Teknik Analisis Data Indikator Kerja

memperoleh data yang berkaitan dengan proses dan hasil pembelajaran bangun ruang kelas IV menggunakan model pembelajaran kontekstual. 3. Tes Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan yang diperoleh siswa setelah kegiatan pembelajaran dan pemberian tindakan. Tes yang diberikan kepada siswa, yakni tes objektif dan subjektif dengan materi bangun ruang. 4. Perekaman Perekaman dengan latar kamera foto, untuk memperjelas deskripsi berbagai situasi dan perilaku subjek yang diteliti dalam model pembelajaran kontekstual.

F. Validitas Data

Untuk menjamin validitas data yang digunakan dalam penelitian ini, maka digunakan dua trianggulasi, yaitu: 1. Trianggulasi data sumber yaitu mengumpulkan data sejenis dari sumber yang berbeda. Adapun caranya adalah membandingkan data hasil tes dengan hasil catatan lapangan, dan membandingkan data hasil wawancara dengan data hasil lapangan, menurut Meleong dalam Sukajati, 2008: 60. Dalam penelitian ini data yang dibandingkan untuk mengetahui pemahaman konsep bangun ruang siswa kelas IV adalah data yang berasal dari wawancara dan data observasi selama proses pembelajaran berlangsung. 2. Trianggulasi metode yaitu mengumpulkan data yang berbeda mengarah pada sumber data yang sama dengan menggunakan metode pengumpulan yang berbeda. Metode yang digunakan untuk menjamin kevaliditasan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan observasi secara langsung dan wawancara.

G. Teknik Analisis Data

Menurut Patton dalam Moelong, 2007: 280 teknis analisis data adalah proses katagori uraian data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, katagori dan satuan uraian dasar, ia membedakannya dengan penafsiran yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi uraian. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis Interaktif. Model analisis interaktif mempunyai tiga buah komponen pokok yaitu Reduksi data, Sajian Data, Penarikan kesimpulan atau verifikasi menurut Miles dalam Sukajati, 2008: 60 1. Reduksi data yaitu merupakan proses penelitian, pemusatan perhatian pada penyederhanaan data yang muncul dari catatan lapangan yang berlangsung terus- menerus selama pengumpulan data, antara lain penyeleksian data melalui ringkasan atau uraian singkat; 2. Penyajian data, yang merupakan sekumpulan informasi yang tersusun secara sistematis dan digunakan untuk penarikan kesimpulan dan tindakan; 3. Penarikan simpulan, untuk mencapai kesimpulan yang beralasan dan tidak lagi berbentuk kesimpulan yang coba-coba, maka verifikasi dilakukan sepanjang penelitian berlangsung.

H. Indikator Kerja

Penerapan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan pemahaman konsep bangun ruang dalam pelajaran Matematika siswa kelas IV SDN 03 Sidanegara Kedungreja Cilacap. Hal ini ditandai dengan siswa yang mencapai KKM nilai 65 lebih dari 80 jumlah siswa seluruhnya. Adapun rincian indikator kerjanya adalah sebagai berikut: Tabel 1. Indikator Keberhasilan Tindakan Penelitian untuk Aspek Kualitas Proses Aspek yang diukur Aspek Proses Target Capaian Cara Mengukur Kualitas Proses 1. Guru dapat menerapkan model pembelajaran kontekstual dalam kelas sehingga pembelajaran menjadi hidup. 2. Siswa aktif dalam pembelajaran yaitu motivasi belajar siswa meningkat, siswa aktif mengajukan pertanyaan dan menjawab. Diamati saat pembelajaran berlangsung menggunakan lembar observasi kinerja guru dan lembar observasi aktifitas siswa, oleh peneliti atau observer. Tabel 2. Indikator Keberhasilan Tindakan Penelitian untuk Aspek Pemahaman Konsep Target Capaian dihitung dari jumlah siswa yang mencapai target tertentu Aspek yang diukur Pemahaman Konsep Bangun Ruang Siklus I Siklus II Cara Mengukur Kemampuan memahami konsep sifat-sifat kubus dan balok 64 84 Dihitung dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 65 keatas dari evaluasi pertemuan pertama. Kemampuan memahami konsep sifat-sifat kerucut, tabung, dan bola. 72 92 Dihitung dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 65 keatas dari evaluasi pertemuan kedua. Kemampuan menemukan jaring- jaring kubus dan balok. 68 88 Dihitung dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 65 keatas dari evaluasi pertemuan ketiga. Ketuntasan hasil belajar 68 88 Dihitung dari rata-rata prosentase ketuntasan belajar siswa dari ketiga pertemuan dalam masing- masing siklus.

I. Prosedur Penelitian Tindakan

Prosedur penelitian tindakan merupakan gambaran secara lengkap mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian. Tindakan yang ditempuh dimaksudkan untuk mengubah kondisi atau perilaku yang mencakup rencana, tindakan, observasi dan refleksi. Rencana tindakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan pada gambar di bawah ini: Siklus I Siklus II Gambar 2. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa prosedur rencana tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Siklus I a. Rencana Perencanaan II Refleksi Observasi Tindakan Perencanaan I Refleksi Observasi Tindakan Pembelajaran siklus II berhasil maka siklus dihentikan. 1 Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan materi bangun ruang sederhana, yang kemudian diberikan kepada guru kelas IV yang akan melaksanakan pembelajaran. Masing-masing siklus terdiri dari 3 kali pertemuan, masing masing pertemuan alokasi waktunya 2 x 35 menit. 2 Peneliti menyiapkan soal yang akan diujikan 3 Peneliti menyiapkan media pembelajaran 4 Peneliti menyiapkan lembar observasi b. Tindakan Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang dibuat peneliti dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual. Pembelajaran berlangsung selama 3 kali pertemuan. Dalam proses pembelajaran guru berperan sebagai fasilitator sedangkan siswa yang menemukan sendiri pemahaman konsep Matematika tentang bangun ruang.

c. Observasi

Peneliti melakukan observasi selama kegiatan pembelajaran Matematika tentang bangun ruang berlangsung. Pengamatan atau observasi dilaksanakan untuk mengamati cara guru mengajar dengan model pembelajaran kontekstual dan pengamatan terhadap keaktifan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan lembar observasi. d. Refleksi Mengadakan refleksi dari evaluasi selama kegiatan pelaksanaan tindakan berlangsung. Hasil evaluasi siswa menunjukan pemahaman siswa tentang bangun ruang masih rendah, maka perlu dilaksanakan siklus ke-II. 2. Siklus II a. Rencana 1 Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang berbeda dengan yang diterapkan dengan siklus I dengan materi bangun ruang, yang kemudian diberikan kepada guru kelas IV yang akan melaksanakan pembelajaran. 2 Peneliti menyiapkan soal yang akan diujikan 3 Peneliti menyiapkan media pembelajaran 4 Peneliti menyiapkan lembar observasi. b. Tindakan Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang dibuat peneliti dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual yang dalam kegiatan inti berbeda dengan siklus I. Pembelajaran siklus II berlangsung selama 3 kali pertemuan. Dalam proses pembelajaran guru berperan sebagai fasilitator sedangkan siswa yang menemukan sendiri pemahaman konsep Matematika tentang bangun ruang. c. Observasi Peneliti melakukan observasi selama kegiatan pembelajaran Matematika tentang bangun ruang berlangsung. Pengamatan atau observasi dilaksanakan untuk mengamati cara guru mengajar dengan model pembelajaran kontekstual dan pengamatan terhadap keaktifan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan lembar observasi. d. Refleksi Mengadakan refleksi dari evaluasi dan observasi selama kegiatan pelaksanaan tindakan. Hasil evaluasi siswa menunjukan pemahaman siswa tentang bangun ruang memuaskan, siswa telah mencapai KKM Kriteria Ketuntasan Minimal maka penelitian ini diberhentikan. BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Penelitian

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA ( KONSEP PESAWAT SEDERHANA ) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SDN 01 WIDODAREN TAHUN PELAJARAN 2009 2010

2 31 92

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME SISWA KELAS IV SDN NGLOROG 4 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 4 52

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MAGNET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (PADA SISWA KELAS V SDN GUCI 02 KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009 2010)

0 3 52

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN PADA SISWA KELAS II SDN KRAGILAN 2 TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 3 86

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PENGUKURAN SUDUT DALAM PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN NYAMPLUNG GAMPING SLEMAN TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 4 80

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TENTANG SUSUNAN PEMERINTAHAN PUSAT MATA PELAJARAN PKn PADA SISWA KELAS IV SDN 02 JATI JATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010 2011

1 5 107

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas V SDN Sentul 02 Tahun Pelajaran 2012/

0 0 18

PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas V SDN Sentul 02 Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas V SDN Sentul 02 Tahun Pelajaran 2012/2

0 2 9

PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SISWA KELAS IV SDN JIRAPAN I TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 18