Jenis Data dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Pembahasan Hasil Penelitian

40 Lanjutan Tabel 3.4 Definisi Oprasional Varibael dan SkalaPengeukuran Variabel merupakan ukuran seberapa jauh tingkat output, kebijakan dan prosedur dapat mencapai kepentingan publik Mardiasmo, 2002:4

3.5 Jenis Data dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data primer, yaitu data yang langsung diperoleh dari responden dengan cara membagikan kuesioner. Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli tidak melalui media perantara. Data primer dapat berupa opini subjek orang secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda fisik, kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab Sugiyono, 2011:142 , Kuesioner diadopsi dari tesis Siregar 2011 2. Observasi nonpartisipan adalah teknik pengumpulan data melalui pengamatan terhadap dokumen dan beberapa literatur yang terkait dengan penelitian. Pengumpulan data juga dilakukan melalui riset ke perpustakaan Universitas Sumatera Utara 41 dan jurnal yang telah dipublikasikan serta laporan lain yang dapat mendukung penelitian ini. 3. Wawancara yaitu teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti Sugiyono, 2011:137

3.7 Teknik Analisis Data

Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain uji kualitas instrumen dan data, analisis statistik deskriptif , pengujian asumsi klasik, analisis regresi linier berganda dan uji hipotesis dengan uji simultan uji-F dan uji parsial uji-t dengan menggunakan software SPSS Statistica Product and Service Solutions .

3.7.1 Uji Kualitas Instrumen dan Data A. Uji Validitas

Uji Validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dari alat ukur yang digunakan kuesioner. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan nilai korelasi atau r hitung dari variabel penelitian dengan nilai r tabel . Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut: 1. Jika r hitung r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid. 2. Jika r hitung r tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. Universitas Sumatera Utara 42

B. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner menunjukkan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama. Pertanyaan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan melihat nilai dari Cronbach’s Alpha. Apabila koefisien cronbach’s alpha lebih dari 0,60, maka instrumen yang digunakan dikatakan reliabel Ghozali, 2006:133.

3.7.2 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistif deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik sampel yang dugunakan dan menggambarkan variabel-variabel dalam penelitian. Analisis statistik deskriptif terdiri dari jumlah sampel, range, nilai minimum, niali maksimum, sum, mean, standar deviasi, variance, Skewness, dan kurtosis. Analisis yang dilakukan untuk mengidentifikasi variabel- variabel yang akan diuji pada setiap hipotesis, bagaimana profil dan distribusi variabel-variabel tersebut. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah akuntabilitas, transparansi, pengawasan dan kinerja anggaran berkonsep value for money.

3.7.3 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi,maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu uji normalitas, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinearitas: Universitas Sumatera Utara 43

A. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov – Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai P value Sig. diatas nilai signifikan 5 dapat disimpulkan bahwa data diambil dari populasi yang berdistribusi normal.

B. Uji Heteroskedastisitas

Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen Homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas, atau terjadi homoskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

C. Uji Multikolinearitas

Uji ini untuk melihat variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Universitas Sumatera Utara 44 Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 1 atau nilai VIF 0,05, maka tidak Terjadi Multikolinieritas.

3.7.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Pengujian regresi berganda dilakukan dengan penerapan uji persamaan regresi linear berganda. Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen X 1 ,X 2 ,X 3 ,X 4 ..... X n dengan variabel dependen Y.Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Model ini digunakan untuk menguji apakah ada hubungan sebab akibat antara kedua variabel untuk meneliti seberapa besar pengaruh antara variabel independen, yaitu: Akuntabiltas,Transparansi,dan Pengawasan Terhadap Suatu variabel dependen yaitu Kinerja Anggaran Borkensep Value For Money. Adapun persamaan Regresi Linier Berganda dalam Model penelitian ini sebagai berikut: Y = a + X 1 + X 2 + X 3 + e Keterangan: Y = Kinerja Anggaran Berkonsep Value For Money X 1 = Akuntabilitas Universitas Sumatera Utara 45 X 2 = Transparansi X 3 = Pengawasan a = bilangan Konstanta 1, 2, 3 = bilangan KoefisienRegresi Berganda e = error yang ditolerir 5

3.7.5 Uji Hipotesis Penelitian

Untuk mengukur seberapa jauh pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji Adjusted R 2 , uji statistik F dan uji statistik t

3.7.5.1 Uji Koefisien Determinasi Adjusted R

2 Penelitian ini menggunakan koefisien dterminasi adjusted R 2 , karena penggunaan koefisien adjusted R 2 mempunyai kelemahan yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka nilai R 2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Ghozali, 2006:97. Koefisien determinasi digunakan untuk menguji goodness-fit dari model regresi. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Ghozali, 2006:177 Universitas Sumatera Utara 46

3.7.5.2 Uji Simultan Uji Statistik F

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah: H4: b 1 , b 2 , b 3 ≠ 0, artinya secara simultan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H4 diterima jika F hitung F tabel dan sig α = 5. H4 tidak dapat diterima jika F hitung F tabel dan α = 5.

3.7.5.3 Uji Parsial Uji Statistik t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial individual terhadap variasi variabel dependen. Kriteria pengujiannya adalah: H1-H3 : b 1 ≠ 0, artinya secara simultan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H1 —H3 diterima jika t hitung t tabel dan sig α = 5 H1 —H3 tidak dapat diterima jika t hitung t tabel dan sig α = 5 Universitas Sumatera Utara 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Labuhanbatu Selatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan Labusel yang beribukota di Kota Pinang, Kota Pinang adalah kabupaten yang baru dimekarkan dari Kabupaten Labuhanbatu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2008 pada 24 Juni 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Selatan, semasa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kabupaten Labuhanbatu Selatan merupakan pintu gerbang provinsi Sumatera Utara ditinjau dari provinsi Riau.

4.1.2 Data Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji Pengaruh Akuntabilitas, Tranparansi, Dan Pengawasan Terhadap Kinerja Angggaran berkonsep Value For M oney pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disampaikan langsung kepada para responden. Kuesioner yang telah selesai diisi oleh responden dikumpulkan kembali untuk selanjutnya ditabulasikan dalam Microsoft Office Excel 2007 dan diolah dengan menggunakan program SPSS for windows. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang terdiri dari Kepala Universitas Sumatera Utara 48 SKPD, Bendahara SKPD dan Sekretaris Jendral di SKPD Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Dari 96 kuisioner yang dibagikan sebanyak 72 kuesioner yang kembali. Data hasil kuesioner dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Data Hasil Kuisioner Keterangan Jumlah Kuisioner yang dikirim 96 Kuisioner yang kembali 72 Kuisioner yang tidak kembali 24 Kuisioner yang ditolak - Kuisioner yang digunakan dalam penelitian 72 Tingkat pengembalian respon rate 75 Sumber : Data yang diolah oleh penulis, 2016 Data karakteristik responden yang digunakan dalam penelitian ini dilihat dari segi jenis kelamin, latar belakang pendidikan di SKPD dan usia responden Kabupaten Labuhanbatu Selatan dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Karakteristik Responden NO Keterangan Jumlah Orang Persentase 1 Jenis Kelamin 1. Pria 2. Wanita 40 32 55,5 44,4 Total 72 100 Lanjutan Tabel 4.2 Karakteristik Responden 2 Pendidikan Terakhir 1. SMASederajat 2. Diploma DIII 3. Sarjana S1 Pasca Sarjana S2 - 8 55 9 11,1 76,3 12,5 Universitas Sumatera Utara 49 Total 72 100 3 Usia saat ini 1. 20-30 tahun 2. 31-40 tahun 3. 41-50 tahun 50 tahun 8 35 25 4 11,1 48,6 34,7 5,5 Total 72 100 Sumber : Data yang diolah SPSS,2016 1 Menunjukkan bahwa sekitar 40 orang atau 55,5 responden didominasi oleh jenis kelamin laki-laki, dan sisanya sebesar 32 orang atau 44,4 berjenis kelamin perempuan. 2 Menunjukkan bahwa 55 orang atau 76,3 responden didominasi oleh lulusan Strata 1 S1, lulusan pascasarjana S2 terdiri dari 9 orang atau 12,5 responden, dan sisanya 8 orang atau 11,1 responden merupakan lulusan Diploma DIII. 3 Menunjukan bahwa sekitar 35 orang atau 48,6 responden didominasi oleh usia 31-40 tahun, usia 41-50 tahun sebanyak 25 orang atau sekitar 34,7 respinden , sisanya 8 orang atau 11,1 responden berussia 20- 30 tahun dan 4 orang atau 5,5 responden berusia 50 tahun.

4.1.3 Analisis Statistik Deskriptif

Dari hasil kuisioner yang kembali diperoleh gambaran mengenai variabel penelitian yang dapat dilihat dari Tabel 4.3 Universitas Sumatera Utara 50 Tabel 4.3 Analisis Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Akuntabilitas 72 22 39 32,53 2,964 Transparansi 72 23 37 31,25 3,703 Pengawasan 72 28 43 35,17 4,046 KABVFM 72 31 55 43,06 5,770 Valid N listwise 72 Sumber : Data yang diolah SPSS,2016 Berdasarkan data yang disajikan oleh tabel 4.3 dapat dijelaskan penggambaran mengenai pendeskripsian data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Variabel Akuntabilitas memiliki jumlah sampel sebanyak 72, dengan nilai minimum 22,00 nilai maksimum 39,00 dan mean nilai rata-rata sebesar 32.53. Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 2,964. 2. Variabel Transparansi memiliki jumlah sampel sebanyak 72, dengan nilai minimum 23,00 nilai maksimum 37,00 dan mean nilai rata-rata sebesar 31,25. Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 3,703. 3. Variabel Pengawasan memiliki jumlah sampel sebanyak 72, dengan nilai minimum 28,00 nilai maksimum 43,00 dan mean nilai rata-rata sebesar 35,17. Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 4,046. 4. Variabel Kinerja Anggaran berkonsep Value For Money memiliki jumlah sampel sebanyak 72, dengan nilai minimum 31,00 nilai maksimum 55,00 dan mean nilai rata-rata sebesar 43,06. Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 5,770. Universitas Sumatera Utara 51 4.1.4 Teknik Analisis Data Penelitian 4.1.4.1 Uji Kualitas Data Sebelum dilakukan pengujian data baik untuk deskripsi data penelitian maupun untuk pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis maka perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas data karena jenis data penelitian adalah data primer. Hasil Uji Validitas Pengujian Validitas data dalam penelitian ini dilakukan secara statistic, yaitu dengan menggunakan uji Pearson Product-Moment Coefficient of Correlation melalui program SPSS for windows. Hal pertama yang perlu dilakukan dalam pengujian validitas adalah mentabulasikan data, tertera pada lampiran 2. Kemudian berdasarkan hasil analisis didapat nilai korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data N=30, maka didapat r tabel sebesar 0,361. Tabel 4.4 menunjukkan hasil uji validitas bahwa seluruh item pertanyaan memenuhi syarat nilai r tabel lebih dari 0,361 dan dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan dalam pengujian reliabilitas dan analisis data selanjutnya. Universitas Sumatera Utara 52 Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Item Pertanyaan Koefisien Korelasi r Tabel N=61 Keteranga n Akuntabilitas AK1 AK2 AK3 AK4 AK5 AK6 AK7 AK8 AK9 0,428 0,393 0,656 0,732 0,418 0,732 0,632 0,732 0,516 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Transparansi TR1 TR2 TR3 TR4 TR5 TR6 TR7 TR8 TR9 0,438 0,521 0,824 0,824 0,800 0,800 0,824 0,607 0,800 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Pengawasan PG1 PG2 PG3 PG4 PG5 PG6 PG7 PG8 PG9 0,837 0,498 0,837 0,728 0,708 0,755 0,744 0,755 0,837 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Kinerja Anggaran Berkonsep Value For Money KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 KA8 KA9 KA10 KA11 0,692 0,615 0,807 0,669 0,715 0,816 0,661 0,676 0,727 0,755 0,572 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber : Data yang diolah SPSS, 201 6 Universitas Sumatera Utara 53 Hasil Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang mempunyai validitas. Instrument penelitian ini menggunakan teknik Cronbach Alpha α dengan bantuan SPSS. Cronbach Alpha menafsirkan korelasi antar skala yang dibuat dengan semua skala variabel yang ada. Jika nilai koefisien alpha 0,60 maka disimpulkan bahwa instrument penelitian tersebut handal dan reliabel. Hasil uji reliabilitas dapat pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa keempat variabel diatas 0,60 berarti reliable. Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbac h’s Alpha Jumlah Pernyataan Keterangan Akuntabilitas 0,858 9 Reliable Transparansi 0,919 9 Reliable Pegawasan 0,931 9 Reliable Kinerja Anggaran Berkonsep Value For Money 0,926 11 Reliable Sumber : Data yang diolah SPSS, 2016

4.1.4.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi perlu dilakukan uji asumsi klasik agar dapat diperkirakan yang tidak bias dan efisien. Hasil uji asumsi klasik tercantum pada tabel 4.6, tabel 4.7 dan gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual berdistribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu yaitu dengan analisis grafik Universitas Sumatera Utara 54 dan uji statistik. Untuk melihat normalitas residual, peneliti menganalisis grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan juga menganalisis probabilitas plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan berdasarkan uji statistic non-parametrik Kolmogrov-Smirnov K-S. dasar pengambilan keputusan untuk Kolmogrov- Smirnov yaitu nilai value pada kolom Asimp. Sig 2-tailed level of significant α = 5. Tabel 4.6 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov Sebelum Ditransformasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 72 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation 2,75179010 Most Extreme Differences Absolute ,115 Positive ,115 Negative -,065 Test Statistic ,115 Asymp. Sig. 2-tailed ,019 c a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. Berdasarkan pengolahan data pada Tabel 4.6 diperoleh nilai Asymp. Sig. 2-tailed sebebar 0.019, Karena nilai Asymp. Sig. 2-tailed lebih kecil dari 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas . Universitas Sumatera Utara 55 Setelah ditemukan masalah diuji normalitas data maka dilakukan transformasi data dengan mengggunakan teknik logaritma natural. Tabel 4.7 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov Setelah Ditransformasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 72 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation ,06384920 Most Extreme Differences Absolute ,087 Positive ,087 Negative -,048 Test Statistic ,087 Asymp. Sig. 2-tailed ,200 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. Berdasarkan pengolahan data pada Tabel 4.7 diperoleh nilai Asymp. Sig. 2-tailed sebebar 0.200, Karena nilai Asymp. Sig. 2-tailed lebih besar dari 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan model regresi memenuhi asumsi normalitas . Hal ini ditunjukan oleh grafik histogram pada gambar 4.1 tidak terlalu menceng, baik ke kanan maupun ke kiri. Hasil yang sama juga dapat dilihat dari grafik normal probability plot pada gambar 4.2. Pola titik-titik pada normal probability plot gambar 4.2 setelah ditransformasi menunjukan pola titik-titik menyebar, mendekati dan searah dengan garis diagonal menunjukan bahwa data residual telah terdistribusi dengan normal. Universitas Sumatera Utara 56 Gambar 4.1 Grafik Histogram Setelah Transformasi Sumber: Output SPSS Gambar 4.2 Normal P-Plot Setelah Transformasi Sumber: Output SPSS Hasil Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolonieritas, dengan melihat nilai Universitas Sumatera Utara 57 tolerance dan Variance Inflation Factor VIF pada model regresi. Jika antar variabel independen terdapat korelasi yang cukup tinggi lebih dari 0,09, maka merupakan indikasi adanya multikolinieritas dan suatu model. regresi yang bebas dari masalah multikolonieritas apabila mempunyai nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10. Uji multikolinearitas dengan melihat nilai tolerance dan VIF menunjukkan hasil seperti pada tabel 4.7 berikut ini: Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 2.552 .117 21.822 .000 Akuntabilitas .002 .003 .037 .642 .523 .999 1.001 Transparansi .009 .002 .242 3.737 .000 .788 1.269 Pengawasan .025 .002 .743 11.502 .000 .789 1.268 a. Dependent Variable: LNKABVFM Tabel 4.8 menunjukkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya gejala multikolinearitas. Hal ini dapat dilihat dengan membandingkan nilai tolerance dan VIF. Masing-masing variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,1. Untuk Akuntabilitas memiliki nilai tolerance 0,999; Transparansi memiliki nilai tolerance 0,7888; dan Pengawasan memiliki nilai tolerance 0,789. Jika dilihat dari VIF, masing-masing variabel independen lebih kecil dari 10 yaitu Akuntabilitas memiliki VIF 1,001 ; Transparansi memiliki VIF 1,269 ; dan Pengawasan memiliki VIF 1,268 . Maka Universitas Sumatera Utara 58 kesimpulan yang diperoleh adalah tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam variabel independennya. Hasil Uji Heteroskedastisitas Dalam melakukan pengujian heteroskedastisitas, dapat dilakukan melalui dua cara. Pertama, melalui analisis grafik dengan cara membaca grafik Scatterplot, di mana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y.Kedua, melalui analisis statistik yang dilakukan melalui uji glejser, di mana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen. Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Sumber : Data yang diolah SPSS,2016 Gambar 4.3 Grafik Scatterplot menunjukkan bahwa titik-titik yang ada menyebar secara acak, tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y dan Universitas Sumatera Utara 59 tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas. Oleh karena itu, model regresi dikatakan tidak mengalami heteroskedastisitas.

4.1.4.3 Hasil Uji Regresi Berganda

Untuk mengetahui pengaruh Akuntabilitas , Transparansi dan pengawasan terhadap kinerja anggaran berkonsep value for money pada SKPD Kabupaten Labuhanbatu Selatan dilakukan pengujian dengan menggunakan analisis regresi linear berganda.Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan bantuan SPSS diperoleh hasil uji pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.552 .117 21.822 .000 Akuntabilitas .002 .003 .037 .642 .523 Transparansi .009 .002 .242 3.737 .000 Pengawasan .025 .002 .743 11.502 .000 a. Dependent Variable: LNKABVFM Model Regresi yang terbentuk berdasarkan tabel 4.8 adalah sebagai berikut: Y = 2,552+ 0,002X 1 + 0.009X 2 + 0,025X 3 Dimana: Y : Kinerja Anggaran Berkonsep Value For Money X1 : Akuntabilitas X2 : Transparasi X3 : Pengawasan Universitas Sumatera Utara 60 Berdasarkan hasil persamaan regresi berganda, masing-masing variabel menjelaskan bahwa: 1. Hasil persamaan regresi, nilai konstanta sebesar, artinya akuntabilitas X1, transparansi X2, dan pengawasan X3 dianggap konstan maka Kinerja anggaran berkonsep value for money konstan sebesar sebesar 2.552. 2. Koefisien regresi variabel akuntabilitas X1 sebesar 0,002 artinya akunatbilitas mengalami kenaikan sebesar 1 akan menyebabkan peningkatan terhadap Kinerja anggaran berkonsep value for money sebesar 0,002 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. 3. Koefisien regresi variabel transparansi X2 sebesar 0,009 artinya partisipasi masyarakat mengalami kenaikan sebesar 1 maka peningkatan terhadap kinerja anggaran berkonsep value for money sebesar 0,009 dengan asumsi variabel independen lainnilainya tetap 4. Koefisien regresi variabel pengawasan X3 sebesar 0,025 artinya pengawasan mengalami kenaikan sebesar 1 maka peningkatan terhadap Kinerja anggaran berkonsep value for money sebesar 0,025 dengan asumsi variabel independen lainnilainya tetap.

4.1.4.4 Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian Hasil Uji Koefisien Determinasi Adjusted R

2 Berdasarkan hasil analisi regresi linear berganda juga dapat diketahui nilai korelasi dan koefisien determinasinya, dimana nilai korelasi mencerminkan kekuatan hubungan antara variabel independenbebas Akuntabilitas, Transparansi, dan Pengawasan terhadap variabel dependenterikat Kinerja Anggaran Berkonsep Value For Money. Universitas Sumatera Utara 61 Tabel 4.10 Hasil Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .881 a .776 .766 .06524 a. Predictors: Constant, Pengawasan, Akuntabilitas, Transparansi b. Dependent Variable: LNKABVFM Hasil uji koefisien determinasi pada Tabel 4.10 menunjukkan besarnya Adjusted R 2 adalah 76,60. Dengan demikian besarnya pengaruh Akuntabilitas, Transparansi dan pengawasan terhadap kinerja anggaran berkonsep value for money adalah sebesar 76,60. Sedangkan sisanya adalah 23,40 adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Hasil Uji Simultan Uji Statistik F Uji F dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model regresi berganda mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasil uji F tercantum pada tabel 4.11. Tabel 4.11 Hasil Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1.003 3 .334 78.527 .000 a Residual .289 68 .004 Total 1.292 71 a. Predictors: Constant, Pengawasan, Akuntabilitas, Transparansi b. Dependent Variable: LNKABVFM Universitas Sumatera Utara 62 Berdasarkan tabel 4.10 nilai F hitung 78,527 lebih besar dari F tabel 2,74 dan signifikan 0,000 lebih kecil dari = 5 maka hipotesis H4 yang diajukan diterima. Hal ini berarti semua variabel independen Akuntabilitas, Transparansi, Pengawasan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Kinerja Anggaran Berkonsep Value For Money pada SKPD Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada taraf signifikan = 5 Hasil Uji Parsial Uji Statistik t Uji parsial t disebut juga sebagai uji signifikansi individual. Uji ini digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil statistikparsial uji t disajikan pada tabel 4.12. Tabel 4.12 Hasil Uji t Berdasarkan tabel 4.12, dapat disimpulkan mengenai hasil uji hipotesis secara parsial dari masing-masing variabel independen sebagai berikut : Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.552 .117 21.822 .000 Akuntabilitas .002 .003 .037 .642 .523 Transparansi .009 .002 .242 3.737 .000 Pengawasan .025 .002 .743 11.502 .000 a. Dependent Variable: LNKABVFM Universitas Sumatera Utara 63 1. Nilai t hitung variabel akuntabilitas diperoleh sebesar 0,642 dan signifikan 0.523. lebih kecil dari t tabel 1,993, maka hipotesis H1 yang diajukan tidak dapat diterima. Hal ini berarti bahwa akuntabilitas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja angaran berkonsep value for money pada SKPD Labuhanbatu Seatan pada taraf signifikan α = 5. 2. Nilai t hitung variabel transparansi diperoleh sebesar 3,737 lebih besar dari t tabel 1,993 dan signifikan 0.000 lebih kecil dari = 5, maka hipotesis H2 yang diajukan dapat diterima. Hal ini berarti bahwa transparansi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja angaran berkonsep value for money pada SKPD Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada taraf signifikan α = 5 3. Nilai t hitung variabel pengawasan diperoleh sebesar 11,505 lebih besar dari t tabel 1,993 dan signifikan 0.000 lebih kecil dari = 5, maka hipotesis H3 yang diajukan diterima. Hal ini berarti bahwa pengawasan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja angaran berkonsep value for money pada SKPD Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada taraf signifikan α = 5.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Dari pengujian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa secara simultan Akuntabilitas, Transparansi dan Pengawasan berpengaruh positif terhadap Kinerja anggaran berkonsep value for money. Pengaruh positif tersebut dapat dilihat dengan membandingkan nilai F- hitung dengan F- tabel. Diperoleh nilai F- hitung 78,527 lebih besar dari nilai F- tabel 2,74 jadi dapat disimpulkan bahwa Universitas Sumatera Utara 64 Akuntabilitas , Transparansi dan Pengawasan secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kinerja anggaran berkonsep value for money pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan . Dengan pernyataan diatas dapat diketahui bahwa dalam menigkatkan Kinerja Anggaran berkonsep Value For Money pemerintah mempertimbangkan faktor akuntabilitas publik, transparansi dan pengawasan hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian anugriani 2014 dalam penelitiannya juga menggatakan bahwa akunatbilitas, transparansi dan pengawasan bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja anggraan berkonsep value for money. Hasil pengujian secara individual parsial diketahui bahwa variabel akuntabilitas, transparansi dan pengawasan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja anggaran berkonsep value for money pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan . Hal ini didukung dari nilai Adjusted R square 0,776 yang artinya bahwa ketiga variabel independen tersebut dapat menjelaskan variabel dependen sebesar 77,6. Sedangkan sisanya sebesar 22,4 dijelaskan oleh variabel lainyang tidak diteliti pada penelitian ini. Untuk pengujian secara parsial, diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari variabel akuntabilitas adalah 0,523,. Karena nilai probabilitas akuntabilitas yakni 0,523, lebih besar dari tingkat signifikansi, yakni 0,05,maka disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan yang terjadi antara akuntabilitas dengan variabel kinerja anggaran berkonsep value for money secara statistik. Perhatikan juga bahwa nilai � hitung � tabel , yakni 0,6421.993. Hasil dengan pendekatan probabilitas sama dengan hasil berdasarkan uji �. diketahui nilai koefisien regresi Universitas Sumatera Utara 65 dari akuntabilitas adalah 0,002. Diketahui nilai koefisien regresi akuntabilitas bernilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh antara akuntabilitas dan kinerja anggaran berkonsep value for money bersifat positif. Hal ini berarti terdapat kecenderungan, ketika akuntabilitas semakin baik, maka Kinerja anggaran berkonsep value for money di kelola secara akuntabel yang baik. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian penelitian Anugriani 2014 maupun peneliti sebelumnya , peneliti terdahulu menyatakan akuntabilitas berpengaruh signifikan kinerja anggaran berkonsep value for money. Selain itu, diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari variabel transparansi adalah 0,000. Karena nilai probabilitas transparansi, yakni 0,000, lebih kecil dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka disimpulkan bahwa pengaruh yang terjadi antara transparansi dengan variabel Kinerja anggaran berkonsep value for money signifikan secara statistik. Perhatikan juga bahwa nilai � hitung � tabel , yakni 3,7371.993. Hasil dengan pendekatan probabilitas sama dengan hasil berdasarkan uji �. diketahui nilai koefisien regresi dari transparansi adalah 0,009. Diketahui nilai koefisien regresi transparansi bernilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh antara transparansi dan kinerja angaran berkonsep value for money bersifat positif. Hal ini berarti terdapat kecenderungan, ketika transparansi pemerintahan semakin baik, maka kinerja angaran berkonsep value for money juga semakin baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anugriani 2014 yang menunjukkan transparansi mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja angaran berkonsep value for money. Universitas Sumatera Utara 66 Selain itu, diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari variabel pengawasan adalah 0,000. Karena nilai probabilitas pengawasan , yakni 0,000, lebih kecil dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka disimpulkan bahwa pengaruh yang terjadi antara pengawasan dengan variabel kinerja angaran berkonsep value for money signifikan secara statistik. Perhatikan juga bahwa nilai � hitung � tabel , yakni 11,502 1,993 Hasil dengan pendekatan probabilitas sama dengan hasil berdasarkan uji �. diketahui nilai koefisien regresi dari pengawasan adalah 0,025. Diketahui nilai koefisien regresi pengawasan bernilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh antara pengawasan terhadap kinerja angaran berkonsep value for money bersifat positif. Hal ini berarti terdapat kecenderungan, ketika pengawasan semakin baik, maka kinerja angaran berkonsep value for money juga semakin baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anugriani 2014 yang membuktikan bahwa pengawasan berpengaruh terhadap kinerja angaran berkonsep value for money, dalam penelitian ini pengaruh positif pengawasan signifikan. Universitas Sumatera Utara 67 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KINERJA LAYANAN PUBLIK SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

0 12 18

PENGARUH AKUNTABILITAS, TRANSPARANSI, DAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA ANGGARAN DENGAN KONSEP VALUE FOR MONEY PADA BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) DI YOGYAKARTA.

7 67 162

Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi, dan Pengawasan Terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 1 10

Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi, dan Pengawasan Terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 0 2

Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi, dan Pengawasan Terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 0 9

Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi, dan Pengawasan Terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 0 21

Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi, dan Pengawasan Terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan

1 3 3

Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi, dan Pengawasan Terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 0 27

Pengaruh Akuntabilitas dan Transparansi Terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value For Money Pada Pemerintah Kabupaten Nias

0 6 12

PENGARUH TRANSPARANSI, AKUNTABILITAS DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (Studi Pada Pemda Kabupaten Aceh Selatan)

1 2 9