Cangkang Kelapa Sawit Fiber Kelapa Sawit

13 hasil samping dari pengolahan kelapa sawit sangat banyak mengandung bahan organic dan dapat mencemari lingkungan bila langsung dibuang ke perairan Pardamean, 2014.

2.2.1 Cangkang Kelapa Sawit

Menurut Sastrosayono 2003, varietas tanaman kelapa sawit dapat dibedakan berdasarkan tebal cangkangtempurung dan daging buah, serta warna kulit buahnya. Berdasarkan ketebalan cangkangtempurung dan daging buah varietas kelapa sawit dibedakan : a.Dura Varietas ini memiliki tempurung yang cukup tebal yaitu antara 2 - 8 mm dan tidak terdapat lingkaran sabut pada bagian luar cangkang. Daging buah relatif tipis yaitu 35 – 50 terhadap buah, kernel daging biji lebih besar dengan kandungan minyak sedikit. b.Pisifera Ketebalan cangkang sangat tipis, bahkan hampir tidak ada tetapi daging buahnya tebal, lebih tebal dari buah dura.Daging biji sangat tipis, tidak dapat diperbanyak tanpa menyilangkan dengan jenis lain dan dipakai sebagai pohon induk jantan. c.Tenera Berdasarkan tebal tipisnya cangkang sebagai faktor homozygote tunggal yaitu Dura bercangkang tebal jika dikawinkan dengan Pisifera bercangkang tipis maka akan menghasilkan varietas baru yaitu Tenera. Universitas Sumatera Utara 14 Sumber :Ari Edoyanto, 2011.Morphologi Penampang Kelapa Sawit online Gambar 2.2 Perbedaan Ketebalan Cangkang dan Buahnya

2.2.2 Fiber Kelapa Sawit

Dried Decanter Solid atau sering disebut dengan solid merupakan limbah padat pabrik kelapa sawit. Solid sebenarnya berasal dari mesocarp atau serabut berondolan sawit yang telah mengalami pengolahan di pabrik kelapa sawit. Rata - rata 1 ton solid mengandung unsur hara sebanding dengan :  10,3 kg Urea  3,3 kg TSP  6,1 kg MOP  4,5 kg Kieserit Kandungan hara tersebut hampir sama dengan janjangan kosong, akan tetapi kandungan MOP pada solid lebih rendah Pahan, 2012. Namun panas yang didapat dari hasil pembakaran serabut ini lebih kecil apabila dibandingkan dengan cangkang kelapa sawit. Oleh sebab itu, perbandingan penggunaan serabut ini lebih sedikit daripada cangkangnya sebab sifat dari serabut ini mudah terbakar dan menjadi abu. Dalam perbandingan yang sedemikian, jika penggunaan serabut terlalu banyak maka akan berdampak buruk pada proses pembakaran karena dapat menghambat proses perambatan panas pada Universitas Sumatera Utara 15 pipa water wall, akibat abu hasil pembakaran beterbangan dalam ruang dapur dan menutupi pipa water wall, disamping mempersulit pembuangan dari pintu ekspansion door Pintu keluar untuk abu dan arang akibat terjadinya penumpukan yang berlebihan.

2.2.3 Abu Kerak Boiler