Hipotesis Penelitian Kerangka Berfikir

dan metode penyaringan yang handal, yaitu yang memenuhi persyaratan: sederhana, tidak memerlukan peralatan yang canggih, dapat menangani banyak tanamangalur dalam waktu yang relatif singkat, tidak banyak merusak jaringanbagian tanaman, dapat dilakukan oleh tenaga menengah, dan hasilnya dapat diandalkan. Dengan diketahuinya tolok ukur ketahanan dan metode penyaringan yang baik diharapkan dan mempercepat dan mempertinggi keberhasilan pemuliaan tanaman terhadap cekaman lingkungan Soemartono, 1985. Selanjutnya Soemartono 1985, mengemukakan bahwa untuk ketahanan terhadap kekeringan telah banyak dikembangkan tolok ukur dan metode penyaringannya walaupun masing-masing ada kebaikan dan kelemahannya. Tolok ukurnya antara lain adalah: kepekaan membuka dan menutupnya stomata, penggulungan dan pengeringan pucuk daun, ketebalan dan susunan lapisan kutikula, kandungan air atau potensial air jaringan, kandungan prolin, betain, karbohidrat dan senyawa larut lainnya, dan sistem perakaran yang besar dan dalam.

B. Hipotesis Penelitian

1. Diduga simulasi cekaman air dengan menggunakan larutan PEG Poly Ethylene Glycol 6000 pada kadar 25 akan dapat memberikan tanggap yang berbeda-beda dari masing-masing klon kakao pada tingkat perkecambahan dalam upaya untuk mengetahuimendapatkan klon tanaman kakao yang toleran terhadap kekeringan. 2. Diduga pada tingkat kandungan air tanah 25 kapasitas lapang dengan menggunakan metode penyaringan hambatan pertumbuhan pada percobaan pot dapat digunakan dalam upaya untuk mengetahuimendapatkan klon tanaman kakao yang toleran terhadap defisit air.

C. Kerangka Berfikir

Salah satu usahaupaya dalam memperoleh bibit kakao yang tahantoleran terhadap cekaman kekeringan adalah dengan cara mengetahui tanggap tanaman tersebut secara morfologi dan fisiologi terhadap cekaman kekeringan. Dengan demikian kita dapat mengetahui sejauh mana tingkat toleransinya terhadap kekurangan air. Untuk itu perlu dikaji tolok ukur dan metode penyaringan yang handal, sederhana dan berlangsung dalam waktu yang relatif singkat seperti metode penyaringan hambatan pertumbuhan dalam larutan PEG 6000 dan metode pengurangan kadar air tanah dari kapasitas lapangpersentase kadar legas yang tersedia pada percobaan pot.

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta pada ketinggian 95 m dpl dan di Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta pada bulan September sampai dengan Desember 2007.

B. Bahan dan Alat Penelitian

1. Penelitian penyaringan hambatan pertumbuhan dengan menggunakan larutan PEG Poly Ethylene Glycol 6000 di laboratorium Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: biji kakao klon ICS 60, GC 7, ICS 13 DAN SCA 6 yang diperoleh dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia di Jember, senyawa kimia PEG 6000, dan aquadest. Alat yang dipergunakan antara lain: petridish, kertas saring, pipet tetes, dan gelas ukur. 2. Penelitian penyaringan hambatan pertumbuhan dengan metode pengurangan kadar air tanah dari kapasitas lapang pada percobaan pot Bahan-bahan yang dipergunakan adalah: biji kakao klon ICS 60, GC 7, ICS 13 DAN SCA 6 yang diperoleh dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia di Jember, tanah jenis latosol dari Kecamatan Jumantono, pupuk kandang sapi, pupuk urea, pasir, air bersih, dan Dithane M 45. Media tumbuh terdiri atas campuran tanah latosol, pasir, pupuk kandang sapi dengan perbandingan 1 : 1 : 1.