13
- Memonitor dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan membandingkannya dengan target kinerja serta melakukan tindakan kolektif untuk
memperbaikinya. -Sebagai dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman secara obyektif atas
pencapaian prestasi yang diukur sesuai dengan system pengukuran kinerja yang telah disepakati.
- Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam rangka memperbaiki kinerja organisasi. Analisis kinerja keuangan pada dasarnya
dilakukan untuk menilai kinerja di masa lalu dengan melakukan berbagai analisis, sehingga diperoleh posisi keuangan yang mewakili realitas entitas dan
potensi-potensi kinerja yangakan berlanjut. Analisis keuangan adalah usaha mengidentifikasi ciri-ciri keuangan
berdasarkan laporan keuangan yang tersedia. Dalam organisasi pemerintah untuk mengukur kinerja keuangan ada beberapa ukuran kinerja, yaitu derajat
desentralisasi, ketergantungan keuangan, rasio kemandirian, rasio efektivitas, rasio efisiensi, rasio keserasian, debt service coverage ratio, dan pertumbuhan.
Dalam hal ini peneliti memilih tiga pengukuran untuk mengukur kinerja keuangan dan menjdaikan variabel penelitian yaitu, rasio kemandirian, rasio
efektivitas dan rasio efisinsi Halim, 2008
2.1.2.1 Rasio Efektivitas
Menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam merealisasikan pendapatan asli daerah yang direncanakan dibandingkan dengan target yang
ditetapkan berdasarkan potensi rill daerah Halim, 2007:234.Kemampuan daerah
Universitas Sumatera Utara
14
dalam menjalankan tugas dikategorikan efektif apabila rasio yang dicapai minimal sebesar 1 satu atau 100. Namun demikian semakin tinggi rasio efektifitas,
menggambarkan kemampuan daerah yang semakin baik. Guna memperoleh ukuran yang lebih baik,rasio efektifitas tersebut perlu dipersandingkan dengan
rasio efisiensi yang dicapai pemerintah. Realisasi Penerimaan PAD
Rasio Efektivitas= Target Penerimaan PAD Yang Ditetapkan
Berdasarkan Potensi Rill Daerah
2.1.2.2 Rasio Kemandirian
Kemandirian keuangan daerah otonomi fiskal menunjukkan kemampuan pemerintah daerah membiayai sendiri kegiatan pemerintahan, pembangunan dan
pelayanan kepada masyarakat yang telah membayar pajak retribusi sebagai sumber pendapatan yang diperlukan daerah.Kemandirian keuangan daerah
ditunjukkan oleh besar kecilnya pendapatan asli daerah dibandingkan dengan pendapatan daerah yang berasal dari sumber yang lain, misalnya bantuan
pemerintah pusat ataupun dari pinjaman Halim 2007: 232, bantuan pemerintah pusat dalam konteks otonomi daerah bisa dalam bentuk Dana Alokasi Umum
DAU maupun Dana Alokasi Khusus DAK. Rasio Kemandirian dapat dirumuskan sebagai berikut :
Realisasi PAD Rasio Kemandirian =
Bantuan Pemerintah Provinsi Pinjama
Universitas Sumatera Utara
15
Rasio kemandirian menggambarkan ketergantungan daerah terhadap sumber data ekstern.Semakin tinggi rasio kemandirian mengandung arti bahwa
tingkat ketergantungan daerah terhadap bantuan pihak ekstern terutama pemerintah pusat dan propinsi semakin rendah, dan demikian pula
sebaliknya.Rasio Kemandirian juga menggambarkan tingkat partisipasi masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi daerah yang merupakan
komponen utama pendapatan asli daerah. Semakin tinggi masyarakat membayar pajak dan retribusi daerah akan menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat
yang semakin tinggi.
2.1.2.3 Rasio Efisiensi