18 Terwujudnya akuntabilitas merupakan tujuan utama dari reformasi sektor
publik. Tuntutan akuntabilitas mengharuskan lembaga-lembaga sektor publik untuk lebih menekankan pada pertanggungjawaban horisontal horizontal
accountability ,
bukan hanya
pertanggungjawaban vertikal
vertical accountability. Tuntutan yang kemudian muncul adalah perlunya dibuat laporan
keuangan eksternal yang dapat menggambarkan kinerja sektor publik.
2.1.3 Transparansi
Transparansi adalah prinsip yang menjamin akses atau kebebasan setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni
informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil- hasil yang dicapai Buku Pedoman Penguatan Pengamanan Program
Pembangunan Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Departemen Dalam Negeri, 2002:18.
Menurut Meutia 2002:151, “transparansi yaitu adanya kebijakan terbuka bagi pengawasan. Sedangkan yang dimaksud dengan informasi adalah informasi
mengenai setiap aspek kebijakan pemerintah yang dapat dijangkau oleh publik. Keterbukaan informasi diharapkan akan menghasilkan persaingan po litik yang
sehat, toleran, dan kebijakan dibuat berdasarkan pada preferensi publik”. Sedangkan menurut Mardiasmo 2002:6, “transparansi yaitu keterbukaan
pemerintah dalam membuat kebijakan -kebijakan keuangan daerah sehingga dapat diketahui dan diawasi oleh DPRD dan masyarakat”.
Selain adanya akuntabilitas dalam siklus anggaran, transparansi anggaran juga diperlukan untuk meningkatkan pengawasan. Transparansi merupakan salah
Universitas Sumatera Utara
19 satu prinsip Good Corporate Governance. Transparansi dibangun atas dasar arus
informasi yang bebas, seluruh proses pemerintahan, lembaga-lembaga dan informasi dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan, dan informasi
yang tersedia harus memadai agar dapat dimengerti dan dipantau. Penelitian Anugriaini 2014 mengatakan anggaran yang disusun oleh
pihak eksekutif dikatakan transparan apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Terdapat pengumuman kebijakan anggaran;
2. Tersedia dokumen anggaran dan mudah diakses; 3. Tersedia laporan pertanggungjawaban yang tepat waktu;
4. Terakomodasinya suarausulan rakyat; dan 5. Terdapat sistem pemberian informasi kepada publik.
Menurut Mardiasmo, 2002: 6 adapun beberapa alat ukur transparansi, yaitu: 1. Publikasi kebijakan publik melalui alat-alat komunikasi seperti annual
reports, brosur, leaflet , pusat informasi, telepon bebas pulsa, liputan media,
iklan layanan masyarakat, website, papan pengumuman, koran lokal; 2. Informasi yang disajikan seperti acuan pelayanan, perawatan data, laporan
kegiatan publik, prosedur keluhan; dan 3. Penanganan keluhan seperti berita-berita kota di media massa dan lokal,
notice of respon , limit waktu respon, opinion pools survey tentang isu-
isu kebijakan publik, komentar catatan untuk draft kebijakan peraturan, service users survey
s. Transparansi bermakna tersedianya informasi yang cukup, akurat, dan
tepat waktu tentang kebijakan publik dan proses pembentukannya. Informasi
Universitas Sumatera Utara
20 adalah suatu kebutuhan penting masyarakat untuk berpartisipasi dalam
pengelolaan daerah. Dengan ketersediaan informasi, masyarakat dapat ikut sekaligus mengawasi sehingga kebijakan publik yang muncul bisa memberikan
hasil yang optimal bagi masyarakat, serta mencegah terjadinya kecurangan dan manipulasi yang hanya akan menguntungkan salah satu kelompok masyarakat
secara tidak proporsional. Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
transparansi berarti penjamin kebebasan dan hak masyarakat untuk mengakses informasi yang bebas didapat, siap tersedia dan akurat yang berhubungan dengan
pengelolaan rumah tangga di pemerintah daerah sehingga akan menyebabkan terciptanya pemerintahan daerah yang baik dan memikirkan kepentingan
masyarakat.
2.1.4 Pengawasan