35
4. Pemakaian butiran yang bulat memudahkan cara pengerjaan.
5. Pemakaian butiran maksimum kerikil yang dipakai berpengaruh terhadap
cara pengerjaan. 6.
Cara pemadatan beton menentukan sifat pekerjaan yang berbeda. 7.
Selain itu, beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan adalah jumlah kadar udara yang terdapat di dalam beton dan penggunaan bahan tambah
dalam campuran beton.
2.7.2 Segregasi
Segregasi adalah pemisahan agregat kasar dari campuran adukan beton. Ada dua tipe pemisahan agregat, yaitu pemisahan partikel berat ke dasar beton
segar atau pemisahan agregat kasar dari campuran beton karena penggetaran yang salah. S. Mindesss, Francis Y. dan D. Darwin,2003
Neville 1981 menuliskan bahwa terdapat dua bentuk segregasi beton segar yaitu partikel yang lebih kasar cenderung memisahkan diri dari partikel
yang lebih halus dan terpisahnya air semen dari adukan. Menurut Nugraha dan Antoni 2007 ada beberapa faktor yang
menyebabkan segregation yaitu: 1.
Ukuran partikel yang lebih besar dari 25mm 2.
Berat jenis agregat kasar yang berbeda dengan agregat halus 3.
Kurangnya jumlah material halus dalam campuran 4.
Bentuk butir yang tidak rata dan tidak bulat 5.
Campuran yang terlalu basah atau terlalu kering
Universitas Sumatera Utara
36
2.7.3 Bleeding
Bleeding dapat menyebabkan kelemahan, porositas dan keawetan yang kurang. Kantung-kantung air terjadi di bawah agregat kasar atau dibawah
tulangan, yang menimbulkan daerah-daerah lemah dan mereduksi ikatan-ikatan. Jika air menguap sangat cepat akan terjadi retakan-retakan plastis. S. Mindesss,
Francis Y. dan D. Darwin,2003 Menurut Mulyono 2003 pemisahan air bleeding dapat dikurangi dengan
cara: 1.
Memberi lebih banyak semen 2.
Menggunakan air sedikit mungkin 3.
Menggunakan butir halus lebih banyak 4.
Memasukan sedikit udara dalam adukan untuk beton khusus.
2.7.4 Slump Test
Pengukuran dengan tes slump ini bertujuan untuk mengukur tinggi penurunan adukan beton setelah wadah diangkat. Slump yang tinggi menunjukkan
bahwa adukan beton terlalu cair, begitu juga sebaliknya. Adukan beton yang mudah dikerjakan atau dituang dan dipadatkan dalam cetakan acuan, biasanya
mempunyai nilai slump antara 7 sampai 12 cm. Untuk beton yang pemadatannya dengan alat penggetar, nilai slump 5 cm masih cukup baik untuk dikerjakan. Akan
tetapi jika nilai slumpnya lebih dari 12,5 cm, pemadatan dengan alat getar harus dihindari karena dapat mengakibatkan terjadinya pemisahan butir segregasi dan
bleeding. Wuryati S. dan Candra R.,2001
Universitas Sumatera Utara
37
Tes Slump cocok untuk beton segar dengan workabilitas sedang sampai workabilitas tinggi 25 mm 12,5 mm. Untuk campuran yang terlalu kering,
dengan nilai slump 0, tes slump tidak dapat membedakan beberapa campuran. Sehingga harus diuji dengan metode yang lain. ML. Gambir,1986.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.1.1 Limbah Kelapa Sawit
Menurut kelompok riset internasional, Oil World memprediksi ekspor minyak sawit global akan meningkat sebesar 3,3 persen menjadi 43,3 juta ton
sepanjang 2015. Oil World juga menyatakan, Indonesia masih akan menjadi produsen minyak terbesar tahun ini dengan total produksi sebanyak 32,7 juta ton.
Mengutip Daily Express, Senin 222015, pasokan minyak sawit global akan lebih tinggi karena tingginya permintaan dari China, India, Pakistan dan
negara-negara Uni Eropa. Provinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu penghasil kelapa sawit
terbesar di Indonesia dengan luas area mencapai 5,02 juta hektar dan dengan jumlah produksi buah kelapa sawit mencapai 1.007.985 ton pertahun. Produksi
kelapa sawit selain menghasilkan minyak juga menghasilkan produk samping berupa limbah kelapa sawit. Limbah yang dihasilkan dari pengolahan kepala sawit
sekitar 60 dari jumlah produksi buah kelapa sawit Mulia, 2007. Secara umum limbah dari pabrik kelapa sawit terdiri atas tiga macam yaitu
limbah cair, padat dan gas. Limbah cair pabrik kelapa sawit berasal dari unit proses pengukusan sterilisasi, proses klarifikasi dan buangan dari hidrosiklon.
Pada umumnya, limbah cair industri kelapa sawit mengandung bahan organik yang tinggi sehingga potensial mencemari air tanah dan badan air. Sedangkan
Universitas Sumatera Utara