Analisis Statistik Deskriptif Teknik Analisis Data Penelitian .1 Uji Kualitas Data

49 Total 72 100 3 Usia saat ini 1. 20-30 tahun 2. 31-40 tahun 3. 41-50 tahun 50 tahun 8 35 25 4 11,1 48,6 34,7 5,5 Total 72 100 Sumber : Data yang diolah SPSS,2016 1 Menunjukkan bahwa sekitar 40 orang atau 55,5 responden didominasi oleh jenis kelamin laki-laki, dan sisanya sebesar 32 orang atau 44,4 berjenis kelamin perempuan. 2 Menunjukkan bahwa 55 orang atau 76,3 responden didominasi oleh lulusan Strata 1 S1, lulusan pascasarjana S2 terdiri dari 9 orang atau 12,5 responden, dan sisanya 8 orang atau 11,1 responden merupakan lulusan Diploma DIII. 3 Menunjukan bahwa sekitar 35 orang atau 48,6 responden didominasi oleh usia 31-40 tahun, usia 41-50 tahun sebanyak 25 orang atau sekitar 34,7 respinden , sisanya 8 orang atau 11,1 responden berussia 20- 30 tahun dan 4 orang atau 5,5 responden berusia 50 tahun.

4.1.3 Analisis Statistik Deskriptif

Dari hasil kuisioner yang kembali diperoleh gambaran mengenai variabel penelitian yang dapat dilihat dari Tabel 4.3 Universitas Sumatera Utara 50 Tabel 4.3 Analisis Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Akuntabilitas 72 22 39 32,53 2,964 Transparansi 72 23 37 31,25 3,703 Pengawasan 72 28 43 35,17 4,046 KABVFM 72 31 55 43,06 5,770 Valid N listwise 72 Sumber : Data yang diolah SPSS,2016 Berdasarkan data yang disajikan oleh tabel 4.3 dapat dijelaskan penggambaran mengenai pendeskripsian data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Variabel Akuntabilitas memiliki jumlah sampel sebanyak 72, dengan nilai minimum 22,00 nilai maksimum 39,00 dan mean nilai rata-rata sebesar 32.53. Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 2,964. 2. Variabel Transparansi memiliki jumlah sampel sebanyak 72, dengan nilai minimum 23,00 nilai maksimum 37,00 dan mean nilai rata-rata sebesar 31,25. Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 3,703. 3. Variabel Pengawasan memiliki jumlah sampel sebanyak 72, dengan nilai minimum 28,00 nilai maksimum 43,00 dan mean nilai rata-rata sebesar 35,17. Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 4,046. 4. Variabel Kinerja Anggaran berkonsep Value For Money memiliki jumlah sampel sebanyak 72, dengan nilai minimum 31,00 nilai maksimum 55,00 dan mean nilai rata-rata sebesar 43,06. Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 5,770. Universitas Sumatera Utara 51 4.1.4 Teknik Analisis Data Penelitian 4.1.4.1 Uji Kualitas Data Sebelum dilakukan pengujian data baik untuk deskripsi data penelitian maupun untuk pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis maka perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas data karena jenis data penelitian adalah data primer. Hasil Uji Validitas Pengujian Validitas data dalam penelitian ini dilakukan secara statistic, yaitu dengan menggunakan uji Pearson Product-Moment Coefficient of Correlation melalui program SPSS for windows. Hal pertama yang perlu dilakukan dalam pengujian validitas adalah mentabulasikan data, tertera pada lampiran 2. Kemudian berdasarkan hasil analisis didapat nilai korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data N=30, maka didapat r tabel sebesar 0,361. Tabel 4.4 menunjukkan hasil uji validitas bahwa seluruh item pertanyaan memenuhi syarat nilai r tabel lebih dari 0,361 dan dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan dalam pengujian reliabilitas dan analisis data selanjutnya. Universitas Sumatera Utara 52 Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Item Pertanyaan Koefisien Korelasi r Tabel N=61 Keteranga n Akuntabilitas AK1 AK2 AK3 AK4 AK5 AK6 AK7 AK8 AK9 0,428 0,393 0,656 0,732 0,418 0,732 0,632 0,732 0,516 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Transparansi TR1 TR2 TR3 TR4 TR5 TR6 TR7 TR8 TR9 0,438 0,521 0,824 0,824 0,800 0,800 0,824 0,607 0,800 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Pengawasan PG1 PG2 PG3 PG4 PG5 PG6 PG7 PG8 PG9 0,837 0,498 0,837 0,728 0,708 0,755 0,744 0,755 0,837 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Kinerja Anggaran Berkonsep Value For Money KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 KA8 KA9 KA10 KA11 0,692 0,615 0,807 0,669 0,715 0,816 0,661 0,676 0,727 0,755 0,572 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber : Data yang diolah SPSS, 201 6 Universitas Sumatera Utara 53 Hasil Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang mempunyai validitas. Instrument penelitian ini menggunakan teknik Cronbach Alpha α dengan bantuan SPSS. Cronbach Alpha menafsirkan korelasi antar skala yang dibuat dengan semua skala variabel yang ada. Jika nilai koefisien alpha 0,60 maka disimpulkan bahwa instrument penelitian tersebut handal dan reliabel. Hasil uji reliabilitas dapat pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa keempat variabel diatas 0,60 berarti reliable. Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbac h’s Alpha Jumlah Pernyataan Keterangan Akuntabilitas 0,858 9 Reliable Transparansi 0,919 9 Reliable Pegawasan 0,931 9 Reliable Kinerja Anggaran Berkonsep Value For Money 0,926 11 Reliable Sumber : Data yang diolah SPSS, 2016

4.1.4.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi perlu dilakukan uji asumsi klasik agar dapat diperkirakan yang tidak bias dan efisien. Hasil uji asumsi klasik tercantum pada tabel 4.6, tabel 4.7 dan gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual berdistribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu yaitu dengan analisis grafik Universitas Sumatera Utara 54 dan uji statistik. Untuk melihat normalitas residual, peneliti menganalisis grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan juga menganalisis probabilitas plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan berdasarkan uji statistic non-parametrik Kolmogrov-Smirnov K-S. dasar pengambilan keputusan untuk Kolmogrov- Smirnov yaitu nilai value pada kolom Asimp. Sig 2-tailed level of significant α = 5. Tabel 4.6 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov Sebelum Ditransformasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 72 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation 2,75179010 Most Extreme Differences Absolute ,115 Positive ,115 Negative -,065 Test Statistic ,115 Asymp. Sig. 2-tailed ,019 c a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. Berdasarkan pengolahan data pada Tabel 4.6 diperoleh nilai Asymp. Sig. 2-tailed sebebar 0.019, Karena nilai Asymp. Sig. 2-tailed lebih kecil dari 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas . Universitas Sumatera Utara 55 Setelah ditemukan masalah diuji normalitas data maka dilakukan transformasi data dengan mengggunakan teknik logaritma natural. Tabel 4.7 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov Setelah Ditransformasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 72 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation ,06384920 Most Extreme Differences Absolute ,087 Positive ,087 Negative -,048 Test Statistic ,087 Asymp. Sig. 2-tailed ,200 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. Berdasarkan pengolahan data pada Tabel 4.7 diperoleh nilai Asymp. Sig. 2-tailed sebebar 0.200, Karena nilai Asymp. Sig. 2-tailed lebih besar dari 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan model regresi memenuhi asumsi normalitas . Hal ini ditunjukan oleh grafik histogram pada gambar 4.1 tidak terlalu menceng, baik ke kanan maupun ke kiri. Hasil yang sama juga dapat dilihat dari grafik normal probability plot pada gambar 4.2. Pola titik-titik pada normal probability plot gambar 4.2 setelah ditransformasi menunjukan pola titik-titik menyebar, mendekati dan searah dengan garis diagonal menunjukan bahwa data residual telah terdistribusi dengan normal. Universitas Sumatera Utara 56 Gambar 4.1 Grafik Histogram Setelah Transformasi Sumber: Output SPSS Gambar 4.2 Normal P-Plot Setelah Transformasi Sumber: Output SPSS Hasil Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolonieritas, dengan melihat nilai Universitas Sumatera Utara 57 tolerance dan Variance Inflation Factor VIF pada model regresi. Jika antar variabel independen terdapat korelasi yang cukup tinggi lebih dari 0,09, maka merupakan indikasi adanya multikolinieritas dan suatu model. regresi yang bebas dari masalah multikolonieritas apabila mempunyai nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10. Uji multikolinearitas dengan melihat nilai tolerance dan VIF menunjukkan hasil seperti pada tabel 4.7 berikut ini: Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 2.552 .117 21.822 .000 Akuntabilitas .002 .003 .037 .642 .523 .999 1.001 Transparansi .009 .002 .242 3.737 .000 .788 1.269 Pengawasan .025 .002 .743 11.502 .000 .789 1.268 a. Dependent Variable: LNKABVFM Tabel 4.8 menunjukkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya gejala multikolinearitas. Hal ini dapat dilihat dengan membandingkan nilai tolerance dan VIF. Masing-masing variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,1. Untuk Akuntabilitas memiliki nilai tolerance 0,999; Transparansi memiliki nilai tolerance 0,7888; dan Pengawasan memiliki nilai tolerance 0,789. Jika dilihat dari VIF, masing-masing variabel independen lebih kecil dari 10 yaitu Akuntabilitas memiliki VIF 1,001 ; Transparansi memiliki VIF 1,269 ; dan Pengawasan memiliki VIF 1,268 . Maka Universitas Sumatera Utara 58 kesimpulan yang diperoleh adalah tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam variabel independennya. Hasil Uji Heteroskedastisitas Dalam melakukan pengujian heteroskedastisitas, dapat dilakukan melalui dua cara. Pertama, melalui analisis grafik dengan cara membaca grafik Scatterplot, di mana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y.Kedua, melalui analisis statistik yang dilakukan melalui uji glejser, di mana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen. Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Sumber : Data yang diolah SPSS,2016 Gambar 4.3 Grafik Scatterplot menunjukkan bahwa titik-titik yang ada menyebar secara acak, tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y dan Universitas Sumatera Utara 59 tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas. Oleh karena itu, model regresi dikatakan tidak mengalami heteroskedastisitas.

4.1.4.3 Hasil Uji Regresi Berganda

Untuk mengetahui pengaruh Akuntabilitas , Transparansi dan pengawasan terhadap kinerja anggaran berkonsep value for money pada SKPD Kabupaten Labuhanbatu Selatan dilakukan pengujian dengan menggunakan analisis regresi linear berganda.Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan bantuan SPSS diperoleh hasil uji pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.552 .117 21.822 .000 Akuntabilitas .002 .003 .037 .642 .523 Transparansi .009 .002 .242 3.737 .000 Pengawasan .025 .002 .743 11.502 .000 a. Dependent Variable: LNKABVFM Model Regresi yang terbentuk berdasarkan tabel 4.8 adalah sebagai berikut: Y = 2,552+ 0,002X 1 + 0.009X 2 + 0,025X 3 Dimana: Y : Kinerja Anggaran Berkonsep Value For Money X1 : Akuntabilitas X2 : Transparasi X3 : Pengawasan Universitas Sumatera Utara 60 Berdasarkan hasil persamaan regresi berganda, masing-masing variabel menjelaskan bahwa: 1. Hasil persamaan regresi, nilai konstanta sebesar, artinya akuntabilitas X1, transparansi X2, dan pengawasan X3 dianggap konstan maka Kinerja anggaran berkonsep value for money konstan sebesar sebesar 2.552. 2. Koefisien regresi variabel akuntabilitas X1 sebesar 0,002 artinya akunatbilitas mengalami kenaikan sebesar 1 akan menyebabkan peningkatan terhadap Kinerja anggaran berkonsep value for money sebesar 0,002 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. 3. Koefisien regresi variabel transparansi X2 sebesar 0,009 artinya partisipasi masyarakat mengalami kenaikan sebesar 1 maka peningkatan terhadap kinerja anggaran berkonsep value for money sebesar 0,009 dengan asumsi variabel independen lainnilainya tetap 4. Koefisien regresi variabel pengawasan X3 sebesar 0,025 artinya pengawasan mengalami kenaikan sebesar 1 maka peningkatan terhadap Kinerja anggaran berkonsep value for money sebesar 0,025 dengan asumsi variabel independen lainnilainya tetap.

4.1.4.4 Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian Hasil Uji Koefisien Determinasi Adjusted R

2 Berdasarkan hasil analisi regresi linear berganda juga dapat diketahui nilai korelasi dan koefisien determinasinya, dimana nilai korelasi mencerminkan kekuatan hubungan antara variabel independenbebas Akuntabilitas, Transparansi, dan Pengawasan terhadap variabel dependenterikat Kinerja Anggaran Berkonsep Value For Money. Universitas Sumatera Utara 61 Tabel 4.10 Hasil Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .881 a .776 .766 .06524 a. Predictors: Constant, Pengawasan, Akuntabilitas, Transparansi b. Dependent Variable: LNKABVFM Hasil uji koefisien determinasi pada Tabel 4.10 menunjukkan besarnya Adjusted R 2 adalah 76,60. Dengan demikian besarnya pengaruh Akuntabilitas, Transparansi dan pengawasan terhadap kinerja anggaran berkonsep value for money adalah sebesar 76,60. Sedangkan sisanya adalah 23,40 adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Hasil Uji Simultan Uji Statistik F Uji F dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model regresi berganda mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasil uji F tercantum pada tabel 4.11. Tabel 4.11 Hasil Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1.003 3 .334 78.527 .000 a Residual .289 68 .004 Total 1.292 71 a. Predictors: Constant, Pengawasan, Akuntabilitas, Transparansi b. Dependent Variable: LNKABVFM Universitas Sumatera Utara 62 Berdasarkan tabel 4.10 nilai F hitung 78,527 lebih besar dari F tabel 2,74 dan signifikan 0,000 lebih kecil dari = 5 maka hipotesis H4 yang diajukan diterima. Hal ini berarti semua variabel independen Akuntabilitas, Transparansi, Pengawasan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Kinerja Anggaran Berkonsep Value For Money pada SKPD Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada taraf signifikan = 5 Hasil Uji Parsial Uji Statistik t Uji parsial t disebut juga sebagai uji signifikansi individual. Uji ini digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil statistikparsial uji t disajikan pada tabel 4.12. Tabel 4.12 Hasil Uji t Berdasarkan tabel 4.12, dapat disimpulkan mengenai hasil uji hipotesis secara parsial dari masing-masing variabel independen sebagai berikut : Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.552 .117 21.822 .000 Akuntabilitas .002 .003 .037 .642 .523 Transparansi .009 .002 .242 3.737 .000 Pengawasan .025 .002 .743 11.502 .000 a. Dependent Variable: LNKABVFM Universitas Sumatera Utara 63 1. Nilai t hitung variabel akuntabilitas diperoleh sebesar 0,642 dan signifikan 0.523. lebih kecil dari t tabel 1,993, maka hipotesis H1 yang diajukan tidak dapat diterima. Hal ini berarti bahwa akuntabilitas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja angaran berkonsep value for money pada SKPD Labuhanbatu Seatan pada taraf signifikan α = 5. 2. Nilai t hitung variabel transparansi diperoleh sebesar 3,737 lebih besar dari t tabel 1,993 dan signifikan 0.000 lebih kecil dari = 5, maka hipotesis H2 yang diajukan dapat diterima. Hal ini berarti bahwa transparansi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja angaran berkonsep value for money pada SKPD Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada taraf signifikan α = 5 3. Nilai t hitung variabel pengawasan diperoleh sebesar 11,505 lebih besar dari t tabel 1,993 dan signifikan 0.000 lebih kecil dari = 5, maka hipotesis H3 yang diajukan diterima. Hal ini berarti bahwa pengawasan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja angaran berkonsep value for money pada SKPD Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada taraf signifikan α = 5.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KINERJA LAYANAN PUBLIK SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

0 12 18

PENGARUH AKUNTABILITAS, TRANSPARANSI, DAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA ANGGARAN DENGAN KONSEP VALUE FOR MONEY PADA BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) DI YOGYAKARTA.

7 67 162

Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi, dan Pengawasan Terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 1 10

Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi, dan Pengawasan Terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 0 2

Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi, dan Pengawasan Terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 0 9

Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi, dan Pengawasan Terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 0 21

Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi, dan Pengawasan Terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan

1 3 3

Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi, dan Pengawasan Terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 0 27

Pengaruh Akuntabilitas dan Transparansi Terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value For Money Pada Pemerintah Kabupaten Nias

0 6 12

PENGARUH TRANSPARANSI, AKUNTABILITAS DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (Studi Pada Pemda Kabupaten Aceh Selatan)

1 2 9