BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Diagram Blok Sistem Rangkaian
ARAH CAHAYA TIMUR
ARAH CAHAYA BARAT
LDR
LDR
LDR
LDR
ARAH CAHAYA UTARA
ARAH CAHAYA SELATAN
A
D
ATMEGA 8535
DHT-11
PENGUAT
PENGUAT MOTOR
MOTOR OUTPUT
AXIS X
OUTPUT AXIS Y
Solar Cell
RTC
RTC DHT-11
Gambar 3.1 Diagram Blok Rangkaian
Rancangan sistem dapat digambarkan berupa diagram blok di atas yaitu konfigurasi sistem dan aliran input output sistem. Pada rancangan ini terdapat
input,proses,output dan display. Input sistem berasal dari kuat cahayaintensitas yang diperoleh dari matahari dan diubah menjadi besaran listrik oleh sensor dan
sel surya. Besaran yang diterima oleh 4 buah sensor digunakan untuk mengatur arah panel ke arah dimana cahaya paling optimal. Dengan demikian data yang
diperoleh sensor diproses olek mikrokontroller dengan mendekati perbedaan intensitas akibat arah atau sudut cahaya yang diterima oleh sensor. Proses tersebut
Universitas Sumatera Utara
membuat mikrokontroller mengarahkan panel dengan menggerakkan motor ke posisi yang paling tinggi intensitas cahaya nya. Dengan demikian output sistem
adalah prosees atau arah panel pada Axis X dan Axis Y. Output lain dari sistem adalah energi yang dihasilan oleh panel berupa tegangan dan arus. Sedangkan
display menunjukkan besar tegangan yang diperoleh dari panel. Sensor temperature eand Humidity DHT-11 berfungsi untuk menangkap atau
mendapatkan nilai Suhu dan kelembapan panel solar cell pada saat tersebut. Modul RTC
–pewaktu, dapat berfungsi sebagai jam, untuk membatasi pergerakan solar tracker, pada saat malam hari , mikrokontroller akan mendapat nilai jam dari
modul RTC, pada saat malam hari, mikrokontroller akan berhenti menggerakkan solar tracker untuk menghemat energi, jika sudah pagi hari atau matahari terbit,
maka mikrokontoller akan mulai menggerakkan panel surya lagi.
3.2 Perancangan Sistem dan Realisasi Rangkaian
3.2.1 Sistem Hardware pada Alat Solar Tracking Dual Axis
Perancangan Hardware yaitu mekanis sistem penggerakpengarah panel. Dimana sistem dirancang dengan menggunakan 2 buah motor steper untuk Axis X
dan Y. Masing masing motor memiliki poros masing masing untuk menggerakkan Axis. Dimana sebagai Rangkapenyangga dibuat dari bahan acliryc transparan.
Mekanik dirancang sedemikian rupa sehingga putaran motor akan menggerakkan poros untuk memutar salah satu Axis. Untuk memperkuat torsi motor digunakan
gear plastik dengan perbandingan tertentu. Sehingga cukup kuat untuk menggerakkan beban. Dua motor tersebut bekerja bersamaan untuk mencari arah
atau sudut yang paling optimal. Sensor diletakkan pada pusat atau titik tengah panel karena titik tersebut paling optimal bagi sensor untuk mendeteksi titik fokus
atau arah sinar. Berikut adalah gambar foto nyata hasil rancangan mekani pengarah panel.
3.2.2 Pengambilan Data Pergeseran Sudut Cahaya Matahari
Pengambilan data posisi sudut cahaya matahari sangat diperlukan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pergeseran sudut cahaya matahari
pada selang waktu tertentu. Pengambilan data ini dilakukan pukul 08.00 hingga
Universitas Sumatera Utara
V
in
R
1
R
2
V
out
18.00 WIB. Hasil yang diperoleh pada langkah ini digunakan untuk perhitungan besar pergeseran arah panel sel surya dimana yang memiliki intensitas yang paling
tinggi.
3.2.3 Rangkaian Pengkondisi Signal Panel Surya
Rangkaian pengkondisi Signal ini berfungsi untuk menurunkan tegangan keluaran yang dihasilkan oleh panel surya agar dapat dibaca oleh mikrokontroller
karena maksimal masukan ADC mikrokontroller adalah 5 volt. Kemudian di dalam mikrokontroller ini menggunakan tegangan referensi sebesar 5 volt atau di
bawahnya. Rangkaian pengkondisi Signal ditunjukkan pada gambar.
Gambar 3.2 Rangkaian Pengkonsisi Signal Panel Surya
Besar R
1
dan R
2
disesuaikan dengan tegangan maksimum dari sumber tegangan yang diukur. Kemudian disesuaikan dengan tegangan masukan
maksimal dari ADC. Pada panel surya mempunyai V
out
maksimal 10.000 Volt. Dan pada mikrokontroller menguunakan tegangan referensi sebesar 5 Volt. Agar
dapat dibaca oleh mikrokotroller telah diset masukan yang masuk ke ADC tidak melebihi 5 volt.
Universitas Sumatera Utara
Maka nilai R
1
= 10k dan R
2
= 5k jika di masukkan ke dalam persamaan adalah sebagai berikut:
=
2 1
+
2
= 5000
10000 + 5000 10 = 3,3
3.2.4 Rangkaian Mikrokontroller AVR ATMega 8535
Mikrokontroller ATMega 8535 merupakan mikrokontroller yang dirancang singe chip sehingga perlu komponen tambahan sebagai pembangkit clock internal.
Komponen tersebut yaitu sebuah kristal 11,0592 MHz dan dua buah kapasior 22pf sebagai pembangkit clock internal on chip osilator agar sistem dapat bekerja
dengan baik. Gambar 3.3 memperlihatkan rangkaian dari sistem minimum mikrikontroller ATMega 8535 yang digunakan.
Gambar 3.3 Rangkaian Mikrokontroller ATMega 8535
Port IO yang digunakan pada mikro ATMega 8535 adalah pada pin A.0, A.1, A.2, A.3 dan A.4 yaitu masukan analog dari sensor. Masing-masing untuk Axis X
pada A.0 dan A.1. Sedangkan Axis Y pada A.2 dan A.3. Untuk A.4 adalah masukan dari tegangan panel.
Output mikrokontroller diprogram pada port B, yaitu untuk menggerakkan motor stepper Axis X dan Axis Y.
Universitas Sumatera Utara
12 Volt
Motor Stepper
BD 139 Mikrokontroller
3.2.5 Subroutin Pengaturan Motor Steper
Motor steper dalam sistem berfungsi sebagai penggerak mekais dimana motor steper merupakan sejenis motor DC yang digerakkan secara langkah demi
langkah. Motor steper dikendalikan oleh driver yaitu penguat arus. Jenis motor steper yang digunakan adalah motor steper 4 fasa unipolar tipe magnet per magnet
dengan demikian motor memiliki 4 komponen untuk diberi arus agar motor dapat digerakkan. Pemberian arus pada tiap kumparan secara beraturan akan
menyebabkan motor berputar. Putaran motor yang digunakan untuk menggerakkan mekanik pengarah panel. Rancangan ini menggunakan 2 buah
motor untuk masing-masing Axis. Output motor dihubungkan dengan porors melalui beberapa gear yang bertujuan memperkuat torsi putaran motor. Resolusi
putaran motor yang digunakan dalam rancangan ini adalah 1,8
o
step. Sehingga untuk mendapat 1 putaran dibutuhkan 200 step. Motor dikendalikan oleh
mikrokontroller melalui penguat transistor.
3.2.6 Rangkaian Penguat ArusDriver
Rangkaian penguat berfungsi menguatkan arus agar mikrokontroller dapaat mengendalikan beban yang lebih besar. Dalam hal ini adalah mekanis yaitu motor
stepper. Penguat dibuat dengan menggunakan transistor npn yaitu dengan konfigurasi common emiter. Terdapat 4 buah transistor untuk motor steper.
Transistor bekerja onof atau switching diamana pada saat logika 0 akan menyebabkan transistor OFF. Pemberian logika input dikendalikan oleh
mikrokontroller.
Gambar 3.4 Rangkaian Penguat ArusDriver
Universitas Sumatera Utara
3.2.7 Rangkaian Sensor DHT-11
Rangkaian sensor Suhu dan kelembapan menggunakan sensor DHT-11, sensor ini telah terintegrasi dalam 1 modul sehingga hanya perlu diberi supply saja tanpa
perlu rangkaian tambahan lagi. Untuk berkomunikasi dengan mikrokontroller, sensor DHT cukup dihubungkan dengan 1 pin mikrokontroller dan menggunakan
komunikasi 1-wire.
Gambar 3.5 Rangkaian Sensor DHT
3.2.8 Perancangan Sistem RTC DS 1307
RTC adalah jenis pewaktu yang bekerja berdasarkan waktu yang sebenarnya atau dengan kata lain berdasarkan waktu yang ada pada jam kita. Agar dapat
berfungsi, pewaktu ini membutuhkan dua parameter utama yang harus ditentukan, yaitu pada saat mulai start dan pada saat berhenti stop.
Gambar 3.6 Antarmuka Bagian RTC DS1307
Universitas Sumatera Utara
RTC digunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan system. Kerja system berpatokan pada nilai waktu yang diberikan oleh RTC. Pada saat pagi hari,saat
matahari sudah terbit pada kira-kira jam 6 sesuai dengan nilai yang diberikan oleh RTC, maka system akan mulai aktif dan menjejak matahari, sedangkan jika RTC
memberikan nilai waktu setengah 7 ke sistem, maka system akan off dan tidak menjejak matahari lagi
Gambar 3.7 Rangkaian Aplikasi Modul RTC DS1307 Yang Dihubungkan Ke Mikrokontroller ATMega 8535
Universitas Sumatera Utara
3.3 Flowchart
Start Inisiali Sistem dan
Nilai awal
Baca Sensor Axis Y
Konparasi level Axis Y
if V3 V4
if V3 V4
Gerakkan Panel ke arah Utara
Gerakkan Panel ke Arah Selatan
Baca Tegangan Panel
Stop Tampilkan
Tegangan Panel pada LCD
RTC 06:30 RTC 18:30
Tidak Ya
Ya Tidak
Ya
Panel Diam
Baca Sensor Axis X
Komparasi Sensor Axis X
if V1V2
Gerakkan Panel ke arah Barat
if V1V2
Gerakkan Panel ke arah Timur
Tidak Ya
Ya
A A
Tidak Ya
Tidak
Gambar 3.8 Flowchart Sistem
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi implementasi perancangan sistem dari hasil analisis dan perancangan yang sudah dibuat, serta menguji sistem untuk menemukan
kelebihan dan kekurangan pada sistem yang dibuat.
4.1 Implementasi Sistem