Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.3. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penderita invaginasi pada anak di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan periode 2011-2014. Dengan menganalisa data menggunakan Statistical Package for the Social Science, version 17. Pada 52 kejadian anak yang menderita invaginasi ditemukan karakteristik berdasarkan jenis kelamin, dijumpai laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan perempuan pada kasus invaginasi anak dengan perbandingan 30 57,6 berbanding 22 42,4. Keadaan ini sama dengan ditemukan pada penelitian yang dilakukan oleh Sapan 1987, dimana perbandingan jenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan kejadian pada anak laki-laki lebih besar daripada perempuan. Hal tersebut juga dilaporkan oleh World Health Organization pada tahun 2007 di Medan bahwa kejadian invaginasi pada anak lebih banyak pada anak laki-laki daripada perempuan, tetapi Yogyakarta memperlihatkan bahwa kejadian invaginasi pada anak memiliki jumlah yang sama. Sehingga jenis kelamin dapat dijadikan sebagai karakteristik untuk mengetahui invaginasi. Berdasarkan umur dijumpai paling banyak kasus invaginasi pada anak di bawah 1 tahun, yaitu 23,1 1-4 bulan dengan jumlah 12 anak, 30,1 5-8 bulan dengan jumlah 16 anak, dan 17,3 9-11 bulan dengan jumlah 9 anak. Sedangkan anak di atas usia 1 tahun, yaitu 11,5 1-4 tahun dengan jumlah 6 anak, 5,8 5-8 tahun dengan jumlah 3 anak, dan 11,5 9-11 tahun dengan jumlah 6 anak. Kejadian ini memperlihatkan bahwa kejadian invaginasi pada anak banyak pada usia di bawah 1 tahun. Hal yang sama dijumpai pada laporan World Health Organization 2007 dimana paling banyak pada kelompok anak di bawah 1 tahun, yaitu di kota Medan 95 , kota Jakarta 86, dan kota Yogyakarta 61. Sehingga usia dapat dijadikan sebagai salah satu karakteristik untuk mengetahui terjadinya invaginasi pada anak. Berdasarkan status gizi, dijumpai paling banyak pada anak yang menderita invaginasi,yaitu status gizi baik 57,8 30 anak, kemudian diikuti status gizi buruk 26,8 14 anak, dan status gizi sedang dengan persentase 15,4 8 anak. Hal yang telah didapatkan tersebut sesuai dengan Pickering 2000 penderita Universitas Sumatera Utara biasanya mempunyai status gizi baik. Sehingga status gizi pada anak dapat dijadikan sebagai karakteristik terjadinya invaginasi pada anak. Berdasarkan jenis invaginasi, dijumpai paling banyak jenis invaginasi pada anak yang menderita invaginasi, yaitu ileo-colica dengan 51,9 27 anak, ileo-ileocolica dengan 23,1 12 anak, colo-colica dengan 13,5 7 anak, ileo- ileal dengan 11,5 6 anak, dan hasil pada appendical-colica tidak ditemukan. Hasil yang ditemukan mendekati dengan penelitian oleh Sapan 1987, dengan persentase terbanyakpada ileo-colica yaitu 75, diikuti ileo-ileocolica sebesar 15, dan sisanya 10. Sehingga jenis invaginasi dapat dijadikan sebagai karakteristik anak yang menderita invaginasi. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Jumlah penderita invaginasi pada anak di RSUP Haji Adam Malik Medan periode Januari 2011 sampai Desember 2014 sebesar 52 anak. 2. Jenis kelamin anak yang menderita invaginasi di RSUP Haji Adam Malik Medan periode 2011-2014 paling banyak pada anak laki - laki sebesar 30 57,6 dan pada perempuan 22 42,4. 3. Umur anak yang mederita invaginasi di RSUP Haji Adam Malik Medan paling banyak pada usia di bawah 1 1 tahun, yaitu 12 23,1 kasus pada usia 1-4 bulan, 16 30,1 kasus pada usia 5-8 bulan, 9 17,3 pada usia 9-11 bulan, 6 11,5 kasus pada usia 1-4 tahun, 3 5,8 kasus pada usia 5-8 tahun, dan 6 11,5 kasus pada usia 9-11 tahun. 4. Status gizi anak yang menderita invaginasi di RSUP Haji Adam Malik Medan, yaitu 30 57,8 kasus memiliki gizi baik, 8 15,4 kasus memiliki status gizi sedang, 14 26,8 kasus memiliki status gizi buruk. 5. Jenis Invaginasi anak yang menderita invaginasi di RSUP Haji Adam Malik Medan paling banyak adalah kasus ileo-ileal dengan 6 11,5, kasus ileo-colica 27 51,9, ileo-ileocolica 12 23,1, kasus colo- colica 7 13,5. Universitas Sumatera Utara