BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
Berdasarkan  hasil  penelitian  yang  dilakukan  di  Rumah  Sakit  Umum  Pusat Haji Adam Malik Medan diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Jumlah penderita invaginasi pada anak di RSUP Haji Adam Malik Medan
periode Januari 2011 sampai Desember 2014 sebesar 52 anak. 2.
Jenis kelamin anak  yang menderita invaginasi di RSUP Haji Adam Malik Medan periode 2011-2014 paling banyak pada anak  laki -  laki sebesar 30
57,6 dan pada perempuan 22 42,4. 3.
Umur  anak  yang  mederita  invaginasi  di  RSUP  Haji  Adam  Malik  Medan paling  banyak  pada  usia  di  bawah  1  1  tahun,  yaitu  12  23,1  kasus
pada usia 1-4 bulan, 16 30,1 kasus pada usia 5-8 bulan, 9 17,3 pada usia 9-11 bulan, 6 11,5 kasus pada usia 1-4 tahun, 3 5,8 kasus pada
usia 5-8 tahun, dan 6 11,5 kasus pada usia 9-11 tahun. 4.
Status  gizi  anak  yang  menderita  invaginasi  di  RSUP  Haji  Adam  Malik Medan,  yaitu  30  57,8  kasus  memiliki  gizi  baik,  8  15,4  kasus
memiliki status gizi sedang, 14 26,8 kasus memiliki status gizi buruk. 5.
Jenis  Invaginasi  anak  yang  menderita  invaginasi  di  RSUP  Haji  Adam Malik  Medan  paling  banyak  adalah  kasus  ileo-ileal  dengan  6  11,5,
kasus  ileo-colica  27  51,9,    ileo-ileocolica  12  23,1,    kasus  colo- colica 7 13,5.
Universitas Sumatera Utara
6.2 Saran
Adapun  saran  yang  dapat  diberikan  peneliti  berkaitan  dengan  penelitian  ini adalah
1. Berdasarkan  hasil  penelitian  menggambarkan  bahwa  banyak  kejadian
invaginasi  pada  anak  dengan  usia  di  bawah  1  tahun,  sehingga  orangtua sebaiknya  meningkatkan  pengetahuan  dan  informasi  tetang  karakteristik
invaginasi. 2.
Pihak  pemerintah  dan  petugas  kesehatan  bekerjasama  untuk  menyusun upaya  tentang  segera  membawa  anak  yang  menderita  invaginasi  agar
tidak  ada  keterlambatan  dalam  menangani  invaginasi  yang  dapat menimbulkan komplikasi atau kematian.
3. Diharapkan  kepada  RSUP  Haji  Adam  Malik  Medan  pada  bagian  rekam
medik,  agar  dapat  memasukkan  data  ke  sistem  komputer  secara  lengkap dan  tepat  untuk  dapat  mempermudah  dalam  pencarian  data,  kesalahan
dalam  membuat  kode  rekam  medis  dapat  dihindari,  dan  tidak  ada penggandaan rekam medik.
4. Petugas  kesehatan  dalam  melakukan  tindakan  medis  dapat  memberikan
informasi serta edukasi, dan motivasi bagi ibu tentang kejadian invaginasi pada anak.
5. Sebaiknya  tempat  pengambilan  sampel  yang  diambil  lebih  banyak
sehingga  sampel  yang  didapatkan  lebih  banyak,  waktu  pelaksaan  lebih lama,  dan  penelitian  dilaksanakan  di  beberapa  rumah  sakit  agar  dapat
mewakili data di Medan 6.
Masih  banyak  kekurangan  dalam  penelitian  ini,  oleh  karena  itu  bagi peneliti  selanjutnya  diharapkan  dapat  meneliti  tentang  faktor-faktor  lain
yang berhubungan dengan penyakit invaginasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Invaginasi 2.1.1 Definisi