apakahbarang yang dibeli termasukstocked,make to order, atau engineer to order products.
c. Make, yaitu proses untuk mentransformasi bahan bakukomponen
menjadiproduk yang diinginkan pelanggan. Kegiatan make atau produksi bisadilakukan atas dasar ramalan untuk memenuhi target stok make to stock,
atas dasar pesanan make to order, atauengineer to order. Proses yang terlibat disini antara lain adalah penjadwalan produksi, melakukan kegiatan produksi
dan melakukan pengetesan kualitas, mengelola barangsetengah jadi work in process
, memelihara fasilitas produksi, dansebagainya. d.
Deliver,yangmerupakan proses untuk memenuhi permintaan terhadap barangmaupun jasa. Biasanya meliputi order management, transportasi,
dandistribusi. Proses yang terlibat diantaranya adalah menangani pesanan daripelanggan, memilih perusahaan jasa pengiriman, menangani kegiatan
pergudangan produk jadi, dan mengirim tagihan ke pelanggan. e.
Return, yaitu proses pengembalian atau menerima pengembalian produkkarena berbagai alasan. Kegiatan yang terlibat antara lain identifikasi
kondisiproduk, meminta otorisasi pengembalian cacat, penjadwalan pengembalian, dan melakukan pengembalian. Post-delivery customer support
juga merupakan bagian dari proses return.
3.3. Konsep Risiko dan Manajemen Risiko
Tempat yang logis untuk memulai adalah menjelaskan apa yang dimaksud dengan risiko, terutama karena konsep ini dapat didefinisikan dengan berbagai
Universitas Sumatera Utara
cara. Salah satu perspektif umum hanya mengatakan bahwa risiko adalah situasi yang melibatkan paparan bahaya atau kerugian. Perspektif lain mengambil
langkah lebih lanjut dengan menambahkan bahwa risiko adalah probabilitas atau ancaman kerusakan, cedera, kewajiban, kehilangan, atau kejadian negatif lainnya
yang disebabkan oleh kerentanan eksternal atau internal dan yang dapat dihindari melalui tindakan preventif. Pandangan lain menyatakan bahwa risiko adalah efek
dari ketidakpastian pada tujuan. Risiko juga dapat dilihat, setidaknya sebagian, sebagai ketidakmampuan untuk memanfaatkan kesempatan. Untuk tujuan kita,
kita mendefinisikan risiko sebagai kemungkinan terwujudnya konsekuensi yang tidak diharapkan atau tidak diinginkan yang mengarah ke hasil yang tidak
dikehendaki seperti kehilangan, cedera, kerusakan, atau kehilangan kesempatan Schlegel dan Trent, 2015.
Sebagian besar pengamat risiko percaya bahwa ketika risiko menjadi kenyataan, sesuatu yang buruk biasanya terjadi. Tidak mengherankan, manajer
supply chain hampir selalu melihat risiko sebagai sesuatu yang harus dihindari.
Sebaliknya, pengusaha melihat risiko melalui lensa yang berbeda. Mereka melihat risiko dari segi kesempatan terbalik dan kesempatan yang hilang ketika gagal
untuk bertindak. Untuk orang-orang, pengambilan risiko kreatif penting untuk setiap tujuan yang mana taruhan tinggi. Berpikir bahwa risiko merusak, tentu
saja, tapi mungkin lebih boros adalah hati-hati dalam berpikir, yang mendorong kelambanan dan mempromosikan kegagalan untuk merebut kesempatan.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Supply Chain Risk Management
Apa yang dimaksud dengan Supply Chain Risk Management SCRM? Definisi sebagian mencerminkan disiplin seorang profesional atau di mana
mereka berada dalam rantai pasokan. Di ruang teknologi informasi, National Institute for Standards and Technology
mendefinisikan supply chain risk management
sebagai praktek multidisiplin dengan sejumlah proses perusahaan yang saling berhubungan, bila dilakukan dengan benar, akan membantu
departemen dan lembaga mengelola risiko menggunakan produk teknologi informasi dan layanan. MITRE, perusahaan yang menyediakan jasa rekayasa dan
teknis kepada pemerintah federal, mendefinisikan SCRM sebagai suatu disiplin yang membahas ancaman dan kerentanan dari informasi yang diperoleh secara
komersial dan teknologi komunikasi di dalam dan digunakan oleh informasi pemerintahan dan sistem senjata. Melalui SCRM, insinyur sistem dapat
meminimalkan risiko untuk sistem dan komponen yang diperoleh dari sumber- sumber yang tidak dipercaya atau diidentifikasi sebagai bahan dan komponen
rendah. Perspektif ketigamengatakan Supply Chain Risk Management SCRM
adalah pelaksanaan strategi untuk mengelola risiko yang luar biasa di sepanjang rantai pasokan melalui penilaian risiko yang terus menerus dengan tujuan
mengurangi kerentanan dan memastikan keberlanjutan. Salah satu cara untuk melihat supply chain risk management adalah untuk
menganggapnya sebagai persimpangan antara supply chain management dan risk management
. Satu hal yang kita ketahui tentang SCRM adalah bahwa tidak ada
Universitas Sumatera Utara
definisi yang standar. Ini adalah salah satu indikator bahwa SCRM adalah disiplin yang masih berkembang Schlegel dan Trent, 2015.
3.5. Konsep- Konsep Risiko