Gejala dan tanda kala dua persalinan: a Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi; b Ibu merasakan adanya peningkatan
tekanan pada rectumdan atau vaginanya; c Perineum menonjol; d Vulva-vagina dan sfingter ani membuka; e Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah
APN,2012. Pada saat hisdatang kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan
perineum meregang. Dengan his dan mengedan yang terpimpin, akan lahir kepala, diikuti oleh seluruh badan janin Mochtar,2012.
C. Faktor-faktorTerjadinya Ruptur Perineum
Ruptur perineum disebabkan oleh faktor yang mencakup paritas, jarak kelahiran, berat badan lahir, dan riwayat persalinan yang mencakup ekstraksi
cuman, ekstraksi vakum dan episiotomi.
1. Paritas
Persalinan adalah anak yang dilahirkan seorang ibu. Jumlah anak yang dilahirkan berpengaruh terhadap kesehatan ibu. Menurut Notoadmojo, dikatakan
bahwa terdapat kecendrungan kesehatan ibu yang berparitas rendah lebih baik dari yang berparitas tinggi. Paritas dapat dibedakan menjadi primipara, multipara dan
grandemultipara Prawirohardjo,2009. a.
Primipara adalah seorang wanitayang melahirkan bayi hidup untuk pertama kalinya.
b. Multipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi viable beberapa kali
sampai 5 kali. c.
Grandemultipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi 6 kali ataulebih, hidup ataupun mati Mochtar, 2012.
Robekan perineum terjadi hampir semua persalinan pertama dan tidak jarangjuga pada persalinan berikutnya Soepardiman,2009. Pada ibu dengan paritas satu atau
ibu primipara memiliki resiko lebih besar untuk mengalamirobekan perineum daripada ibu dengan paritas lebih dari satu. Hal ini dikarenakan karena jalan lahir
yang pernah dilalui oleh kepala bayi sehingga otot – otat perineum belum meregang.
2. Jarak Kalahiran
Jarak kelahiran adalah rentang waktu antara kelahiran anak sekarang dengan kelahiran anak sebelumnya. Jarak kelahiran kurang dari dua tahun tergolong
resiko tinggi karena dapat menimbulkan komplikasi pada persalinan. Jarak kelahiran 2-3 tahun merupakan jarak kelahiran yang lebih aman bagi ibu dan
janin. Begitu juga dengan keadaan jalan lahir yang mungkin pada persalinan terdahulu mengalami robekan perineumderajat tiga dan empat, sehingga proses
pemulihanbelum sempurna dan robekan perineum dapat terjadi Depkes dalam Rosdiana, 2013.
Menurut pendapat ambarwati jarak kehamilan sebaiknya lebih dari 2tahun. Jarak kahamilan yang terlalu dekat menyebabkan ibu punya kembali kondisi
sebelumnya Ambarawati dalam Rifida, 2012.
3. Partus Presipitatus
Partus presipitatus adalah persalinan yang terlalu cepat yakni kurang dari 3 jam. Sehingga sering petugas belum siap untuk menolong persalinan dan ibu
mengejan kuat dan tidak terkotrol, kepala janin terjadi defleksi terlalu cepat. Keadaan ini memperbesar kemungkinan terjadinya ruptur perineum
Mochtar,1998.
Laserasi spontan pada vagina atau perineum dapat terjadi saat kepala dan bahu dilahirkan.Kejadian laserasi akan meningkat jika bayi dilahirkan terlalu
cepat dan tidak terkendali. Partus presipitatus dapat menyebabkan terjadinya ruptur perineum bahkan robekan serviks yang dapat mengakibatkan perdarahan
pascapersalinan Saifuddin,2008.
4. Partus Lama
Partus lama adalah bila persalinan berlangsung lebih dari 24 jam pada primigravida dan 18 jam bagi multigravida Oxorm,2010. Parus lama dapat
menimbulkan bahaya baik bagi ibu maupun janin, beratnya cidera makin meningkat dengan semakin lamanya proses persalinan seperti meningkatnya
insiden atonia uteri, laserasi, dan perdarahan lainnya yang merupakan penyebab
utama kematian ibu Oxorm,1996. 5. Berat Badan Bayi
Menurut Winkjosastro berat badan lahir pada janin yang berat badannya melebihi 4000 gram akan menimbulkan kesukaran persalinan, apabila
dijumpapada kepala yang besar atau kepala yang lebih keras dapat menyebabkan ruptur perineum Kutipan Gea, 2013.
Menurut Sylviati2008, barat badan lahir dapat diklasifikasikan menjadi: a.
Bayi besar adalah bayi dengan berat lebih dari 4000 gram b.
Bayi berat lahir cukup yaitu bayi dengan lahir lebih dari 2500 – 4000 gram. c.
Bayi berat lahir dengan adalah bayi dengan berat lahir dibawah2500 gram.Berat badan janin dapat mengakibatkan terjadinya ruptur perineum yang
pada berat badan janin diatas 3500 gram, karena resiko trauma partus melalui vagina seperti distosia bahu dan kerusakan jaringan lunak pada ibu. Perkiraan
berat janin tergantung pada pemeriksaan klinik atau ultrasonografi dokter atau