Sejarah Museum Perjuangan TNI Kodam

menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa untuk kepentingan generasi yang akan datang. Defenisi museum dalam dunia internasional telah disepakati dan dirumuskan bersama dalam kongres ICOM The International Council Of Museum tahun 1974 di Kopenhagen, adalah sebagai berikut: “Museum adalah sebuah lembaga badan yang tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat, perkembangannya terbuka untuk umum, yang memperoleh, merawat, meneliti dan menyajikan, untuk kepentingan studi pendidikan, kesenangan, barang-barang atau benda pembuktian material manusia dan lingkungannya.” Berdasarkan defenisi-defenisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa museum adalah suatu institusi yang tetap, merawat dan mengelolah koleksi atau peninggalan sejarah seni dan budaya, untuk keperluan pendidikan, keilmuan, budaya yang bersifat publik, dan bukan suatu badan usaha yang mencari keuntungan materi atau bersifat sosial.

4.2 Sejarah Museum Perjuangan TNI Kodam

Museum Perjuangan TNI Kodam diresmikan pada tanggal 21 Juni tahun 1971 oleh Leo Lopuisa Brig. Djen TNI . Museum ini telah direnovasi pada tanggal 27 April – 17 Juni 1996. Museum ini terdiri atas dua lantai yang banyak menyimpan benda – benda sejarah perjuangan ABRI dan rakyat di Sumatera Utara pada perang kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1985. Universitas Sumatera Utara Museum ini sekarang terbuka untuk umum, waktu kunjungan yang diberikan pada hari Senin – Jumat pukul 07:00 – 15:00 WIB, pada hari Sabtu – Minggu sesuai permintaan. Biaya masuk museum ini tidak menggunakan karcis seperti halnya museum lain, museum ini menerima secara sukarela dari para wisatawan yang berkunjung. Museum ini terletak di Jalan Zainul Arifin No. 8 Kelurahan Petisah, Kecamatan Petisah, KabupatenKota Medan, Sumatera Utara. Bangunan museum ini pada awalnya didirikan pada tahun 1928 oleh pemerintah Belanda sebagai bangunan Asuransi NV Levensverzekering Mattschappij Arhnehen. Gedung berwarna hijau pucat ini dilengkapi dengan relief yang menceritakan perjuangan masyrakat Sumatera Utara melawan penjajah Belanda. Salah satu peristiwa yang cukup dikenang rakyat adalah perang Medan Area. Perang ini terjadi pada tanggal 10 Desember 1945 yang melibatkan antara tentara Sekutu dan NICA melawan rakyat Medan. Relief lain berjudul “Patah Tunbuh Hilang Berganti”. Menggambarkan semangat perjuangan bangsa Indonesia yang digambarkan dengan relief proklamasi kemerdekaan RI. Dilengkapi dengan teks proklamasi, UUD 1945 dan Pancasila. Museum ini juga dilengkapi dengan monumen berwujud api. Melambangkan semangat perjuangan masyarakat Sumatera Utara yang menyala – nyala dan tak kunjung padam. Universitas Sumatera Utara Gambar 1. Monumen “Patah Tumbuh Hilang Berganti” Museum Perjuangan TNI Kodam,2013 Gedung ini mempunyai sejarah sebagai berikut : Tabel 4.1 Sejarah Museum Perjuangan 1942 – 1945 Dikuasai oleh Jepang 1945 – 1947 Dikuasai oleh Sekutu Inggris 1947 – 1949 Dikuasai kembali oleh Belanda 1949 – 1959 Digunakan sebagai kantor Pangdam I sampai III 1959 – 1971 Digunakan sebagai kantor Angkutan Kodam Angdam 1971 – Sekarang Menjadi Gedung Museum Perjuangan TNI Sumber : Wikipedia, 2012 Universitas Sumatera Utara Lantai I Pada lantai satu museum ini banyak menyimpan foto – foto dari sisi kota Medan pada jaman perjuangan kemerdekaan Indonesia. Selain itu, terdapat bendera merah putih pertama yang digunakan di Kota Medan. Ada juga Surat Pudjian Presiden pada tahun 1 Januari 1948 yang di tanda tangani oleh Moh. Hatta. Ada juga pajangan baju seragam lengkap yang digunakan A. Manaf Lubis tahun 1945 – 1949, Djamin Ginting tahun 1945 – 1949, proyektor film Leitz Hektor type VIII S64361 yang digunakan pada saat agresi militer satu dan dua, mesin ketik royal yang digunakan pada saat menghancurkan pemberontak di Tapanuli dan mesin ketik daito yang digunakan untuk menulis berita, berbagai macam obat – obat dan alat pengobatan, tombak yang digunakan Laskar Rakyat pada tahun 1945 - 1946, meriam dan wirelise sets buatan Amerika yang digunakan sebagai alat komunikasi pada tahun 1946, serta senjata - senjata buatan Jerman, Inggris, Amerika dan Cekoslowakia yang digunakan oleh para pejuang kemerdekaan di Medan perang. Gambar 2. Bendera Merah Putih pertama yang masih disimpan di Museum Perjuangan TNI Kodam Medan Universitas Sumatera Utara Gambar 3. Proyektor film Leitz Hektor type VIII S64361 dan Mesin Ketik Royal dan Mesin Ketik Daito Gambar 4. Seragam lengkap yang digunakan A. Manaf Lubis tahun 1945 – 1949, Djamin Ginting tahun 1945 – 1949 Gambar 5. Wirelise Sets buatan Amerika sebagai alat komunikasi Universitas Sumatera Utara Gambar 6. Peralatan medis serta obat-obat yang digunakan pada masa perang Medan Area Gambar 7. Senjata-senjata buatan Inggris, America, Cekoslowakia Gambar 8. Lukisan rapat pemuda yang dilakukan di Lapangan Merdeka, Medan dan rapat pemuda pada 23 September 1945 Universitas Sumatera Utara Gambar 9. Senjata buatan Indonesia yang digunakan oleh para pejuang Lantai II Pada lantai dua museum ini terdapat berbagai macam senjata, Tabung Pelontar buatan Inggris yang digunakan oleh Laskar Rakyat pada Perang Tapanuli dan Aceh tahun 1949, Senjata SMR KAKA CL. 6,5 MM digunakan PASINDO di Front MDN tahun 1945 – 1947, Laras Meriam Karon Tank, Senjata Meriam Berat, SP Bazoka, SMS KA II, SMS Browing, SMS Holckiss, SMS Besa, SMS Besa, Sumbu Ledak Api, Sumbu Ledak Api Cepat, Peralatan Bom. Serta beberapa foto para pejuang kemerdekaan Kolonel AE Kawilarang, Kolonel A. Simbolon, Kolonel Djamin Ginting, Kolonel A. Manaf Lubis. Universitas Sumatera Utara Gambar 10. Senjata-senjata dan meriam yang digunakan PASINDO Gambar 11. Sumbu Ledak Api Di lantai dua museum tersebut juga terdapat satu ruangan yang menyimpan berbagai macam tanda pangkat Harian Panen, Pama dan Bati TNI 1972 antara lain pangkat TNI AD Bintara tahun 1949 – 1972, 1972 – 1993, 1945 – 1949, 1942 – 1945. Selain itu dilantai ini juga dipajang berbagai macam Munisi bahan pengisi senjata api mulai dari ukuran 11mm, 10mm, 5,56mm, 7,62mm, 45mm, 30mm, 303mm, 12,7mm. Ada juga berbagai macam mata uang yang berlaku di Indonesia serta berbagai mata uang luar negeri yang pernah ada di Indonesia. Di dalam ruangan ini menyimpan koleksi uang kertas Indonesia yang ada dari tahun 1931 hingga 1968. Universitas Sumatera Utara Gambar 12. Beberapa koleksi munisi dengan berbagai ukuran yang ada di Museum Perjuangan TNI Kodam Medan Gambar 13. Pangkat Harian Panen, Pama dan Bati TNI 1972, Pangkat TNI AD Bintara 1945-1993 Gambar 14. Koleksi mata uang yang pernah ada di Indonesia Universitas Sumatera Utara

4.3 Eksistensi Museum Perjuangan TNI Kodam Sebagai Salah Satu Objek Wisata Kota Medan