Indeks Similaritas Analisis Vegetasi Tumbuhan Bawah Di Hutan Gunung Sinabung Jalur Pendakian Sigarang-Garang Kabupaten Karo Sumatera Utara
Tabel 4.4.1 Indeks Keanekaragaman dan Indeks Keseragaman Tumbuhan Bawah
Lokasi Ketinggian mdpl
H Indeks Keanekaragaman
E Indeks Keseragaman
Lokasi 1 1600-1700
2,953 0,806
Lokasi 2 1700-1800
2,839 0,893
Lokasi 3 1800-1900
2,068 0,806
Lokasi 4 1900-2000
2,010 0,809
Lokasi 5 2000-2100
1,201 0,746
Lokasi 6 2100-2200
1,646 0,919
Lokasi 7 2200-2300
1,399 0,719
Lokasi 8 2300-2400
1,156 0,645
Dari tabel diketahui bahwa indeks keanekaragaman tumbuhan bawah berkisar antara 1,156 sampai 2,953. Nilai indeks keanekaragaman tertinggi
terdapat pada lokasi 1 dengan ketinggian 1.600-1.700 mdpl yaitu 2,953 dan nilai indeks keanekaragaman terendah terdapat pada lokasi 8 dengan ketinggian 2.300-
2.400 mdpl yaitu 1,156. Dari nilai indeks keanekaragaman tersebut dapat diketahui bahwa tumbuhan bawah di hutan gunung Sinabung jalur pendakian
Sigarang-garang memiliki keanekaragaman jenis yang melimpah. Fachrul 2007 menyatakan jika nilai H’1 menunjukkan bahwa keanekaragaman spesies pada
suatu transek adalah sedikit atau rendah. Jika H’ 1 ≤H’≤3 keanekaragaman adalah
sedang melimpah dan jika nilai H’3 maka keanekaragaman spesies adalah melimpah tinggi.
Dari tabel juga diketahui bahwa nilai indeks keseragaman tumbuhan bawah berkisar 0,645 sampai 0,919. Nilai indeks keseragaman tertinggi terdapat
pada lokasi 6 yaitu sebesar 0,919. Hal ini disebabkan pada lokasi 6 hanya sedikit jenis yang ditemukan sementara jumlah individu yang ditemukan cukup banyak,
sehingga vegetasi pada lokasi tersebut memiliki indeks keseragaman yang paling tinggi. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa nilai indeks kesearagaman dari
lokasi 1 hingga lokasi 8 adalah tinggi. Menurut Krebs 1985, keseragaman dikatakan rendah apabila E bernilai 0-0,5 dan keseragaman dikatakan tinggi
apabila E bernilai 0,5-1.