10
2.1.4.3. Myoglobin
Besi juga terdapat dalam otot dan sel otot jantung dalam jumlah yang sangat kecil,dimana berguna sebagai sumber oksigen pada saat terjadi luka pada
sel
2.1.4.4.Kompartemen besi jaringan
1,2,9.
Besi jaringan sekitar 6-8mg.Termasuk didalamnya sitokrom dan enzim- enzim yang mengandung besi. Besi jaringan ini lebih kecil kemungkinan untuk
berkurang dibandingkan hemosiderin,feritin dan hemoglobin pada keadaan defisiensi besi.
2.1.4.5.Besi transport
1,217,18
Dari seluruh kandungan besi dalam tubuh,yang merupakan besi transport sekitar 3 mg. Meskipun dalam jumlah yang sangat sedikit tetapi paling
aktif dibandingkan kompartemen besi lainnya,pada keadaan normal turn over 10 kali setiap hari.
Tranferin dan laktoferin merupakan glikoprotein,dimana transferin pengangkut besi dari plasma dan laktoferin mengangkut besi dari susu. Transferin
disintesa di hati dan disekresikan ke plasma. Transferin juga diproduksi di testis dan susunan saraf pusat ,oleh karena itu tempat ini relatif tidak dapat dimasuki
protein pada sirkulasi.
1,2,16,17
2.1.5 . ABSORPSI BESI
1,2,19,20
Tubuh mendapat masukan besi yang berasal dari makanan.Untuk memasukkan besi dari usus ke dalam tubuh diperlukan proses absorpsi. Absorpsi
1,2,18,19
Universitas Sumatera Utara
11
besi paling banyak terjadi pada bagian proksimal duodenum disebabkan oleh pH dari asam lambung dan kepadatan protein tertentu yang diperlukan dalam
absorpsi besi pada epitel usus. Proses absorpsi besi dibagi menjadi 3 fase : 1. Fase luminal
Besi dalam makanan terdapat dalam dua bentuk yaitu: Besi heme : terdapat dalam daging dan ikan,tingkat absorpsinya tinggi,tidak
dihambat oleh bahan penghambat sehingga mempunyai bioavaibilitas tinggi.
Besi non heme : berasal dari tumbuh-tumbuhan ,tingkat absopsinya rendah,dipengaruhi oleh bahan pemacu atau penghambat sehingga
bioaviabilitasnya rendah. Yang tergolong sebagai bahan pemacu absorpsi besi adalah meat factor
dan vitamin C,sedangkan yang tergolong bahan penghambat ialah tanat,phytat dan serat fiber. Dalam lambung karena pengaruh asam
lambung maka besi dilepas dari ikatannya dengan senyawa lain. Kemudian terjadi reduksi dari besi bentuk ferri ke ferro yang siap untuk diserap.
2. Fase mukosal Penyerapan besi terjadi terutama melalui mukosa doudenum dan jejenum
proksimal. Penyerapan terjadi secara aktif melalui proses yang sangat kompleks dan terkendali. Besi dipertahankan dalam keadaan terlarut oleh
pengaruh asam lambung. Sel absorptif terletak pada puncak villi usus apical sel. Pada brush border dari sel absorptif, besi ferri dikonversi
menjadi besi ferro oleh enzim ferroreduktase, mungkin dimediasi oleh protein duodenal cytocrome b-like DCYTB. Transport melalui membran
difasilitasi oleh divalent metal tranporter DMT 1,disebut juga Nramp 2.
Universitas Sumatera Utara
12
Setelah besi masuk dalam sitoplasma,sebagian disimpan dalam bentuk feritin,sebagian diloloskan melalui basolateral transporter ferroportin
disebut juga sebagai IREG 1 ke dalam kapiler usus. Pada proese ini terjadi reduksi dari ferri menjadi ke ferro oleh enzim ferroreduktase antara lain
oleh hepaestin,identik dengan seruloplasmin pada metabolisme tembaga kemudian besi ferri diikat oleh apotransferin dalam kapiler usus. Besi
heme diabsorpsi melalui proses yang berbeda mekanismenya,belum diketahui dengan jelas. Besi heme dioksidasi menjadi hemin,kemudian
diabsorpsi secara utuh diperkirakan melalui suatu reseptor. Absorpsi heme jauh lebih efisien dibandingkan dengan besi non heme. Besar kecilnya besi
yang ditahan dalam eritrosit atau diloloskan ke basolateral diatur oleh set point yang sudah diset saat enterosit berada pada dasar
Lieberkuhn,kemudian pada waktu pematangan bermigrasi ke arah puncak vili sehingga siap sebagai sel absortif.
3. Fase korporal Besi setelah diserap oleh enterosit epitel usus ,melewati bagian basal
epitel usus memasuki kapiler usus,kemudian dalam darah diikat oleh apotransferin menjadi transferin. Transferin akan melepaskan besi pada sel
RES melalui proses pinositosis.Satu molekul transferin dapat mengikat maksimal dua molekul besi. Besi yang terikat pada tranferin Fe2-Tf akan
diikat oleh reseptor tranferin transferin receptor = Tfr yang terdapat pada permukaan sel, terutama sel normoblast.Kompleks Fe2-Tf-Tfr akan
terlokalisir pada suatu cekungan yang dilapisi oleh klatrin clathrin-coated- pit, cekungan ini mengalami invaginasi sehingga melepaskan ikatan besi
dengan transferin.Besi dalam endosom akan dikeluarkan ke sitoplasma
Universitas Sumatera Utara
13
dengan bantuan DMT1,sedangkan ikatan apotransferin dan reseptor mengalami siklus kembali ke permukaan sel dan dapat dipergunakan
kembali.
2.1.6. MEKANISME REGULASI ABSORPSI BESI