Waktu Ikat Semen Nilai Slump

54

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Waktu Ikat Semen

Waktu ikat semen merupakan suatu proses reaksi kimia yang terjadi karena adanya pencampuran air dengan semen, semen yang terkena air akan bereaksi membentuk suatu ikatan dari pasta menjadi beton, lama proses pengikatan ini yang dinamakan waktu ikat semen. Lama proses pengikatan yang terjadi terjadi berbeda-beda tergantung dari semen yang digunakan dan apabila terdapat bahan tambahan maka waktu ikat semen juga akan berubah. Pengujian waktu ikat semen didasarkan pada SNI-03- 6827-2002. Hasil pengujian waktu ikat semen disajikan pada tabel 4.1. No Waktu Penelitian menit Penurunan cm Cangkang Telur 5 Cangkang Telur 7.5 1 30 4.3 4 2 45 4.3 4 3 60 4.3 3.8 4 75 4.3 3.2 5 90 4.3 2.7 6 105 4 2.1 7 120 4 1.3 8 135 4 0.7 9 150 3.5 Universitas Sumatera Utara 55 10 165 3.1 - 11 180 2.4 - 12 195 1.4 - 13 210 0.3 - 14 225 - Sumber: Hasil Penelitian Tabel 4.1 Hasil Penelitian Waktu Ikat Semen Gambar 4.1 Grafik Hubungan Antara Waktu Ikat Semen dan Penetrasi Campuran Pasta Semen dengan Substitusi Abu Cangkang Telur 5 dan 7.5 Terhadap Berat Semen dengan FAS 0.4 Pada tabel dan grafik diatas, dapat diketahui dengan semakin besar penambahan abu cangkang telur maka proses pengikatan akan semakin cepat berhenti. Maka workabilitas beton akan semakin kecil, proses penyerapan air yang semakin cepat akan membuat beton pecah-pecah. 30 45 60 75 90 105 120 135 150 165 180 195 210 225 ACT 5 4.3 4.3 4.3 4.3 4.3 4 4 4 3.7 3.1 2.4 1.4 0.3 ACT 7.5 4 4 3.8 3.2 2.7 2.1 1.3 0.7 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 Waktu Ikat Semen Universitas Sumatera Utara 56

4.2 Nilai Slump

Tingkat kemudahan pengerjaan ditentukan dari nilai slump. Jika nilai slump semakin tinggi maka semakin mudah pula pengerjaannya dan jika sebaliknya, nilai slump semakin rendah, maka tingkat kemudahan pengerjaannya akan semakin sulit juga. Sesuai SNI-1972-2008, nilai slump didapat dari selisih ketinggian permukaan kerucut abram dengan permukaan pasta. Hasil penilian slump test didapat pada tabel 4.2. No Variasi Campuran Nilai Slump cm 1. CT 0 AKB 0 15 2. CT 5 AKB 10 14 3. CT 5 AKB 15 13 4. CT 5 AKB 25 13 5. CT 7.5 AKB 10 12 6. CT 7.5 AKB 15 11 7. CT 7.5 AKB 25 10 Sumber: Hasil Penelitian Tabel 4.2 Nilai Slump Test Nilai slump mempengaruhi workabilitas beton, dari tabel diatas dengan adanya campuran abu kerak boiler dan abu cangkang telur membuat workabilitas menurun. Workabilitas yang paling rendah pada abu cangkang telur 7.5 dan abu kerak boiler 25. Universitas Sumatera Utara 57

4.3 Absorbsi Beton