c. Dalam hal kewajiban pelaporan usaha dimaksud dilaksanakan tidak tepat
waktu, maka saat pengukuhan adalah awal bulan berikutnya setelah akhir bulan seharusnya kewajiban pelaporan usaha dilakukan.
d. Dalam hal pengukuhan sebagai Pengusaha Kena Pajak dilakukan secara
jabatan, maka saat pengukuhan tetap pada awal bulan berikunya setelah batas akhir bulan seharusnya kewajiban pelaporan usaha dilakukan.
6. Pengukuhan Pengusaha Pajak PKP
Kewajiban untuk mendaftaran diri sebagai Pengusaha Kena Pajak diawali berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai
Barang dan Jasa danatau Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 bahwa
Setiap Wajib Pajak sebagai Pengusaha yang dikenai pajak wajib melaporkan usahanya pada Kantor Direktorat Jederal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi
tempat tinggal atau tempat kedudukan pengusaha dan tempat kegiatan usaha dilakukan untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak.
Kewajiban pelaporan terkait pemungutan Pajak Pertambahan Nilai PPN dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM. Terhadap Wajib Pajak orang pribadi
yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dan wajib pajak badan disamping kewajiban mendaftarkan diri, terdapat pula kewajiban melaporkan usahanya untuk
dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak PKP sebelum menyerahkan penyarahan
Universitas Sumatera Utara
Barang Kena Pajak BKP danatau Jasa Kena Pajak JKP bagi yang memenuhi sebagai Pengusaha Kena Pajak.
Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak adalah surat yang diterbitkan oleh KPP atau KP2KP sebagai pemberitahuan bahwa Pengusaha telah dikukuhkan sebagai
Pengusaha Kena Pajak pada KPP tertentu yang berisi identitas dan kewajiban perpajakan Pengusaha Kena Pajak.
7. Hak dan Kewajiban Pengusaha Kena Pajak PKP
Kewajiban Pengusaha Kena Pajak PKP adalah : a.
Pengusaha yang telah wajib menjadi Pengusaha Kena Pajak atau Pengusaha Kecil yang memilih menjadi Pengusaha Kena Pajak seperti tersebut diatas
berkewajiban untuk : 1.
Melaporkan usahanya mendaftarkan perusahaannya untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak.
2. Memungut PPNPPn BM yang terutang.
3. Menyetor PPNPPnBM yang terutang yang kurang dibayar
4. Melaporkan PPNPPn BM yang terutang menyampaikan SPT Masa
PPNPPnBM. b.
Pengusaha kecil yang menyerahkan Barang Kena PajakJasa Kena Pajak tidak wajib menjadi Pengusaha Kena Pajak tetapi boleh memilih menjadi Pengusaha
Kena Pajak atau tidak. Dengan demikian, atas penyerahan Barang Kena PajakJasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kecil tidak dikenakan PPN, kecuali jika
Universitas Sumatera Utara
Pengusaha Kecil tersebut memilih dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak. c.
Apabila sampai dengan suatu bulan dalam satu tahun buku, peredaran bruto omzet Pengusaha telah melewati batasan Pengusaha Kecil, Pengusaha tersebut
wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak, selambat-lambatnya akhir bulan berikutnya.
d. Apabila dalam satu tahun buku peredaran bruto Pengusaha Kena Pajak tidak
melebihi batasan Pengusaha kecil, maka Pengusaha Kena Pajak yang bersangkutan dapat mengajukan permohonan pencabutan sebagai Pengusaha
Kena Pajak.
Hak PKP adalah :
a. Pengkreditan Pajak Masukan atas perolehan BKPJKP.
b. Restitusi atau kompensasi atas kelebihan PPN.
8. Fungsi Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak PKP