63
Alasan peneliti banyak memilih responden yang berprofesi sebagai petani karena diharapkan dapat mewakili penduduk Desa Johar yang sebagian besar
bermata pencaharian petani atau pekebun. Terdapatnya Ibu Rumah Tangga juga diharapkan dapat mewakili penduduk, dikarenakan sebagian besar Ibu Rumah
Tangga yang menjadi responden memiliki suami yang berprofesi sebagai petani.
5.2 Respon Masyarakat Terhadap Program-Program Pembangunan yang
Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD di Desa Johar
Alokasi Dana Desa ADD merupakan salah satu bentuk transfer dana dari Pemerintah yaitu sebesar 10 dari dana perimbangan Pemerintahan Pusat dan
daerah, yang diterima oleh masing-masing Pemerintah KabupatenKota yang kemudian diteruskan ke Pemerintahan Desa. Alokasi Dana Desa sendiri memiliki
prinsip pengelolaan yang transparan, akuntabel dan partisipatif, dimana pelaksanaan bersifat terbuka dan masyarakat desa itu sendiri yang memiliki peran utama dalam
pengelolaan dana tersebut. Alokasi Dana Desa juga bertujuan untuk meningkatkan aspek pembangunan prasarana fisik maupun non-fisik dalam rangka mendorong
tingkat partisipasi masyarakat untuk pemberdayaan taraf hidupnya. Maka penting untuk melihat seperti apa respon masyarakat terhadap program-program
pembangunan yang bersumber dari Alokasi Dana Desa. Berdasarkan data yang dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara untuk
dapat menganalisis seperti apa respon masyarakat terhadap program-program pembangunan yang bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD di Desa Johar
Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang. analisis terhadap respon ini dapat dilihat melalui indikator persepsi, sikap, dan partisipasi. Akan tetapi
sebelumnya perlu dipaparkan hasil angket yang menggabarkan distribusi responden
Universitas Sumatera Utara
64
berdasarkan pengetahuannya terhadap Alokasi Dana Desa ADD sebagai syarat
responden menjadi sampel dalam penelitian ini. Tabel 15
Distribusi Responden Berdasarkan Informasi Mengenai Program Alokasi Dana Desa ADD
No Kategori
Frekuensi Presentase
1. 2.
Mengetahui Kurang Mengetahui
31 12
72.10 27.90
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 15 dapat dilihat sebagian besar responden mengetahui apa yang dimaksud dengan Alokasi Dana Desa ADD sebanyak 72.10 dan yang
kurang mengetahui sebanyak 11 orang responden 27.90 , banyaknya responden yang mengetahui tentang Alokasi Dana Desa ADD dikarenakan pengetahuan yang
mereka dapatkan dari berita di media-media mengenai ADD yang juga diperloeh melalui interaksi masyarakat melalui diskusi dan musyawarah yang dilakukan oleh
Pemerintahan Desa mengenai pemanfaatan ADD. Adapun diketahui bahwa semua responden tidak tergolong dalam masyarakat yang tidak mengetahui mengenai
Alokasi Dana Desa ADD, maka responden layak menjadi sampel penelitian. Dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa ADD, Pemerintahan Desa Johar
membuat beberapa program pembangunan yang bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD. Adapun untuk melihat bagaimana pengetahuan responden mengenai
program dalam pemanfaatan dana ADD, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
65
Tabel 16 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Program-Program
Pembangunan yang bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD No
Kategori Frekuensi
Presentase
1. 2.
Mengetahui Kurang Mengetahui
36 7
83.72 16.28
Jumlah 43
100 Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 16 dapat dilihat bahwa 83.72 responden mengetahui program-program pembangunan yang bersumber dari Alokasi Dana Desa.
Banyaknya responden yang mengetahui dikarenakan interaksi responden dan juga ada yang mengikuti diskusi ataupun Musyawarah Desa terkait program-program
pembangunan yang bersumber dari Alokasi Dana Desa. Seperti halnya pernyataan salah satu responden berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Sariah 40 tahun
mengatakan “yang ibu tahu hanya pembuatan rabat beton, saluran beton dan pembinaan Posyandu, karena ibu juga salah satu pengurus Posyandu di Desa Johar
ini ”. Adapun diketahui bahwa semua responden tidak ada yang tidak mengetahui
mengenai program-program pembangunan yang bersumber dari Alokasi Dana Desa, maka responden layak menjadi sampel penelitian.
5.2.1 Persepsi Responden Terhadap Program-Program Pembangunan yang bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD
Salah satu indikator untuk menilai respon dalam penelitian ini adalah dengan melihat persepsi responden terhadap program-program pembangunan yang
bersumber dari Alokasi Dana Desa, yang dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
66
Tabel 17 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Program
Pembangunan Saluran Beton yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD No
Kategori Frekuensi
Presentase
1. 2.
Mengetahui Kurang Mengetahui
37 6
86.05 13.95
Jumlah 43
100 Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 17 dapat diiketahui bahwa mayoritas responden mengetahui mengenai Program Pembangunan Saluran Beton yang bersumber dari
Alokasi dana Desa sebanyak 86,05. Besarnya sebaran responden yang mengetahui program tersebut dikarenakan program pembangunan fisik tersebut yang merupakan
pembangunan fisik sehingga memiliki dampak yang langsung dirasakan masyarakat di Desa Joahar, sehingga secara langsung menjadi bahan pembicaraan masyarakat
Desa Johar secara luas. Adapun responden yang kurang mengetahui hanya 13.95, seperti halnya
apa yang menjadi pernyataan dari salah satu responden dari hasil wawancara dengan Bapak Mahmuddin 37 tahun yang
megatakan: “ada yang bilang kalau saluran beton itu proyek dari pemerintah, ada juga yang bilang kalau itu program dari Dana
Desa itu ”. Berasarkan penelitian saya, sifat ragu-ragu responden tersebut
dikarenakan hanya mendengar sedikit kabar dari para tetangga dan kurangnya berinteraksi dengan antar sesama masyarakat di Desa Johar.
Universitas Sumatera Utara
67
Tabel 18 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Program
Pembangunan Rabat Beton yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD No
Kategori Frekuensi
Presentase
1. 2.
Mengetahui Kurang Mengetahui
39 4
90.70 9.30
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 18 dapat diketahui bahwa mayoritas responden yakni 90.70 mengetahui mengenai Program Pembangunan Rabat Beton yang bersumber
dari Alokasi Dana Desa ADD. Adapun responden yang kurang mengetahui hanya 9.30 . Besarnya sebaran responden yang mengetahui program tersebut dikarenakan
penduduk Desa Johar yang telah menggunakan fasilitas rabat beton yang baru saja dibangun dan mendapatkan informasi menegenai sumber pembangunan fisik
tersebut.
Tabel 19 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Program Anggaran
Belanja Administrasi Desa yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD No
Kategori Frekuensi
Presentase
1. 2.
3. Mengetahui
Kurang Mengetahui Tidak Mengetahui
26 16
1 60.47
37.20 2.33
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Universitas Sumatera Utara
68
Berdasarkan tabel 19 dapat dilihat bahwa mayoritas responden mengetahui mengenai Program Anggaran Belanja Administrasi Desa yang bersumber dari
Alokasi Dana Desa ADD, yakni sebesar 60.47. Hal ini dikarenakan responden mengikuti Musyawarah Desa dan suka membahas tentang pemanfaatan dana ADD
dengan Pemerintahan Desa. Seperti jawaban dari salah satu responden dari hasil wawancara dengan Bapak Hermanto 39 tahun yang
mengatakan: “bapak sangat suka membahas program-program yang dilakukan Desa dalam memanfaatkan dana
ADD ini, karena bapak memang mengikuti perkembangan dari mulai dana ADD ini diturunkan, kita sebagai masyarakat tentu juga harus memantau bagaimana
pelaksanaannya di Desa ”. Sedangkan responden yang kurang mengetahui ada
sebesar 37.20, dikarenakan masih mendengar kabar-kabar sesekali saja dan tidak yakin dengan jawabannya. Adapun responden yang tidak mengetahui hanya 2.33,
dikarenakan tidak pernah mendengar bahwa dana ADD juga digunakan untuk Anggaran Belanja Administrasi Desa.
Tabel 20 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Program Badan
Usaha Milik Desa BUMDes yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD No
Kategori Frekuensi
Presentase
1. 2.
Mengetahui Kurang Mengetahui
28 15
65.12 34.88
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 20 dapat diketahui bahwa mayoritas responden mengetahui mengenai Program Badan Usaha Milik Desa BUMDes yang bersumber dari
Alokasi Dana Desa ADD, yakni sebesar 65.12. Hal tersebut dikarenakan
Universitas Sumatera Utara
69
Sebagian besar responden mengetahui bahwa BUMDes telah berjalan dalam bentuk usaha sewa tenda yang bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD, dimana tenda
tersebut juga telah kerap digunakan dalam acara-acara masyarakat di Desa Johar, sehingga banyak responden yang mengetahui walaupun ada juga responden yang
mengetahui dari Musyawarah Desa. Sedangkan 34.88 responden yang kurang mengetahui, dikarenakan masih mendengar kabar simpang siur dari masyarakat
lainnya yang merasa kurang yakin bahwa sewa tenda tersebut juga termasuk program BUMDes di Desa Johar.
Tabel 21 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Program
Pengadaan APE PAUD yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD No
Kategori Frekuensi
Presentase
1. 2.
Mengetahui Kurang Mengetahui
30 13
69.76 30.24
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 21 dapat diketahui bahwa mayoritas 69.76 responden mengetahui mengenai Program Pengadaan Alat Permainan Edukatif APE pada
PAUD di Desa Johar yang bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD. Hal tersebut dikarenakan bahwa Pengadaan Alat Permainan Edukatif tersebut sempat menjadi
perbincangan warga, sehingga banyak warga yang mengetahui bahwa pengadaan APE PAUD merupakan program yang bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD.
Seperti halnya jawaban salah satu responden dari hasil wawancara dengan Ibu Aslamiah 33 tahun yang
mengatakan: “baru-baru ini waktu ibu antar anak ke sekolah PAUD, ibu lihat ada permainan baru disana, jadi ibu tanyakan sama
orang tua murid yang lain katanya itu dari Alokasi Dana Desa ”. Sedangkan 30.24
Universitas Sumatera Utara
70
responden kurang mengetahui mengenai Program Pengadaan Alat Permainan Edukatif APE pada PAUD di Desa Johar yang bersumber dari Alokasi Dana Desa
ADD, dikarenakan masih mendengar kabar tidak pasti dari sesama warga dan tidak
pernah melihat adanya alat permainan tersebut di PAUD yang ada di Desa Johar. Tabel 22
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Program Bantuan Operasional Taman Pendidikan Alquran TPA yang Bersumber
Dari Alokasi Dana Desa ADD No
Kategori Frekuensi
Presentase
1. 2.
Mengetahui Kurang Mengetahui
27 16
62.80 37.20
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 22 dapat diketahui bahwa mayoritas responden mengetahui mengenai Program Bantuan Operasional Taman Pendidikan Alquran TPA yang
bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD, yakni sebesar 62.80 responden. Tidak berbeda jauh dari sebelumnya, bahwa informasi yang tersebar luas menjadi penyebab
atas banyaknya masyarakat di Desa Johar yang mengetahui tentang program tersebut. Sedangkan 37.20 responden yang kurang mengetahui mengenai Program Bantuan
Operasional Taman Pendidikan Alquran TPA yang bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD, seperti jawaban dari salah satu responden dari hasil wawancara dengan
Bapak Suparman 56 tahun yang mengatakan: “memang ada juga bapak dengar
kalau TPA Johar dapat bantuan, tapi masih simpang siur apakah bantuan itu dari Pemerintah daerah atau dari Dana Desa itu
”. Maka berdasarkan hasil wawancara tersebut diketahui juga bahwa terdapat sebagian masyarakat di Desa Johar yang
menganggap informasi mengenai program tersebut masih belum jelaspasti.
Universitas Sumatera Utara
71
Tabel 23 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Program
Pembinaan Revitalisasi Posyandu yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa No
Kategori Frekuensi
Presentase
1. 2.
Mengetahui Kurang Mengetahui
34 9
79.06 20.94
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 23 dapat diketahui bahwa 79.06 responden mengetahui mengenai Program Pembinaan Revitalisasi Posyandu yang bersumber dari Alokasi
Dana Desa ADD. Hal tersebut dikarenakan Program Pembinaan dan Revitalisasi Posyandu ini merupakan wujud yang langsung dirasakan masyarakat serta banyak
juga responden yang mengetahui dari Musyawarah Desa dan pembicaraan sesama warga desa. Sedangkan 20.94 responden kurang mengetahui karena hanya
mendengar bahwa ada Program Pembinaan dan Revitalisasi Posyandu tetapi tidak mengetahui bahwa program tersebut bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD.
Tabel 24 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Program
Pembinaan PKK yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD No
Kategori Frekuensi
Presentase
1. 2.
3. Mengetahui
Kurang Mengetahui Tidak Mengetahui
25 16
2 58.15
37.20 4.65
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 24 dapat diketahui bahwa 25 orang 58.15 responden mengetahui mengenai Program Pembinaan PKK yang bersumber dari Alokasi Dana
Universitas Sumatera Utara
72
Desa ADD, dikarenakan terdapat beberapa responden yang merupakan salah satu anggota PKK dan ada juga responden yang mendengar dari perwiritan yang diikuti
Ibu-ibu anggota PKK. Sedangkan terdapat 16 orang 37.20 responden yang kurang mengetahui dikarenakan masih mendengar kabar-kabar yang tidak pasti antar
sesama warga. Selain itu juga terdapat 2 orang 4.69 responden yang tidak mengetahui mengenai Program Pembinaan PKK yang bersumber dari Alokasi Dana
Desa ADD. Seperti jawaban dari salah satu responden yang didapat dari hasil wawancara dengan Ibu Siti Maryam 43 tahun yang
mengatakan: “ibu gak pernah dengar kalau biaya pembinaan PKK masuk program ADD juga, soalnya gak pernah
ikut musyawarah terus juga gak ada dengar dari ibu-ibu lain ”.
Tabel 25 Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Mengenai Program
Pembangunan Saluran Beton yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD No
Kategori Frekuensi
Presentase
1. 2.
Setuju Kurang Setuju
36 7
83.72 16.28
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 25 dapat diketahui bahwa mayoritas responden setuju mengenai Program Pembangunan Saluran Beton yang bersumber dari Alokasi Dana
Desa ADD, yakni sebesar 83.72. Dimana mayoritas responden menganggap pembangunan saluran beton merupakan hal yang paling penting dilakukan karena
sering sebelumnya terjadi banjir disekitaran rumah warga akibat air hujan yang meluap dari jalan, sehingga dengan adanya saluran beton sekarang sangat membantu
warga untuk tetap hidup dengan nyaman di rumah dan lingkungannya. Sedangkan 7
Universitas Sumatera Utara
73
orang 16.28 responden kurang setuju karena mereka menganggap ada hal lain yang lebih mendesak untuk dilakukan dibandingkan pembangunan saluran beton.
Seperti halnya jawaban salah satu responden dari hasil wawancara dengan Bapak M.Yusak 56 tahun yang
mengatakan: “bapak rasa masih ada yang lebih mendesak untuk dibangun di Johar ini, yaitu membangun pagar mesjid kita yang sampai
sekarang belum selesai juga, karena kalau mesjid kita indah maka desa kita juga ikut indah
”.
Berdasarkan kuisioner yang disebar juga diketahui bahwa seluruh responden setuju mengenai Program Pembangunan Rabat Beton yang bersumber dari Alokasi
Dana Desa ADD. Hal tersebut dikarenakan kondisi jalan di Desa Johar yang sudah tergolong rusak dan berdebu yang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari warga.
Maka dengan dibangunnya rabat beton tersebut, membuat warga merasa sangat terbantu dalam melaksanakan kegiatan sehari-harinya. Dikarenakan tidak adanya
responden menyatakan kurang setuju atau tidak setuju, maka peneliti tidak mencantumkan di tabel.
Tabel 26 Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Mengenai Program Anggaran
Belanja Administrasi Desa yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD No
Kategori Frekuensi
Presentase
1. 2.
Setuju Kurang Setuju
27 16
62.80 37.20
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 26 dapat dilihat bahwa 27 orang 62.80 responden setuju mengenai Program Anggaran Belanja Administrasi Desa yang bersumber dari
Universitas Sumatera Utara
74
Alokasi Dana Desa ADD. Hal tersebut dikarenakan mereka menganggap hal itu sangat diperlukan untuk menunjang kinerja Aparatur Desa dalam membangun dan
mengembangkan desa. Sedangkan diketahui pula bahwa terdapat 16 orang 37.20 responden kurang setuju mengenai Program Anggaran Belanja Administrasi Desa
yang bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD, karena mereka menganggap masih ada hal yang lebih penting untuk dilakukan dan mereka menganggap dana ADD
yang digunakan untuk Anggaran Belanja Administrasi Desa dianggap kurang bermanfaat. Seperti jawaban dari salah satu responden yang didapat dari hasil
wawancara dengam Ibu Jamilah 42 tahun mengataka n: “ibu rasa kurang cocok
dana ADD digunakan untuk anggaran belanja administrasi desa, karena pasti ada yang lebih penting untuk dibangun di Desa ini seperti membuat jembatan
”. Tabel 27
Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Mengenai Program Badan Usaha Milik Desa BUMDes yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD
No Kategori
Frekuensi Presentase
1. 2.
Setuju Kurang Setuju
38 5
88.38 11.62
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Hampir seluruh responden menyetujui Program Badan Usaha Milik Desa BUMDes yang bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD seperti usaha sewa
tenda. Berdasarkan tabel 27 dapat dilihat terdapat 38 orang 88.38 responden setuju akan program tersebut, seperti jawaban dari salah satu responden dari hasil
wawancara dengan Bapak Darman Syahril 52 tahun yang mengatakan: “sewa tenda
itu sangat bagus dan membantu karena tidak perlu repot-repot lagi sewa jauh-jauh
Universitas Sumatera Utara
75
ke orang lain karena di Desa sendiri ada, harganya juga lumayan murah dibanding yang lain
”. Dapat dilihat responden menyetujui program ini dikarenakan Desa Johar yang sebelumnya tidak memiliki aset tenda yang bagus, sebelumnya ada tetapi sudah
kurang layak karena umurnya sudah cukup lama, serta sewa tenda ini tergolong murah dibandingkan sewa tenda dengan orang lain. Sedangkan 5 orang 56.62
responden kurang setuju akan dana ADD yang digunakan untuk sewa tenda karena hal itu belum begitu mendesak untuk dilakukan dan masih bisa menggunakan tenda
lama untuk acara-acara masyarakat Tabel 28
Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Mengenai Program Pengadaan Alat Permainan Edukatif PAUD yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa
No Kategori
Frekuensi Presentase
1. 2.
Setuju Kurang Setuju
32 11
74.42 25.58
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 28 dapat dilihat bahwa 32 orang 74.42 responden setuju mengenai Program Pengadaan Alat Permainan Edukatif APE PAUD di Desa
Johar yang bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD. Mereka menganggap perlu dibuatnya alat permainan edukatif tersebut untuk menunjang proses belajar mengajar
di PAUD tersebut sehingga proses belajar mengajar akan menjadi lebih baik dengan adanya alat permainan tersebut. Sedangkan 11 orang 25.58 responden kurang
setuju karena menganggap PAUD tersebut dalam beberapa tahun mendatang akan mendapatkan bantuan langsung dari Pemerintah Daerah, sehingga dianggap tidak
perlu program tersebut bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD.
Universitas Sumatera Utara
76
Tabel 29 Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Mengenai Program Bantuan
Operasional TPA yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD No
Kategori Frekuensi
Presentase
1. 2.
Setuju Kurang Setuju
39 4
90.70 9.30
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 29 dapat diketahui bahwa mayoritas responden setuju mengenai Program Bantuan Operasional TPA yang bersumber dari Alokasi Dana
Desa ADD, yakni sebesar 90.70 responden. Sebaran responden yang mayoritas menyetujui program ini karena dianggap sangat penting untuk dilakukan. Seperti
tanggapan salah satu responden dari hasil wawancara dengan Ibu Nur Anita 39 tahun yang
mengatakan: “cocok TPA Johar dapat bantuan dari dana ADD karena sebagian besar yang sekolah disitu kan anak kurang mampu, bagus sekali itu
program yang dibuat ”. Sedangkan hanya 4 orang 9.30 responden yang kurang
setuju dana ADD digunakan untuk pemberian bantuan operasional TPA karena menganggap hal tersebut tidak terlalu mendesak untuk dilakukan.
Tabel 30 Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Mengenai Program Pembinaan
dan Revitalisasi Posyandu yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD No
Kategori Frekuensi
Presentase
1. 2.
Setuju Kurang Setuju
31 12
72.10 27.90
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Universitas Sumatera Utara
77
Berdasarkan tabel 30 dapat diketahui bahwa mayoritas responden setuju mengenai Program Pembinaan dan Revitalisasi Posyandu yang bersumber dari
Alokasi Dana Desa ADD, yakni sebesar 72.10. Hal tersebut dikarenakan adanya nggapan bahwa dengan adanya Program Pembinaan dan Revitalisasi Posyandu maka
akan menunjang kinerja daripada pengurus Posyandu itu sendiri dan juga dapat memaksimalkan pelayanan Posyandu tersebut. Sedangkan 27.90 responden kurang
setuju dengan program ini karena dianggap masih ada hal lain yang bisa digunakan untuk pembinaan dan revitalisasi Posyandu di Desa Johar.
Tabel 31 Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Mengenai Program
Pembinaan PKK yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD No
Kategori Frekuensi
Presentase
1. 2.
Setuju Kurang Setuju
26 17
60.47 39.53
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 31 dapat dilihat bahwa terdapat 26 orang 60.47 responden setuju mengenai Program Pembinaan PKK yang bersumber dari Alokasi
Dana Desa ADD. Hal tersebut dikarenakan adanya anggapan bahwa PKK juga merupakan organisasi yang penting yang ada di Desa Johar, maka dengan membantu
biaya pembinaannya akan menunjang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh para anggota PKK serta dapat mengembangkan Desa Johar sendiri. Sedangkan 17
orang 39.53 responden kurang setuju mengenai Program Pembinaan PKK yang bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD, seperti jawaban dari salah satu responden
yang didapat dari hasil wawancara dengan Ibu Juriah 42 tahun yang mengatakan:
Universitas Sumatera Utara
78
“kalau ibu pribadi kurang setuju dana ADD digunakan untuk itu, karena ibu rasa PKK itu ada dana tersendiri dalam kegiatannya
”. Mereka menganggap ada dana lain yang memang dikhususkan untuk pembinaan PKK, sehingga tidak perlu
menggunakan dana ADD untuk pembinaannya.
5.2.2 Sikap Responden Terhadap Program-Program Pembangunan yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD
Salah satu indikator untuk menilai respon dalam penelitian ini adalah dengan melihat sikap responden terhadap program-program pembangunan yang bersumber
dari Alokasi Dana Desa ADD yang dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini.
Tabel 32 Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Pentingnya Program
Pembangunan Saluran Beton yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD No
Kategori Frekuensi
Presentase
1. 2.
Penting Kurang Penting
35 8
81.40 18.60
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 32 dapat diketahui bahwa mayoritas responden beranggapan bahwa Program Pembangunan Saluran Beton yang bersumber dari
Alokasi Dana Desa ADD merupakan hal yang penting untuk dibangun di Desa Johar, sebanyak 81.40 responden. Hal tersebut dikarenakan adanya anggapan
bahwa dengan adanya pembangunan saluran beton tersebut maka lingkungan rumah warga tidak lagi digenangi air jika hujan turun. Seperti jawaban dari salah satu
responden yang didapat dari hasil wawancara dengan Bapak M. Rasyid 41 tahun
Universitas Sumatera Utara
79
yang mengataka n: “aduh sebelum ada parit saluran beton rumah ini banjir terus
kalau hujan, makanya pembangunan parit itu memang sangat penting ”. Sedangkan
18.60 responden merasa pembangunan saluran beton kurang penting dikarenakan anggapan bahwa program tersebut tidak merupakan kepentingan semua warga di
Desa Johar.
Tabel 33 Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Mengenai Manfaat Program
Pembangunan Saluran Beton yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD No
Kategori Frekuensi
Presentase
1. 2.
Bermanfaat Kurang Bermanfaat
41 2
95.35 4.65
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Mayoritas responden beranggapan bahwa Program Pembangunan Saluran Beton yang bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD merupakan program yang
bermanfaat. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel 33 dimana terdapat 41 orang 95.35 responden yang menganggap pembangunan saluran beton bermanfaat,
karena dengan adanya saluran beton mereka merasa dapat menjalani kehidupan di rumah dan sekitar dengan lebih nyaman sebab tidak pernah lagi terjadi banjir di
pekarangan rumah. Sedangkan hanya 2 orang 4.65 responden yang menganggap pembangunan saluran beton kurang bermanfaat karena mereka merasa tidak ada
perubahan antara sebelum dan sesudah dibangunnya saluran beton tersebut.
Universitas Sumatera Utara
80
Tabel 34 Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Pentingnya Program
Pembangunan Rabat Beton yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD No
Kategori Frekuensi
Presentase
1. 2.
Penting Kurang Penting
42 1
97.68 2.32
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 34 dapat diketahui bahwa mayoritas reponden menganggap Program Pembangunan Rabat Beton yang bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD
merupakan hal yang penting, yakni sebesar 97.68 responden. Hal tersebut dikarenakan adanya anggapan bahwa dengan adanya rabat beton tersebut akan sangat
membantu aktivitas sehari-hari masyarakat dalam menggunakan fasilitas tersebut. Adapun terdapat 2.32 responden yang menganggap kurang pentingnya dibangun
rabat beton karena beliau merasa tidak masalah dengan kondisi jalan sebelumnya dan merasa masih ada hal lain yang lebih penting daripada membangun rabat beton.
Tabel 35 Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Mengenai Manfaat Program
Pembangunan Rabat Beton yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD No
Kategori Frekuensi
Presentase
1. 2.
Bermanfaat Kurang Bermanfaat
42 1
97.68 2.32
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Universitas Sumatera Utara
81
Berdasarkan tabel 35 dapat diketahui bahwa mayoritas reponden menganggap Program Pembangunan Rabat Beton yang bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD
merupakan program yang bermanfaat, yakni sebesar 97.68 responden. Diketahui pula bahwa hal tersebut didasari atas anggapan bahwa sudah terlalu lama jalan di
Desa Johar yang kebanyakannya dalam kondisi rusak dan tidak kurung juga dibangun jalan baru. Sehingga dengan dibangunnya rabat beton sangat membantu
aktivitas warga sehari-hari. Sedangkan terdapat 2.32 responden yang menganggap pembangunan rabat beton tersebut kurang bermanfaat, karena adanya anganggapan
bahwa tidak ada perbedaan yang terlalu signifikan antara sebelum dan sesudah dibangunnya rabat beton tersebut.
Tabel 36 Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Pentingnya Anggaran Belanja
Administrasi Desa yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD No
Kategori Frekuensi
Presentase
1. 2.
Penting Kurang Penting
29 14
67.45 32.55
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 36 dapat diketahui bahwa mayoritas responden beranggapan Anggaran Belanja Administrasi Desa yang bersumber dari Alokasi
Dana Desa ADD merupakan hal yang penting, yakni sebesar 67.45 responden. Hal tersebut dikarenakan adanya anggapan bahwa pengalokasian dana tersebut akan
sangat menunjang kegiatan aparat Pemerintahan Desa dalam membangun dan mengembangkan Desa Johar. Seperti jawaban salah satu responden yang didapat dari
hasil wawancara dengan Bapak Kahirul Amani 48 tahun yang mengatakan: “kalau
Universitas Sumatera Utara
82
dana ADD digunakan untuk itu anggaran belanja administrasi desa, ya cocok karena kan mereka yang bekerja itu, gimana mau kerjanya maksimal kalau gak ada
dananya ”. Sedangkan 32.55 responden menganggap penggunaan ADD untuk
Anggaran Belanja Administrasi Desa kurang penting untuk dilakukan, karena lebih
menginginkan agar ADD digunakan untuk pembangunan infrastruktur di Desa Johar. Tabel 37
Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Mengenai Manfaat Anggaran Belanja Administrasi Desa yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD
No Kategori
Frekuensi Presentase
1. 2.
Bermanfaat Kurang Bermanfaat
31 12
72.10 27.90
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 37 dapat diketahui bahwa mayoritas responden beranggapan Anggaran Belanja Administrasi Desa yang bersumber dari Alokasi
Dana Desa ADD merupakan hal yang bermanfaat, yakni sebesar 72,1 responden. Hal tersebut didasari atas anggapan bahwa segala kegiatan dan juga program yang
dibuat oleh Pemerintahan Desa seharusnya dapat maksimal, oleh karena itu dengan Anggaran Belanja Administrasi Desa yang bersumber dari Alokasi Dana Desa
ADD diharapkan akan menunjang kinerja Aparatur Desa agar lebih maksimal. Sedangkan 27.90 responden beranggapan Anggaran Belanja Administrasi Desa
yang bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD kurang bermanfaat karena mereka menganggap dana tersebut tidak akan berguna dalam rangka membangun Desa
Johar, serta ada juga yang menganggap lebih baik dana tersebut digunakan untuk membangun sesuatu yang bisa dirasakan langsung oleh warga di Desa Johar.
Universitas Sumatera Utara
83
Tabel 38 Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Pentingnya Program Badan
Usaha Milik Desa BUMDes yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD No
Kategori Frekuensi
Presentase
1. 2.
Penting Kurang Penting
34 9
79.07 20.93
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 38 dapat diketahui bahwa mayoritas responden, yakni 79,07 responden, beranggapan bahwa Program Badan Usaha Milik Desa
BUMDes yang bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD merupakan hal yang penting. Sedangkan 20.93 responden beranggapan bahwa Program Badan Usaha
Milik Desa BUMDes yang bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD merupakan hal yang kurang penting. Adapun penyebab sebaran yang lebih luas dalam
masyarakat yang menganggap hal tersebut merupakan hal yang penting, diketahui bahwa dikarenakan adanya anggapan di masyarakat yang bersumber dari
Musyawarah Desa yang menganggap bahwa Program BUMDes dapat memberikan penambahan pendapatan Desa yang akan memperbesar pendanaan anggaran oleh
Pemerintah Desa dalam menjalankan pembangunan di Desa Johar.
Tabel 39 Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Mengenai Manfaat Program
BUMDes yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD No
Kategori Frekuensi
Presentase
1. 2.
Bermanfaat Kurang Bermanfaat
35 8
81.40 18.60
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Universitas Sumatera Utara
84
Berdasarkan tabel 39 dapat diketahui bahwa mayoritas responden, yakni 81,4 responden, beranggapan bahwa Program Badan Usaha Milik Desa BUMDes
yang bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD merupakan hal yang bermanfaat. Sedangkan 18,6 responden beranggapan bahwa Program Badan Usaha Milik Desa
BUMDes yang bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD merupakan hal yang kurang bermanfaat. Adapun penyebab sebaran yang lebih luas dalam masyarakat
yang menganggap hal tersebut merupakan hal yang bermanfaat, diketahui bahwa dikarenakan adanya anggapan di masyarakat yang menganggap bahwa Program
BUMDes, seperti halnya usaha sewa tenda yang sangat membantu masyarakat dalam mempermudah dan meringankan biaya pada saat membutuhkan tenda ketika
dibutuhkan dalam perayaan-perayaan acara bagi masyarakat di Desa Johar.
Tabel 40 Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Pentingnya
Program Pengadaan Alat Permainan Edukatif APE PAUD yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD
No Kategori
Frekuensi Presentase
1. 2.
Penting Kurang Penting
30 13
69.77 30.23
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 40 dapat diketahu bahwa mayoritas responden, yakni 69.77 responden, yang menganggap bahwa Program Pengadaan Alat Permainan
Edukatif APE PAUD yang bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD merupakan hal yang penting. Diketahui bahwa hal tersebut dikarenakan adanya anggapan di
masyarakat Desa Johar yang menganggap masih kurangnya sarana dan pra-sarana pada PAUD di Desa Johar, sehingga dengan adanya Alat Permainan Edukatif APE
Universitas Sumatera Utara
85
akan menunjang kegiatan belajar-mengajar di PAUD tersebut untuk lebih baik lagi, serta juga dapat membantu guru dalam proses belajar mengajar. Sedangkan terdapat
juga 30.23 responden menganggap pengadaan APE untuk PAUD tersebut kurang penting dikarenakan mereka menganggap akan ada bantuan dari Pemerintah Daerah
di masa akan datang untuk PAUD tersebut, sehingga Alokasi dana Desa dianggap
kurang penting digunakan untuk PAUD tersebut. Tabel 41
Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Mengenai Manfaat Program Pengadaan Alat Permainan Edukatif APE PAUD yang Bersumber Dari
Alokasi Dana Desa ADD No
Kategori Frekuensi
Presentase
1. 2.
Bermanfaat Kurang Bermanfaat
32 11
74.42 25.58
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 41 dapat diketahui bahwa mayoritas responden 74.42 beranggapan bahwa Program Pengadaan Alat Permainan Edukatif APE PAUD
yang bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD merupakan hal yang bermanfaat. Hal tersebut diketahui karena adanya anggapan bahwa dengan adanya pengadaan
APE akan membuat proses belajar mengajar di PAUD tersebut menjadi lebih baik. Seperti halnya jawaban salah satu responden yang didapat dari hasil wawancara
dengan Ibu Nuryani 35 tahun yang mengatakan: “bermanfaatlah dibuat alat
permainan itu di PAUD Johar, karena kan selama ini PAUD itu tidak seperti PAUD lainnya yang punya alat permainan, selain itu juga kan akan mebuat belajarnya di
PAUD itu menjadi lebih bagus ”. Sedangkan 11 orang 25.58 responden
Universitas Sumatera Utara
86
beranggapan pengadaan APE PAUD tersebut kurang bermanfaat, yang diketahui juga berdasarkan adanya anggapan bahwa APE tidak terlalu mempengaruhi proses
belajar mengajar pada PAUD di Desa Johar.
Tabel 42 Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Pentingnya Program Bantuan
Operasional TPA yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD No
Kategori Frekuensi
Presentase
1. 2.
Penting Kurang Penting
33 10
76.75 23.25
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 42 dapat diketahui bahwa mayoritas responden 76.75 menganggap Program Bantuan Operasional TPA yang bersumber dari Alokasi Dana
Desa ADD merupakan hal yang penting. Hal tersebut diketahui bahwa bantuan yang diberikan dalam bentuk uang tunai dengan melihat kondisi anak-anak yang
bersekolah di TPA tersebut yang rata-rata berasal dari keluarga kurang mampu, dianggap dapat membantu perekonomian keluarga anak tersebut. Sealin itu terdapat
pula 23.25 responden menganggap Program Bantuan Operasional TPA yang
bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD merupakan hal yang kurang penting. Tabel 43
Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Mengenai Manfaat Program Bantuan Operasional TPA yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD
No Kategori
Frekuensi Presentase
1. 2.
Bermanfaat Kurang Bermanfaat
37 6
86.05 13.95
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Universitas Sumatera Utara
87
Berdasarkan tabel 43 dapat diketahui bahwa mayoritas responden 86.05 menganggap Program Bantuan Operasional TPA yang bersumber dari Alokasi Dana
Desa ADD merupakan hal yang bermanfaat. Hal tersebut diketahui bahawa adanya anggapan dimasyarakat Desa Johar dimana Program Bantuan Operasional TPA akan
sangat membantu perekonomian orang tua dalam hal memnuhi kebutuhan sekolah pada anak tersebut. Selain itu terdapat pula 13.95 responden yang menganggap
Program Bantuan Operasional TPA yang bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD merupakan hal yang kurang bermanfaat karena tidak semua siswa di TPA tersebut
merupakan anak tidak mampu, sehingga dana yang diberikan bisa saja disalah
gunakan oleh orang tua siswa di TPA tersebut. Tabel 44
Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Pentingnya Program Pembinaan dan Revitalisasi Posyandu yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa
No Kategori
Frekuensi Presentase
1. 2.
Penting Kurang Penting
32 11
74.42 25.58
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 44 dapat diketahui bahwa mayoritas responden 74.42 menganggap bahwa Program Pembinaan dan Revitalisasi Posyandu yang bersumber
dari Alokasi Dana Desa ADD merupakan hal yang penting. Diketahui pula bahwa hal tersebut dikarenakan adanya harapan bahwa dengan Program Pembinaan dan
Revitalisasi Posyandu akan membawa perubahan yang lebih baik dalam pelayanan Posyandu tersebut. Selain itu terdapat pula 25.58 responden yang beranggapan
bahwa Program Pembinaan dan Revitalisasi Posyandu yang bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD merupakan hal yang kurang penting.
Universitas Sumatera Utara
88
Tabel 45 Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Mengenai Manfaat Program
Pembinaan dan Revitalisasi Posyandu yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa No
Kategori Frekuensi
Presentase
1. 2.
Bermanfaat Kurang Bermanfaat
35 8
81.39 18.60
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 45 dapat diketahui bahwa mayoritas responden 81.39 menganggap bahwa Program Pembinaan dan Revitalisasi Posyandu yang bersumber
dari Alokasi Dana Desa ADD merupakan hal yang bermanfaat. Diketahui pula bahwa hal tersebut dikarenakan adanya anggapan bahwa semenjak adanya
penambahan dana untuk pembinaan Posyandu membuat kinerja dan proses imunisasi di Posyandu berjalan lebih baik dari yang sebelumnya dan juga dengan adanya
revitalisasi Posyandu membuat kegiatan Posyandu lebih membaik daripada sebelumnya. Seperti jawaban dari salah satu responden yang didapat dari hasil
wawancara dengan Ibu Zuraida mengatakan: “kalau sekarang jauh lebih baiklah
posyandu kita Posyandu di Desa Johar dibanding dulu kalu datang eh taunya gak ada orangnya
”. Selain itu terdapat pula 18.60 responden yang menganggap bahwa Program Pembinaan dan Revitalisasi Posyandu yang bersumber dari Alokasi Dana
Desa ADD merupakan hal yang kurang bermanfaat, karena seperti diketahui bahwa adanya anggapan dimana seharusnya ada Dana Desa lain yang memang khusus untuk
Posyandu dan bukan dari ADD yang hanya akan tidak efektif.
Universitas Sumatera Utara
89
Tabel 46 Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Pentingnya Program
Pembinaan PKK yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD No
Kategori Frekuensi
Presentase
1. 2.
3. Penting
Kurang Penting Tidak Penting
16 20
7 37.20
46.52 16.28
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 46 dapat diketahui bahwa mayoritas responden 46.52 menganggap bahwa Program Pembinaan PKK yang bersumber dari Alokasi Dana
Desa ADD merupakan hal yang kurang penting. Diketahui pula bahwa hal tersebut dikarenakan adanya anggapan bahwa masih banyak hal lain yang bisa digunakan dari
ADD daripada untuk biaya Pembinaan PKK dan juga menurut mereka pasti ada pendanaan tersendiri yang memang khusus digunakan untuk biaya pembinaan PKK.
Seperti halnya jawaban salah satu responden yang didapat dari hasil wawancara dengan Bapak Taslim 47 tahun yang
mengatakan: “memang kurang cocok rasa bapak kalau untuk pembinaan PKK pun pakai dana dari Alokasi Dana Desa itu,
pasti kan ada dana tersendiri kalau untuk pembinaan PKK itu ”. Bahkan terdapat
16.28 responden yang beranggapan bahwa Program Pembinaan PKK yang bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD merupakan hal yang sama sekali tidak
penting. Sedangkan terdapat pula 37.2 responden yang beranggapan pentingnya Program Pembinaan PKK dengan diketahui bahwa hal tersebut dikarenakan adanya
sebagian kecil anggapan yang menganggap selama itu masih untuk memajukan dan mengembangkan Desa Johar, maka itu merupakan hal yang penting.
Universitas Sumatera Utara
90
Tabel 47 Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Mengenai Manfaat Program
Pembinaan PKK yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD No
Kategori Frekuensi
Presentase
1. 2.
3. Bermanfaat
Kurang Bermanfaat Tidak Bermanfaat
15 20
8 34.88
46.52 18.60
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 47 dapat diketahui bahwa mayoritas responden 46.52 menganggap Program Pembinaan PKK yang bersumber dari Alokasi Dana Desa
ADD merupakan hal yang kurang bermanfaat. Diketahui pula bahwa hal tersebut dikarenakan adanya anggapan bahwa program tersebut kurang memberi manfaat bagi
pengembangan desa dengan tidak menyentuh kalangan masyarakat secara luas. Bahkan terdapat 18.6 responden yang beranggapan bahwa Program Pembinaan
PKK yang bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD merupakan hal yang sama sekali tidak bermanfaat. Sedangkan terdapat pula 46.52 responden yang
beranggapan bahwa Program Pembinaan PKK yang bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD merupakan hal yang bermanfaat, karena disebagian kecil masyarakat,
diketahui adanya anggapan bahwa dengan Program Pembinaan PKK yang bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD akan menunjang kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh anggota PKK Desa Johar, sehingga diangap memiliki harapan untuk adanya pemberdayaan bagi anggotanya.
Universitas Sumatera Utara
91
5.2.3 Partisipasi Responden Terhadap Program-Program Pembangunan yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD
Salah satu indikator untuk menilai respon dalam penelitian ini adalah dengan melihat partisipasi responden terhadap program-program pembangunan yang
bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD pada tabel-tabel di bawah ini.
Tabel 48 Distribusi Responden Berdasarkan Partisipasi Langsung Dalam Program
Pembangunan Saluran Beton yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD No
Kategori Frekuensi
Presentase
1. 2.
3. Berpartisipasi
Kurang Berpartisipasi Tidak Berpartisipasi
6 12
25 13.96
27.90 58.14
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 48 dapat diketahui bahwa mayoritas responden 58.14 tidak berpartisipasi dalam Program Pembangunan Saluran Beton yang bersumber
dari Alokasi Dana Desa ADD. Diketahui pula bahwa hal tersebut dikarenakan adanya anggapan masyarakat yang tersebar berdasarkan tidak mendapatkan
informasi tentang jadwal pembangunan saluran beton tersebut hingga sampai berlandaskan memang tidak ada keinginan. Terdapat juga 27.9 responden yang
kurang berpartisipasi dengan hanya beberapa kali saja terlibat. Sedangkan hanya 13.96 responden yang selalu berpartisipasi dari awal hingga akhir proses
pembangunan saluran beton tersebut. Adapun diketahui bahwa proses pembangunan saluran beton ini sendiri memang menggunakan jasa tenaga kerja, akan tetapi
diberikan kesempatan bagi warga Desa Johar yang ingin ikut langsung membantu proses pembangunannya.
Universitas Sumatera Utara
92
Tabel 49 Distribusi Responden Berdasarkan Penggunaan Saluran Beton Sebagai
Program Pembangunan yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD No
Kategori Frekuensi Presentase
1. 2.
Sudah Menggunakan Belum Menggunakan
39 4
90.70 9.30
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan taebel 49 dapat diketahui bahwa sebagian besar masyarakat sudah menggunakan saluran beton, yakni 39 orang 90.70 responden telah
menggunakan Saluran Beton sebagai Program Pembangunan yang bersumber dari Alokasi Dana Desa ADD di Desa Johar. Sedangkan terdapat pula 9.30 responden
yang belum menggunakan fasilitas sarana Saluran Beton tersebut.
Tabel 50 Distribusi Responden Berdasarkan Partisipasi Langsung Dalam Program
Pembangunan Rabat Beton yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD No
Kategori Frekuensi
Presentase
1. 2.
3. Berpartisipasi
Kurang Berpartisipasi Tidak Berpartisipasi
2 6
35 4.65
13.95 81.40
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 50 dapat diketahui bahwa mayoritas responden 81.4 tidak berpartisipasi dalam Program Pembangunan Rabat Beton yang bersumber dari
Alokasi Dana Desa ADD. Diketahui pula bahwa hal tersebut dikarenakan adanya
Universitas Sumatera Utara
93
anggapan masyarakat yang tersebar berdasarkan tidak mendapatkan informasi tentang jadwal pembangunan saluran beton tersebut hingga sampai berlandaskan
memang tidak ada keinginan. Terdapat juga 13.95 responden yang kurang berpartisipasi dengan hanya beberapa kali saja terlibat. Sedangkan hanya 4.65
responden yang selalu berpartisipasi dari awal hingga akhir proses pembangunan rabat beton tersebut. Adapun diketahui bahwa proses pembangunan srabat beton ini
sendiri memang menggunakan jasa tenaga kerja, akan tetapi diberikan kesempatan bagi warga Desa Johar yang ingin ikut langsung membantu proses pembangunannya.
Tabel 51 Distribusi Responden Berdasarkan Penggunaan Rabat Beton Sebagai Program
Pembangunan yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD No
Kategori Frekuensi Presentase
1. 2.
Sudah Menggunakan Belum Menggunakan
41 2
95.35 4.65
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 51 dapat diketahui bahwa hampir seluruh responden sudah menggunakan rabat beton dalam kegiatan sehari-hari, yakni 95.35 responden.
Adapun diketahui bahwa adanya anggapan atas dengan adanya rabat beton tersebut sangat membantu kegiatan sehari-hari warga untuk keluar masuk desa, dengan
mengingat kondisi jalan sebelumnya yang sudah rusak dan membuat banyak debu. Sedangkan hanya terdapat 4.65 responden yang belum menggunakan rabat beton
dikarenakan belum pernah melewati jalan tersebut sampai proses wawancara berlangsung. Sedangkan tidak ada responden yang menyatakan tidak akan
menggunakan saluran beton tersebut, sehingga tidak peneliti cantumkan dalam tabel.
Universitas Sumatera Utara
94
Tabel 52 Distribusi Responden Berdasarkan Partisipasi Dalam Program BUMDes
Penyewaan Sewa Tenda Sebagai Program Pembangunan yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD
No Kategori
Frekuensi Presentase
1. 2.
Sudah Berpartisispasi Belum Berpartisispasi
17 26
39.54 60.46
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 52 dapat diketahui bahwa mayoritas responden 60.46 belum berpartisispasi dalam Program BUMDes. Berdasarkan hal tersebut juga
diketahui bahwa kebanyakan masyarakat di Desa Johar belum terlibat dalam Program BUMDes tersebut, disebabkan karena masih minimnya bentuk dari usaha
turunan BUMDes itu sendiri yang masih hanya usaha sewa tenda saja. Sedangkan diketahui juga bahwa 39.54 responden telah berpartisispasi dalam BUMDes,
dimana berdasarkan wawancara pada responden pada saat berlangsungnya penelitian, adapun keterlibatan tersebut ialah penggunaan sewa tenda yang merupakan bagian
dari BUMDes.
Tabel 53 Distribusi Responden Berdasarkan Partisipasi Dalam Program Pembinaan dan
Revitalisasi Posyandu yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD No
Kategori Frekuensi
Presentase
1. 2.
Berpartisipasi Kurang Berpartisipasi
15 28
34.88 65.12
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Universitas Sumatera Utara
95
Berdasarkan tabel 53 dapat dilihat bahwa terdapat 28 orang 65.12 responden yang belum pernah berpartisipasi dalam pembinaan Posyandu di Desa
Johar, dikarenakan mereka tidak termasuk panitia Posyandu dan juga tidak pernah mengikuti Poyandu karena tidak lagi memiliki balita. Sedangkan terdapat 15 orang
34.88 responden yang sudah berpartisipasi dalam kegiatan pembinaan Posyandu di Desa Johar, diantara mereka juga sebagai panitia Posyandu dan juga peserta
Posyandu yang memiiliki balita.
Tabel 54 Distribusi Responden Berdasarkan Partisipasi Dalam Program
Pembinaan PKK yang Bersumber Dari Alokasi Dana Desa ADD No
Kategori Frekuensi
Presentase
1. 2.
3. Berpartisipasi
Kurang Berpartisipasi Tidak Berpartisipasi
5 2
36 11.62
4.66 83.72
Jumlah 43
100.00 Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 54 hanya diketahui bahwa mayoritas responden 83,72 yang tidak berpartisipasi dalam Program Pembinaan PKK yang bersumber dari
Alokasi Dana Desa ADD. Hal tersebut dikarenakan memang tidak semua masyarakat di Desa Johar merupakan anggota dari PKK. Adapun terdapat 11.62
responden yang berpartisipasi dalam pembinaan PKK dikarenakan mereka termasuk dalam anggota PKK desa Johar. Sedangkan terdapat juga 4.66 responden yang
mengikuti proses pembinaan PKK tetapi hanya beberapa kali karena memiliki kegiatan lain, tetapi mereka juga termasuk dalam anggota PKK. Adapun diketahui
bahwa sebagian dari anggota PKK juga berasal dari warga biasa yang tidak memiliki jabatan ataupun bukan keluarga penjabat di perangkat Pemerintahan Desa Johar
dengan membuka kesempatan bagi yang ingin bergabung dalam kegiatannya.
Universitas Sumatera Utara
96
5.3 Analisis Data Kuantitatif Respon Masyarakat Terhadap Program-