisien regresi efektivitas 0.216 bernilai positif, hal ini
berarti variabel efektivitas berpengaruh positif terhadap belanja modal.Diketahui nilai probabilitas Sig. dari efektivitas adalah 0.310.Karena nilai probabilitas dari
efektivitas, yakni 0.310, lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi 0,05, maka variabel efektivitas tidak berpengaruh signifikan terhadap Y.
Diketahui nilai koefisien regresi dari kemandirian adalah 15.490.Karena nilai koefisien regresi kemandirian 15.490 bernilai positif, hal ini berarti variabel
kemandirian berpengaruh positif terhadap belanja modal.Diketahui nilai probabilitas Sig. dari kemandirian adalah 0.000.Karena nilai probabilitas dari
kemandirian, yakni 0.000, lebih kecil dibandingkan tingkat signifikansi 0,05, maka variabel kemandirian berpengaruh signifikan terhadap Y.
Berdasarkan Tabel 4.6, diketahui nilai koefisien regresi dari efisiensi adalah 6.433. Karena nilai koefisien regresi efisiensi 6.433 bernilai positif, hal ini berarti
variabel efisiensi berpengaruh positif terhadap belanja modal.Diketahui nilai probabilitas Sig. dari efisiensi adalah 0.561.Karena nilai probabilitas dari
efisiensi, yakni 0.561, lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi 0,05, maka variabel kemandirian tidak berpengaruh signifikan terhadap Y.
4.4.3 Uji Signifikansi Pengaruh Simultan Uji �
Universitas Sumatera Utara
52
Uji � bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-
sama atau simultan terhadap variabel tak bebas.
Tabel 4.7Uji Pengaruh Simultan dengan Uji �
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
1210036.906 3
403345.635 57.308
.000
a
Residual 640479.061
91 7038.231
Total 1850515.968
94 a. Predictors: Constant, Efisiensi, Efektivitas, Kemandirian
b. Dependent Variable: Belanja Modal
Diketahui nilai F hitung adalah 57.308 dan nilai F tabel adalah 2.704.Berikut kriteria untuk menentukan signifikansi pengaruh simultan berdasarkan uji F.
Jika F hitung F tabel, pengaruh simultan signifikan. Jika F hitung F tabel, pengaruh simultan tidak signifikan.
Karena nilai F hitung, yakni 57.308, lebih besar dibandingkan F tabel 2.704, maka variabel efektivitas, kemandirian, dan efisiensi, secara bersama-sama atau
simultan, berpengaruh signifikan secara statistika terhadap belanja modal.
Kriteria lain untuk menguji signifikansi pengaruh simultan adalah dengan membandingkan nilai probabilitas Sig. terhadap tingkat signikansi 0,05. Berikut
kriteria untuk menentukan signifikansi pengaruh simultan berdasarkan nilai probabilitas.
Jika nilai probabilitas Sig. 0,05, pengaruh simultan tidak signifikan. Jika nilai probabilitas Sig. 0,05, pengaruh simultan signifikan.
Universitas Sumatera Utara
53
Karena probabilitas, yakni 0.000000, lebih kecil dibandingkan 0,05, maka variabel efektivitas, kemandirian, dan efisiensi, secara bersama-sama atau
simultan, berpengaruh signifikan secara statistika terhadap belanja modal.
4.4.4 Analisis Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi �
2
merupakan suatu nilai nilai proporsi yang mengukur seberapa besar kemampuan variabel-variabel bebas yang digunakan
dalam persamaan regresi, dalam menerangkan variasi variabel tak bebas Supranto, 2005:158, Gujarati, 2003:212.
Tabel 4.8 Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .809
a
.654 .642
83.89417 1.520
a. Predictors: Constant, Efisiensi, Efektivitas, Kemandirian b. Dependent Variable: Belanja Modal
Diketahui nilai koefisien determinasi sebesar 0.654. Nilai tersebut berarti seluruh variabel bebas, yakni efektivitas, kemandirian, dan efisiensi, secara simultan
mempengaruhi variabel belanja modal sebesar 65.4, sisanya sebesar 34.6
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
4.4.5Uji Moderating
Ghozali 2013 menyatakan terdapat tiga cara menguji regresi dengan varaibel moderating, yaitu: 1 uji interaksi, 2 uji nilai selisih mutlak, dan 3 uji
residual. Dalam penelitian ini digunakan uji residual. Digunakannya uji residual karena pada uji interaksi dan uji nilai selisish mutlak mempunyai kecenderungan
Universitas Sumatera Utara
54
akan terjadi multikolinearitas yang tinggi antar variabel independen dan hal ini akan menyalahi asumsi klasik dalam regresi ordinary least square OLS
Ghozali, 2013. Untuk mengatasi multikolinearitas ini, maka dikembangkan metode lain yang disebut uji residual.
Tabel 4.9 Uji Moderating
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 23.836
7.214 3.304
.001 Belanja Modal
.160 .031
.467 5.097
.000 a. Dependent Variable: abs_residual_moderasi
Dalam pengujian moderasi dengan pendekatan uji residual, suatu variabel dikatakan memoderasi variabel bebas jika koefisien regresi variabel tak bebas
bernilai negatif dan signifikan Ghozali, 2013:244.Perhatikan bahwa koefisien regresi dari belanja modal bernilai positif 0,160 yang berarti bahwa pengaruh
moderasi tidak signifikan.
Universitas Sumatera Utara
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh rasio
efektivitas,kemandirian dan efisiensi terhadap belanja modal dengan pendapatan asli daerah sebagai variabel moderating pada pemerintah di provinsi sumatera
utara periode 2010-2014. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan di Bab empat, maka
peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1.
Setelah dilakukan uji signifikansi parameter individual Uji t, maka diperoleh hasil bahwa secara parsial individu, variabel Rasio efektivitas
tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap belanja modal. 2.
Setelah dilakukan uji signifikansi parameter individual Uji t, maka diperoleh hasil bahwa secara parsial individu, variabel kemandirian
berpengaruh positif terhadap belanja modal.signifikan terhadap belanja modal.
3. Setelah dilakukan uji signifikansi parameter individual Uji t, maka
diperoleh hasil bahwa secara parsial individu, variabel efisiensi tidak berpengaruh signifikan terhadap belanja modal.
4. Setelah dilakukan uji signifikansi simultan Uji F diperoleh hasil bahwa
secara simultan bersama-sama, variabel efektivitas, kemandirian, dan efisiensi, secara bersama-sama atau simultan, berpengaruh signifikan
terhadap belanja modal.
Universitas Sumatera Utara
56
5. Setelah dilakukan pengujian moderating dengan menggunakan uji residual
diperoleh hasil bahwa variabel pendaoatan asli daerah tidak mampu memoderasi hubungan antara rasio efektivitas, kemandirian dan efisiensi
terhadap belanja modal. pengaruh moderasi tidak signifikan.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar mendapatkan hasil yang
lebih baik lagi.
1. Dalam penelitian ini hanya mengambil sampel dari KabupatenKota di
Provinsi Sumatera Utara. 2.
Penelitian ini hanya menggunakan variabel rasio efektivitas, kemandirian dan efisiensi yang mempengaruhi belanja modal.
3. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling
yang mana dalam pengambilan sampel dengan memperhatikan faktor- faktor tertentu sehingga tidak semua anggota populasi memiliki
kesempatan yang sama untuk dipilih secara acak sebagai sampel.
5.3 Saran