Pewarna Sintetis Klasifikasi Pewarna Pangan

9 Pewarna alami berbentuk bubuk pada umumnya higroskopis. Beberapa sifat dari pewarna alami ditunjukkan pada tabel 2.1. Wijaya, 2009. Tabel 2.1. Sifat-sifat Bahan Pewarna Alami Kelompok Warna Sumber Kelarutan Stabilitas Karamel cokelat gula dipanaskan air stabil Antosianin jingga, merah, biru tanaman air peka terhadap panas dan pH Flavonoid kuning tanaman air stabil terhadap panas Batalain kuning, merah tanaman air sensitif terhadap panas Quinon kuning-hitam tanaman air stabil terhadap panas Xanthon kuning tanaman air stabil terhadap panas Karotenoid kuning, merah tanaman hewan air stabil terhadap panas Klorofil hijau tanaman lipid dan air sensitif terhadap panas Heme merah, cokelat hewan air sensitif terhadap panas Sumber : Cahyadi 2008

2.3.2.2 Pewarna Sintetis

Pewarna sintetis adalah pewarna yang dibuat melalui sintesis secara kimia. Berdasarkan kelarutannya, dikenal dua macam pewarna sintetis, yaitu dyes dan lakes. Dyes adalah zat pewarna yang umunya bersifat larut dalam air, sehingga larutannya menjadi berwarna dan dapat digunakan untuk mewarnai bahan. Pelarut yang dapat digunakan selain air adalah propilen glikol, gliserin, atau alkohol. Sedangkan dalam semua jenis pelarut organik, dyes tidak dapat larut. Cahyadi, 2008. Universitas Sumatera Utara 10 Dyes terdapat dalam bentuk bubuk, granula, cairan, campuran warna, dan pasta. Lakes adalah zat pewarna yang dibuat melalui proses pengendapan dan absorpsi dyes pada radikal A atau Ca yang dilapisi dengan alumina. Lapisan alumina ini tidak larut dalam air, sehingga lakes ini tidak larut dalam air. Pada pH 3,5-9,5 stabil, dan di luar selang tersebut lapisan alumina pecah, sehingga dyes yang dikandungnya akan terlepas. Cahyadi, 2008. Sedangkan zat pewarna lakes yang hanya terdiri dari satu warna, tidak merupakan campuran, juga harus mendapat sertifikat. Dalam certified colour terdapat spesifikasi yang mencantumkan keterangan yang penting mengenai zat pewarna tertentu, misalnya bentuk garam, kelarutan, dan residu yang terdapat didalamnya. Pada umumnya pewarna sintetis lebih stabil terhadap pH, cahaya, dan faktor lainnya selama pengolahan dan penyimpanan Tabel 2.2. Wijaya, 2009. Tabel 2.2. Kestabilan Beberapa Pewarna Sintetis Pewarna Kestabilan terhadap Cahaya Oksidasi pH Eritrosin Sangat baik Rendah Sangat rendah Merah Allura Sangat baik Rendah Baik Kuning FCF Sedang Rendah Baik Hijau FCF Rendah Sangat rendah Baik Biru Berlian Rendah Sangat rendah Baik Indigotin Sangat rendah Sangat rendah Baik Tartrazin Baik Rendah Baik Sumber : Wijaya 2009 Pewarna sintetis juga dapat diklasifikasikan berdasarkan struktur kimia yang terdapat pada pewarna tersebut Tabel 2.3, yakni Azo dyes, Triarylmethane dyes, Quinophthalon dyes, Xanthene dyes, dan Indigo dyes. Struktur beberapa pewarna sintetis terlihat pada Gambar 2.1. Socaciu, 2008. Universitas Sumatera Utara 11 Tabel 2.3. Golongan Pewarna Sintetis Su mb er : Soc aci u 2008 Gambar 2.1. Struktur Beberapa Pewarna Sintetis Allura Red Brilliant Blue Carmoisine Tartrazine Sunset Yellow Quinoline Yellow Sumber : Socaciu 2008 Golongan Contoh Pewarna Azo Dyes Allura Red Merah Allura, Amaranth, Azorubin Carmoisine, Briliant Black, Brown FK, Brown HT, Litol Rubin BK, Ponceau 4R, Merah 2G, Sunset Yellow, Tartrazine Triarylmethane Dyes Briliant Blue FCF, Fast Green FCF, Green S, Patent Blue V Quinophthalon Dyes Quinoline Yellow Kuning Kuinelin Xanthene Dyes Erythrosine Eritrosin Indigo Dyes Indigotine Indigotin Universitas Sumatera Utara 12 Di Indonesia, peraturan mengenai penggunaan zat pewarna yang diizinkan dan pewarna yang dilarang Tabel 2.4 diatur melalui SK Menteri Kesehatan RI No. 722MenkesPerIX88 mengenai Bahan Tambahan pangan BTP. Cahyadi, 2008. Tabel 2.4. Pewarna Sintetik yang diizinkan dan yang dilarang di Indonesia Pewarna yang Diizinkan Pewarna Nomor Indeks Warna C.I. No Amaran 16185 Biru Berlian 42090 Eritrosin 45430 Hijau FCF 42053 Hijau S 44090 Indigotin 73015 Ponceau 4R 16255 Kuning Kuinelin 15980 Sunset Yellow 15985 Tartrazin 19140 Carmoisin 14720 Pewarna yang Dilarang Citrus Red 12156 Ponceau 3R 16155 Ponceau SX 14700 Rhodamin B 45170 Buinea Green B 42085 Magentha 42510 Chrysoidine 11270 Butter Yellow 11020 Sudan I 12055 Methanil Yellow 13065 Auramine 41000 Oil Orange SS 12100 Oil Orange XO 12140 Oil Yellow AB 11380 Oil Yellow OB 11390 Sumber : Cahyadi 2008 Universitas Sumatera Utara 13

2.4 Identifikasi Pewarna Sintetis