Pengertian Produk Teori Konsumsi

28

2.5 Pengertian Produk

Produk adalah bentuk fisik barang yang ditawarkan dengan seperangkat citra image dan jasa service yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan. Produk dibeli oleh konsumen karena dapat memenuhi kebutuhan tertentu atau memberi manfaat tertentu. Pengertian Produk menurut Kotler dan Amstrong 1996:274 adalah : “A product as anything that can be offered to a market for attention, acquisition, use or consumption and that might satisfy a want or need”. Artinya produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Menurut Simamora 2003:30, produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan oleh individu, rumah tangga maupun organisasi kedalam pasar untuk diperhatikan, digunakan, dibeli dan dimiliki konsumen. Produk ditawarkan meliputi barang fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat, organisasi, dan ide.

2.6 Teori Konsumsi

Konsumsi menyangkut pemenuhan kebutuhan dan keinginanindividu- individu, akan tetapi hal pokok yang mempengaruhi besar kecilnya pengeluaran oleh individu-individu untuk konsumsi adalah besar kecilnya pendapatan mereka. Hubungan antara pendapatan individu dan konsumsi yang dilakukannya dinamakan kecenderungan untuk mengkonsumsi propensity to consume. Apabila telah diketahui pendapatannya maka akan diketahui pula kecendrungan untuk mengkonsumsi dan kemudian dapat dihitung besar konsumsinya. Beberapa Universitas Sumatera Utara 29 teori konsumsi pada dasar membahas hal inti yang sama yaitu alokasi pendapatan kepada konsumsi, kepada tabungan serta kepada investasi. Teori konsumsi berkaitan dengan fungsi utility. Utility adalah adalah kemampuan suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan manusia sesuai dengan kegunaan barang atas jasa tersebut. Menurut Keynes dalam bukunya The General theory of employment, interes and moeny tahun 1936 keynes mengungkapkan bahwa besar kecilnya konsumsi pada suatu waktu di tentukan oleh nilai absolute dari pendapatan masyarakat yang siap untuk di belanjakan disposabel income. Pada waktu berlangsung. Pola konsumsi masyarakat meningkat sejalan dengan pertambahan nilai pendapatan dan sebaliknya. Al Gazali mengungkapkan teori konsumsi Islami. Pemikiranya di awali dari sebuah pemikiran bahwa kesejahteraan maslahah dari suatu masyarakat tergantung kepada pencarian dan pemeliharaan lima tujuan dasar yaitu agama al-dien, jiwa nafs, harta maal dan akal aql. Dalam aspek ekonomi fungsi kesejahteraan sosial disusun secara hirarkis meliputi kebutuhan daruriat, kesenangan dan kenyamanan hajaat dan kemewahan tahsinaat. Kunci pemeliharaan lima tujuan dasar terletak pada penyediaan tingkat pertama kebutuhan atau daruriat yaitu kebutuhan makanan, pakaian dan perumahan. Kebutuhan dasar ini cenderung flekisbel mengikuti waktu, tempat dan sosiopsikologis. Kelompok kebutuhan kedua kesenangan atau hajaat terdiri dari semua kegiatan dan hal-hal yang tidak vital bagi lima fondasi tersebut, tetapi tetap diperlukan untk menghilangkan rintangan dan kesukaran dalam hidup. Universitas Sumatera Utara 30

2.7 Produk Konsumsi