27
BAB III KEWENANGAN ARBITRASE INTERNASIONAL DALAM
MENYELESAIKAN SENGKETA WILAYAH DALAM HUKUM INTERNASIONAL
A. Sejarah dan Pengertian Arbitrase Internasional 1. Sejarah Arbitrase Internasional
Perkembangan sejarah arbitrase, sesungguhnya badan arbitrase telah lama dipraktekkan. Menurut M. Domke, bangsa- bangsa telah menggunakan cara penyelesaian sengketa melalui
arbitrase sejak zaman Yunani kuno. Praktek ini berlangsung pula pada zaman keemasan Romawi dan Yahudi biblical times serta terus berkembang terutama di negara- negara dagang di Eropa,
seperti Inggris dan Belanda. Arbitrase internasional, sejarah terbentuknya, bagi masing- masing negara memiliki perbedaan yang terlihat dalam bentuk masing- masing jenis lembaga arbitrase
internasional itu sendiri.
36
Permulaan abad XX, Liga Bangsa-Bangsa selanjutnya disebut LBB mendorong masyarakat internasional untuk membentuk suatu badan peradilan yang bersifat permanent, yaitu
mulai dari komposisi, organisasi, wewenang dan tata kerjanya sudah dibuat sebelumnya dan bebas dari kehendak negara-negara yang bersengketa. Pasal 14 LBB menugaskan Dewan untuk
Berdasarkan Konvensi The Haque 1899, disusul konvensi yang sama 1907 didirikan lembaga Arbitrasi yang dinamakan Permanent Court of Arbitration dan berkedudukan di Den
Haag. Sebenarnya lembaga Arbitrasi ini didirikan secara tetap, namun ternyata secara praktis lebih bersifat ad hoc sebagaimana yang dikenal sebelumnya. Hanya susunan anggota yang ditunjuk
sebagai arbitrator yang menjadi anggota panel permanent court of arbitration yang bersifat tetap. Sedang mahkamah arbitrasi yang menangani kasus berakhir setelah adanya putusan arbitrasi.
Mahkamah Arbitrasi ditetapkan lagi bilamana terdapat kasus yang menjadi yurisdiksinya. Jadi Mahkamah Arbitrasi dibentuk secara ad hoc kasus demi kasus. Ketua dan anggota Mahkamah
Arbitrasi yang dibentuk untuk menangani satu kasus dipilih dari anggota panel Permanent Court of Arbitration.
36
http:fadlyknight.blogspot.co.id201204sejarah-arbitrase.html, diakses tanggal 1 Desember 2016.
Universitas Sumatera Utara
menyiapkan sebuah institusi Mahkamah Permanen Internasional. Namun, walaupun didirikan oleh LBB, Mahkamah Permanen Internasional, bukanlah organ dari Organisasi Internasional tersebut.
Hingga pada tahun 1945, setelah berakhirnya Perang Dunia II, maka negara-negara di dunia mengadakan konferensi di San Fransisco untuk membentuk Mahkamah Internasional yang baru.
Di San Fransisco inilah, kemudian dirumuskan Piagam PBB dan Statuta Mahkamah Internasional.
37
37
Menurut Pasal 92 Piagam PBB disebutkan bahwa Mahkamah Internasional merupakan organ hukum utama dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Namun sesungguhnya, pendirian
Mahkamah Internasional yang baru ini, pada dasarnya hanyalah merupakan kelanjutan dari Mahkamah Internasional yang lama, karena banyak nomor-nomor dan pasal-pasal yang tidak
mengalami perubahan secara signifikan. Pengangkatan arbitrasi dilakukan oleh negara peserta dan penandatanganan konvensi Den
Haag dengan cara masing-masing mengusulkan empat orang yang diakui kemampuannya di bidang hukum international untuk menjadi anggota panel PCA. Jika para pihak bersengketa setuju
menyerahkan penyelesaian dengan cara ini, maka para pihak masing-masing boleh memilih dua arbitrator dari anggota panel diatas satu diantara dua pilihannya itu dibolehkan
berkewarganegaraan negaranya. Kemudian keempat arbitrator pilihan para pihak bersengketa memilih seorang arbitrator kelima sebagai wasit.
Yurisdiksi Mahkamah tetap arbitrasi bersifat sukarela yaitu meliputi semua kasus yang diserahkan kepadanya oleh negara yang bersengketa, baik melalui perjanjian sebelumnya maupun
cara lain yang ditentukan sendiri oleh mereka. Selain panel arbitrasi yang bersifat tetap, juga dibuat sebuah Code of Rules of Prosedures yang bersifat tetap untuk dipakai bilamana para pihak
gagal memberlakukan peraturan yang telah mereka perjanjikan sebelumnya. Oleh karena Konvensi The Haque 1899 tahun 1907 merupakan konvensi yang menghindari penggunaan perang
dalam penyelesaian sengketa maka cara penyelesaian melalui Permanent Court of Arbitration merupakan salah satu cara penyelesaian secara damai tanpa kekerasan.
https:padmimonang.wordpress.com20121023makalah-sejarah-hukum- internasionaldiakses tanggal 1 November 2016
Universitas Sumatera Utara
Hal serupa dikemukakan juga oleh Brierly, bahwa Mahkamah Tetap Arbitrasi diciptakan oleh Konvensi Den Haag untuk penyelesaian perselisihan antar negara secara damai, yang dibuat
dalam tahun 1899, dan diubah di tahun 1907. Arbitrasi memiliki garis sejarah yang panjang.
38
a. Arbitor Tunggal,
Dikenal sejak zaman Yunani kuno. Akan tetapi Aritrasi modern sebagaimana yang dikenal sekarang ini dimulai sejak adanya Jay Treaty tahun 1794 yang dibuat oleh Inggris dan Amerika
Serikat. Sejak saat itu dikenal tiga tipe arbitrasi ad hoc, yaitu:
b. Komisi Bersama,
c. Komisi Campuran.
39
2. Pengertian Arbitrase Internasional
Kata arbitrase berasal dari kata arbitrare Latin, arbitrage Belanda, arbitration Inggris, schiedspruch Jerman, dan arbitrage Perancis, yang berarti kekuasaan untuk
menyelesaikan sesuatu menurut kebijaksanaan atau damai oleh arbiter atau wasit.
40
Arbitrase adalah salah satu mekanisme alternatif penyelesaian sengketa yang merupakan bentuk tindakan hukum yang diakui oleh undang-undang di mana satu pihak atau lebih
menyerahkan sengketannya, ketidaksepahamannya, ketidakkesepakatannya dengan salah satu pihak lain atau lebih kepada satu orang Arbiter atau lebih arbiter-arbiter
majlisahli yang profesional, yang akan bertindak sebagai hakim atau peradilan swasta yang akan menerapkantata cara hukum perdamaian yang telah disrpakati bersama oleh
para pihak tersebut untuk sampai pada putusan yang final dan mengikat. Menuurt Priyatna Abdulrrasyid mengatakan
41
B. Prosedur Penyelesaian Sengketa Melalui Arbitrase Internasional