2. Kausal
Pada  penderita  invaginasi  yang  lebih  besar  lebih  dua  tahun adanya  kelainan  usus  sebagai  penyebab  invaginasi  seperti  :  inverted
Meckel’s diverticulum, polip usus, leiomioma, leiosarkoma, hemangioma, blue rubber blep nevi, lymphoma, duplikasi usus.
Gross  mendapatkan  titik  awal  invaginasi  berupa  :  divertikulum
Meckel, polip,duplikasi usus dan lymphoma pada 42 kasus dari 702 kasus invaginasi anak.
Ein’s  dan  Raffensperger,  pada  pengamatannya  mendapatkan
“Specific  leading  points”  berupa  eosinophilik,  granuloma  dari  ileum, papillary  lymphoid  hyperplasia  dari  ileum  hemangioma  dan  perdarahan
submukosa  karena  hemophilia  atau  Henoch’s  purpura.  Lymphosarcoma sering  dijumpai  sebagai  penyebab  invaginasi  pada  anak  yang  berusia
diatas enam tahun. Invaginasi  dapat  juga  terjadi  setelah  laparotomi,  yang  biasanya
timbul  setelah  dua  minggu  pasca  bedah,  hal  ini  terjadi  akibat  gangguan peristaltik usus, disebabkan manipulasi usus  yang kasar dan  lama, diseksi
retroperitoneal yang luas dan hipoksia lokal.
2.1.4. Klasifikasi
Berdasarkan lokasi dibagi dalam 5 tipe, yaitu: 1. Ileo-ileal
2. Ileo-colica 3. Ileo-ileocolica
4. Colo-colica 5. Appendical-colica
2.1.5. Manifestasi Klinis
Pada  kasus-kasus  yang  khas,  nyeri  kolik  hebat  yang  timbul  mendadak, hilang timbul, sering muncul dan disertai dengan rasa sakit  yang menggelisahkan
serta  menangis  keras  pada  anak  yang  sebelumnya  sehat.  Pada  awalnya,  bayi
Universitas Sumatera Utara
mungkin dapat berhenti menangis tetapi jika invaginasi tidak cepat ditangani bayi menjadi  semakin  lemah  dan  lesu.  Akhirnya  terjadi  keadaan  seperti  syok  dengan
kenaikan suhu tubuh sampai 41 C, nadi menjadi lemah-kecil, pernafasan menjadi dangkal, dan  nyeri dengan suara rintihan. Muntah terjadi pada kebanyakan  kasus
dan  biasanya  pada  bayi  lebih  sering  pada  fase  awal.  Pada  fase  lanjut,  muntah disertai  dengan  empedu.  Tinja  dengan  gambaran  normal  dapat  dikeluarkan  pada
beberapa  jam  pertama  setelah  timbul  gejala  kemudian  pengeluaran  tinja  sedikit bahkan tidak ada, dan flatus jarang atau tidak ada. Darah umumnya keluar pada 12
jam pertama, tetapi kadang-kadang tidak  keluar  sampai 1-2 hari. Didapati bahwa 60 bayi mengeluarkan tinja bercampur darah berwarna merah serta mukus.
2.1.6. Patologi
Invaginasi  yang  paling  sering  terjadi  adalah  ileo-colica,  diikuti  ileo- ileocolica,  colo-colica,  dan  appendical-colica.  Bagian  atas  usus  yang  disebut
intususeptum  mengalami  invaginasi  ke  bawah,  intususipiens  sambil  menarik mesentriumnya  bersama-sama  memasuki  lumen  yang  pembungkusnya.  Pada
mulanya terdapat suatu konstriksi mesentrium sehingga menghalangi aliran balik vena,  selanjutnya  terjadi  pembengkakan  akibat  edema  dan  perdarahan  mukosa
yang menghasilkan tinja mengandung darah, kadang–kadang mengandung mukus lendir. Pada beberapa kasus invaginasi dapat mengenai hingga kolon tranversum
desendens  dan  sigmoid  bahkan  ke  anus  pada  kasus  yang  tidak  ditangani.  Setelah invaginasi  ditatalaksana,  maka  bagian  usus  akan  terlihat  edema  dan  menebal,
sering  disertai  lekukan  pada  permukaan  serosa  yang  menggambarkan  asal  dari kerusakan  tersebut.  Kebanyakan  invaginasi  tidak  menimbulkan  strangulasi  usus
dalam 24 jam pertama, tetapi selanjutnya mengakibatkan gangren usus dan syok.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. Gambar skematis anatomi dari invaginasi 2.1.7. Diagnosis
Untuk menegakkan
diagnosis invaginasi
dilakukan anamnese,
pemeriksaan fisik, rontgen, dan reposisi enema barium : 1. Anamnesa
Dengan  keluarga  mengetahui  gejala-gejala  yang  timbul  dari  riwayat pasien sebelum timbulnya  gejala, misalnya  sebelum sakit, anak memiliki riwayat
dipijat, diberi makanan padat pada umur anak dibawah 4 bulan. 2. Pemeriksaan fisik
Pada  inspeksi  sulit  sekali  membedakan  prolapsus  rektum  dari  invaginasi. Pada  invaginasi  didapati  invaginatum  bebas  dari  dinding  anus,  sedangkan
prolapsus berhubungan secara sirkuler dengan dinding anus. Pada palpasi teraba sausage shape, suatu massa yang posisinya mengikuti
garis  usus  colon  ascendens  sampai  ke  sigmoid  dan  rektum.  Massa  tumor  sukar diraba bila berada di belakang hepar atau pada dinding yang tegang.
Pada perkusi pada tempat invaginasi terkesan suatu rongga kosong. Pada  auskultasi  bising  usus  terdengar  meninggi  selama  serangan  kolik
menjadi normal kembali saat tidak terjadi serangan.
Universitas Sumatera Utara
Bila  invaginasi panjang  hingga ke daerah rektum pada pemeriksaan colok dubur  akan  teraba  ujung  invaginasi  seperti  porsio  uterus  disebut  pseudoporsio.
Pada sarung tangan terdapat lendir dan darah. 3. Pemeriksaan Rontgen
Foto  polos  abdomen  dapat  memperlihatkan  padatan  di  daerah  invaginasi. Rontgen  dilakukan  dalam  2  arah,  posisi  supine  dan  lateral  dekubitus  kiri.  Posisi
lateral dekubitus kiri, dimana posisi pasien yang dibaringkan dengan bagian kiri di atas  meja  dan  sinar  dari  arah  mendatar.  Dengan  posisi  ini,  selain  untuk
mengetahui  invaginasi  juga  dapat  mendeteksi  adanya  perforasi.  Gambaran  X-ray pada  invaginasi  ileo-colica  memperlihatkan  daerah  bebas udara  yang  fossa  iliaca
kanan karena terisi massa. Pada invaginasi tingkat lanjut kelihatan air fluid levels.
A B
Gambar  2.  Foto  polos  abdomen;  A,  tampak  bayangan  massa  tanda  panah merupakan  bagian  usus  yang  masuk  ke  lumen  usus  proksimal.  B,  invaginasi
lanjut, sudah tampak tanda-tanda obstruksi.
Universitas Sumatera Utara
4. Reposisi Barium Enema Reposisi  hidrostatik  dengan  cara  memasukkan  barium  melalui  anus
menggunakan kateter dengan tekanan hidrostatik tidak boleh melewati satu meter air dan tidak boleh dilakukan pengurutan atau penekanan manual di perut sewaktu
dilakukan  reposisi  hidrostatik,  reposisi  barium  enema  ini  dapat  dilakukan bersamaan  pemeriksaan rontgen dilakukan,  namun dengan syarat keadaan umum
mengizinkan,  tidak  ada  gejala  dan  tanda  rangsangan  peritoneum,  anak  tidak toksik,  dan  tidak  terdapat  obstruksi  tinggi.  Pengelolaan  berhasil  jika  barium
terlihat memasuki ileum.
A                                                            B
Gambar. 3. A, Colon in loop pada invaginasi, bagian usus masuk hingga leksura lienalis, B.Invaginasi di daerah colon ascenden.
Universitas Sumatera Utara
2.1.8. Penatalaksaan